• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Konsep Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah mengandung anak, yakni gestasi dari periode menstruasi sebelumnya sampai persalinan, yang normalnya adalah 40 minggu atau 280 hari), dan dibagi menjadi tiga periode, atau trimester.Masing-masing berlangsung 3 bulan.Kehamilan 40 minggu dikatakan cukup bulan. (Holland, 2008).

Kehamilan berlangsung selama 9 bulan menurut penanggalan internasional. 10 bulan menurut penanggalan lunar, atau sekitar 40 minggu. Kehamilan dibagi menjadi tiga periode atau trimester. Trimester pertama adalah periode minggu pertama sampai minggu ke-13, trimester kedua adalah minggu ke ke-14 sampai ke-26, sedangkan trimester ketiga, minggu ke-27 sampai kehamilan cukup bulan (38 – 40 minggu) (Bobak, 2004).

Kehamilan pada trimester pertama, segera setelah konsepsi, hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh mulai meningkat. Peningkatan kedua hormon tersebut menyebabkan sekitar 50% wanita hamil mengalami mual muntah (morning sickness) yang terjadi pada pagi hari (Llewellyn, 2005).

Beberapa perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil dikenal sebagai tanda kehamilan. Gejala kehamilan yang subjektif dan objektif sangat bervariasi. Diagnosis kehamilan diklasifikasikan sebagai 3 tanda kehamilan, yaitu presumsi (dugaan), kemungkinan, dan positif. Pada trimester pertama, seorang ibu akan mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya memang benar-benar

hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, dan kedua pasangan akan merasakan kebahagian pada setiap perubahan yang terjadi (Bobak, 2004).

Tanda dan gejala presumsi kehamilan dapat muncul akibat kondisi selain gestasi. Oleh karena itu, tanda-tanda seperti amenore saja tidak cukup valid untuk menegakkan diagnosa karena hal tersebut dapat terjadi akibat gangguan endokrinnya, kelemahan dan keletihan dapat merupakan tanda anemia atau infeksi, dan mual muntah dapat disebabkan oleh gangguan pada saluran cerna atau alergi. Gejala subjektif dapat meliputi amenore, nausea (kelelahan), dan morning sickness (mual dan muntah di pagi hari), payudara terasa penuh dan sensitif,

sering berkemih, merasa lemah dan letih, berat badan naik, dan perubahan mood. Gerakan janin dapat terlihat antara minggu ke-16 dan ke-20. Tanda-tanda objektif dapat berupa berbagai perubahan fisiologis dan anatomis, peningkatan temperatur basal tubuh, perubahan kulit, seperti striae gravidarum dan pigmentasi, perubahan pada payudara, pembesaran abdomen, dan perubahan pada rahim dan vagina (Bobak, 2004).

Tanda kemungkinan kehamilan adalah tanda-tanda yang dapat diobservasi oleh pemeriksa. Bila digabung dengan tanda dan gejala presumsi, maka tanda kemungkinan memberi dugaan kuat adanya kehamilan. Tanda-tanda objektif meliputi pembesaran rahim, kontraksi Braxton Hicks dan souffle, kelenjar

ballottement, dan hasil tes kehamilan yang positif (Bobak, 2004).

Tanda positif yang ditunjukkan oleh denyut jantung janin yang berbeda dari denyut jantung ibu, ibu merasakan gerakan janin, dan visualisasi janin dengan alat teknik ultrasonografi (USG) (Scott, dkk 1990 dalam Bobak, 2004).

2. Perubahan Selama Kehamilan Trimester I

Menurut Manuaba, et al (2007) kehamian menyebabkan terjadinya perubahan umum, seluruh sistem tubuh wanita hamil akibat meningkatnya hormonal yang dikeluarkan oleh plasenta, dapat memicu perubahan hormonal yang mengendalikannya sehingga terjadi keseimbangan baru dan adaptasi ibu. Perubahan psikologis pada sebagian wanita ibu hamil trimester I reaksi psikologis dan emosional pertama adalah kecemasan, ketaktatan, kepanikan dan kegusaran terhadap kehamilan. Perubahan yang menjurus ke arah adaptasi maternal oleh karena kehamilan dapat terlihat pada:

a. Sistem Gastrointestinal

Pada sistem gastrointestinal, perubahan yang terjadi pada ibu hamil terlihat pada saat nafsu makannya terganggu, perasaan mual dan muntah yang berlangsung sampai minggu ke- 14 sampai 16 sejak terlambat sekitar 2 minggu, yang biasa dikenal dengan morning sickness. Sampai saat ini penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, namun ada kemungkinan merupakan kombinasi antara: HCG (hormon chorionic gonadothropin), dan meningkatnya pengeluaran

estrogen/ progesteron. Perubahan pada sistem gastrointestinal sebagian besar terjadi oleh karena makin meningkatnya hormon progesteron yang dapat mengurangi peristaltik usus dan menimbulkan berbagai komplikasi ringan sampai berat.

b. Sistem Pernafasan

Paru-paru sebagai alat pertukaran gas akan mengalami perubahan fisiologis akibat peningkatan kebutuhan oksigen dan pembesaran uterus. Perubahan tersebut disebabkan perubahan hormonal dan mekanis.

c. Perubahan pada kulit.

Perubahan pada kulit ibu hamil, terjadi karena terdapat hormon khusus. Perubahan kulit dalam bentuk hiperpigmentasi dan hiperemi dibeberapa tempat, seperti pada:

1) Muka; terdapatnya kloasma gravidarum atau “mask of pregnancy”

disebakan oleh kombinasi: hormon seks, dan melanocyte stimulating

hormon (MSH) yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior

2) Abdomen; terdapatnya striae nigra yang disebabkan melanocyte

stimulating hormon (MSH), estrogen dan progesteron, dan juga hormon

adrenokortikotropik.

3) Mamae; puting susu dan areola mamae bertambah hitam, kelenjar montgomeri makin menonjol.

4) Spider angioma; semakin jelasnya pembuluh darah kapiler dengan titik di tengahnya di beberapa tempat, hal tersebut diakibatkan oleh peningkatan estogen.

5) Eritema palmaris; kulit telapak tangan merah dan kadang-kadang mengelupas.

6) Rambut; sering dijumpai bahwa setelah persalinan rambut rontok semakin banyak, namun tumbuh kembali. Situasi ini dipengaruhi oleh tingginya estrogen/ progesteron.

7) Sistem Urologi

Paru, ginjal, dan sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang mengalami perubahan yang cukup besar sehingga dapat mengimbangi metabolisme tubuh ibu

hamil yang makin meningkat. Perubahan ginjal sebagai akibat dari perubahan hemodinamik, hemodilusi darah dan vaskularisasi lokal.

d. Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler mengalami perubahan untuk dapat mendukung peningkatan metabolisme sehingga tumbuh kembangnya janin sesuai kebutuhannya.

e. Perubahan sistem genitalia ibu hamil

Perubahan yang paling besar terjadi pada sistem genitalia, karena merupakan tempat tumbuh kembangnya hasil konsepsi yang terus berlanjut sampai aterm didalam uterus. Uterus adalah organ yang sangat istemewa, karena berat sebelum hamil hanya 30 gr dan dapat membesar seberat 1000-1100 gr sehingga dapat menampung janin dengan berat rata-rata 3000-3500 gr.

Volume uterus hanya sebesar 10cc, akan membesar menjadi sekitar 5-20 liter, dengan rata-rata 6-7 liter.

f. Perubahan Sistem Kelenjar Endokrin

Perubahan pada sistem endokrin berupa peningkatan produksi dalam bentuk hormon, bahkan dapat terjadi pembesaran.

g. Perubahan metabolisme ibu hamil

Kehamilan merupakan satu tambahan kehidupan intra uteri yang memerlukan nutrisi, elektrolit, trace element, dan lain-lain. Sehingga secara keseluruhan metabolisme anak meningkat sekitar 20-25%.

Deposit nitrogen dalam bentuk protein naik sekitar 25% sehingga diperlukan tambahan protein yang cukup untuk dapat meningkatkan tumbuh kembang janin dengan sempurna, tidak mengalami gangguan atau mengalami

anemia.Berat badan ibu hamil akan bertambah sekitar 12-14 kg selama hamil, atau

¼-1/2 kg / minggu.

Dokumen terkait