• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

31 Desember 2009 dan 2008

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)

Dengan modal kerja yang sangat ketat, Perusahaan juga memperoleh persetujuan dari kreditur tidak terjamin untuk menunda angsuran pertama pokok pembayaran atas surat hutang baru yang jatuh tempo pada tanggal 15 Pebruari 2009. Pemegang mayoritas dari surat hutang baru telah mengabulkan permintaan Perusahaan untuk menunda pembayaran untuk 3 (tiga) tahun kedepan atau sampai dengan Pebruari 2012. Damiano Investments BV juga telah menghapuskan hutang biaya pendanaan atas fasilitas letter of credit yang disediakan untuk tahun 2008 dan juga membebankan Perusahaan dengan tingkat persentase yang lebih rendah (15%) untuk tahun 2009. Sepanjang kuartal pertama tahun 2010, harga bahan baku dan harga jual masih stabil dan permintaan atas produk Perusahaan masih tinggi. Perusahaan mengharapkan dapat melakukannya dengan lebih baik pada tahun 2010, dengan dukungan yang berkelanjutan dari mayoritas pemegang saham dan kondisi pasar yang stabil.

Sampai Maret 2010, Secured Debt Restructuring Plan (SDRP) masih belum disetujui terutama oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) (yang memiliki sekitar 28% dari total hutang terjamin) karena beberapa kondisi di bawah SDRP yang belum disetujui oleh PPA. Perusahaan dan pemegang saham mayoritas terus meminta PT PPA untuk menyetujui restrukturisasi hutang terjaminnya. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan restrukturisasi dengan kreditur terjaminnya pada tahun 2010. Setelah proses restrukturisasi ini selesai, dan berakibat pada perubahan pada neraca, Perusahaan yakin akan mendapatkan pinjaman modal kerja dari bank konvensional.

Pokok-pokok utama isi SDRP tersebut adalah sebagai berikut : Usulan Tanggal Restrukturisasi: 1 Juli 2007

Tingkat Suku Bunga Pinjaman atas Surat Hutang Baru:

Bunga akan terhutang triwulanan di muka atas surat hutang baru dan dihitung atas dasar jumlah pokok terhutang selama triwulan yang bersangkutan dengan tingkat suku bunga per tahun masing-masing sebagai berikut

Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9 0,0% 2,0% 2,0% 2,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0%

Amortisasi: Pembayaran-pembayaran pokok hutang akan dilaksanakan pada

akhir periode setiap 12 bulanan dimulai pada ulang tahun keempat Tanggal Restrukturisasi. Jumlah yang harus dibayar akan sebesar persentase berikut dari pokok hutang yang telah direstrukturisasi

Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9 0% 0% 0% 5,0% 17,5% 17,5% 17,5% 20,0% 22,5%

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

15

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN

KONDISI EKONOMI (Lanjutan) a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)

Restrukturisasi Hutang Surat Hutang Baru akan ditukar pada harga 10,73 Cent per

Dollar Amerika Serikat. 40,90% dari modal yang ditingkatkan akan dibagikan kepada para kreditur terjamin sebagai konversi hutang ke saham (Debt/Equity Swap) sebagaimana disebutkan dalam SDRP.

Sampai dengan bulan Maret 2010, Secured Debt Restructuring Plan (SDRP) seperti yang diungkapkan diatas, masih belum disetujui oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), yang memiliki sekitar 28% dari total hutang terjamin, karena beberapa kondisi dibawah SDRP yang belum disetujui oleh PPA.

Perusahaan dan mayoritas pemegang sahamnya terus meminta kepada PT Perusahaan Pengelola Asset (PPA) untuk konsentrasinya kepada restrukturisasi hutang terjaminnya yang telah disetujui oleh Pengadilan. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan restrukturisasi dengan kreditur terjaminnya di tahun 2010. Setelah proses restrukturisasi ini selesai, dan berakibat pada perubahan pada neraca, Perusahaan yakin akan mendapatkan pinjaman modal kerja dari bank konvensional. Disamping itu, kondisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun 2009 mencerminkan keadaan berikut :

x Laba bersih sebesar Rp 1.182.787.954.988. Didalam laba bersih ini termasuk rugi kurs yang

belum direalisasi sebesar Rp 1.519.200.832.938.

x Modal kerja negatif sebesar Rp 10.226.269.658.628.

x Defisiensi modal sebesar Rp 7.880.057.909.013.

Hingga saat ini, Perusahaan telah meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik serat sintetisnya di Karawang dan Semarang masing-masing hingga 75% dan 90%.

