• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Kekuatan otot lengan

ini adalah sebesar 0,512, kemudian dari angka korelasi ini dapat ditaksir dalam koefisien determinasi sebesar 0,262. Angka ini dapat diinterhasilkan bahwa 26,2% variasi yang ada pada variabel kemampuan servis atas dapat diprediksikan oleh variabel kekuatan otot lengan. Hasil nilai t hitung sebesar 3,675 > 1,684 maka Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan positif variabel kekuatan otot lengan dengan variabel kemampuan servis atas teruji kebenarannya. (2) Panjang Lengan berhubungan dengan Kemampuan Servis Atas. Hasil koefisien korelasi untuk hubungan kedua variabel ini adalah sebesar 0,484, kemudian dari angka korelasi ini dapat ditaksir dalam koefisien determinasi sebesar 0,234. Angka ini dapat diinterhasilkan bahwa 23,4% variasi yang ada pada variabel kemampuan servis atas dapat diprediksikan oleh variabel panjang lengan. Hasil nilai t hitung sebesar 3,409 > 1,684 maka Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan positif variabel panjang lengan dengan variabel kemampuan servis atas teruji kebenarannya. Hal ini berarti semakin tinggi panjang lengan, akan semakin tinggi pula kemampuan servis atas. (3) Kekuatan Otot Lengan dan Panjang Lengan

ABSTRACT

Slamet Swondo. The Correlation Between the Arm Muscle Strength and Arm

Length with the Upper Service Ability in the Volley Ball Game of the Male Students in Grade IX of State Junior Secondary School 1 of Bringin, Semarang regency, in the academic year 2008/2009. Thesis: Graduate Program

in Educational Technology, Postgraduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta 2009.

The aims of this research are to find out: (1) the correlation between the arm muscle strength and the upper service ability in the volley ball game of the male students in Grade IX of State Junior Secondary School 1 of Bringin, Semarang Regency in the academic yea of 2008/2009, (2) the correlation between the arm length and the upper service ability in the volley ball game of the male students in Grade IX of State Junior Secondary School 1 of Bringin, Semarang Regency in the academic year of 2008/2009.

This research was conducted at State Junior Secondary School 1 of Bringin, Semarang Regency. Its population was 115 students and the number of its samples was 40 students. Its data were analyzed by using multiple linear regression analysis and the prerequisite tests used were normaly test, homogeneity test, and linearity test.

The results of the research are as follows. 1) The arm muscle strength has correlation with the upper service ability. The correlation coefficient of the two variables is 0.512, and based on the value of the correlation coefficient, the determination coefficient of the two variables is 0.262. Such as coefficient can be interpreted that 26.2% of the existing variations of the variable of the upper service ability can be interpredicted by the variable of the arm muscle strength. The result tcount is 3.675 > 1.684 so that Ho is unverified/ rejected meaning that there is a positive correlation between the variable of the arm muscle strength and the variable of the upper service ability. 2) The arm length has a correlation with the upper service ability. The correlation coefficient of the two variables is 0.484, and based on the value of the correlation coefficient, the determination coefficient of the two variables is 0.234. Such a coefficient can be interpreted that 23.4% of the existing variations of the variable of the upper service ability can be predicted by the variable of the arm length. The result tcount is 3.409 > 1.684 so that Ho is unverified/ rejected meaning that there is a positive correlation between the variable of the arm length and the variable of the upper service ability. This means that the bigger the arm length the higher the upper service ability is. (3) the arm

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

PERNYATAAN ... iv MOTTO ... v PERSEMBAHAN ... vi ABSTRAK ... vii ABSTRACT ... viii DAFTAR ISI ... ix DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

