• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi. Keterangan tentang Perseroan 3. Ikhtisar Data Keuangan Penting 4. Sambutan dari Komisaris Utama 5. Pesan kepada Para Pemegang Saham 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Isi. Keterangan tentang Perseroan 3. Ikhtisar Data Keuangan Penting 4. Sambutan dari Komisaris Utama 5. Pesan kepada Para Pemegang Saham 7"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi

Keterangan tentang Perseroan 3

Ikhtisar Data Keuangan Penting 4

Sambutan dari Komisaris Utama 5

Pesan kepada Para Pemegang Saham 7

Manajemen 12

Laporan Manajemen 17

Analisis & Pembahasan oleh Manajemen 24

Tata Kelola Perusahaan 27

Informasi Perseroan 29

(3)

2

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

(4)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

3

Keterangan Tentang Perseroan

PT. Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk), didirikan sejak tahun 1984, merupakan salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan rangkaian proses produksi polyesternya mulai dari bahan baku sampai dengan barang jadi dengan mengutamakan mutu dan konsistensi. PT Asia Pacific Fibers merupakan satu-satunya produsen polyester yang terintegrasi di Indonesia, dengan fasilitas pabrik PTA, Polymer dan

fiber

yang terletak di Karawang, Jawa Barat, dan fasilitas pabrik Benang Polyester yang terbesar di Indonesia terletak di Semarang, Jawa Tengah. Anak perusahaan PT Texmaco Jaya Tbk yang bergerak dalam bidang pertenunan dan penyempurnaan tekstil yang berada di Karawang Jawa Barat dan Pemalang Jawa Tengah.

Produk yang dihasilkan Perseroan saat ini meliputi

Purified Terephthalic Acid

(PTA),

polyester chips, staple fiber, filament yarn

dan

performance fabrics

. Hasil produksi Perseroan dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor.

Berikut ini adalah laporan mengenai perkembangan usaha PT. Asia Pacific Fibers Tbk pada dalam 2009. Istilah "Perseroan" dalam laporan ini digunakan istilah untuk PT. Asia Pacific Fibers Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah "APF" ditujukan untuk induk itu sendiri yaitu PT. Asia Pacific Fibers Tbk, sedangkan istilah "Texmaco Jaya" ditujukan untuk PT. Texmaco Jaya Tbk.

(5)

4

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 sampai 2009. Akuntan Publik Perseroan saat ini adalah Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Gani & Hidayat (Indonesian Member firm of Grant Thornton International) dengan pendapat Wajar Dengan Pengecualian.

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2009 2008 (2) 2007 (2) 2006 2005 Aktiva Lancar Aktiva Tetap-Bersih Jumlah Aktiva Kewajiban Ekuitas Penjualan Laba (Rugi) Kotor Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Modal Kerja Bersih (1)

Laba Bersih per saham Rp Margin Laba Kotor % Margin Laba Bersih % Return on Investment % Imbal Hasil Ekuitas % Rasio Lancar

Kewajiban terhadap Aktiva Kewajiban terhadap ekuitas

1.423.994 2.290.009 4.569.624 12.449.681 (7.880.058) 3.511.507 (43.902) (314.297) 1.182.788 (10.226.269) 498 (1,3) 33,5 25,9 NA 0,1 2,72 (1,58) 1.235.848 2.802.157 4.912.990 13.979.999 (9.067.010) 3.740.569 (217.811) (518.217) (2.120.676) (11.798.530) (245) (5,8) (56,7) (43,1) NA 0,1 2,85 (1,54) 1.428.603 3.314.897 5.448.182 12.525.825 (7.077.644) 3.639.104 (140.260) (430.141) (892.609) (10.156.878) (22) (3,8) (24,5) (16,3) NA 0,1 2,30 (1,81) 1.298.542 3.865.702 5.848.629 11.897.173 (6.048.543) 3.060.830 (439.075) (666.126) (25.430) (9.771.645) (1) (14,0) (1,0) (0,4) NA 0,1 2,03 (2,0) 991.068 4.433.969 6.093.780 12.115.829 (6.022.047) 2.937.332 (318.236) (578.353) (841.805) (10.474.620) (192) (11,0) (28,7) (13,8) NA 0,1 1,99 (2,0) Catatan:

(1) Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar

(6)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

5

Sambutan Dari Komisaris Utama

Pemegang Saham yang terhormat,

Pada tahun 2009, Perseroan mampu mencatat peningkatan yang signifikan pada EBITDA melampaui pencapaian tahun 2008, sebesar US$ 29 juta dengan penjualan sebesar US$ 339 juta, meskipun terjadi deflasi global dan pemulihan secara bertahap di pasar yang berkembang. Kapasitas terpakai mengalami peningkatan, walaupun Perseroan masih beroperasi pada tingkat sub-optimal rata-rata 72% sepanjang tahun. Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan EBITDA terutama karena harga bahan baku yang menguntungkan dan dukungan modal kerja yang diberikan oleh mayoritas pemegang saham, ditambah fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh beberapa pelanggan dan pemasok. Secara signifikan, Perseroan terus mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar dalam negeri, mendekati pencapaian tahun 2000-an. Dalam tahun ini, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp. 3,51 triliun, serta EBITDA positif sebesar Rp. 273,2 miliar. Baik pasar domestik maupun ekspor bergerak cukup aktif dan dengan peningkatan harga bahan baku pada semester pertama kemudian merata pada semester kedua, pencapaian margin produk berkelanjutan sepanjang tahun .

Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh 6% pada tahun 2010, dengan perkiraan untuk inflasi yang sedikit lebih rendah sebesar 5% -6%. Resesi yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, diharapkan tidak bergitu berdampak terhadap perekonomian, seperti komoditas ekspor yang telah pulih dalam kuantitas dan harga. Industri Tekstil Indonesia (pelanggan-pelanggan utama dari perseroan) memperkirakan adanya peningkatan persaingan produk tekstil impor, karena produsen-produsen di China, India dan beberapa negara Asia Tenggara mencari pasar pengganti atas tujuan pengiriman yang sebelumnya ke AS dan Eropa. Pasar ekspor Perseroan diharapkan terus menguat, mencapai sepertiga dari nilai penjualan. Permintaan juga meningkat terhadap produk non-tekstil Perseroan terutama segmen

non-woven

. Dengan demikian, kami mengharapkan pertumbuhan keuntungan berlanjut dalam tahun 2010, dengan

(7)

6

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

adanya peningkatan pendapatan yang diakibatkan meningkatnya harga rata-rata produk.

Pada tahun 2009, Bapak Antonitris telah bergabung dengan Dewan Komisaris sebagai wakil pemegang saham mayoritas APF. Bapak KH Subramanian dan Bapak Christopher Ian Teague mengundurkan diri dari Dewan Komisaris dalam RUPSLB diadakan pada tahun 2009. Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa-jasanya selama menjabat sebagai Komisaris.

Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi kepada segenap Jajaran Direksi dan seluruh karyawan yang telah memberikan dukungan dan dedikasinya terhadap Perseroan selama tahun 2009 dalam melewati masa sulit selama masa restrukturisasi dan perbaikan kinerja. Perseroan juga telah berhasil mematuhi berbagai peraturan Bapepam dan Bursa Efek Indonesia. Kami juga tak lupa menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pelanggan, pemasok dan seluruh pemegang saham atas dukungannya dan kepercayaan yang diberikan terhadap perseroan selama masa transisi yang sulit ini.