Anak Perusahaan mengalami kesulitan modal kerja dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan pelanggan setia Anak Perusahaan, maka terhitung mulai bulan April 2008, divisi fleece Anak Perusahaan beroperasi dengan sistem maklon dengan Perusahaan melalui perjanjian sewa/maklon (Tolling / Rental Agreement).

Manajemen Perusahaan akan terus memelihara pelanggannya dan mempertahankan sumber pre-finance dan fasilitas hutang kredit untuk modal kerjanya.

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

16

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN

KONDISI EKONOMI (Lanjutan) a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan belum mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Efek yang timbul akan dilaporkan pada laporan keuangan konsolidasi pada saat diketahui dan dapat diperkirakan. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sampai sekarang dengan dukungan pre-finance dari pelanggan Perusahaan, fasilitas letter of credit dan pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda dan melalui kepercayaan serta pengertian dari para suppliernya.

b. Restrukturisasi Hutang

Restrukturisasi Hutang – Perusahaan :

Berikut adalah hal-hal yang terdapat pada “Proposal Restrukturisasi Hutang Kreditur Tidak Terjamin” yang dibuat oleh Perusahaan :

(i) Pokok hutang direstrukturisasi menjadi 2,961%.

(ii) Beban bunga dan denda dihapuskan.

(iii) Hutang yang direstrukturisasi akan dilunasi selama periode 9 tahun.

(iv) Kreditur tidak terjamin akan memperoleh 19,2% ekuitas dilusi penuh Perusahaan.

(v) Tingkat suku bunga menjadi 2% setahun dan naik sampai dengan 4% setahun.

Perusahaan telah mengadakan perjanjian restrukturisasi dengan para kreditur tidak terjamin yang disetujui oleh pada kreditur dan diratifikasi oleh Pengadilan. Dengan demikian, jumlah hutang kepada kreditur tidak terjamin setelah restrukturisasi adalah sebesar US$ 18.670.630 ditambah hutang bunga yang dikapitalisasi sampai dengan tahun 2009 sebesar US$ 1.572.940 sehingga jumlah seluruhnya adalah sebesar US$ 20.243.570. Perusahaan juga telah mengirimkan usulan restrukturisasi kepada para kreditur terjamin (SDRP). Kemudian, pada bulan Maret 2007, Perusahaan mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin (SDRP) termasuk PPA, karena SDRP yang sebelumnya telah melampaui batas waktu yang ditentukan. Namun tidak ada respon dari PPA atas usulan ini. Usulan restrukturisasi telah didukung oleh Damiano Investments BV, Belanda sebagai pemegang hutang terjamin mayoritas.

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

17

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan)

Restrukturisasi Hutang – Perusahaan (Lanjutan):

Perusahaan sedang melaksanakan semua langkah-langkah yang diharuskan ke arah diterapkannya Rencana Perdamaian (Peace Plan) sebagaimana disetujui oleh para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga. Langkah-langkah tersebut meliputi penerbitan surat-surat hutang baru sebagai ganti surat-surat hutang tidak terjamin yang lama serta penerbitan saham-saham untuk pengurangan jumlah pokok hutang sesuai dengan syarat-syarat didalam Rencana Perdamaian. Perusahaan telah menurunkan hutang-hutang tidak terjaminnya sesuai Rencana Perdamaian dan meningkatkan modal sahamnya sebagai tambahan modal disetor menantikan penjatahan kepada para kreditur. Perusahaan telah menunjuk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong untuk bertindak sebagai Fiscal Agent,

Paying Agent, dan Trustee untuk surat hutang tidak terjamin yang baru yang mana eurocleared.

Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) :

Pada tanggal 30 November 2001, Perusahaan dan Polysindo International Finance Company B.V. (PIFC) telah menandatangani Definitive Memorandum of Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencana restrukturisasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Termasuk dalam hutang yang direstrukturisasi pada MOA tersebut adalah hutang Anak Perusahaan yang telah disetujui oleh Perusahaan untuk dimasukkan sebagai bagian dalam rencana restrukturisasi. Sesuai dengan MOA maka hutang lama akan diganti dengan penerbitan “New Debt Securities” dan saham baru Perusahaan paling lambat tanggal 30 Juni 2002 (Closing). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Juli 2001 yang diaktakan dengan akta notaris Soetjipto SH, No. 108 pada tanggal yang sama, para pemegang saham independen telah memberikan persetujuan untuk mengalihkan hutang dalam restrukturisasi Anak Perusahaan (TJ) kepada Perusahaan, namun demikian pengalihan hutang tersebut akan terlaksana apabila para kreditur menyetujuinya.