KATA PENGANTAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 10

A. Landasan Teori ... 10

C. Kerangka Berpikir ... 43

D. Hipotesis ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

B. Metode Penelitian ... 46

C. Populasi ... 47

D. Sampel dan Teknik Sampling ... 48

E. Variabel ... 49

F. Definisi Operasional Variabel ... 49

G. Teknik Pengumpulan Data ... 51

H. Pelaksanaan Penelitian ... 55

I. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... . 61

A. Deskripsi Data Penelitian ... 61

B. Pengujian Hipotesis ... 67

C. Pembahasan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Implikasi dan Implementasi ... 83

C. Saran-saran ... 84 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Statistik Kekuatan Otot Lengan ... 61

Tabel 2 Distribusi Skor Kekuatan Otot Lengan ... 62

Tabel 3 Statistik Panjang Lengan ... 63

Tabel 4 Distribusi Skor Panjang Lengan ... 64

Tabel 5 Statistik Kemampuan Servis Atas ... 65

Tabel 6 Distribusi Skor Kemampuan Servis Atas... 66

Tabel 7 Uji Normalitas ... 68

Tabel 8 Koefisien Regresi Kekuatan Otot Lengan Dengan Kemampuan Servis Atas ... 70

Tabel 9 Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dengan Kemampuan Servis Atas 71

Tabel 10 Koefisien Regresi Panjang Lengan Dengan Kemampuan Servis Atas 72 Tabel 11 Hubungan Panjang Lengan Dengan Kemampuan Servis Atas ... 73

Tabel 12 Koefisien Regresi Jamak ... 74

Tabel 13 Analisis Variansi Regresi Linier Ganda ... 75

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Persiapan Servis Atas ... 39

Gambar 2 Eksekusi ... 39

Gambar 3 Gerakan Lanjutan ... 40

Gambar4 Kerangka Penelitian ... 44

Gambar5 Gerakan Push Up ... 52

Gambar6 Alat Anthropometer ... 54

Gambar7 Tes Service dari Laveage ... 54

Gambar8 Histogram Kekuatan Otot Lengan ... 63

Gambar9 Histogram Panjang Lengan ... 65

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan tesis yang berjudul Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Panjang Lengan Dengan Kemampuan Servis Atas Dalam Permainan Bola Voli Siswa Putra Kelas IX SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.

Penulis juga mengucapkan banyak berterimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Mulyoto, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta;

2. Prof. Dr. H. Sunarwan, selaku dosen Pembimbing I, yang memberikan gambaran dan dorongan semangat untuk menyelesaikan tesis;

3. Prof. Dr. H. Mulyoto, M.Pd, selaku dosen Pembimbing II, yang selalu terinci, tertib dan disiplin dalam memberikan arahan penulisan tesis ini;

4. Seluruh Dosen Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan;

5. Seluruh Staf dan Karyawan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu kelancaran administrasi;

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran akan dapat menyempurnakan Tesis ini. Penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Surakarta, Desember 2009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan ilmu serta teknologi, kegiatan olahraga di Indonesia khususnya cabang bola voli mengalami perkembangan yang pesat. Semua ini tidak lepas dari perhatian pemerintah di bidang olahraga, hal ini terbukti dengan keikutsertaan Indonesia dalam pertandingan-pertandingan di tingkat regional, maupun internasional. Keikutsertaan tim bola voli Indonesia di tingkat internasional hingga saat ini memiliki prestasi yang kurang menggembirakan.

Dewasa ini Pemerintah Indonesia sedang giat melaksanakan berbagai program pembangunan, salah satu program pembangunan yang mendapat perhatian adalah pembangunan di bidang olahraga. Bentuk pembangunan olahraga yang dilakukan oleh pemerintah adalah upaya penyelenggaraan dan pembinaan atlet agar dapat berprestasi. Hal ini dapat terwujud karena adanya kerjasama yang baik antara lembaga-lembaga pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait.

Berkaitan dengan hal tersebut, bola voli sebagai salah satu cabang olahraga permainan yang sangat digemari oleh masyarakat. Permainan dilakukan dengan jalan memantulkan bola sebelum bola jatuh ke tanah (volleying) (Barbara Viera, 2000 : 1). Bola voli menjadi cabang olahraga permainan yang menyenangkan karena dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi yang mungkin timbul di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan jumlah pemain 2 orang, dan permainan bola voli dengan jumlah 6 orang yang biasa dilaksanakan. Alasan lain yang menyenangkan adalah dapat dimainkan dan dinikmati berbagai usia dan tingkat kemampuan, dapat dimainkan di segala bentuk lapangan seperti rumput, kayu, pasir, ataupun permukaan lantai buatan, dapat dilakukan di dalam ataupun di luar gedung (Viera dan Fergusson, 1996: 1).