Robert Clive Appleby Komisaris Utama

(8)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

7

Pesan Kepada Para Pemegang Saham

Para Pemegang saham yang Terhormat,

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 4,5% pada tahun 2009 dan telah mempelopori pemulihan ekonomi kawasan Asean. Permintaan yang fluktuatif, stimulus pembiayaan, stabilitas politik, stimulus fiskal, dan pertumbuhan infrastruktur telah membantu negara ini untuk menahan gejolak ekonomi pada tahun 2008. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi, dengan 15,5% dalam transportasi dan komunikasi diikuti oleh sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 13,8%, sektor konstruksi 7,1%, sektor jasa sebesar 6,4%, sektor keuangan, real estat dan bisnis jasa 5,0%, semua ini terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. Sektor non-migas tumbuh sebesar 4,9%. Pendapatan per-kapita tumbuh sebesar 14%, dari Rp. 21,7 juta (US$ 2.269,9) menjadi Rp. 24,3 juta (US$ 2.590,1). Tingkat inflasi untuk tahun 2009 adalah 2,78%, terendah dalam 10 tahun terakhir. Walaupun perlambatan ekonomi berkontribusi menahan laju inflasi, upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga minyak dan transportasi berperan besar dalam menurunkan inflasi. Stabilitas harga makanan juga memberikan dukungan pada rendahnya tingkat inflasi. Pada sektor perdagangan internasional, total ekspor tahun 2009 turun menjadi US$ 116,49 milyar, dibandingkan dengan US$ 137,02 milyar pada tahun 2008, mengalami penurunan sebesar 15% dari tahun 2008. Ekspor minyak dan gas juga menurun sebesar 35% dari tahun 2008 menjadi US$ 19,02 milyar, terutama disebabkan jatuhnya harga minyak mentah internasional.

Neraca pembayaran Indonesia pada tahun 2009 mencapai surplus sebesar US$ 12 milyar, yang didukung oleh surplus transaksi berjalan dan surplus lalu lintas modal. Cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun 2009 mencapai rekor sebesar US$ 66,1 milyar, yang setara dengan 6,6 bulan impor dan pembayaran semua utang pemerintah kepada pihak asing yang jatuh tempo. Perkembangan positif di sektor eksternal pada dasarnya telah memberikan kontribusi terhadap penguatan nilai tukar Rupiah, terutama sejak kuartal kedua 2009. Rupiah terapresiasi sejak kuartal kedua tahun 2009 dan mencapai level Rp. 9.425 per US$ pada akhir tahun, meningkat 16% sejak pada kwartal

(9)

8

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

terakhir. Bank Indonesia secara konsisten telah menurunkan tingkat suku bunga BI periode Januari hingga Agustus 2009, berturut sebesar 50 basis poin per bulan dari Januari sampai Maret, dan sebesar 25 basis poin per bulan dari April sampai dengan Agustus, dan tidak mengalami perubahan sejak September 2009. Serangkaian kebijakan moneter yang longgar ini selanjutnya didukung oleh pelaksanaannya yaitu penguatan operasi pasar terbuka dan perbaikan struktur suku bunga.

Industri Polyester – Skenario Global dan Domestik

Perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh resesi ekonomi di Amerika Serikat mempengaruhi seluruh segmen pasar polyester. Konsumsi produk tekstil dan pakaian jadi berkurang sebagai dampak turunnya pengeluaran konsumen ritel dan menyusutnya pendapatan seiring dengan kontraksi konsumsi dan produksi polimer dunia. Tahun 2009 ini merupakan tahun yang fluktuatif bagi industri serat polyester dan benang, terakhir dengan melonjaknya harga bahan baku bersamaan dengan fluktuasi dan terombang-ambingnya harga barang jadi namun permintaan polimer mengalami tren kenaikan. Industri polyester di seluruh dunia mengalami situasi yang sulit, berjuang untuk mencapai suatu tingkat pertumbuhan lebih dari 2% pada tahun 2009. produksi polimer dunia tahun 2009 mencapai 45,79 juta ton, meningkat 0,80 juta ton atau 1,7% dari tahun 2008. Pada tahun 2009, produksi

Polyester Staple Fiber

dunia diperkirakan menjadi 12,1 juta ton, dibandingkan dengan 11,9 juta ton pada tahun 2008, dan produksi benang polyester diperkirakan 19,5 juta ton, dibandingkan dengan 18,9 juta ton pada tahun 2008. Namun, proyeksi pertumbuhan optimis dan diperkirakan berada sedikit dibawah rata-rata 5%, atau mencapai 40 juta ton pada tahun 2014.

Harga bahan baku telah berfluktuasi selama 18 bulan terakhir, dengan harga minyak mentah menyentuh puncaknya sepanjang tahun 2008 dan kemudian jatuh pada titik terendah US$ 40 per barel pada kuartal pertama tahun 2009. Harga cukup stabil pada periode berikutnya dan perdagangan sebesar US$ 70 per barel dalam jangka pendek. Harga PX dan MEG tetap sebesar US$ 720/MT dan US$ 530/MT pada awal tahun ini ditutup masing-masing pada harga US$ 1.050/MT dan US$ 830/MT mengikuti pemulihan ekonomi secara bertahap di seluruh dunia, didukung adanya tambahan

(10)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

9

kapasitas baru baik untuk PX dan MEG, harga bahan baku diharapkan turun masing-masing menjadi US$ 850/MT dan US$ 650/MT. Kedua komoditas tersebut berimbang antara penawaran dan permintaan, dan diperkirakan tidak terjadi penyimpangan selama tahun ini.

Ekspor tekstil Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi US$ 9,34 milyar dibandingkan dengan US$ 10,39 milyar pada tahun 2008, penurunan ini terutama disebabkan penurunan harga, sedangkan kwantitas mengalami sedikit penurunan (di bawah 2%). Pasar dalam negeri tetap stabil pada tahun 2009, meskipun terjadi fluktuasi harga bahan baku.

Kinerja Perseroan

Perseroan terus mencatat keuntungan dalam hal profitabilitas, produktivitas, pangsa pasar, dan efisiensi operasional. Dengan dukungan modal kerja yang berkelanjutan dari pemegang saham utama, Perseroan berhasil mencapai penjualan sebesar Rp. 3,511 triliun (US$ 339 juta) dibandingkan dengan Rp. 3,740 triliun (US$ 383 juta) pada tahun 2008. Penurunan nilai penjualan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga jual yang disebabkan oleh penurunan harga bahan baku. Namun, profitabilitas meningkat hampir lima kali lipat dengan EBITDA US$ 28,3 juta, terutama kontribusi dari penghematan yang signifikan dalam pengadaan bahan baku dan harga kontrak serta peningkatan marjin kontribusi dari semua produk. Perusahaan mampu meningkatkan pangsa pasar dalam negeri untuk

Staple Fiber

dengan meningkatkan volume sebesar 37%. Perseroan dapat mengambil keuntungan dari kuatnya permintaan dan harga yang lebih baik di pasar domestik dengan alokasi volume yang lebih besar.

Akuntan Independen telah menyatakan opini wajar dengan pengecualian atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Hal ini terutama karena kurangnya pencadangan atas penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang usaha dan piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan tidak adanya konfirmasi saldo hutang anak perusahaan. Perusahaan akan membahas

(11)

10

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

cadangan penyisihan pitang usaha dan piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa setelah selesainya restrukturisasi utang Perseroan.

Nama Perusahaan telah diubah menjadi "PT. Asia Pacific Fibers Tbk '(APF), efektif November 2009, sesuai persetujuan dari BKPM dan Menteri Hukum dan HAM RI. Perubahan nama dilakukan untuk mencerminkan posisi Perusahaan pada pasar global. Harapan di masa mendatang

Pada tahun 2010, perekonomian diperkirakan tumbuh sebesar 5,5 % atau lebih dan kemudian menjadi 7% pada tahun 2011. Akan terdapat tantangan serius yang dihadapi pada tahun 2010 dalam hal tidak memadainya infrastruktur dan perbaikan iklim investasi. Dalam hal stabilitas harga, tekanan inflasi 2010 akan disebabkan oleh masalah dalam struktur pasar, khususnya komoditas pangan terkait masalah dalam distribusi, kenaikan harga listrik dan dinamika harga internasional. Pengumuman terbaru tentang kenaikan harga gas sebesar 15% oleh PGN dan kenaikan harga listrik yang diusulkan oleh PLN akan memiliki dampak yang berat bagi keuangan Perseroan pada tahun 2010. Penguatan Rupiah terhadap dolar AS dalam waktu dekat juga akan berdampak pada realisasi penjualan, terutama untuk ekspor. Namun, Perseroan telah mengambil serangkaian inisiatif penghematan biaya, terutama penghematan sektor energi untuk mengimbangi kenaikan biaya ini.

