• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pengujian Hipotesis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, asumsi yang digunakan adalah uji Kolmogorof Smirnov. Dengan hipotesis apabila

0 5 10 15 20 25

rendah sedang tinggi Kriteria J u m la h Series1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

probabilitas (p) ≥ 0,05, maka Ho diterima. Ho diterima berarti data yang digunakan dalam penelitian tersebut mempunyai distribusi normal. Apabila probabilitas (p) < 0,05, maka Ho ditolak. Ho ditolak berarti data yang digunakan tersebut berdistribusi tidak normal. Hasil dari uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7 Uji Normalitas

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov Smirnov adalah sebesar 0,458 dan Asymp. Sig. (2-tailed) pada 0,985 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti Ho diterima yang berarti bahwa data yang digunakan dalam penelitian tersebut mempunyai distribusi normal, sehingga lolos uji normalitas.

b. Uji Homogenitas

Untuk mengetahui variansi populasi kelompok satu sama besar dengan variansi populasi kelompok dua pada variabel media pembelajaran digunakan uji hipotesis nol. Perhitungan uji Homogenitas dilakukan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

40 -1.86265E-10 3.0746524 .072 .042 -.072 .458 .985 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan menggunakan program SPSS, hasil perhitungan uji homogenitas adalah sebagai berikut:

1) Variabel Kekuatan otot lengan

Hasil uji levene’s test menunjukkan nilai F sebesar 1,311 (P = 0,272). Hal ini berarti secara statistik tidak siginifikan, dengan demikian hipotesis diterima atau variansi sama (memenuhi asumsi anova).

2) Variabel Panjang Lengan

Hasil uji levene’s test menunjukkan nilai F sebesar 2,102 (P = 0,053). Hal ini berarti secara statistik tidak siginifikan, dengan demikian hipotesis diterima atau variansi sama (memenuhi asumsi anova).

3) Variabel Kemampuan Servis Atas

Hasil uji levene’s test menunjukkan nilai F sebesar 25,564 (P = 0,000). Hal ini berarti secara statistik siginifikan, dengan demikian hipotesis nol dapat ditolak atau variansi tidak sama (tidak memenuhi asumsi anova).

c. Uji Linearitas

Hasil R2 perhitungan SPSS menunjukkan nilai sebesar 0,000 dengan

N=64 diperoleh R2.N (0,000 x 64) = 0. Nilai ini dibandingkan dengan tabel chi kuadrat dengan df= 64 dan tingkat signifikan 0,05 didapat nilai tabel chi kuadrat sebesar 79,08. Oleh karena nilai chi kuadrat hitung lebih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kecil dari chi kuadrat tabel maka dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah model linear.

2. Uji Hipotesis

a. Hubungan Kekuatan Otot Lengan (X1) Dengan Kemampuan Servis Atas (Y)

1) Koefisien Regresi

Pengujian hipotesis yang pertama diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan servis atas. Perhitungan analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:

Tabel 8 Koefisien Regresi kekuatan otot lengan dengan kemampuan servis atas

Berdasarkan dari perhitungan analisis regresi sederhana yang terlihat pada tabel di atas, menghasilkan arah regresi b sebesar 0,250 dan konstanta a sebesar 14,199. Dengan demikian bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan oleh persamaan regresi Y = 14,199 + 0,250 X1. Coefficientsa 14.199 2.459 5.775 .000 .250 .068 .512 3.675 .001 (Constant) X1 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardi zed Coefficien ts t Sig. Dependent Variable: Y a.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2) Koefisien Korelasi

Kekuatan hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan servis atas ditunjukkan oleh koefisien korelasi product

moment sebesar rxy1 = 0,512. Kekuatan hubungan antara kekuatan otot dengan kemampuan servis atas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9 Hubungan kekuatan otot lengan dengan kemampuan servis

atas

Korelasi R thitung ttabel a = 0,05

rxy1 0,512 3,675 1,684

3) Uji t

Uji keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan uji t didapat harga thitung sebesar 3,675 > ttabel 1,684. Berdasarkan hasil pengujian signifikan dinyatakan bahwa hubungan kekuatan otot lengan dengan kemampuan servis atas sangat signifikan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang positif antara variabel kekuatan otot lengan dengan kemampuan servis atas diuji kebenarannya. Hal ini berarti semakin tinggi kekuatan otot lengan, akan semakin tinggi pula kemampuan servis atas yang dicapai.

4) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan servis atas adalah sebesar rxy12 = (0,512)2 = 0,262 yang berarti bahwa 26,2% variasi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

terjadi pada kemampuan servis atas dapat dijelaskan oleh kekuatan otot lengan melalui regresi Y=14,199 + 0,250 X1.

b. Hubungan Panjang lengan (X2) Dengan kemampuan servis atas (Y)

1) Koefisien Regresi

Pengujian hipotesis yang pertama diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara panjang lengan dengan kemampuan servis atas. Perhitungan analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:

Tabel 10 Koefisien Regresi panjang lengan dengan kemampuan servis atas

Berdasarkan dari perhitungan analisis regresi sederhana yang terlihat pada tabel di atas, menghasilkan arah regresi b sebesar 0,305 dan konstanta a sebesar 1,255. Dengan demikian bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan oleh persamaan regresi Y = 1,255 + 0,305 X2.