Banyaknya perkumpulan bola voli, diharapkan dapat menumbuhkan persaingan yang sehat untuk meraih prestasi. Hakekat permainan bola voli adalah kegiatan jasmani yang dilandasi semangat perjuangan melawan diri sendiri dan orang lain, yang jika dipertandingkan harus dilaksanakan secara kesatria sehingga merupakan sarana pendidikan pribadi yang ampuh menuju peningkatan kualitas hidup yang lebih luhur, dimaksudkan bahwa dalam kegiatan kesegaran jasmani seseorang atau atlet diharuskan memiliki rasa percaya diri, tanpa mengharapkan bantuan orang lain dan sportif sesuai dengan apa yang diperoleh dalam pertandingan.

Bermain bola voli harus mendatangkan kegembiraan, kesenangan dan kebahagiaan hidup bagi orang yang melakukannya, manusia hidup pada dasarnya mencari kebahagiaan lahir dan batin baik di dunia dan di akherat. Takaran kebahagiaan di alam fana sangatlah subyektif, lewat bermain bola voli pun manusia dapat mencari kepuasan lahir dan batin. Permainan bola voli adalah suatu sarana untuk mendidik manusia dalam usahanya menyempurnakan kualitas diri sebagai khalifah Allah di bumi. Diharapkan seorang pemain bola voli dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tumbuh dan berkembang selaras, serasi dan seimbang antara fisik, fikir, sikap mental sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional bangsa Indonesia.

Pembinaan serta pengembangan olahraga merupakan bagian dari usaha peningkatan kesehatan jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani mempunyai tujuan yaitu untuk pembentukan watak, disiplin dan sportifitas dan pengembangan prestasi. Dengan olahraga dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Peningkatan prestasi olahraga untuk menuju pencapaian sasaran yang diharapkan dalam pembinaan diperlukan proses dan waktu yang lama.

Di SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang permainan bola voli dilaksanakan pada kegiatan belajar mengajar dan dilakukan sebagai suatu kegiatan ekstrakurikuler, kini bola voli tidak hanya sebagai rekreasi, namun sudah menjadi bagian dari olahraga pendidikan. Sebagai olahraga pendidikan selain sebagai sarana pencapaian tujuan pendidikan, hal yang utama adalah sebagai penunjang pembinaan dan pemeliharaan kesegaran jasmani, dan berperan dalam pembentukan kerjasama pada anak, serta pembinaan sportifitas dan pengembangan sifat-sifat lainnya. Semangat bertanding dan pembentukan mental dapat dikembangkan melalui pertandingan antar kelompok, antar kelas dan antar sekolah. Sekolah juga dilengkapi dengan kurikulum pendidikan jasmani di dalamnya memuat pembelajaran olahraga bola voli sebagai kurikulum wajib.

Faktor-faktor kelengkapan yang harus dimiliki seseorang bila ingin mencapai prestasi yang optimal yaitu : 1) pengembangan fisik, 2) pengembangan teknik, 3) pengembangan mental, dan 4) kematangan juara (M. Sajoto, 1995:7). Kemudian faktor-faktor penentu pencapaian prestasi olahraga meliputi aspek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

biologis terdiri dari : 1) potensi atau kemampuan dasar tubuh yang meliputi kekuatan, kecepatan kelincahan tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan olahraga, 2) fungsi organ tubuh yang meliputi daya kerja jantung, daya kerja pernafasan, daya kerja panca indera, 3) struktur dan postur tubuh yang meliputi ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar dan bentuk tubuh, dan 4) gizi yang meliputi jumlah makanan yang cukup, nilai makanan yang memenuhi kebutuhan, variasi makanan (M. Sajoto, 1995:1). Pembinaan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang dalam pelaksanaan latihan, dirasa kurang seimbang dalam pemberian materi antara ketrampilan teknik dasar bermain ataupun latihan kondisi fisik.