Adanya proyek dengan belanja barang modal yang tinggi, jangka waktu pengembalian lebih pendek, fokus pada peningkatan kwantitas, spesialisasi dan nilai tambah produk, penghematan energi, meningkatkan efisiensi, dan produktivitas mesin-mesin yang kesemuanya akan meningkatkan daya saing perusahaan dan membantu untuk mengimbangi fluktuasi pasar.

Berkenaan dengan baku baku, dengan kondisi krisis ekonomi dunia yang mendekati akhir, ditunjang dengan bertambahnya kapasitas untuk PX dan MEG, harga bahan baku diharapkan tetap stabil dan terjangkau. Kedua komoditas tersebut berimbang antara

(12)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

11

penawaran dan permintaan, dan tidak ada penyimpangan dapat diantisipasi selama tahun ini.

Perseroan terus melakukan pembicaraan dengan pejabat yang berwenang untuk meratifikasi

Secured Debt Restructuring Plan

dan melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan restrukturisasi keuangan ini pada akhir tahun 2010. Sedangkan, Perseroan terus berupaya untuk mengamankan kebutuhan pembiayaan untuk menggantikan modal kerja, yang akan memudahkan dalam mengoptimalkan tingkat operasional, mengurangi dampak fluktuasi harga bahan baku, mempertahankan profitabilitas, dan dengan demikian menyediakan sumber daya internal yang memadai untuk proyek-proyek belanja barang modal prioritas. Penyelesaian restrukturisasi utang berjaminan juga akan memungkinkan kuasi-reorganisasi dimana penyesuaian dan turunnya nilai kewajiban akan meningkatkan proforma keuangan Perseroan. Hal ini, pada gilirannya, akan memungkinkan untuk memperoleh pembiayaan bank konvensional untuk kebutuhan modal kerja. Sehingga upaya ini akan meningkatkan secara substansial kinerja Perseroan, dan untuk reposisi ke garis depan dalam dunia industri polyester.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para Pemegang Saham, Pelanggan, Pemasok, Bank, dan Karyawan yang terus mendukung perusahaan dalam tahap penting dari restrukturisasi dan untuk dapat kembali sebagai penghasil produk polyester terkemuka dengan kualitas tinggi.

V. Ravi Shankar Direktur Utama

(13)

12

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

MANAJEMEN Komisaris dan Direksi

Menurut akte pendirian, APF dipimpin oleh Dewan Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Director dipilih dan ditunjuk oleh para pemegang saham PT. Asia Pacific Fibers Tbk., pada Rapat Umum Tahunan. Akte pendirian mengizinkan Direktur Utama untuk bertindak sendiri, atau bila Direktur Utama berhalangan, maka dua direktur akan bertindak mewakili Dewan Direktur.

Anggota Dewan Komisaris PT. Asia Pacific Fibers Tbk., saat ini adalah sebagai berikut :

Nama Umur Jabatan dan latar belakang profesi

Robert Clive Appleby 47 Komisaris Utama Perseroan sejak 2007. Direktur dan Chief Investment Officer di Asia Debt Management Hongkong Limited (ADM), Direktur pada Divisi Income pada Credite Agricole Indosuez khususnya menangani restrukturisasi di Kawasan Asia..

Antonitris 43 Komisaris APF sejak September 2009.

Beliau Lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan juga menyelesaikan MBA dari Melbourne Business School, Australia. Saat ini beliau bekerja di Spinnaker Capital (Asia) Pte Ltd, Jakarta. Sebelum bergabung dengan Spinnaker Capital, beliau bekerja di Arthur Anderson dan Deloitte Indonesia pada Divisi Corporate Finance.

(14)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

13

Chief Executive Officer dan Director of Asia Debt Management Hongkong Limited (ADM). Sebelum mendirikan ADM, beliau menjalankan regional debt untuk Kawasam Asia-Pacific dan operasi derivative pasar pada Republic National Bank of New York yang memberikan Lindung Nilai dan Manajemen restrukturisasi hutang di kawasan.

Robert McCarthy 55 Komisaris APF sejak Juni 2008,

Menyandang gelar Master in Business Administration dari Yale School of Management, dan Master dalam bidang Medieval History dari Columbia University. Mengelola Investasi bermasalah pada Spinnaker Funds. Beliau merupakan Founding Director Morgan Grenfell dan pernah menjabat sebagai Direktur Deutsche Bank.

Timbul Thomas Lubis SH, LLM 57 Komisaris APF sejak 1990, partner pada Lubis Ganie & Surowidjojo Kantor Pengacara sejak 1982. Lulusan Universitas Indonesia dan Washington University.

Dono Iskandar Djojosubroto 65 Komisaris APF sejak Juni 2008,

Menyelesaikan S1 di Universitas Indonesia dan MA serta Phd dalam bidang Ekonomi di University of Illinois,

(15)

14

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

AS. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Departemen Keuangan RI, Deputi Gubernur Bank Indonesia dan Direktur Eksekutif IMF yang mewakili 12 Negara Asia. Beliau juga pernah menjadi anggota dewan komisaris dan badan pengawas pada berbagai institusi Pemerintah seperti PT. Jasindo, PT. Jasa Marga, Bank BRI dan Bank BTN.

(16)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

15

Anggota Dewan Direksi PT. Asia Pacific Fibers Tbk., saat ini adalah sebagai berikut :

Nama Umur Jabatan dan latar belakang profesi

V. Ravi Shankar 46 Direktur Utama APF, Lulusan Production

Engineering, dan juga menyelesaikan Advance Management Programme dari Harvard University pada tahun 2004. Sebelum bergabung dengan APF, beliau memimpin Divisi Tekstil dari anak perusahaan APF dan industri permesinan di Indonesia dan India

Masjhud Ali, MBA. 68 Direktur APF sejak tahun 2002. Lulusan Universitas Trisakti. Direktur PT. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sejak 1991 sampai 1994. Direktur PT. Bank Putera sejak 1995 sampai 2000

S. Jegatheesan 60 Direktur APF sejak 2002. Lulusan Electrical Engineering dan bergabung dengan APF sejak tahun 1989. Sebelum bergabung dengan APF, beliau sebagai General Manager dari perusahaan pemintalan benang dan Project Manager sebuah perusahaan di India.

Peter Stanley Grant 57 Direktur APF sejak 2007. MSc dibidang Teknik Sipil, MA Adminitrasi publik dan International Development dari University of Oregon and BA Ekonomi dan Hubungan Internasional dari Brown University, USA.

(17)

16

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

Bergabung dengan APF pada November 2006 sebagai Chief Financial Officer. Sebelum bergabung dengan APF, beliau bekerja di Telecomunikasi dan Media internasional, sebagai CFO/COO dari perusahaan rayon di Lowland, Tennessee dan sebagai partner di beberapa perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik. Peter Vinzenz Merkle 52 Direktur APF sejak 2007.

Beliau bergabung dengan APF sejak tahun 2000 sebagai Pimpinan Pabrik Karawang yang memproduksi PTA, Polymer dan Fiber. Sebelum bergabung dengan APF, beliau bekerja in beberapa perusahaan Kimia & Fiber seperti Trevira Group and Hoechst AG sebagai Kepala Divisi R&D, Divisi Pengembangan Teknik.