Jenis instrumen dalam penerbitan “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak Perusahaan yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Perusahaan adalah sebagai berikut :

x Pemegang hutang terjamin BPPN akan menerima New Senior 1st Lien Secured Notes yang

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

18

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan)

Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) (Lanjutan) :

x Pemegang hutang tak terjamin BPPN dan Trade Claim Debt akan menerima the New Senior

2nd Lien Secured Notes – Series A. Hutang BPPN dalam Rupiah dan Trade Claim Debt

diterbitkan oleh Perusahaan, sedangkan untuk hutang BPPN dalam dollar Amerika Serikat diterbitkan oleh Polysindo Mauritius II dan dijamin oleh Perusahaan. Sebagian Trade Claim Debt dalam dollar Amerika Serikat akan diterbitkan oleh Polysindo Mauritius.

x Pemegang wesel bayar akan menerima New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B.

Hutang Rupiah dari wesel bayar diterbitkan oleh Perusahaan, hutang dalam dollar Amerika Serikat dari wesel bayar diterbitkan oleh Polysindo Mauritius dan dijamin oleh Perusahaan. Kondisi dari masing-masing instrument “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak Perusahaan (TJ) yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Perusahaan adalah sebagai berikut :

x New Senior 1st Lien Secured Notes

o Jumlah pokok sebesar keseluruhan hutang lama yang berasal dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Dharmala dan PT Bank Duta yang berjumlah setara dengan US$ 27.894.293,33.

o Hutang bunga akan direstrukturisasi menjadi 66,65% modal saham baru dilusi penuh Perusahaan.

o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 730.527,79 akan dibayarkan kepada BPPN pada saat Closing.

o Tanggal dikeluarkan: 1 Januari 2001.

o Tanggal pembayaran New Senior 1st

Lien Secured Notes jatuh pada hari kerja pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2011.

x New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A:

o Jumlah pokok sebesar 24% dari hutang BPPN tak terjamin yang berasal dari PT Bank Putera Multikarsa, Bank Arya dan Bank Bira dengan jumlah total sebesar US$ 2.077.053,04 dan 24% unsecured Trade Claim Debt yang berasal dari PT Bank

Sumitomo Mitsui Indonesia sebesar US$ 457.556,16. Sisa pokoknya akan

direstrukturisasi menjadi 3,45% modal saham baru dilusi penuh Perusahaan. o Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan.

o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 67.975,10 akan dibayarkan pada saat Closing. o Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001.

o Tanggal pembayaran New Senior 2nd

Lien Secured Notes – Series A jatuh pada hari kerja pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

19

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan)

Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) (Lanjutan) :

x New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B:

o Jumlah pokok sebesar 24% hutang wesel bayar yaitu sebesar US$ 3.153.860,47. Sisa pokok akan direstrukturisasi menjadi 11,90% modal saham baru dilusi penuh Perusahaan. o Denominasi: dollar Amerika Serikat.

o Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan.

o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 47.548,72 akan dibayarkan pada saat Closing. o Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001.

o Tanggal pembayaran New Senior 2nd

Lien Secured Notes – Series B jatuh pada hari kerja pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.

Pada tanggal 22 Nopember 2002, Anak Perusahaan dan Perusahaan telah mengajukan “Revised Term Sheet” kepada para kreditur sehubungan dengan usul perubahan syarat-syarat restrukturisasi yang antara lain mengenai tanggal pelaksanaan penerbitan “New Debt Securities”, perubahan tingkat bunga dan komposisi cicilan hutang pokok dan bunga. Akan tetapi, draft Revised Term Sheet tersebut belum disetujui oleh kreditur.

Sampai dengan bulan Maret 2010, tidak terdapat perkembangan dan pembaharuan lebih jauh dengan restrukturisasi hutang Anak Perusahaan.

c. Kondisi Ekonomi

Industri polyester fiber dan benang masih relatif stabil pada tahun 2009. Perekonomian Indonesia tumbuh pesat di kawasan Asia Tenggara, yaitu tumbuh sebesar 4,50% pada tahun 2009 dan sudah sesuai untuk mempelopori pemulihan krisis ekonomi global di kawasan tersebut. Permintaan domestik yang kuat, diberikannya rangsangan dan stabilitas politik membantu negara ini dalam mengatasi gejolak ekonomi pada tahun 2009 dan siap untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi sebelum terjadinya krisis.

Penjualan retail di Indonesia secara substansial mengalami pertumbuhan pada tahun 2009. Ini membantu Perusahaan untuk memaksimalkan penjualan Fiber pada pasar domestik. Penguatan mata uang Rupiah terhadap mata uang US Dolar terjadi sepanjang tahun dan berada pada posisi Rp 9.400 / US$ pada akhir tahun 2009.

Dokumen terkait