• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KEHIDUPAN KE-ISLAMAN PADA MASA PEMERINTAHAN

C. Kehidupan Abdi Dalem Penghulu

Kampung Kauman yang dikenal sebagai kampung santri, keberadaannya yang dikehendaki raja sebagai tempat atau domisili para abdi dalem pamethakan sekaligus sebagai pusat dakwah atau syiar Islam. Kampung Kauman ini memiliki hukum dan aturan khusus yang ditetapkan oleh raja. Dikeluarkan oleh Paku Buwana VII dalam Naskah no. 86 b, berupa Undang-undang bagi para buruh dan Pangindhung yang tinggal di tanah Pakauman Surakarta untuk tidak berbuat maksiat dan membunyikan gamelan pada saat hajatan. Peraturan tersebut berisi :9

Panget laying manira paprentah undhang-undhang Kangjeng Raden Adipati Sasradiningrat terang kaliyan Kangjeng Tuwan Sasradiningrat Mister Baronhehir Residhen ing Surakarta Hadiningrat, atas dhawuh Dalem ingkang Sinuhun Kngjeng Susuhunan, dhawuha marang sarupaning wong kang lumaku ing gawe utawa pangindhung kang padha omah-omah ana ing bumi Pakauman kan kalebu bawah ing Pakauman. Bab 1

Manira aparing weruh marang ing pakenira kabeh, yen manira anampaniatur panuwune Mas Pangulu, Tapsir Anom sakancane, ngulama sa-Ketib Modin kabeh, yen ing saiki mungguh patrape wong kang padha omah-omah ana bumi Pakauman, asuwun kabangun kaya alame

panjenengan-Dalem ingkang Sinuhun Pakubuwana kaping 4, ingkang

supaya aja ana wong padha anglakoni panggaweyan maksiyat, wis manira saosake kunjuk ing saandhape Sampeyan-Dalem ingkang Sinuhun, mungguh dhawuh-Dalem iya marengake.

Bab 2

Iku sarupaning wong kang padha omah-omah ana sajroning Pakauman kabeh, ing saiki aja wani-wani anglakoni panggawe kang jeneng maksiyat kayata: nanggap taledhek utawa wayang walulang lan nabuh gamelan

8

Arsip Raad Agama 1938, Mangkunegaran : Reksopustoko, No.4729.

9 Ma‟mun Pusponegoro, Dkk,

Kauman: Religi, Tradisi dan Seni,

commit to user

kang ora ana gawene, apadene angombe arak sarta ngabotohan sapapadhane, kang jeneng panggawe maksiyat kaadat kang wus kalakon kang mau-mau.

Bab 3

Dene kang maira lilani anabuh gamelan, manawa duwe gawe mantu, duwe anak, tingkep, lan anetakaken, liya saka iku ora manira lilani kabeh, sapapadhane Manawa ana wong kang wani anerak paprentah kaya kang wus manira dhawuhaken ora kalilan, amasthi manira res ana ing surambi-Dalem lawase 40 dina, sarta manira patrapake ing gawene angresiki palataran masjid gedhe.

Bab 4

Dene Manawa nganti wani-wani nerak kaping pindho, iku sapa wonge banjur katundhunga saka bale omahe bumi ing Pakauman kono, yen meksa mogok ora gelem ngalih ing bumi liyane, amasthi banjur manira res ana ing sipir, ora manira luwari yen omahe during kabedhol, banjur kaelih, sabab iku wus manira tetepake wong maha wani-wani ngrusak agamaning rasul.

Bab 5

Kang iku parentah manira marang sarupaning wong kang omah-omah ana bumi Pakauman, padha nglakokna wawaler agamaning rasul kabeh, aja kongsi ana kang nglakoni panggaweyn maksiyat mau, angestokna saunine laying undhang-undhang iki kabeh, sapa wonge kang ora angestokaken amasthi nemu kaluputan saka ing Kangjeng parentah gedhe. Bab 6

Dene laying manira parentah undhang-undhang iki banjur dadiya sasimpenane Mas Pangulu Tapsir Anom, sarta sakancane, ngulama, Ketib, Modin kabeh, katunggalna karo gadhuhan pakenira laying palekat kang supaya masa ana kang padha nglakoni panggawe maksiyat, pakenira Mas Pangulu inggal angaturana uninga ing parentah, banjur kunjuk ing saandhap-Dalem ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan.