Pemegang MSc dibidang Chemical

Engineering dari University of Stuttgart,

Germany jurusan Proses Polymer

processing and Teknologi Lingkungan.

(18)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

17

Laporan Manajemen

Gambaran Umum Industri Polyester

Tahun 2009 merupakan kondisi normal untuk industri polyester ditandai dengan pemulihan pasar dari guncangan krisis ekonomi pada akhir tahun 2008. Harga minyak mentah stabil setelah jatuh pada kuartal terakhir tahun 2008, masih relatif sama pada tahun 2009. Harga bahan baku, Paraxylene dan MEG, yang jatuh pada kuartal terakhir tahun 2008, naik dari kuartal kedua tahun 2009 dan stabil pada tingkat normal hingga akhir tahun. Industri Polyester mengalami pertumbuhan yang stabil dalam tahun terakhir dan diproyeksikan akan tumbuh pada tingkat 7% per tahun pada tahun berikutnya. Pertumbuhan serat alam diperkirakan sekitar 3% saja. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 116,49 milyar pada tahun 2009 dibandingkan dengan US$ 137,02 milyar pada tahun 2008. Pada tahun 2009, ekspor produk Tekstil dicatat sebesar US$ 9,33 milyar dibandingkan dengan US$ 10,39 milyar pada tahun 2008. Penurunan ekspor pada tahun 2009 terutama disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan bukan disebabkan oleh penurunan kwantitasnya.

Industri serat polyester dan benang domestik tetap stabil pada tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar di Asia Tenggara, tumbuh 4,5% pada tahun 2009 dan berada di jalur yang benar untuk mempelopori pemulihan di wilayah ini dari krisis ekonomi global. Permintaan domestik yang tinggi, pemberian stimulus dan stabilitas politik membantu negara keluar dari gejolak ekonomi tahun 2009 dan siap untuk menghadapi krisis lanjutan.

Pasar Polyester, baik domestik maupun ekspor, diperkirakan akan tetap stabil sepanjang semester pertama tahun 2010, sementara ekonomi dunia pulih dan fluktuasi harga bahan baku berkurang. Dengan kapasitas polyester dan pasar terkonsentrasi di kawasan Asia, prospek pasar dalam kwantitas serat buatan diharapkan tetap bertahan pada 2009.

(19)

18

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

PTA (Purified Terephthalic Acid) & Polymer

Produksi PTA pada tahun 2009 lebih tinggi dibandingkan tahun 2008. Ini terutama disebabkan oleh tingginya permintaan produk polyester di tahun 2009. Produksi Polymer pada tahun 2009 juga lebih tinggi dibanding tahun 2008.

Staple Fibre

Produksi staple fiber dunia tahun 2009 diperkirakan sekitar 12,1 juta ton dibandingkan dengan 11,9 juta ton pada tahun 2008, mencatatkan pertumbuhan marjinal diatas 2008. Produksi stapel fiber Perseroan pada tahun 2009 jauh lebih tinggi dibanding tahun 2008 karena menguatnya permintaan domestik terhadap produk ini.

Benang Polyester

Pada tahun 2009, Produksi benang polyester global diperkirakan sebesar 19,5 juta ton dibandingkan dengan 18,9 juta ton pada tahun 2008, pertumbuhan marjinal dicatad pada tahun 2009. Penjualan benang polyester Perseroan kurang lebih pada tingkat yang sama dengan tahun 2008

Fashion Fabrics / Performance Fabrics

Divisi kain/performance fabrics dioperasikan pada kapasitas rendah karena tidak tersedianya modal kerja. APF mulai produksi kain/performance fabrics dari pertengahan tahun 2008 melalui fasilitas makloon dengan anak perusahaannya, Texmaco Jaya. Perubahan Nama

Nama Perseroan telah diubah menjadi "PT. Asia Pasifik Fibers Tbk” (APF) efektif November 2009 sesuai persetujuan dari BKPM dan Menteri Hukum dan HAM RI. Perubahan nama dilakukan untuk mencerminkan posisi Perusahaan pada pasar global.

(20)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

19

Jenis Produk

Jenis produk Perseroan meliputi :

Produk Tipe Penggunaan

1. PTA (Purified Terepthalic Acid) Bahan baku polyester Chips 2. Polyester Chips Semi-Dull

Super Bright Cationic Dyeable Optical Bright

Benang filament/staple fiber Benang filament/staple fiber Benang filamen/

Polyester Staple Fiber Benang filament 3. Polyester staple fiber Normal

Dope Dyed

Spun Yarn Non Woven Fibre Fill

Spun yarn/Dope dyed yarn 4. Polyester Filament Yarn Normal

Dope Dyed

Cationic Micro filament

Hi filament

Differential Shrinkage

Pakaian jadi – Formal dan Kasual Automotive textiles

Upholstery

Peralatan rumah tangga Technical fabrics

Light luminous fabrics for sportswear Apparel fabrics with melange effect

Super fine apparel fabrics with cotton tencel feel

Fine apparel fabrics Fine apparel fabrics

5. Fabrics Dress Material

Suiting Material High performance Fabrics

Pakaian wanita berkualitas tinggi Pakaian laki-laki

Pakaian sehari-hari, pakaian olah

Raga musim dingin, baju olah raga, pakaian anak-anak

(21)

20

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

Pemasaran dan Distribusi

APF masih terus berupaya untuk tetap memelihara dan meningkatkan pangsa pasar dalam negeri untuk produk benang polyester dan serat polyester. Walaupun penekanan diberikan pada perluasan pasar domestik, APF terus mengembangkan pasar ekspor untuk meningkatkan produk dan penjualan dengan penekanan pada pengembangan produk khusus ke pasar yang terus berkembang. Spesialisasi produk membutuhkan peningkatan upaya ekspor khususnya Eropa dan Amerika Utara.

Sumber Daya Manusia

Perseroan masih terus mengoptimalkan tenaga kerja yang ada sejalan dengan penggunaan kapasitas yang ada. Perseroan tetap menjalin hubungan yang harmonis dengan para pekerja dan serikat pekerja. Perseroan terus membangun Strategi Sumber Daya Manusia agar serasi dengan perubahan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Perseroan menerapkan berbagai skema untuk memberikan penghargaan terhadap karyawan dan skema insentif bagi manajemen dan opsi kepemilikan saham bagi karyawan sebagai penghargaan atas kinerja dan peningkatan karir bagi seluruh karyawan.

Lingkungan

Perseroan mentaati semua Peraturan Pemerintah dalam upaya mencegah polusi lingkungan, dengan Badan Pengendali Lingkungan (Bapedal) sebagai lembaga yang berwenang.

Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Yang Bernilai Lebih Dari 5% dari Total Aktiva

Perseroan memliki beberapa aktiva yang bernilai lebih dari 5% dari jumlah aktiva Perseroan. Untuk APF, aktiva yang sebagian besar berbentuk tanah, mesin, dan bangunan, termasuk pabrik PTA, fasilitas polymer, mesin fiber dan alat-alat pembuat benang ini, berlokasi di Kaliwungu, Jawa Tengah, dan Karawang, Jawa Barat. Untuk

(22)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

21

Texmaco Jaya, aktiva tersebut terletak di Karawang, Jawa Barat dan Pemalang, Jawa Tengah. Aktiva Texmaco Jaya meliputi tanah, bangunan dan mesin termasuk mesin-mesin tenun dan alat-alat persiapan dan penyempurnaan, serta mesin-mesin-mesin-mesin tekstil lainnya.

Aktiva Tetap Yang Dijaminkan

APF memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Kaliwungu. Tanah seluas 15,9 hektar, bangunan, pabrik, dan peralatan yang berlokasi di Kaliwungu dijadikan jaminan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Tanah seluas 26,62 hektar dan fasilitas produksi di Karawang, dijaminkan kepada pemegang

Guaranteed Secured

Notes.