Diumpamakan jika kedua hal tersebut dibandingkan, perbandingan latihan yang tidak seimbang akan berpengaruh pada saat tampil dalam pertandingan maupun dalam hasil akhir program, sehingga harapan untuk meraih kemenangan kemungkinan kecil. Untuk itulah dalam upaya peningkatan prestasi olahraga perlu diusahakan pembinaan yang terarah dan berkelanjutan lewat pemanduan bakat, pembibitan, pendidikan serta pelatihan olahraga yang didasarkan pada ilmu pengetahuan secara efektif dan efisien sebagai sarana, mencapai prestasi optimal, sejak di sekolah dasar.

Berdasarkan pengamatan di lapangan siswa putra SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang yang gemar mengikuti bola voli di sekolah, rata-rata memiliki postur tubuh yang lumayan tinggi, namun hingga saat ini belum mempunyai prestasi yang berarti, sehingga memunculkan ide bagi penulis sebagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bahan penelitian. Sejauh mana kemampuan siswa putra SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang dalam melakukan servis atas bola voli dengan postur tubuh yang memadai. Perlu juga diupayakan langkah-langkah nyata mulai dari perbaikan metode latihan, peningkatan sarana prasarana, penggunaan peralatan yang baik dan standar, perhatian masalah gizi, tes dan pengukuran dalam olahraga sampai pada perhatian terhadap tim dokter dan psikolog yang diperlukan.

Kemampuan atlet bola voli perlu ditingkatkan. Unsur-unsur yang meliputi kondisi fisik, teknik, taktik, kematangan mental, kerjasama dan pengalaman dalam bertanding (M. Yunus) 1992:61). Sebagai faktor pendukung untuk mempercepat tercapainya tujuan permainan bola voli antara lain, faktor endogen dan pemain yang terdiri dari : 1) kesehatan fisik dan mental, 2) bentuk tubuh sesuai cabang olahraga yang diikuti, untuk cabang bola voli diharapkan yang tinggi dan atletis, 3) punya bakat untuk bermain bola voli yang meliputi kemampuan fisik, teknik, dan taktik, 4) dimiliki sikap mental yang baik seperti sosial, disiplin, tekun, kreatif bertanggung jawab dan berkemauan keras.

Menurut Harsono (1988:176) kekuatan otot lengan atau strength adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Panjang lengan merupakan bagian tubuh sepanjang lengan atas, lengan bawah, telapak tangan dan berakhir pada ujung jari tengah. Menurut Beutelstahl (2005:8) servis adalah sentuhan pertama dengan bola. Dalam penelitian ini faktor kondisi fisik yang akan dikaji adalah kekuatan otot lengan dan panjang lengan. Sebab kekuatan otot lengan dan panjang lengan seorang pemin bola voli dapat melakukan servis dengan baik. Namun tingkat kondisi fisik dan anatomis seseorang berbeda-beda.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sedangkan untuk memperoleh bibit pemain bola voli yang baik perlu diketahui seberapa besar hubungan faktor-faktor tersebut di atas ikut berpengaruh terhadap hasil permainan bola voli khususnya dalam pelaksanaan servis atas.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Permainan bola voli merupakan olahraga pendidikan yang diajarkan di sekolah, maka teknik dasar yang hars dipelajari adalah servis, passing, smash dan blocking.

2. Terdapat beberapa teknik servis yang dapat dilakukan dalam permainan bola voli.

3. Teknik servis atas adalah salah satu faktor penting dalam permainan bola voli yang berfungsi untuk pukulan pertama dimulainya permainan dan serangan awal bagi suatu regu

4. Kemampuan servis atas dalam permainan bola voli dapat dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan.

5. Kemampuan servis atas dalam permainan bola voli dapat dipengaruhi oleh panjang lengan.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka permasalahan dalam penelitian ini terbatas pada:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Kemampuan servis atas dalam permainan bola voli dapat dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan.

2. Kemampuan servis atas dalam permainan bola voli dapat dipengaruhi oleh panjang lengan.

3. Hubungan antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan dengan kemampuan servis atas dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas IX SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/ 2009

D. Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan karena tertarik dengan permasalahan yang ada dalam cabang olahraga bola voli khususnya pada siswa putra SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang. Sehubungan dengan hal tersebut, maka permasalahan yang akan diungkap pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan servis

atas dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas IX SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/ 2009?

2. Apakah ada hubungan antara panjang lengan dengan kemampuan servis atas dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas IX SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/ 2009?