Dhawuh perentah undhang-undang ing dina senen tanggal kaping 22 sasi

Sura tahun Wawu ongka 1777.10

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Peringatan Surat Perintah Undang-undangku Kanjeng Raden Adipati Sasradiningrat diketahui oleh Kanjeng Tuan Meester Baron de Geer di Surakarta Hadiningrat, atas perintah Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan, memerintahkan kepada semua orang yang bekerja atau pangindhungyang tinggal di tanah Pakauman yang termasuk wilayah Kauman.

Bab 1

Aku memberitahu kepada kalian semua, bahwa aku menerima permintaan Mas Pangulu Tapsir Anom dan temannya Ulama beserta semua Ketib, Modin, bahwa sekarang tata cara orang yang tinggal di tanah Pakauman diminta dibuat seperti waktu Ing-kang Susuhunan Pakubuwana IV, supaya jangan ada orang yang melakukan perbuatan maksiat, hal itu sudah aku sampaikan kepada Ingkang Sinuhun, beliau sudah mengijinkan.

Bab 2

Semua orang yang bertempat tinggal di dalam Pakauman, mulai sekarang jangan ada yang berani melakukan perbuatan maksiat, seperti: menanggap tledek, wayang kulit, dan membunyikan gamelan tanpa ada alasannya, demikian juga minum arak, berjudi dan sebagainya, semua perbuatan yang bernama kemaksiatan, seprti kebiasaan yang dijalankan dulu.

Bab 3

Adapun yang aku perbolehkan membunyikan gamelan adalah apabila mempunyai hajat pernikahan, mempunyai anak, tingkeban, dan khitanan, selain dari itu tidak aq perbolehkan, apabila ada orang yang berani melanggar perintah seperti yang sudah aku larang, pasti akan aku hukum

commit to user

di Surambi selama 40 hari, dan aku suruh membersihkan halaman Masjid Agung.

Bab 4

Adapun apabila ada yang berani melanggar dua kali, siapapun orangnya harus segera diusir dari rumahnya di Pakauman, apabila memaksa tidak mau pindah ke daerah lain, pasti akan aku hukum di penjara, tidak aku bebaskan apabila rumahnya belum dipindahkan, karena orang itu aku anggap sebagai orang yang berani merusak agama Rosul.

Bab 5

Untuk itu perintahku kepada semua orang yang tinggal di daerah Pakauman, semua harus menjauhi larangan agama Rosul, jangan sampai ada yang melakukan perbuatan maksiat tadi, harus mentaati semua isi Surat Undang-Undang ini, siapapun yang tidak mentaati, pasti akan mendapat hukuman dari Kanjeng Parentah Gedhe.

Bab 6

Adapun Surat Perintah Undang-Undangku ini kemudian menjadi simpanan Mas Panghulu Tapsir Anom dan semua temannya Ulama, Ketib, Modin, dijadikan satu dengan gadhuhan-mu Surat Plakat, supaya apabila suatu saat ada yang melakukan perbuatan maksiat, Mas Pangulu dapat segera memberitahu kepada pemerintah kemudian diserahkan kepada Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan.

Surat Perintah Undang-Undangku pada hari Senin tanggal 22 bulan Sura tahun Wawu tahun 1777.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Peraturan ini berisi larangan berbuat maksiat, seperti menanggap tledek, wayang kulit, minum arak, berjudi, serta membunyikan gamelan selain saat ada hajat pernikahan, mempunyai anak, tingkeban dan khitanan. Terdapat hukuman bagi siapa saja yang melanggarnya dengan hukuman 40 hari di Surambi, membersihkan halaman Masjid Agung serta pengusiran dari rumah bila sudah dua kali melanggar. Peraturan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat yang tinggal di Pakauman dan Penghulu sebagai pengawas pelaksana peraturan dan hukum Islam di Kauman. Adanya peraturan tersebut menjadikan kehidupan di kampung Kauman kala itu lebih relijius dibanding kampung lain.

1. Jabatan Penghulu Bagi Landraad

Penghulu berasal dari kata hulu, yang berarti kepala. Mula-mula berarti orang yang mengepalai. Lama kelamaan penghulu diartikan sebagai seorang yang ahli dalam bidang keagamaan (Islam) yang diakui dan diangkat oleh yang berwajib.11

Jabatan Penghulu telah disebutkan pada permulaan abab ke-19 oleh Daendels yang berada di Jawa tahun 1808-1811, dalam terbitan berita resmi tentang pemerintahan di Jawa, menyebut adanya “ penghulu” atau “priest” dan

mengatakan:

“In every chief town there is a high priest, holds an

ecclesiastical court, and superintends the priest who are appointed

in the subordinate district and villages”.12

(di setiap ibu kota terdapat ulama tertinggi, berlakunya hukum agama dalam pengadilan, dan ulama yang mengawasi masalah keagamaan, dan mengangkat bawahan di kota dan desa).

11

G.F. Pijper, Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950, ( Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1984), hlm. 64.

12

commit to user

Abad ke-19 dan 20, Jawa berada di bawah kekuasaan pemerintahan Belanda. Tingkat jabatan agama mengikuti tingkat jabatan pemerintahan. Seperti kepala sebuah Kabupaten adalah Bupati, di bawahnya ada beberapa pejabat pemerintahan di bawahnya yang lebih rendah yaitu kepala distrik dan kepala

onderdistrik.13

Pada setiap daerah yang terdapat landraad maka didirikan raad agama. Raad agama terdiri dari seorang ketua yaitu penghulu yang diangkat bagi landraad dan sekurang-kurangnya tiga dan sebanyak-banyaknya delapan orang ulama sebagai anggota yang diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Jendral.14 Dan dalam propinsi atau daerah lain yang diadakan menurut pasal 119 dari Peraturan Pemerintahan Hindia oleh Gubernur.

Terdapat susunan dan pembatasan kekuasaan Raad Agama di Tanah Jawa dan Madura. Bertahun 1938 No.A 3623/48 maka atas perintah Kanjeng/ Guvernur. Susunan dan pembatasan kekuasaan tentang Raad Agama, sebagai berikut susunan rad agama di tanah Jawa dan Madura maka diatur dalam bentuk pasal-pasal : 15

Pasal 1

Pada tempat yang ada landraad di tanah Jawa dan Madura di situ didirikan raad agama, yang sama jajahannya sama dengan jajahan landraad itu.

13

Pijper, Op.cit, hlm 65.

14

Raad Agama, Berkas tentang Pembatasan Kekuasaan agama tahun

1938. Government Surakarta, Bundel Surakarta, Mangkunegaran: Reksopustoko,

No. 4729/48.

15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Pasal 2

Adapun raad agama terdiri dari seorang ketua yaitu penghulu yang diangkat bagi Landraad dan sekurang-kurangnya tiga dan sebanyak-banyaknya delapan orang ulama sebagai anggota yang diangkat dan diberhentukan oleh Gubernur Jendral dan dalam propinsi serta daerah lain diadakan menurut pasal 119 dari Peraturan Pemerintah Hindia Gubernur.

Pasal 2a.

(1) Raad agama kuasanya semata-mata memeriksa perselisihan antara suami istri yang beragama Islam dan perkara-perkara pengadilan lain tentang nikah, talak, rujuk dan perceraian antara orang Islam, yang mesti diperiksa oleh hakim agama, demikian juga memutuskan perkara perceraiandan mempersaksikan bahwa syariat takliq sudah berlaku : dalam perselisihan dan perkara inipun, segala tuntutan pembayaran uang dan segala tuntutan penyerahan benda-benda atau barang-barang yang sudah ditentukan harus diperiksa oleh hakim biasa, kecuali tentang tuntutan pembayaran mahar dan tuntutan nafkah perempuan, yang harus diputuskan oleh landraad agama sama sekali.

(2) Raad agama tidak berkuasa memeriksa perkara-perkara yang tersebut dalam ajat diatas, untuk perkara itu berlaku Buku Hukum Sipil Hindia Belanda.

(3) Apabila orang tidak hendak melakukan fonis yang dijatuhkan oleh raad agama atau oleh Mahkamah Islam Tinggi tentang mahr atau nafkah maupun hendak membayar ongkos perkara yang tersebut dalam fonis. Maka yang berkepentingan dapat menyerahkan salinan fonis itu kepada voorzitter landraad di tempat raad agama itu.

commit to user

(4) Setelah ternyata vonis itu tidak ada halangannya lagi dijalankan, maka

voorzitter landraad itu menerangkan bahwa fonis itu sudah boleh dijalankan, yaitu

dengan menuliskan : In naam des Konings (Atas nama Seri Baginda Ratu) disebelah diatasnya dan membuat keterangan yang dibubuhkannya hari bulan dan tanda tangan, bahwa fonis itu sudah boleh dijalankan senelah dibawahnya.

(5) Sesudah itu fonis boleh dijalankan menurut aturan-aturan menjalankan fonis sipil landraad.

Pasal 2b

(1) Apabila pada waktu memeriksa sesuatu perselisihan sipil, ternyata kepada pengadilan bahwa sebelum perkara diputuskan, harus diputuskan lebih dahulu satu perselisihan itu ditunda. Perselisihan yang masuk kuasa raad agama itu diserahkan oleh pengadilan kepada raad agama.

(2) Raad agama itu menyebut dalam keputusannya, hakim mana yang menyuruh periksa perselisihan itu kepadanya dan keputusannya itu apapun keputusan Mahkamah Islam Tinggi. Kalau keputusannya itu disbanding selekas- lekasnya diberitahukan kepada hakim yang bersangkutan itu.

Pasal 3

Maka raad agama baru boleh memutuskan, bila banyaknya anggota yang bersidang sekurang-kurangnya tiga orang (dengan voorzitternya). Bila suara berimbang maka perkara itu diputuskan menurut suara voorzitter.

Pasal 4

Adapun keputusaan raad agama itu harus ditulis dengan diterangkan sebab-sebabnya dengan singkat. Dibubuhi tanggal dan ditanda tangani oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

anggota yang turut bersidang. Dalam keputusan itu dituliskan juga banyaknya uang yang harus dibayar oleh tiap-tiap pihak yang mencari keadilan dan lagi keterangan pendek tentang pengakuan tiap-tiap pihak serta saksi-saksi.

Pasal 5

Orang yang berkepentingan haruslah diberi salinan keputusan yang lengkap dan yang ditandai oleh voorzitter, kecuali kalau salinan keputusan itu tidak mungkin diberikan sebelum lewat sebulan sesudah keputusan itu.

Pasal 6

Adapun keputusan itu seluruhnya dicatat di dalam daftar. Daftar itu harus dikirimkan pada tiap-tiap tiga bulan.

Pasal 7

Apabila raad agama melewati batas kekuasaannya atau apabila pasal 2,3 dan 4 beslit ini tidak diturut maka keputusannya tidak dapat dijalankan.16

Penghulu yang diangkat diizinkan untuk melaksanakan hukum agama yang pantas untuk dipercayakan. Kemudian hukum yang diberikan untuk talak, waris, wasiat, perkawinan, harta gono-gini dan sebagainya telah dipercayakan kepada para penghulu landraad yang terlebih dahulu dilakukan mufakat dengan Ketib dan Ulama. Dalam masalah busana juga telah dipercayakan sesuai dengan ajaran para penghulu yang sesuai dengan pelaksanaan agama Rasul dan pelaksanaan hukum secara benar.

Wewenang raad agama ialah memeriksa perselisihan antara suami istri yaitu nikah, talak, rujuk dan perceraian. Raad agama berkuasa memutuskan fonis

16 Ibid.

commit to user

perselisihan apabila banyaknya anggota yang bersidang sekurang-kurangnya tiga orang (dengan voorzitternya).

Wewenang pengadilan Surambi yaitu menangani perkara keluarga seperti perikahan, perceraian, warisan, wasiat dll, sementara untuk Pengadilan Pradata, wewenangnya ialah menangani perkara kriminal, seperti perkara pencurian, penggelapan, utang piutang dan sebagainya.17

2. Penghulu Sebagai Simbol Kerajaan Islam

Sebagian besar komunitas keraton sebagai penganut agama Islam, namun bersifat sinkretik denagn istilah agami Jawi atau Kejawen.18 Agama Islam sinkretik merupakan agama Islam yang bercampur dengan keyakinan dari konsep- konsep Hindu-Budha yang cenderung kearah mistik, serta unsurr-unsur yang berasal dari zaman pra Hindu.19

Ciri kerajaan Islam dapat dilihat dari adanya jabatan Penghulu dan Abdi Dalem Ulama dalam birokrasi kerajaan. Namun pada perilaku dan sikap keagamaan masyarakatnya menampakkan sifat Islam sinkretik, dimana kehidupan keagamaan masyarakat keraton tidak lepas dari pengaruh budaya dan kepercayaan pra Islam.

17

Sahid Wibowo Apriyanto, “Peradilan Kriminal di Surakarta Masa Revolusi Fisik 1945-1949”, Skripsi, (Surakarta, UNS Press, 2009). Hlm. 25-26.

18

Darsiti Soeratman, Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939, (Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia, 2000), hlm. 337.

19

Nur Lufika Muhiba, “Peranan Penghulu Mangkunegaran Pada Masa Pemerintahan Mangkunegara VII Tahun 1916-1944”, Skripsi, (Surakarta, UNS Press, 2008), hlm. 59.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Pada masa pemerintahan Paku Buwana VII tahun 1830-1858, Abdi Dalem Ulama datang ke masjid di dalam kedaton untuk membaca Al-Qur‟an.20 Pada awalnya lembaga pengadilan kerajaan dijalankan di serambi masjid pada hari tertentu. Pengadilan ini mempunyai hak mengadili semua perkara sipil (perdata) dan perkara pidana. Pemimpin dari pengadilan ini yakni penghulu yang mempunyai gelar Kanjeng Kyai Mas Penghulu Tafsir Anom Adiningrat .21

Penghulu keraton merupakan golongan rohaniawan yang membantu raja

dalam mengambil keputusan di Pengadilan Surambi22. Jumlah Penghulu dan anggotanya ini diangkat dan ditentukan sendiri oleh Sunan. Lain halnya dengan pejabat-pejabat istana yang lain. Namun secara umum para pejabat di lembaga pemerintahan Kasunanan Surakarta, termasuk para pejabat di pengadilan Surambi

harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam Tedhakan Pranatan Dalem

Pranatan Dalem tuwin Serat Warna-warni Tumrap Nagari Surakarta sebagai

berikut:

1. Berkepandaian cukup; 2. Berwajah menarik; 3. Baik budi pekertinya; 4. Tekun dalam bekerja; 5. Tidak senang berjudi;

6. Tidak senang nyeret (tidak memakai candu);

20

Darsiti Soeratman, Op.cit hlm 340.

21

Pada tahun 1903 gelar pemimpin pengadilan ini diganti dengan Abdi Dalem Wadana yang gelarnya lebih rendah dari penghulu.

22

Pengadilan Surambi : pengadilan yang dilaksanakan di serambi Masjid Agung setiap hari Senin dan Kamis.

commit to user

7. Tidak pernah terlibat perkara hukum; 8. Tidak senang minum-minuman keras dan 9. Tidak cacat jasmani dan rohani.

Syarat-syarat khusus pengangkatan pejabat pemerintah kraton Kasunanan Surakarta sangat bergantung pada pertimbangan-pertimbangan pribadi para penguasa yang berwenang.23 Sedangkan syarat-syarat khusus lainnya dan yang paling menentukan datang dari pihak Kumpeni. Syarat untuk menjadi pejabat pemerintah di Kasunanan Surakarta, meskipun bukan untuk menjadi pegawai Kumpeni, orang tersebut harus mempunyai loyalitas terhadap Kumpeni. Data pribadi calon pejabat-pejabat pemerintah Kasunanan Surakarta harus diserahkan dulu kepada Residen untuk mendapatkan persetujuan. Apabila Residen setuju terhadap calon yang diajukan, maka orang tersebut dapat diangkat menjadi pejabat pemerintahan, tapi sebaliknya Residen tidak menyetujuinya, maka harus dibatalkan.

Tradisi Jawa membagi dua tahap untuk mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan di Kasunanan Surakarta. Dengan konsep Ascribed status, seseorang dapat melakukan nyuwita dan magang24. Nyuwita merupakan suatu usaha untuk mendapatkan pendidikan dengan cara mengabdi dengan salah satu keluarga yang kedudukannya lebih tinggi (bangsawan). Sedangkan magang adalah membantu di lembaga pemerintahan untuk mendapatkan keterampilan professional. Setelah

23

Soemarsaid moertono, Negara dan Usaha Bina Negara di Jawa Masa

Lampau, Studi Tentang Masa Mataram II, Abad XVI Sampai XIX,(Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 1985), hlm.129.

24

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

masa magang dianggap cukup, selanjutnya orang tersebut bisa diajukan atau dicalonkan untuk menjadi pejabat di lembaga pemerintahan.

Abdi Dalem Penghulu Hakim sebagai pemimpin pengadilan Pradhatadalem di Kasunanan berkewajiban menikahkan serta mengurus perkara nikah, perceraian, wasiyat dan perkara yang naik banding ke pengadilan Surambi. Dalam menyelesaikan perkara-perkara tersebut, Penghulu Hakim dibantu oleh Ketib. Dalam menjatuhkan vonis harus mendapat persetujuan Kanjeng Adipati dan Residen. Abdi Dalem Penghulu Hakim wajib menikahkan langsung para putra Sentana dan juga Abdi Dalem Bupati Wedana Kaliwon. Jika yang menikah adalah anak dari Sentana Dalem maka dinikahkan di dalam keraton, sedangkan para cucu dari Sentana Dalem dinikahkan di rumah orang tua mereka masing-masing atau sesuai dengan perintah raja, untuk Abdi Dalem Boepati-Wedana Kaliwon dan Abdi Dalem Militer dinikahkan di rumah mereka masing-masing.

Abdi Dalem Penghulu Naib bertugas seperti Penghulu Hakim, bedanya Penghulu Naib tidak menjadi pemimpin dalam pengadilan dan tidak mengurusi perkara rujuk, dan perkara yang tidak dapat diselesaikan dilaporkan ke pengadilandhalem Surambi dan dilaporkan tiap satu bulan sekali.25

Jalannya mekanisme perceraian bagi Abdi Dalem Rangga serta bawahannya sampai Abdi Dalem Jajar dan para masyarakat serta Abdi Dalem Onder-Ajudan dan bawahannya jika ingin menceraikan isterinya tidak harus menggunakan surat cerai yang ditanda tangani atau dicap serta diperiksa oleh Abdi Dalem Polisi, tetapi mereka harus bertemu langsung dengan Penghulu atau

25

commit to user

Naib serta membawa saksi dari kampung atau pedesaan untuk menjadi perceraian, sedangkan untuk Putra Sentana, Bupati Wedana Kaliwon sampai dengan Demang, dan para petinggi militer sampai Letnan Dua itu tidak perlu datang sendiri ke Penghulu atau Naib, mereka bisa menyuruh bawahan untuk menyerahkan surat perceraian guna ditanda tangani atau dicap oleh Abdi Dalem Penghulu atau Naib.26

Abdi Dalem Penghulu atau Naib bila menikahkan atau menceraikan sama halnya seperti Chatin dan Chatinah dalam menyunati, ditulis dalam buku laporan yang dijadikan satu.

Kerajaan yang bercorak Islam di tandai dengan pendirian masjid-masjid keraton, membuka sekolah-sekolah agama dan madrasah, melakukan kegiatan- kegiatan keagamaan seperti sholat berjamaah, menjalankan rukun Islsm, melakukan upacara-upacara tradisi keagamaan yang bercampur dengan tradisi keraton.

Seorang ulama tidak hanya di pandang sebagai orang yang memiliki pengetahuan tentang agama saja, ataupun hanya seorang penghulu yang bertugas dalam menjalankan urusan tentang agama baik di lingkungan pemerintahan ataupun di masjid saja, tetapi ulama juga dipercaya sebagai pemimpin masyarakat.

Dokumen terkait