Kebijakan Dividen

Di masa lalu pembayaran dividen dilakukan oleh Perseroan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham. Akan tetapi mengingat kondisi keuangan Perseroan saat ini, maka APF tidak membagikan dividen dalam tahun 2009.

Kinerja Harga Saham

Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4

2009 Tertinggi Terendah Volume 2008 Tertinggi Terendah Volume (Rp) (Rp) (Saham) (Rp) (Rp) (Saham) 50 50 2.785.496 700 50 240.823.054 87 51 283.875 360 119 179.555.500 120 69 646.125 166 50 56.801.175 169 105 7.158.000 54 50 16.264.000

(23)

22

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

Kegiatan Pembiayaan dan Status Restrukturisasi

Restrukturisasi hutang berjaminan belum dapat diselesaikan dan APF karena sedang menunggu tanggapan dari PPA. Damiano Investment BV, yang merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan, juga pemegang moyoritas surat utang berjaminan selain porsi kepemilikan PPA. Damiano Investments BV telah menyediakan fasilitas modal kerja dan Fasilitas Letter of Credit untuk penyediaan bahan baku. Hal ini sangat membantu APF untuk tetap dapat mempertahankan kapasitas terpakai dan fasilitas produksi yang ada.

Dengan ketatnya modal kerja, pada bulan Januari 2009, APF menyampaikan dan telah menerima persetujuan dari para kreditur tidak berjaminan untuk menunda pembayaran pertama terhadap utang tidak berjaminan yang jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2009. Mayoritas dari Kreditur utang yang tidak berjaminan setuju memenuhi permintaan APF untuk menunda pembayaran hingga bulan Februari 2012. Damiano juga menghapuskan fee yang terhutang atas Fasilitas Letter of Credit selama tahun 2007. Damiano Investment BV, yang merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan dan juga Pemegang surat utang berjaminan telah memberikan failitas modal kerja perseroan, Damiano juga memberikan fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan baku.

Perseroan mempunyai empat anak perusahaan yaitu : PT Texmaco Jaya Tbk. (Texmaco Jaya), Polysindo International Finance Company BV. (PIFC), Polysindo Mauritius Ltd dan PT. Eastindo Polymertama (Eastindo).

PT. Texmaco Jaya Tbk (Texmaco Jaya)

Texmaco Jaya mempunyai fasilitas produksi pertenunan, perajutan, pencelupan dan peyempurnaan baik Fasihion fabrics dan Performance Fabrics. Devisi Fashion tidak berjalan karena tidak mempunyai modal kerja. APF memiliki penyertaan sebesar 92%

(24)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

23

saham Texmaco Jaya. Saham-sahamnya telah dihapuskan pencatatannya dari Bursa Efek Indonesia terhitung sejak 10 Oktober 2008.

Polysindo International Finance Company B.V (Polysindo Finance) dan Polysindo (Mauritius) Ltd.

Polysindo Finance dan Polysindo Mauritius adalah anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh PT. Asia Pacific Fibers Tbk dan berfungsi sebagai institusi pendanaan bagi perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara Indonesia dan Mauritius saat ini telah berakhir. Oleh karena itu, Perseroan sedang melakukan upaya likuidasi terhadap Polysindo (Mauritius) Ltd.

PT. Eastindo Polymertama (Eastindo)

Eastindo pada awalnya didirikan untuk mengembangkan produksi PTA dan Polymer di Karawang, yang kemudian pelaksanaannya berubah langsung dilakukan oleh APF sendiri. Karena Eastindo tidak melakukan kegiatan apapun maka Perseroan berencana akan menutup Eastindo.

(25)

24

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Umum

Pendapatan usaha Perseroan terdiri dari penjualan benang filament, staple fiber, polyester chips dan performance fabric, baik ditujukan untuk pasar domestik maupun ekspor. Jumlah penjualan dalam tahun 2009 turun dibanding dengan penjualan tahun sebelumnya sebagai dampak dari penurunan harga bahan baku pada 2009. harga jual barang jadi berubah seiring dengan pergerakan harga bahan baku. Nilai tukar Rupiah menguat pada semester kedua tahun 2009 dan ditutup pada kisaran Rp. 9.400 per US$1 pada 31 Desember 2009 jika dibanding dengan Rp. 10.950 per US$1 pada tahun 2008

Kinerja Perseroan Pendapatan

Pada tahun 2009, penjualan bersih mencapai Rp. 3,511 trilyun dibanding dengan Rp. 3,74 trilyun pada tahun 2008. Penurunan penjualan bersih pada tahun 2009 terutama disebabkan oleh turunnya harga bahan baku sepanjang tahun. Penjualan ekspor mencapai Rp. 930,75 milyar atau 26,5% dari penjualan bersih sedangkan penjualan domestik mencapai Rp. 2,581 trilyun atau 73,5% dari penjualan bersih.

Pendapatan lainnya sebesar Rp. 8,98 milyar diperoleh dari penjualan bahan tidak langsung dan penjualan barang sisa.

Laba (Rugi) Kotor

Perseroan mencatat rugi kotor sejumlah Rp. 43,9 milyar pada tahun 2009 dibanding Rp. 217,81 milyar pada tahun 2008. Penurunan rugi kotor disebabkan realisasi harga yang lebih baik pada tahun 2009 akibat menguatnya permintaan atas barang jadi.

(26)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

25

Laba/(Rugi) Usaha

Rugi usaha tahun 2009 sejumlah Rp. 314,3 milyar jika dibandingkan dengan sejumlah Rp. 518,2 milyar pada tahun 2008. Beban penjualan, dan Beban administrasi umum pada tahun 2009 sejumlah Rp. 270,4 milyar dibanding dengan Rp. 300,4 milyar pada tahun 2008. Turunnya biaya administrasi terutama disebabkan beberapa usaha penghematan biaya yang telah diupayakan oleh Perseroan pada tahun 2009.

Laba bersih

Perseroan mencatat laba bersih sejumlah Rp. 1,183 trilyun pada tahun 2009 dibanding dengan rugi bersih Rp. 2,121 trilyun pada tahun 2008. Laba bersih tahun 2009 diperoleh karena adanya keuntungan nilai tukar mata uang asing sebesar Rp. 1,515 trilyun dan peningkatan marjin atas barang jadi. Nilai tukar Rupiah menguat dari Rp. 10.950 per US$ 1 pada tahun 2008 menjadi Rp. 9.400 per US$ 1 pada tahun 2009. Perseroan juga membukukan EBITDA sebesar US$ 28,3 juta pada tahun 2009 sedangkan EBITDA tahun 2008 adalah US$ 5,4 juta.

Pendapat Auditor

Akuntan Independen memberikan pendapat wajar dengan pengecualian terhadap laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Hal ini terutama disebabkan tidak diperolehnya jawaban konfirmasi atas hutang-hutang anak perusahaan dan tidak memadainya penyisihan pitang ragu-ragu atas piutang usaha dan piutang lain-lain pada pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perseroan akan menyajikan cadangan penyisihan atas piutang usahan dan piutang lain-lain pada pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa setelah selesainya restrukturisasi hutang berjaminan.

(27)

26

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

Risiko Usaha

Tahun 2009 ditandai dengan kondisi perekonomian yang stabil, dengan harga minyak mentah yang stabil sepanjang tahun. Indonesia juga telah berhasil menyelenggarakan pemilihan Presiden pada tahun 2009 dengan sukses dan berjalan secara damai. Dengan stabilnya harga bahan baku pada kwartal pertama tahun 2010, diikuti dengan kuatnya permintaan untuk produk-produknya, Perseroan siap mencapai kinerja sesuai dengan yang telah direncanakan, pembatasan keadaan yang tak terduga. Selain itu, Perseroan harus tergantung pada perjanjian

pre-finance,

di samping fasilitas modal kerja yang diberikan oleh pemegang saham mayoritas untuk pengadaan bahan baku, karena tidak adanya sumber konvensional modal kerja melalui saluran perbankan normal. Setiap kredit modal kerja formal melalui perbankan akan memungkinkan untuk diperoleh apabila hutang berjaminan telah restrukturisasi.