3. Apakah ada hubungan antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan dengan kemampuan servis atas dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas IX SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/ 2009?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id E. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan hasil penelitian yang akan dicapai, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan servis atas dalam permainan bola voli siswa putra kelas IX SMPN 1 Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/ 2009.

2. Hubungan antara panjang lengan dengan kemampuan servis atas dalam permainan bola voli siswa putra kelas IX SMPN 1 Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/ 2009.

3. Hubungan antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan dengan kemampuan servis atas dalam permainan bola voli siswa putra kelas IX SMPN 1 Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/ 2009.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

Dengan diketahuinya hubungan kekuatan otot lengan dan panjang lengan terhadap kemampuan servis atas dalam permainan bola voli siswa putra kelas IX SMP negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2008/ 2009, bermanfaat sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani, pelatih, dan atlet dalam usaha meningkatkan teknik servis atas. Selain hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi pelatihan bola voli baik dalam memilih atlit, pengembangan pola latihan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dasar permainan bola voli, agar latihan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai informasi ilmiah dalam pelatihan cabang olahraga bola voli, dan sebagai tambahan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam cabang olahraga permainan bola voli.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Kekuatan Otot Lengan

Kekuatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam unjuk kerja dan sangat menentukan kualitas kondisi fisik seseorang. Kekuatan adalah kemampuan dari otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktivitasnya (Suharno, HP., 1985:24).

M. Sajoto (1995:8) memberikan definisi tentang kekuatan yaitu komponen kondisi fisik seseorang yang berkaitan dengan kemampuan mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat dominan dan sangat dibutuhkan di hampir semua cabang olahraga. Pelaksanaan berbagai macam keterampilan atau aktivitas gerak khususnya dalam bermain bola voli, seorang pemain harus terlebih dahulu memiliki dasar kekuatan yang baik.

Dasar kekuatan yang baik akan memudahkan pelaksanaan gerak baik dalam memukul maupun didalam menyongsong bola, melangkah dan atau meloncat, dan gerakan lain yang diperlukan dalam permainan bola voli. Hal ini semakin tampak jelas dengan manfaat yang diperoleh dari kekuatan yang baik yaitu untuk mempermudah mempelajari teknik serta mencegah kemungkinan terjadinya cedera.

Kekuatan (tenaga) menurut hukum Newton ke-2 dinyatakan sebanding dengan massa atau berat (m) waktu percepatan atau akselerasi (a) : F = m.a

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(Bompa, 1983: 216). Konsekuensinya untuk meningkatkan kekuatan otot dapat dilakukan dengan mengatur atau memanipulasi salah satu atau kedua faktor penunjang tenaga (m / a atau m dengan a).

Menurut Ucup Yusup (2000: 40), kekuatan otot yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan otot lengan yang membangkitkan tegangan terhadap suatu beban. Sedangkan panjang lengan dilakukan dari sendi bahu sampai ke ujung jari tengah panjang lengan merupakan bagian tubuh sepanjang lengan atas, lengan bawah, telapak tangan dan berakhir pada ujung jari tengah.

Bompa (1994 : 203) mengatakan bahwa kekuatan merupakan salah satu unsur yang harus dimiliki oleh seorang atlet, karena setiap kinerja dalam olahraga selalu memerlukan kekuatan. Harsono (1988: 176) menyatakan bahwa kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap sesuatu tahanan. Kekuatan otot merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena 1) kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik; 2) kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet / orang dari kemungkinan cidera; dan 3) kekuatan dapat mendukung kemampuan kondisi fisik yang lebih efisien. Meskipun banyak aktivitas olahraga yang lebih memerlukan kelincahan, kelentukan atau fleksibilitas, kecepatan, daya ledak dan sebagainya, namun faktor-faktor tersebut tetap dikombinasikan dengan faktor kekuatan agar diperoleh hasil yang baik. Menurut M. Sajoto (1995: 8) mengatakan bahwa kekuatan adalah komponen konfisi fisik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.

Berorientasi pada manfaat yang diberikan oleh kekuatan, para ahli memberikan definisi tentang kekuatan sebagai berikut: Annarino (1976:1) mengemukakan bahwa kekuatan diartikan sebagai kemampuan maksimum

Dokumen terkait