2) Koefisien Korelasi

Kekuatan korelasi antara panjang lengan dengan kemampuan servis atas ditunjukkan oleh koefisien korelasi product moment

Coefficientsa 1.255 6.409 .196 .846 .305 .090 .484 3.409 .002 (Constant) X2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardi zed Coefficien ts t Sig. Dependent Variable: Y a.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sebesar rxy2 = 0,484. kekuatan hubungan antara panjang lengan dengan kemampuan servis atas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 11 Hubungan Panjang lengan dengan kemampuan servis atas

Korelasi R thitung ttabel a = 0,05

rxy1 0,484 3,409 1,684

3) Uji t

Uji keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan uji t didapat harga thitung sebesar 3,409 > ttabel 1,684. Berdasarkan hasil pengujian signifikan dinyatakan bahwa hubungan antara panjang lengan dengan kemampuan servis atas sangat signifikan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang positif antara variabel panjang lengan dengan kemampuan servis atas diuji kebenarannya. Hal ini berarti semakin tinggi panjang lengan, akan semakin tinggi pula kemampuan servis atas yang dicapai.

4) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien hubungan antara panjang lengan dengan kemampuan servis atas adalah sebesar rxy12 = (0,484)2 = 0,234 yang berarti bahwa 23,4% variasi yang terjadi pada kemampuan servis atas dapat dijelaskan oleh panjang lengan melalui regresi Y= 1,255 + 0,305X1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Hubungan Kekuatan otot lengan dan panjang lengan Secara Bersama-Sama Dengan kemampuan servis atas

1) Koefisien Regresi Jamak

Pengujian hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan dengan kemampuan servis atas. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 12 Koefisien Regresi Jamak

Perhitungan regresi jamak dari variabel kemampuan servis atas menghasilkan arah regresi b1 untuk variabel kekuatan otot lengan adalah sebesar 0,184 dan b2 untuk variabel panjang lengan sebesar 0,207, dan konstanta sebesar 1,739. Dengan demikian bentuk korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat tersebut dapat

digambarkan dengan persamaan regresi Y = 1,739 + 0,184X1 +

0,207X2. Sebelum digunakan untuk keperluan prediksi persamaan regresi ini harus dilakukan uji keberartian regresi. Untuk mengetahui

Coefficientsa 1.739 5.977 .291 .773 .184 .071 .377 2.594 .014 .207 .092 .329 2.264 .030 (Constant) X1 X2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardi zed Coefficien ts t Sig. Tolerance Dependent Variable: Y a.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

derajat keberartian persamaan regresi, dilakukan uji F dan hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 13 Analisis Variansi Regresi Linear Ganda

2) Koefisien Korelasi Ganda

Perhitungan korelasi ganda antara variabel kekuatan otot lengan dan panjang lengan dengan kemampuan servis atas, menghasilkan koefisien korelasi sebesar R = 0,593. Uji keberartian dengan menggunakan uji F sebesar Fhitung = 10,050. Untuk lebih jelasnya mengenai hubungan kompetensi siswa dan pemahaman siswa dengan kinerja siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14 Rangkuman Uji Korelasi Jamak X1, X2 dengan Y

Korelasi R Fhitung Ftabel 0,05

Rxy12 0,593 10,050 3,23

Dari hasil pengujian signifikan dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi jamak yang diperoleh dalam penelitian ini signifikan, yang ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel (10,050 > 3,15). Hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

ANOVAb 200.289 2 100.144 10.050 .000a 368.686 37 9.964 568.975 39 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X2, X1 a.

Dependent Variable: Y b.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan secara bersama dengan kemampuan servis atas, teruji kebenarannya.

3) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi sebesar R2 = (0,593)2 = 0,352. Ini membuktikan bahwa 35,2% variasi yang terjadi pada kemampuan servis atas dapat dijelaskan oleh kekuatan otot lengan dan panjang lengan, melalui regresi Y = 1,739 + 0,184X1 + 0,207X2.

d. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif 1) Sumbangan Relatif

Besarnya sumbangan relatif variabel kekuatan otot lengan (X1) dan panjang lengan (X2) dengan variabel kemampuan servis atas (Y) adalah sebagai berikut:

a) Variabel X1 dengan variabel Y.

Rumus:

å å

)+(

å

) ( 1 2 1 Y X Y X Y X = 66150 33108 33108 + x 100% = 99258 33108 x100% = 33,4%

b) Variabel X2 dengan variabel Y.

Rumus:

å å

)+(

å

) ( 1 2 2 Y X Y X Y X = 66150 33108 66150 + x 100%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id = 99258 66150 x 100% = 66,6% 2) Sumbangan Efektif

Besarnya sumbangan efektif variabel kekuatan otot lengan (X1) dan panjang lengan (X2) dengan variabel kemampuan servis atas (Y) adalah sebagai berikut:

a) Variabel X1 dengan variabel Y.

Rumus: Sumbangan relatif variabel kekuatan otot lengan (X1) x R2 = 33,4% x 0,352

= 11,74%

b) Variabel X2 dengan variabel Y.

Rumus: Sumbangan relatif variabel panjang lengan (X2) x R2 = 66,6 % x 0,352

= 23,46%

Dokumen terkait