Restrukturisasi Hutang

Restrukturisasi hutang berjaminan belum dapat diselesaikan dan APF masih menunggu tanggapan dari PPA. Damiano Investment BV adalah pemegang saham mayoritas dan juga memiliki hutang berjaminan selain porsi kepemilikan PPA. Damiano Investment BV, telah memberikan fasilitas modal kerja dan fasilitas Letter of Credit (L/C) dalam pengadaan bahan baku. Hal ini akan sangat membantu APF dalam mempertahankan kapasitas terpakai dari fasilitas produksi yang ada.

Mengingat posisi modal kerja yang ketat, pada bulan januari 2009 APF telah menyampaikan dan memperoleh persetujuan dari kreditur tidak terjamin untuk melakukan penundaan atas pembayaran cicilan pertama dari Surat utang yang tidak terjamin yang jatuh tempo tanggal 15 Februari 2009. Mayoritas pemegang surat utang telah menyetujui permintaan APF untuk menunda pembayaran hingga Februari 2012. Damiano Investment BV juga telah menghapuskan beban terutang atas fasilitas

Letter of

Credit

yang diberikannya untuk tahun 2008.

(28)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

27

Tata Kelola Perusahaan

Perseroan berusaha memenuhi berbagai persyaratan dan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek.

Para pemegang saham dalam Rapat Umum Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Maret 2009, menyetujui penerbitan 5% (118.847.397 saham) yang ditempatkan dan modal disetor saham seri C tanpa hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, untuk memberikan opsi saham kepada manajemen Perusahaan dan karyawan (

Management Employee Stock Option Program

).

Nama Perusahaan telah diubah menjadi "PT. Asia Pacific Fibers Tbk., efektif November 2009 sesuai dengan persetujuan dari BKPM dan Menteri Hukum dan HAM Indonesia,. Perubahan nama dilakukan untuk mencerminkan posisi Perseroan pada pasar global. Dewan Komisaris Perseroan merupakan respresentasi dari beberapa orang terpilih dengan latar belakang keuangan, ekonomi dan hukum disamping dari pemegang saham mayoritas. Dewan komisaris mengadakan pertemuan rutin triwulanan untuk melakukan penelaahan terhadap kinerja Perseroan dan pengawasan terhadap kinerja Direksi.

Perseroan telah membentuk Bagian Internal Audit pada bulan Januari 2009, dan melaporkan hasil kerjanya kepada Komisaris Independen dan Direksi secara rutin. Bagian ini dikepalai oleh Sdr. Yohanes Baptis Galuh Adjar Pamungkas dan dibantu oleh staff yang berpengalaman dibidang Akunting.

Perseroan mempunyai unit Corporate Secretary yang dikepalai oleh Sdr. Tunaryo dan dibantu beberapa staf berpengalaman dibidang keuangan dan hukum.

Perseroan telah mengungkapkan informasi material kepada para pemegang saham,

(29)

28

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

transparansi dan kejujuran dalam pelaporan kepada pemegang saham,

stakeholder

, dan masyarakat umum.

Corporate Social Responsibility

(CSR)

Perusahaan telah banyak melaksanakan kegiatan sosial di sekitar lokasi dua pabrik di Karawang dan Semarang, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Dalam rangka melaksanakan program-program ini lebih efektif, Perseroan telah membentuk "Yayasan Asia Pacific Fiber". Beberapa program yang disetujui untuk kegiatan sponsorhip dan dukungan sebagaimana yang tercantum di bawah ini: 1. Mendukung pendidikan bagi anak-anak di desa-desa sekitar pabrik;

2. Program kesehatan bagi masyarakat miskin di lingkungan sekitar pabrik; 3. Kegiatan keagamaan dan budaya;

4. Aspek lingkungan;

5. Program Penanggulangan Bencana;

(30)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

29

Informasi Perseroan Tanggal Pendirian 15 Pebruari 1984

Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia

1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991

Pencatatan terbatas (partial listing) untuk 24.000.000 saham pada tanggal 12 Maret 1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992.

Perseroan mencatatkan seluruh saham sejumlah 68.000.000 saham pada tanggal 3 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Jumlah keseluruhan

saham Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000 saham. 3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan Oktober 1993.

Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3 Januari 1994, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas perdana dengan menawarkan 184.000.000 saham. Setelah Penawaran Umum ini, jumlah saham Perseroan yang tercatat adalah sebesar 276.000.000 saham.

4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995.

Dengan adanya pemecahan saham pada tanggal 27 Maret 1995, jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah sebesar 552.000.000 saham.

5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan April 1995.

Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April 1995, sejumlah 552.000.000 saham bonus dan saham dividen telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan demikian, jumlah saham yang tercatat pada kedua bursa tersebut adalah sebesar 1.104.000.000 saham.

6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan Juni 1996

Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada tanggal 10 Juni 1996, Perseroan mencatatkan 1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga total saham yang tercatat adalah 2.208.000.000 saham.

(31)

30

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan Desember 1997.

Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan menawarkan 2.185.920.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah Penawaran Umum Terbatas III ini, total saham yang tercatat adalah sejumlah 4.393.920.000 saham.

8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan September 2006.

APF telah memperoleh persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang merupakan bagian dari konversi hutang yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Niaga. Hingga tanggal 31 Desember 2006, APF telah mengeluarkan 36.093.831.290 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang telah mengajukan permintaan penukaran saham kepada Perseroan. APF juga telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 40.340.241.250 saham yang akan dikeluarkan kepada kreditur berjaminan sesuai dengan proposol restrukturisasi bagi kreditur berjaminan (”SDRP”). APF belum mengeluarkan saham-saham tersebut hingga tanggal 31 Desember 2007.

9. Reverse Split Saham pada bulan Februari 2008.

APF melakukan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dilakukannya reverse split saham yang dilakukan dengan rasio 20 : 1 dan sesuai akta notaris Sutjipto, SH No, 91 tanggal 21 Februari 2008 tentang perubahan anggaran dasar perusahaan, modal dasar perseroan adalah sebesar Rp. 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Departement Hukum dan Hak Azazi Manusia dengan serat keputusannya No. AHU-10588.AH.01.02Th .2008 tertanggal 3 Maret 2008.

Perseroan memperoleh persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB tanggal 24 Maret 2009 untuk mengeluarkan 5% saham (118.845.397 saham) dalam saham yang ditempatkan dan disetor saham seri ”C” tanpa Hak Memesan Efek terlebih Dahulu, dalam Opsi saham bagi Manajemen dan Karyawan (MESOP).

Perseroan memperoleh persetujuan untuk melakukan perubahan nama menjadi PT Asia Pacific Fibers Tbk dari Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia tanggal 10 Nivember 2009 dan BKPM tanggal 2 Desember 2009.

(32)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

31

Jumlah saham yang tercatat per 31 Desember 2009 2.376.907.950

Susunan Modal per 31 Desember 2009 Seri A

Modal Dasar Rp 8.500.000.000.000,-

Nilai Nominal per Saham Rp 10.000,-

Modal Disetor Rp 2.196.960.000.000,-

Seri B

Modal Dasar Rp 7.333.031.040.000,-

Nilai Nominal per Saham Rp 1.000,-

Modal Disetor Rp 0,-

Seri C

Modal Dasar Rp 166.968.960.000,-

Nilai Nominal per Saham Rp 40,-

Modal Disetor Rp 86.288.477.000,-

Pemegang Saham

Damiano Investment 60,70%

PT. Multikarsa Investama* 5,53%

Masyarakat 33,77%

• Pemindahan saham-saham dari PT. Multikarsa Investama kepada PT. Bina Prima Perdana dalam rangka restrukturisasi dengan pihak BBPN. Pencatatan pada PT. Bursa Efek Jakarta masih belum diselesaikan.

