• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KEHIDUPAN KE-ISLAMAN PADA MASA PEMERINTAHAN

D. Tugas Abdi Dalem Penghulu

Tugas seorang Penghulu pada dasarnya sama dengan tugas para wali pada masa Kerajaan Demak. Karena penghulu merupakan seorang ulama yang sudah diangkat menjadi abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Sebagaimana tertulis

26 Ibid.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

dalam Naskah no.61 n, berupa Surat Perintah dari Susuhunan Pakubuwana IX tentang tugas-tugas Penghulu keraton Kasunanan Surakarta.

Dhawuh pangandhika- Dalem ijajah Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan dhumateng Wadana Pangulu ingkang mentas katetepaken enggal kadhawuhaken sasampunipun ngabekti kados ing ngandhap punika.

1. Tapsir anom Ingsun Pangulu marang sira Ingsun lilani anindakake

kukum sangak sapanunggalane sing kagolong bangsane bab ngibadah lan sing pantes sira pitayakake marang bocah ingkang pamutiyan ngibadah kang sira pitayakake ayat imamam jamangah lan barjamangah sapanunggalane.

2. Lan kukumingSun kangingSun paringake ing SurambiningSun rupane

kayata talak, waris, wasiyat, salaki rabi utawa barang gana-gini sapanunggalane sabanjure tumindak, Ingsun pitaya marang sira apa kang wus dadi benere sarta mupakat ijdiyate para bocah Ingsun Ketib, Ngulama sapanunggalane.

3. Lan Ingsun mitayakake marang sira munggah agamane bocah Ingsun

ing Surakarta kabeh sauwatira kolehira amuruk mangkono maneh bocah Ingsun pradikan lan kaum sapanunggalane kang padha kagolong abdiningSun Pamutiyan bab lakune harjaning agama Rasul olehira anindake apa kang dadi benere kukum Ingsun ing wus pitaya marang sira.

Dhawuh ing timbalan-Dalem ingkang minongka pamungkas punika manawi kaki mboten kapundhut. Dene bab kagunganingSun Wali, Kakim lan palakine bocah Ingsun Pinggir kang wus tatela titi priksane ing dina iki Ingsun paringake marang sira bab idin lalakine mau sabanjure apa kang wus dadi adate kabeh iku olehira anindakake apa kang wus kasebut ing dhawuh Ingsun ngajap mau kabeh kang nastiti angatiyati kang kendel apa sabenere pangadilaningSun.

Manawi kagungan-Dalem Kakim kapundhut kondur. Dene bab

kagunganningSun wali Kakim lan palakine bocah Ingsun pinggir ing dina iki Ingsun pundhut kondur ana ngarsaningSun sira angladekna ing Sri Manganti Ingsun ingkang aparing idin palakine mau.

Manawi Kakim kapundhut mamasa panganten sampun kaladosaken dhawuh timbalan-Dalem dhumateng abdi-Dalem Ketib ingkang angladosaken ing ngandhap punika.

Dhawuhana marang bocah Insun Ketib kang angladekake panganten kakim kadhawuhna marang Si-Pangulu Tapsir Anom Ingsun wus angidini lalakine bocah Ingsunkang padha kasebut ana ing layang paturane Si-Pangulu Tapsir Anom kang wus terang titi priksane.

commit to user

Dhawuhing pangandhika-Dalem ijajah nginggil punika kadhawuhaken dhateng Raden Pangulu Tapsir Anom sapunika nalika dinten malem Jumungah tanggal kaping 18 wulan Sapar ing tahun Dal angkanipun ng

warsa 1885.27

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Sembah hormat saya, abdi-Dalaem Pangulu Tapsir Anom kepada Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan:

Saya menerima ijazah dari raja bahwa saya telah diangkat menjadi Abdi Dalem Pangulu, menghadap dan menghaturkan bakti kepada raja, kemudian mendapat perintah seperti di bawah ini.

1. Saya mengangkat kamu sebagai Pangulu aku izinkan melaksanakan hukum agama dan sebagainya yang tergolong ibadah, dan yang pantas kamu percayakan kepada abdiku Pamutihan, ibadah yang kamu

percayakan, seperti Imam pada waktu Sholat Jum‟at, sholat berjamaah

dan sebagainya.

2. Hukumku yang aku berikan di Surambi-ku, seperti: talak, waris, wasiat, perkawinan, harta gono-gini dan sebagainya aku percayakan kepadamu, apa yang sebaiknya dilakukan, serta bermufakatlah dengan abdiku Ketib, Ngulama dan lainnya.

3. Aku juga mempercayakan kepadamu mengenai pakaian semua abdiku di Surakarta, ajarlah semampumu, demikian juga abdiku Pradikan, Kaum dan sebagainya, yang termasuk abdiku Mutihan, mengenai

27 Ma‟mun Pusponegoro, Dkk,

Kauman: Religi, Tradisi dan Seni,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

pelaksanaan agama Rasul dan pelaksanaan hukum secara benar, semua aku percayakan kepadamu.

Perintah raja yang terakhir ini, berlaku apabila Penghulu tidak dipanggil. Adapun mengenai Penghulu milikku dan menikahnya abdiku Pinggir, yang sudah jelas pemeriksaannya, pada hari ini aku limpahkan kepadamu, mengenai izin menikahnya diluluskan, semua yang sudah menjadi adat, boleh kamu laksanakan seperti semua perintahku yang tersebut di depan tadi, laksanakanlah dengan hati- hati, berani, dan sesuai dengan kebenaran Pengadilanku.

Apabila Penghulu dipanggil kembali.

Adapun mengenai Penghulu dan menikahnya abdiku Pinggir, pada hari ini aku minta kembali, serahkanlah di Srimanganti, aku yang akan memberi izin menikah tadi, apabila sudah diserahkan, aku perintahkan kepada abdi-Dalem Ketib untuk menyerahkan penghulu pengantin, perintahkanlah kepada Pangulu Tapsir Anom yang sudah jelas pemeriksaannya.

Adapun pengetahuan saya berdasar laporan Abdi-Dalem Pangulu Tapsir Anom yang sudah meninggal ketika masih hidup, saya serahkan kepada Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan.

Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan. Diserahkan pada hari Jumat tanggal 18 bulan Sapar tahun Dal, tahun 1815.

Tugas utama seorang penghulu di dalam keraton ialah menangani masalah pernikahan, talak, waris, perceraian, wasiat, harta gono-gini dll. Penghulu berwenang, melaksanakan hukum agama dan ibadah, dipercaya untuk menjadi

commit to user

pemimpin ibadah seperti imam pada saat sholat jum‟at, sholat berjamaah serta dipercaya untuk mengajarkan ibadah dan rukun Islam.

Dalam hal perceraian, penghulu bertugas sebagai hakim yang memutuskan perkara perkawinan, bilamana hubungan antara suami dan isteri tidak lagi memungkinkan terpenuhinya tujuan perkawinan. Seperti dalam Q.S An Nisa: 130 yang artinya “jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas

(Karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana.”

Islam memberi hak talak28 kepada suami untuk menceraikan isteri dan hak

khuluk29 kepada isteri untuk menceraikan suaminya serta hak fasakh30 untuk

keduanya suami dan isteri. Namun dalam melaksanakan hak-hak itu ada beberapa persyaratan yang perlu dipertimbangkan, yakni:

a. Hak Talak dapat dilaksanakan oleh suami:31 1. Apabila isteri berbuat zina

2. Apabila isteri tidak mau mentaati nasehat suami untuk bertingkah laku secara terhormat

3. Apabila isteri suka mabuk atau berjudi

4. Apabila tingkah laku isteri mengganggu ketentraman rumahtangga

28

Talak adalah suatu bentuk perceraian yang dinyatakan oleh suami secara

lisan atau tulisan, dengan bunyi: “aku talak engkau” atau “aku ceraikan engkau”. 29

Khuluk sama dengan tebus talak.

30

Fasakh/ rosak/ putus yaitu pembatalan nikah disebabkan oleh sifat yang

dibenarkan oleh syariat, misalnya pada suatu perkawinan suami isteri yang di fasakhan oleh karena suaminya tidak mampu member nafkah kepada isterinya.

31

Hisako Nakamura, Perceraian Orang Jawa: Studi Tentang Pemutusan

Perkawinan di Kalangan Orang Islam Jawa, (Yogyakarta: Gadjah Mada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

5. Apabila ada hal-hal lain yang menyebabkan tidak mungkinpenyelenggaraan rumahtangga yang damai dan teratur. b. Hak Khuluk dapat dilaksanakan oleh isteri:

1. Apabila ia khawatir tidak dapat melakukan ibadah kepada Allah dalam kelangsungan perkawinannya

2. Apabila ia khawatir tidak dapat taat kepada suaminya karena ia menjadi benci kepadanya

3. Apabila suami berbuat zina

4. Apabila suami suka mabuk atau berjudi, atau berlaku sangat kasar 5. Apabila ada hal-hal lain yang menyebabkan tidak mungkin

penyelenggaraan rumatangga yang damai dan teratur. c. Hak Fasakh dapat dilaksanakan oleh suami maupun isteri:

1. Apabila suami atau isteri menderita sakit gila 2. Apabila suami atau isteri mendapat sakit kusta

3. Apabila suami atau isteri mendapat sakit sopak (sejenis penyakit kulit)

4. Apabila suami atau isteri menderita penyakit yang menyebabkan mereka tidak dapat melakukan persetubuhan, seperti peluh (impoten), hilang zakar (kemaluan pria) atau isteri rataq (tertutup kemaluannya)

5. Apabila suami terlalu miskin untuk mampu memberikan nafkah (makan, pakaian dan tempat tinggal)

commit to user

6. Apabila suami hilang selama empat tahun dan tidak ada seorangpun yang mengetahui keadaan hidup atau matinya.

Suami dan isteri masing-masing mempunyai hak untuk memutuskan perkawinan dan menuntut pelaksanaannya bilamana keadaannya membenarkan penggunaan hak-hak tersebut.32

Para abdi dalem Penghulu dilarang menikahkan, menceraikan dan mengkhitan bila belum ada surat keterangan dari abdi dalem Panewu Mantri Gunung. Setelah menyelesaikan tugasnya Penghulu wajib memberikan laporan kepada pemerintah negara pada tanggal 1 setiap 1 bulan.

Selain tugas yang diberikan dari dalam keraton seorang Penghulu juga bertugas sebagai penasehat raja yang diberi tugas untuk mengurusi Masjid Agung baik dari segi kebersihan hingga mengajarkan mengenai ilmu agama bagi masyarakat disekitar Masjid Agung.

Penghulu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh orang-orang ahli agama yang berkedudukan di bawah statusnya, seperti: Ketib/

Khotib, Modin, koyyim, dan merbot. Para Penghulu dalam menjalani

kesehariannya sangat sederhana, dalam berpakaian mereka mengenakan busana yang sederhana pula, serasi dan lebih baik mengenakan pakaian serban dan jubah. Pada beberapa kegiatan ketika mengadakan suatu perkumpulan di masjid dapat dibedakan berdasar bentuk busana yang dikenakan oleh para penghulu, ulama atau kiai dan guru agama. Dimana dalam berbusana para penghulu

32

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

mengenakan jas putih yang kaku dan sarung batik sederhana, sedang para kiai dan guru agama lebih bebas dalam berbusana.33

Penghulu yang menjabat pada masa Paku Buwana X adalah KRP (Kanjeng Raden Penghulu) Tabsir Anam V. Dilahirkan pada tanggal 10 Rabiulawal jumakir 1786 Jawa atau 1853 M dengan nama Raden Mohammad Qomar, putra ke 6 dari KKP Tabsir Anam ke IV. Setelah remaja beliau belajar agama Islam dibeberapa pondok pesantren. Pada tahun 1885 KKP Tabsir Anam IV (ayahnya) meninggal, kemudian Paku Buwana IX mengangkat beliau menjadi Penghulu Keraton menggantikan kedudukan ayahnya, dengan sebutan Kyai Penghulu Tabsir Anam.

Begitu tingginya hubungan antara Raja dengan Penghulu baik dalam bidang agama maupun pemerintahan, karena kemampuan serta kepandaian yang dimiliki oleh KKP Tabsir Anam V. Pemerintah Hindia Belanda Willem De Vogel (Residen Kota Surakarta) mengangkat beliau menjadi Penghulu Landraad dengan beslit dari Bogor tanggal 7 Januari 1903, dan berdinas selama 20 tahun.34

33

Nur Lufika Muhiba, Op.cit, hlm. 51.

34

commit to user

Gambar. 5

Foto KKP Tabsir Anam V, diangkat menjadi Penghulu Lanraad tanggal 7 Januari 1903

(Ma‟mun Pusponegoro)

Dokumen terkait