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Robert Clive Appleby

Komisaris Antonitris

Komisaris Christopher Robert Botsford

Komisaris Robert McCarthy

Komisaris Independen Timbul T. Lubis, SH, LLM

(33)

32

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

Dewan Direksi

Direktur Utama Vasudevan Ravi Shankar

Direktur Drs. Masjhud Ali, MBA

Direktur Seeniappa Jegatheesan

Direktur Peter Stanley Grant

Direktur Peter Vinzenz Merkle

Kegiatan Perseroan

Bergerak pada industri PTA, Polymer, Polyester Fiber, Benang Filament dan kain sintetis dan pakaian jadi.

Kapasitas Produksi per 31 Desember 2009

Purified Terepthalic Acid (PTA) 340.000 ton/tahun

Polyester Chips 330.400 ton/tahun

Polyester Staple Fibre 140.000 ton/tahun

Polyester Filament Yarn 140.000 ton/tahun

Fabric 66.000.000 yard/tahun

Kantor Perwakilan

The East Building Lantai 35 Unit 5-6-7 Jl. Lingkar Mega Kuningan Blok E3.2 Kav 1 Jakarta 12950

Tel : (62-21) 579-38555 Fax : (62-21) 579-38565 Kantor Terdaftar

Desa Nolokerto

Kecamatan Kaliwungu, Kendal Tel : (62-24) 866-0272 Fax : (62-24) 866-0275

(34)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

33

Fasilitas Pabrik

Pabrik 1 : Pabrik 2 :

Desa Kiara Payung, Jl. Raya Kaliwungu Km. 19

Kecamatan Klari, Karawang Kendal, Semarang

Jawa Barat-Indonesia Jawa Tengah-Indonesia

Tel : (62-267) 431-971 Tel : (62-24) 866-0272

Fax : (62-267) 431-975 Fax : (62-24) 866-0275

Biro Administrasi Efek PT. Datindo Entrycom Wisma Dinners Club Anex Jl. Jend. Sudirman 34-35 Jakarta 10220

Kantor Akuntan Publik Terdaftar Hendrawinata Gani & Hidayat

Indonesian Member of Grant Thornton International Intiland Tower Lt18

Jl. Jend. Sudirman 32 Jakarta 10220, Indonesia Tel : (62-21) 570-7997 Fax : (62-21) 570-7996

(35)

34

AAAnnnnnnuuuaaalllRRReeepppooorrrttt222000000999---PPPTTTAAAsssiiiaaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Asia Pacific Fibers Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing

dibawah ini.

Robert Clive Appleby

Komisaris Utama

Vasudevan Ravi Shankar

Direktur Utama

Antonitris

Komisaris

Drs. Masjhud Ali MBA

Direktur

Christopher Robert Botsford

Komisaris

Seeniappa Jegatheesan

Direktur

Robert McCarthy

Komisaris

Peter Stanley Grant

(36)

L

LLaaapppooorrraaannnTTTaaahhhuuunnnaaannn222000000999---PPPTTTAAAsssiiaiaaPPPaaaccciiifffiiicccFFFiiibbbeeerrrsssTTTbbbkkk

35

Timbul Thomas Lubis, SH LLM

Komisaris Independen

Peter Vinzenz Merkle

Direktur

Dono Iskandar Djojosubroto

(37)

LAPORAN

(38)

Laporan Keuangan Konsolidasi dan

Laporan Auditor Independen

PT Asia Pacific Fibers Tbk

(Dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk)

Dan Anak Perusahaan

(39)

DAFTAR ISI

Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Halaman Laporan Keuangan Konsolidasi

Neraca Konsolidasi 1

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5

Laporan Arus Kas Konsolidasi 6

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 8

Lampiran

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

1

A S E T

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 3d,4,48 62.235.591.207 26.398.681.172 Investasi jangka pendek 3e,5 3.500.000.000 3.500.000.000 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan 3f,6,47,48

piutang ragu-ragu sebesar Rp 60.376.201.419 pada tahun 2009 dan Rp 60.080.746.426 pada tahun 2008

Pihak ketiga 280.404.228.582 265.669.372.676 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 268.722.447.175 271.747.584.046 Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 878.647.275

pada tahun 2009 dan 2008 7 5.342.430.427 4.088.136.587 Persediaan 3g,8 463.121.064.042 416.111.542.691 Uang muka pembelian 47 246.425.188.396 180.107.563.213 Pajak dibayar di muka 3p,22a 86.654.752.801 59.527.168.257 Biaya dibayar di muka 7.588.226.644 8.697.828.193 Jumlah aset lancar 1.423.993.929.274 1.235.847.876.835

ASET TIDAK LANCAR

Piutang hubungan istimewa 9,47 426.365.868.504 426.365.868.504 Aset pajak tangguhan 3p,22d 35.479.503.828 44.811.681.005 Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 3d,10,48 17.650.828.516 19.626.127.328 Piutang usaha, tidak lancar, setelah dikurangi

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 140.774.892.361 pada tahun 2009 dan

Rp 151.462.103.937 pada tahun 2008 3f,11,48 156.449.568.798 156.445.457.932 Piutang lain-lain, tidak lancar, setelah

dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 5.600.852.736 pada tahun 2009

dan 2008 12,48 211.530.101.730 218.915.202.483 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 8.471.626.892.256 pada tahun 2009 dan Rp 7.957.224.020.308 pada

tahun 2008 3h,i,j,13 2.290.009.443.015 2.802.157.309.417 Uang muka investasi dalam proyek

perusahaan patungan 14 5.914.525.920 5.914.525.920 Aset lain-lain 15 2.229.884.332 2.906.140.583 Jumlah aset tidak lancar 3.145.629.724.643 3.677.142.313.172

(45)

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8 (Disajikan Kembali) Rp Rp KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank 16,48 408.047.983.987 563.065.672.758 Hutang terjamin 17,48 9.435.139.803.808 10.772.697.204.168

Pinjaman jangka pendek 18,48 333.553.849.154 369.146.883.725 Wesel bayar 19,48 188.752.488.371 213.771.170.571 Hutang usaha 20,47,48

Pihak ketiga 357.776.287.888 195.468.813.158 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 23.973.696.632 23.007.572.596 Hutang pembelian aset tetap 21,48 286.476.750 333.714.938 Hutang pajak 3p,22b 22.993.119.491 24.512.438.855

Beban masih harus dibayar 23,48 747.446.678.605 709.155.002.019 Bagian hutang sewa guna usaha yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3i,29 40.429.224.305 47.095.745.337 Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 30 156.641.665 268.263.996 Hutang lancar lain-lain 24,48 91.707.337.246 115.855.929.136

Jumlah kewajiban lancar 11.650.263.587.902 13.034.378.411.257

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang tidak terjamin dan wesel bayar 25,48 190.289.560.544 213.983.222.773 Pinjaman modal kerja 26,48 344.463.801.162 397.243.266.705 Hutang usaha, tidak lancar 27 39.571.999.261 39.571.999.261 Hutang lain-lain, tidak lancar 28 14.887.901.689 14.882.901.689 Kewajiban pajak tangguhan 3p,22d 150.181.963.385 228.403.315.906 Hutang kredit pembiayaan 30 154.802.097 153.462.516

Cadangan uang jasa karyawan 3m,34 59.867.946.890 51.383.149.755 Jumlah kewajiban tidak lancar 799.417.975.028 945.621.318.605

(46)

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

3

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

(Disajikan Kembali)

Rp Rp

EKUITAS (DEFISIENSI)

Modal saham

Modal dasar 12.357.255.040 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham untuk Seri A, Rp 1.000 per saham untuk Seri B dan Rp 40 per saham untuk Seri C pada tahun 2009 dan 2008

Modal ditempatkan dan disetor penuh

219.696.000 saham Seri A dan

2.157.211.950 saham Seri C pada tahun

2009 and 2008 31 2.283.248.477.500 2.283.248.477.500 Tambahan modal disetor 3k,32 5.586.506.149.053 5.586.506.149.053

Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak

Perusahaan 3k (4.950.019.100) (4.950.019.100)

Selisih kurs karena penjabaran laporan

Keuangan 3o 11.341.556.543 7.177.880.689

Selisih restrukturisasi entitas sepengendali (221.924.188) (221.924.188) Saldo laba (akumulasi defisit)

Telah ditentukan penggunaannya 35 8.280.000.000 8.280.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (15.764.262.148.821) (16.947.050.103.809) Jumlah ekuitas (defisiensi) (7.880.057.909.013) (9.067.009.539.855)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

(47)

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

4 Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8 (Disajikan Kembali) Rp Rp PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih 3n,38 3.511.506.718.783 3.740.569.008.582 Pendapatan usaha lainnya 3n,39 8.981.453.478 10.387.360.779 Jumlah pendapatan usaha 3.520.488.172.261 3.750.956.369.361

BEBAN POKOK PENJUALAN 3n,40 (3.564.390.044.865) (3.968.767.722.547)

RUGI KOTOR (43.901.872.604) (217.811.353.186)

BEBAN USAHA

Beban penjualan 3n,42 (130.747.813.522) (156.673.495.103) Beban umum dan administrasi 3n,43 (139.647.835.091) (143.732.630.590) Jumlah beban usaha (270.395.648.613) (300.406.125.693)

RUGI USAHA (314.297.521.217) (518.217.478.879)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 45 568.006.669 555.812.235 Laba atas penjualan aset tetap, bersih 13 – 70.000.000 Cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank 16 (63.146.801.683) –

Beban penyusutan atas aset tetap 13 (1.433.964.902) (11.001.054.330) Beban penyusutan atas aset tetap yang

tidak digunakan 13 (4.936.126.056) (14.690.222.572) Beban bunga dan administrasi bank 44 (57.522.896.336) (47.163.560.518) Laba (rugi) kurs, bersih 3o 1.541.915.584.260 (1.614.244.053.210) Penyelesaian atas klaim asuransi 36 726.736.811 97.453.652 Pendapatan lain-lain, bersih 46 12.025.762.098 15.903.619.913

Jumlah penghasilan (beban) lain-lain, bersih 1.428.196.300.861 (1.670.472.004.830)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.113.898.779.644 (2.188.689.483.709)

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 3p

Kini 22c – –

Tangguhan 22d 68.889.175.344 68.013.023.512

Jumlah penghasilan pajak 68.889.175.344 68.013.023.512

LABA (RUGI) BERSIH 1.182.787.954.988 (2.120.676.460.197)

(48)

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

5

Saldo laba (akumulasi defisit)

Catatan Modal saham

Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas (defisiensi) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2007 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.290.517.935 (221.924.188) 8.280.000.000 (14.826.373.643.612) (6.942.220.442.412)

Selisih kurs karena penjabaran

Laporan keuangan – – – (4.112.637.246) – – – (4.112.637.246)

Rugi bersih tahun berjalan

(disajikan kembali) – – – – – – (2.120.676.460.197) (2.120.676.460.197)

Saldo per 31 Desember 2008

(disajikan kembali) 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 7.177.880.689 (221.924.188) 8.280.000.000 (16.947.050.103.809) (9.067.009.539.855)

Selisih kurs karena penjabaran

Laporan keuangan – – – 4.163.675.854 – – – 4.163.675.854

Laba bersih tahun berjalan – – – – – – 1.182.787.954.988 1.182.787.954.988

(49)

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

6

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 6,24,38,39 3.395.660.300.013 3.714.799.265.496 Pembayaran kas kepada pemasok 20,40 (1.192.280.554.455) (1.506.943.893.794) Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (110.946.103.942) (118.696.059.286) Pembayaran kas operasi lainnya (134.920.575.440) (132.503.549.079) Kas yang diperoleh dari operasi 1.957.513.066.176 1.956.655.763.337 Penghasilan bunga 7,45 566.751.853 558.136.929 Pembayaran bunga dan administrasi bank 23,44 (34.763.593.460) (26.267.848.928) Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi 7,36 1.575.708.669 97.453.652 Pembayaran pajak penghasilan 22 (115.239.229.720) (26.714.303.661) Penerimaan hasil restitusi pajak 22 í 3.341.410.551 Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 1.809.652.703.518 1.907.670.611.880

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aset tetap 13 í 70.000.000 Pembelian aset tetap 13 í (17.634.691.202) Penambahan aset lain-lain 15 (23.325.127) (285.045.149) Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (23.325.127) (17.849.736.351)

(50)

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

7

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran hutang bank 16 (1.573.118.620.614 ) (1.914.462.769.000)

Penerimaan pinjaman jangka pendek 18 í 1.613.850.000 Pembayaran hutang sewa guna usaha 29 í (119.155.125) Penerimaan (pembayaran) piutang hubungan istimewa 9 (228.231.303.829 ) 31.789.098.114

Penambahan (pengurangan) piutang lain-lain,

tidak lancar 11 (604.673.098 ) 996.578.686 Penambahan hutang lain-lain, tidak lancar 28 5.000.000 14.000.000 Penerimaan dari pinjaman modal kerja 26 5.845.040.863 7.882.390.000 Pembayaran fasilitas kredit pembiayaan 30 (402.663.000 ) (107.588.842)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (1.796.507.219.678 ) (1.872.393.596.167)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 13.122.158.713 17.427.279.362

PENGARUH SELISIH KURS 22.714.751.322 (22.537.676.299)

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4 26.398.681.172 31.509.078.109

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4 62.235.591.207 26.398.681.172

AKTIVITAS PENDANAAN DAN INVESTASI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS :

Perolehan aset tetap pemilikan langsung melalui

hutang kredit pembiayaan 13,30 219.800.000 523.000.000 Kapitalisasi beban bunga menjadi hutang tidak

(51)

PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk

(Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008

8

D

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984 dari Januar Tirtaamidjaja, SH, notaris di Jakarta. Undang-undang diatas telah diubah dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84 tanggal 26 Oktober 1984 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1990.

Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan akta No.92 tanggal 24 Maret 2009 oleh notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, untuk menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0052618.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 50 tanggal 10 September 2009 oleh notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Polysindo Eka Perkasa Tbk menjadi PT Asia Pacific Fibers Tbk. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54294.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahan adalah terutama meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil lainnya. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor perwakilan Perusahaan berlokasi di Gedung “The East”, Lantai 35, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E-3 No. 1, Jakarta. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1986. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam dan diluar negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah.

b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan

x Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan menawarkan 12.000.000 sahamnya kepada

masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.

Gambar

Tabel  berikut  ini  menggambarkan  ikhtisar  data  keuangan  penting  Perseroan  untuk  tahun-tahun  yang  berakhir  pada  tanggal  31  Desember  2005  sampai  2009

Referensi

Dokumen terkait

Usaha Laundry ini terletak di Kompleks Ruko Mega Ria No.17 M-N Medan, pada awalnya usaha ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat kepada

• Pada tanggal 1 April 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21

• Pada tanggal 1 April 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21

• Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal

Selain dari yang diinformasikan di atas, tidak terdapat kejadian penting lainnya yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha

Selain dari yang diinformasikan di atas, tidak terdapat kejadian penting lainnya yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan

Menyetujui Laporan Tahunan Direksi serta Laporan pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012; dan mengesahkan Laporan Keuangan

Dengan tetap fokus kepada konsep “TriplePlay” yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan televisi berlangganan (HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan