Daftar Isi
Keterangan tentang Perseroan
3
Ikhtisar Data Keuangan Penting
4
Sambutan dari Komisaris Utama
5
Pesan kepada Para Pemegang Saham
7
Manajemen
12
Laporan Manajemen
15
Analisis & Pembahasan oleh Manajemen
20
Tata Kelola Perusahaan
21
Informasi Perseroan
23
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
2 Laporan Tahunan 2010 Halaman
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
K
K
e
e
t
t
e
e
r
r
a
a
n
n
g
g
a
a
n
n
T
T
e
e
n
n
t
t
a
a
n
n
g
g
P
P
e
e
r
r
s
s
e
e
r
r
o
o
a
a
n
n
PT. Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk), didirikan
sejak tahun 1984, merupakan salah satu perusahaan penghasil polyester
terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan rangkaian proses produksi
polyesternya mulai dari bahan baku sampai dengan barang jadi dengan
mengutamakan mutu dan konsistensi. PT Asia Pacific Fibers merupakan
satu-satunya produsen polyester yang terintegrasi di Indonesia, dengan fasilitas
pabrik PTA, Polymer dan fiber yang terletak di Karawang, Jawa Barat, dan
fasilitas pabrik Benang Polyester yang terbesar di Indonesia terletak di
Semarang, Jawa Tengah. Anak perusahaan PT Texmaco Jaya Tbk yang
bergerak dalam bidang pertenunan dan penyempurnaan tekstil yang berada
di Karawang Jawa Barat dan Pemalang Jawa Tengah.
Produk yang dihasilkan PT. Asia Pacific Fibers Tbk saat ini meliputi Purified
Terephthalic Acid (PTA), polyester chips, staple fiber, filament yarn dan
performance fabrics. Hasil produksi Perseroan dipasarkan baik di dalam negeri
maupun diekspor.
Berikut ini adalah laporan mengenai perkembangan usaha PT. Asia Pacific
Fibers Tbk pada dalam 2010. Istilah "Perseroan" dalam laporan ini digunakan
istilah untuk PT. Asia Pacific Fibers Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah
"APF" ditujukan untuk induk itu sendiri yaitu PT. Asia Pacific Fibers Tbk,
sedangkan istilah "Texmaco Jaya" ditujukan untuk PT. Texmaco Jaya Tbk.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
4 Laporan Tahunan 2010 Halaman
I
I
k
k
h
h
t
t
i
i
s
s
a
a
r
r
D
D
a
a
t
t
a
a
K
K
e
e
u
u
a
a
n
n
g
g
a
a
n
n
P
P
e
e
n
n
t
t
i
i
n
n
g
g
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 sampai
2010. Akuntan Publik Perseroan saat ini adalah Kantor Akuntan Publik
Hendrawinata Gani & Hidayat (Indonesian Member firm of Grant Thornton
International) dengan pendapat Wajar Dengan Pengecualian.
(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2010 2009 2008 (2) 2007 2006 Aktiva Lancar Aktiva Tetap-Bersih Jumlah Aktiva Kewajiban Ekuitas Penjualan Laba (Rugi) Kotor Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Modal Kerja Bersih (1)
Laba Bersih per saham Rp Margin Laba Kotor % Margin Laba Bersih % Return on Investment % Imbal Hasil Ekuitas % Rasio Lancar
Kewajiban terhadap Aktiva Kewajiban terhadap ekuitas
2.124.483 1.815.536. 3.988.442 11.900.692 (7.912.251) 4.455.449 331.393 14.196 334.977 (9.096.346) 141 0,7 0,8 8,4 NA 0,2 2,98 (1,50) 2.226.484 2.290.009 4.569.624 12.449.681 (7.880.058) 3.511.507 (43.902) (314.297) 1.182.788 (10.226.269) 498 (1,3) 33,5 25,9 NA 0,2 2,72 (1,58) 1.235.848 2.802.157 4.912.990 13.979.999 (9.067.010) 3.740.569 (217.811) (518.217) (2.120.676) (11.798.530) (245) (5,8) (56,7) (43,1) NA 0,1 2,85 (1,54) 1.428.603 3.314.897 5.448.182 12.525.825 (7.077.644) 3.639.104 (140.260) (430.141) (892.609) (10.156.878) (22) (3,8) (24,5) (16,3) NA 0,1 2,30 (1,81) 1.298.542 3.865.702 5.848.629 11.897.173 (6.048.543) 3.060.830 (439.075) (666.126) (25.430) (9.771.645) (1) (14,0) (1,0) (0,4) NA 0,1 2,03 (2,0) Catatan:
(1) Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
S
Sa
am
mb
bu
ut
ta
an
n
D
D
ar
a
ri
i
K
Ko
om
mi
is
sa
ar
r
is
i
s
U
U
ta
t
am
ma
a
Pemegang Saham yang terhormat,
PT. Asia Pacific Fibers Tbk. (APF) mampu menunjukkan kinerja yang bagus
pada tahun 2010 dengan peningkatan pencapaian EBITDA yang sifnifikan
melebihi pencapaian 2009, sebesar USD 68,2 juta dari penjualan USD 489,9
juta didorong oleh pemulihan pasar utama di seluruh dunia dan kondisi pasar
yang bagus untuk produk Polyester yang dipengaruhi oleh kekurangan
pasokan dan lonjakan harga kapas. Kapasitas utilisasi meningkat menjadi
lebih dari 95% sepanjang tahun, khususnya tingkat operasi Fiber yang
mencapai puncaknya. Perseroan berhasil meningkatkan EBITDA terutama
disebabkan meningkatnya marjin produk polyester, persyaratan atas kontrak
pasokan bahan baku yang menguntungkan dan dukungan modal kerja yang
diterima dari mayoritas kreditur berjaminan, ditambah fasilitas pembiayaan
yang diberikan oleh beberapa pelanggan dan pemasok. Secara signifikan,
Perseroan terus mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar domestik
untuk semua produk. Namun, ketidakberhasilan penyelesaian restrukturisasi
hutang berjaminan berlanjut hingga tahun 2010, meskipun kami telah
berupaya terus-menerus.
Stabilitas politik dan ekonomi yang dicapai di Indonesia selama ini diperkirakan
akan terus berlanjut dengan pertumbuhan PDB lebih dari 6% pada tahun
2011-2012. Laju perekonomian Indonesia mengalami perlambatan seiring
dengan yang dialami oleh negara-negara Barat pada tahun 2009-2010 dan
dapat keluar cukup tanpa hambatan. Dengan tingkat inflasi di bawah
perkiraaan dan Rupiah terhadap USD mengalami penguatan akan
meningkatkan tingkat penghasilan masyarakat dan meningkatkan konsumsi
domestik. Pemulihan keuangan global masih berlanjut dan kondisi keuangan
di sebagian besar wilayah diperkirakan akan tetap stabil. Kecenderungan
naik-turunnya industri polyester pada tahun 2010 diharapkan berakhir pada tahun
2011, dipengaruhi oleh faktor kapas, pertumbuhan Produk Polyester global
diperkirakan akan terus mencapai tingkat 6% dalam beberapa tahun
mendatang untuk mendukung tingkat operasi. Industri Tekstil Indonesia
(pelanggan-pelanggan utama dari perseroan) diharapkan mendapatkan
dorongan dari peningkatan pengalihan industri negara-negara barat/negara
maju ke negara-negara berbiaya rendah di Asia. Oleh karena itu permintaan di
pasar domestik diperkirakan tetap kuat, meskipun ada fluktuasi harga.
Perseroan juga akan dapat masuk ke sektor non-tekstil yang memiliki
pertumbuhan tinggi, terutama sektor-sektor non-woven sebagai hasil dari
investasi atas belanja barang modal.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
6 Laporan Tahunan 2010 Halaman
sesuai dengan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan yang
berkelanjutan.
Bapak Peter Stanley Grant telah mengundurkan diri Dewan Direksi
Perusahaan dan melepaskan jabatannya sebagai Direktur (Keuangan) melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Luar-biasa (RUPSLB) yang diadakan pada
tanggal 10 Februari 2011. Dewan Komisaris ingin memberikan apresiasi atas
jasa dan kontribusi mereka kepada Persereoan selama masa jabatannya.
Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi kepada segenap
Jajaran Direksi dan seluruh karyawan yang telah memberikan dukungan dan
dedikasinya terhadap Perseroan selama tahun 2010 yang dapat disebut
sebagai tahun untuk melanjutkan restrukturisasi dan penguatan posisi pasar
strategis. Perseroan juga telah berhasil mematuhi peraturan-peraturan
Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Kami juga tak lupa menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pelanggan, pemasok dan
seluruh pemegang saham atas dukungannya dan kepercayaan yang diberikan
terhadap perseroan selama masa transisi yang sulit ini.
Robert Clive Appleby
Komisaris Utama
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
P
Pe
es
sa
a
n
n
K
Ke
e
pa
p
a
da
d
a
P
Pa
a
ra
r
a
P
Pe
em
m
eg
e
ga
an
ng
g
S
Sa
a
ha
h
a
m
m
Para Pemegang saham yang Terhormat,
Indonesia memposisikan diri diantara beberapa negara terkemuka ASEAN
dalam pemulihan ekonomi kawasan yang secara konsisten dapat mencapai
pertumbuhan ekonomi yang positif selama dua tahun terakhir. Di tengah krisis
keuangan, Indonesia mampu tumbuh 4,5% pada tahun 2009, dan pada tahun
2010 ekonomi telah berkembang bahkan lebih tinggi dengan pertumbuhan
6,1%. Pada tahun 2010, perekonomian Indonesia masih dalam tahap
transformasi ke era baru, beralih dari fase pemulihan menuju pertumbuhan
berkelanjutan. Struktur pertumbuhan sekarang relatif lebih luas. Pertumbuhan
terjadi di semua sektor ekonomi, dengan 13,5% dalam transportasi dan
komunikasi diikuti dengan perdagangan dan perhotelan sebesar 8,7%, sektor
Konstruksi sebesar 7% sektor jasa di sektor keuangan 6%, real estate dan
perusahaan jasa sebesar 5,7%, sektor listrik, gas dan air sebesar 5,3%.
Sebagian besar didorong oleh konsumsi rumah tangga, Investasi dan
pertumbuhan ekspor. Sektor non-migas tumbuh sebesar 6,6%. PDB per-kapita
tumbuh 13%, dari Rp. 23,9 juta (USD 2,349.6) menjadi Rp. 27,0 juta (USD
3,004.9). Di sisi lain laju inflasi untuk tahun 2010 meningkat menjadi 6,96%,
terutama didorong oleh tingginya harga bahan makanan di akhir tahun, yang
merupakan fenomena global. Pada sektor perdagangan internasional, total
ekspor pada tahun 2010 meningkat menjadi USD 157,78 milyar, dibandingkan
dengan USD 116,51 milyar pada tahun 2009, mencatat pertumbuhan sebesar
35% dibandingkan 2009. Ekspor minyak dan gas juga meningkat sebesar 47%
dibandingkan 2009 menjadi USD 28,05 milyar, terutama disebabkan oleh
peningkatan harga minyak mentah Internasional.
Neraca Pembayaran Indonesia mencapai surplus sekitar USD 30 miliar pada
2010. Cadangan devisa juga mencatat kenaikan karena mencapai Rp 96,2
milyar setara 7,1 bulan impor dan pembayaran utang Pemerintah jangka
pendek jatuh tempo. Neraca Pembayaran yang solid dan cadangan devisa
yang meningkat telah menempatkan posisi likuiditas eksternal Indonesia pada
pijakan yang lebih kuat. Peningkatan kinerja dan ketahanan sektor eksternal
merupakan salah satu alasan di balik peningkatan peringkat baru-baru ini.
Surplus neraca pembayaran juga tercermin dari Rupiah yang relatif stabil.
Pada tahun 2010, Rupiah menguat 4,2%, dalam kisaran yang kita
memandang cukup ideal dan konsisten dengan lingkungan makro ekonomi
dan bisnis. Bank Indonesia telah mempertahankan BI rate 6,5% sejak tahun
2009, namun diproyeksikan peningkatan ini sampai 9% selama 2011.
Penguatan Rupiah dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi akan membantu
mengurangi tekanan inflasi, terutama di bahan makanan.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
8 Laporan Tahunan 2010 Halaman
Industri Polyester – Skenario Global dan Domestik
Pemulihan ekonomi global yang dipimpin oleh negara-negara Asia, didukung
pulihnya ekonomi Amerika Serikat secara bertahap dan terus-menerus
mempengaruhi semua segmen pasar polyester pada tahun 2010. Konsumsi
tekstil dan pakaian jadi meningkat karena meningkatnya pendapatan dan
belanja konsumsi seiring dengan kenaikan pendapatan per kapita, memiliki
dampak positif pada produksi dan konsumsi polymer global. Tahun 2010
adalah tahun pemulihan yang kuat untuk serat polyester dan industri benang,
dengan terus terjadinya lonjakan harga bahan baku bersamaan dengan
menguatnya harga barang jadi serta meningkatnya tren permintaan polymer.
Industri polyester di seluruh dunia mengalami dorongan dengan melonjaknya
harga kapas, sehingga peningkatan permintaan untuk berbagi serat buatan di
pasar mencatat rekor. Produksi polymer global pada tahun 2010 mencapai
51,22 juta ton, meningkat sebesar 5,43 juta ton atau 12% dari 2009. Pada
tahun 2010, produksi serat polyester global diperkirakan menjadi 13,3 juta ton,
dibandingkan dengan 12,6 juta ton, tahun 2009, dan produksi benang filamen
diperkirakan 22,0 juta ton, dibandingkan dengan 20,2 juta ton pada tahun
2009. Namun, proyeksi pertumbuhan optimis dan diperkirakan berada di
rata-rata sedikit di bawah 6%, mencapai 45 juta ton pada tahun 2014.
Harga bahan baku sangat fluktuatif selama 18 bulan terakhir, dengan harga
minyak menyentuh puncak sepanjang masa pada tahun 2008 dan jatuh ke titik
terendah pada USD 40 per barel di kuartal pertama 2009. Harga cukup stabil
pada periode berikutnya dan diperkirakan akan mencapai sekitar USD 85 -
USD 90 selama 3 tahun ke depan, sesuai perkiraan PCI. PX dan harga MEG,
yaitu USD 800/MT dan USD 650/MT pada awal tahun, ditutup pada USD
1600/MT dan USD 1400/MT, masing-masing, pada akhir tahun. Setelah pada
pemulihan ekonomi secara bertahap di seluruh dunia, ditambahan
pemasangan kapasitas baru baik untuk PX dan MEG, harga bahan baku
diharapkan turun ke USD 1.100/MT dan USD 1.200MT, masing-masing.
Kedua komoditas tetap tersedia sesuai permintaan, dan tidak ada anomali
dalam hal ini diantisipasi untuk tahun yang bersangkutan.
Ekspor tekstil dari Indonesia melonjak pada 2010 menjadi USD 11,32 milyar
dibandingkan dengan USD 9,34 juta tahun 2009, peningkatan terutama
disebabkan kenaikan jumlah dan harga. Pasar domestik yang tetap kuat di
tahun 2010, meskipun ada fluktuasi harga bahan baku.
Kinerja Perseroan
Perusahaan terus memberikan kinerja yang bagus dari segi profitabilitas,
produktivitas, pangsa pasar, dan efisiensi operasional perusahaan. Dengan
dukungan modal kerja dari pemegang saham mayoritas, Perseroan berhasil
mencapai penjualan sebesar Rp 4,455 triliun (USD 489 juta) dibandingkan
dengan Rp. 3,511 triliun (USD 339 juta) pada tahun 2009, mencatat
pertumbuhan sebesar 44%. Peningkatan pendapatan penjualan terutama
disebabkan oleh volume yang lebih tinggi dan meningkatnya harga jual,
didorong oleh permintaan yang meningkat untuk semua produk polyester di
pasar. Profitabilitas lebih dari dua kali lipat (lebih dari 2009) dengan EBITDA
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
sebesar USD 68,2 juta, terutama disumbangkan oleh penghematan biaya
yang signifikan dalam pengadaan bahan baku dan harga kontrak, ditambah
dengan kontribusi marjin yang meningkat untuk semua jenis produk.
Perseroan mampu meningkatkan pangsa pasar dalam negeri untuk serat
polyester dengan meningkatkan volumenya sebesar 18%. Perseroan dapat
mengambil keuntungan dari kuatnya permintaan dan harga yang lebih baik di
pasar domestik dengan alokasi volume yang lebih besar.
Perusahaan telah memulai program Belanja Barang Modal yang berfokus
pada peningkatan volume produk khusus dan nilai tambah produk,
penghematan energi, meningkatkan efisiensi, dan peningkatan pertumbuhan
ekspor, semuanya bertujuan untuk memperkuat posisi kepemimpinannya di
pasar dan meningkatkan daya saing Perusahaan dalam perubahan lingkungan
usaha. Rencana Belanja Barang Modal juga termasuk pemasangan mesin
daur ulang limbah pabrik dan penerapan teknologi ramah lingkungan di bidang
manufaktur, memungkinkan daur ulang semua limbah untuk mengkonversi
mereka menjadi produk berharga untuk penggunaan "green label". Semua
proyek ini hampir selesai dan diharapkan akan terus berlanjut selama 2011.
Perusahaan mengeluarkan belanja barang modal sebesar USD 5,00 juta
dengan bantuan keuangan dari kreditur mayoritas.
Akuntan Independen telah menyatakan opini wajar dengan pengecualian atas
laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010. Hal ini terutama karena kurang memadainya pencadangan
atas penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang usaha dan piutang lain-lain
dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan tidak adanya konfirmasi
saldo hutang anak perusahaan. Perusahaan akan membahas cadangan
penyisihan piutang usaha dan piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa setelah selesainya restrukturisasi utang berjaminan
Perseroan.
Harapan di masa mendatang
Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 6,5% atau lebih pada
tahun 2011 dan 2012, didukung oleh investasi dan kinerja yang solid dengan
sektor eksternal dalam hal pertumbuhan ekspor yang lebih beragam. Juga
akan ada tantangan-tantangan serius yang dihadapi 2011 dalam hal tidak
memadainya infrastruktur dan perbaikan iklim investasi. Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 diharapkan akan disertai dengan
meningkatnya tekanan inflasi karena masalah dalam struktur pasar komoditas
yang saling terkait, masalah dalam distribusi, listrik dan kenaikan harga gas,
dan dinamika harga internasional. Kenaikan tarif listrik sebesar 20%
diumumkan oleh PLN selama 3 kuartal 2010, dan kenaikan harga gas oleh
PGN pada tahun mendatang akan memiliki efek yang berdampak pada biaya
produksi. Penguatan Rupiah Indonesia terhadap dolar AS dalam waktu dekat
juga akan berdampak negatif terhadap biaya dalam denominasi Rupiah,
bagaimanapun, perlu mengambil serangkaian inisiatif penghematan biaya,
terutama penghematan sektor energi untuk mengimbangi kenaikan biaya ini.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
10 Laporan Tahunan 2010 Halaman
Berkenaan dengan proyek belanja barang modal yang dimulai pada tahun
2010, dijadwalkan dapat beroperasi pada 2011, keuntungan/penghematan dari
proyek akan bertambah efektif pada semester II tahun 2011. Perseroan akan
melanjutkan sesuai dengan proposal strategis belanja barang modal yang
direncanakan untuk tiga tahun ke depan dengan pengeluaran modal sebesar
USD 50 juta. Proyek-proyek ini, termasuk perluasan kapasitas fibers sebesar
54.000 MT per tahun, secara strategis penting untuk memperkuat posisi
kepemimpinan di pasar, untuk beralih dari produk dasar yang sangat kompetitif
menjadi produk yang memiliki nilai tambah/produk khusus, dengan demikian
keuntungan yang akan dapat adalah dicapainya pertumbuhan tinggi dan
peningkatan segmen seperti otomotif, kebersihan dan kesehatan, teknologi
tekstil dan non-woven. Perusahaan mengusulkan untuk melakukan
pendekatan pada kreditur, Bank dan lembaga untuk pinjaman jangka pendek
guna memenuhi kebutuhan belanja barang modal.
Pasokan PX telah terpenuhi sehingga dapat keluar dari tekanan sepanjang
tahun 2010 dan diharapkan berlanjut pada semester kedua tahun 2011 dan
seterusnya dengan mulai beroperasinya dua pabrik baru di Cina dan Korea.
Permintaan dan Penawaran PX di Indonesia akan dipengaruhi oleh
kemampuan produsen dalam negeri untuk dapat menjalankan pabrik mereka
sepanjang tahun begitu pula produsen PTA untuk memulai kembali pabrik
mereka.
Perseroan terus berdialog dengan pemerintah untuk melanjutkan rencana
restrukturisasi utang berjaminan dengan melakukan berbagai upaya untuk
memperbaiki posisi keuangan pada akhir 2011. Sementara itu, Perseroan
terus berupaya untuk mendapatkan pembiayaan pengganti untuk kebutuhan
modal kerja perusahaan, yang akan memudahkan dalam mengoptimalkan
tingkat operasi, mengurangi dampak fluktuasi bahan baku, mempertahankan
profitabilitas, dan dengan demikian menyediakan sumber daya internal yang
memadai untuk proyek-proyek prioritas tinggi belanja barang modal.
Penyelesaian restrukturisasi utang berjaminan juga akan mengaktifkan
"kuasi-reorganisasi", dimana penyesuaian dan turunnya beberapa kewajiban tercatat
akan meningkatkan Neraca. Hal ini, pada gilirannya, akan memungkinkan
untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan untuk kebutuhan modal
kerja. Semua upaya ini akan meningkatkan secara substansial kinerja
Perseroan, dan untuk reposisi terdepan dalam industri polyester di seluruh
dunia.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus
kepada para Pemegang Saham, Pelanggan, Pemasok, Bank, dan Karyawan
yang terus mendukung perusahaan dalam tahap penting dari restrukturisasi
dan untuk dapat kembali sebagai penghasil produk polyester terkemuka
dengan kualitas tinggi.
V. Ravi Shankar
Direktur Utama
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
12 Laporan Tahunan 2010 Halaman
M
Ma
a
na
n
a
je
j
e
me
m
en
n
Komisaris dan Direksi
Sesuai dengan akte pendirian, APF dipimpin oleh Dewan Direksi dibawah
pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris dan Dewan
Director dipilih dan ditunjuk oleh para pemegang saham PT. Asia Pacific
Fibers Tbk., pada Rapat Umum Tahunan. Akte pendirian mengizinkan
Direktur Utama untuk bertindak sendiri, atau bila Direktur Utama berhalangan,
maka dua direktur akan bertindak mewakili Dewan Direktur.
Anggota Dewan Komisaris PT. Asia Pacific Fibers Tbk., saat ini adalah
sebagai berikut :
Nama
Umur
Jabatan dan latar belakang profesi
Robert Clive Appleby
48
Komisaris Utama Perseroan sejak
2007.
Direktur
dan
Chief
Investment Officer di Asia Debt
Management Hongkong Limited
(ADM), Direktur pada Divisi Income
pada Credite Agricole Indosuez
khususnya
menangani
restrukturisasi di Kawasan Asia.
Antonitris
44
Komisaris APF sejak September
2009.
Beliau
Lulusan
dari
Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia dan
juga menyelesaikan MBA dari
Melbourne
Business
School,
Australia. Saat ini beliau bekerja di
Spinnaker Capital (Asia) Pte Ltd,
Jakarta.
Sebelum
bergabung
dengan Spinnaker Capital, beliau
bekerja di Arthur Anderson dan
Deloitte
Indonesia
pada
Divisi
Corporate Finance.
Christopher Robert Botsford
49
Komisaris APF sejak 2007.
Chief Executive Officer dan Director
of
Asia
Debt
Management
Hongkong Limited (ADM). Sebelum
mendirikan
ADM,
beliau
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
Kawasan Asia-Pacific dan operasi
derivative pasar pada Republic
National Bank of New York yang
memberikan Lindung Nilai dan
Manajemen restrukturisasi hutang
di kawasan.
Robert McCarthy
56
Komisaris APF sejak Juni 2008,
Menyandang
gelar
Master
in
Business Administration dari Yale
School of Management, dan Master
dalam bidang Medieval History dari
Columbia
University.
Mengelola
Investasi
bermasalah
pada
Spinnaker
Funds.
Beliau
merupakan
Founding
Director
Morgan
Grenfell
dan
pernah
menjabat
sebagai
Direktur
Deutsche Bank.
Dono Iskandar Djojosubroto
66
Komisaris APF sejak Juni 2008,
Menyelesaikan S1 di Universitas
Indonesia dan MA serta Phd dalam
bidang Ekonomi di University of
Illinois, AS. Beliau pernah menjabat
sebagai Sekretaris Jenderal di
Departemen Keuangan RI, Deputi
Gubernur Bank Indonesia dan
Direktur
Eksekutif
IMF
yang
mewakili 12 Negara Asia. Beliau
juga
pernah
menjadi
anggota
dewan
komisaris
dan
badan
pengawas pada berbagai institusi
Pemerintah seperti PT. Jasindo,
PT. Jasa Marga, Bank BRI dan
Bank BTN.
Timbul Thomas Lubis SH,
LLM
58
Komisaris APF sejak 1990, partner
pada Lubis Ganie & Surowidjojo
Kantor Pengacara sejak 1982.
Lulusan Universitas Indonesia dan
Washington University.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
14 Laporan Tahunan 2010 Halaman
Anggota Dewan Direksi PT. Asia Pacific Fibers Tbk., saat ini adalah sebagai
berikut :
Nama
Umur Jabatan dan latar belakang profesi
V. Ravi Shankar
47
Direktur
Utama
APF,
Lulusan
Production
Engineering,
dan
juga
menyelesaikan Advance Management
Programme dari Harvard University
pada tahun 2004. Sebelum bergabung
dengan APF, beliau memimpin Divisi
Tekstil dari anak perusahaan APF dan
industri permesinan di Indonesia dan
India
Masjhud Ali, MBA.
69
Direktur APF sejak tahun 2002.
Lulusan Universitas Trisakti. Direktur
PT. Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo) sejak 1991 sampai 1994.
Direktur PT. Bank Putera sejak 1995
sampai 2000
S. Jegatheesan
61
Direktur APF sejak 2002. Lulusan
Electrical Engineering dan bergabung
dengan
APF
sejak
tahun
1989.
Sebelum bergabung dengan APF,
beliau sebagai General Manager dari
perusahaan pemintalan benang dan
Project Manager sebuah perusahaan di
India.
Peter Vinzenz Merkle
53
Direktur APF sejak 2007.
Beliau bergabung dengan APF sejak
tahun 2000 sebagai Pimpinan Pabrik
Karawang yang memproduksi PTA,
Polymer dan Fiber.
Sebelum bergabung dengan APF,
beliau bekerja in beberapa perusahaan
Kimia & Fiber seperti Trevira Group and
Hoechst AG sebagai Kepala Divisi
R&D, Divisi Pengembangan Teknik.
Pemegang MSc dibidang Chemical
Engineering dari University of Stuttgart,
Germany jurusan Proses Polymer
processing and Teknologi Lingkungan.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
L
La
a
po
p
or
ra
a
n
n
M
Ma
an
na
aj
je
em
m
en
e
n
Gambaran Umum Industri Polyester
Tahun 2010 adalah periode konsolidasi bagi industri polyester dan pasar untuk
terus pulih dari guncangan dari gejolak ekonomi pada akhir 2008. Harga
minyak mentah stabil setelah mengalami kenaikan pada kuartal terakhir tahun
2008, dan masih bertahan pada tahun 2010 di kisaran USD 85 per barel.
Harga bahan baku utama Perseroan, Paraxylene dan MEG juga mengalami
penurunan pada kuartal terakhir tahun 2008, kemudian mengalami kenaikan
pada tahun 2010 dan terus naik hingga pergantian tahun. Industri Polyester
mengalami pertumbuhan yang stabil dalam tahun terakhir dan diproyeksikan
akan tumbuh pada tingkat 6% per tahun pada tahun berikutnya., sedangkan
pertumbuhan tahunan produk serat alam diperkirakan lebih rendah sebesar
3%. Nilai ekspor Indonesia untuk semua produk mencapai USD 157,8 milyar
pada tahun 2010, dibandingkan dengan USD 111,7 milyar pada tahun 2009.
Pada tahun 2010, ekspor produk tekstil mencapai USD 113,2 milyar
dibandingkan dengan USD 93,4 milyar pada tahun 2009. Peningkatan ekspor
tekstil pada tahun 2010 disumbangkan oleh peningkatan volume dan harga.
Pasar dalam negeri tetap kuat dengan nilai perdagangan tekstil global yang
menunjukkan pemulihan yang kuat, serat polyester dan industri benang tetap
stabil pada tahun 2010. Ekonomi Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara,
tumbuh sebesar 6,1% pada tahun 2010 dan berada di jalur untuk dapat
memimpin pemulihan kawasan dari krisis ekonomi global. ketahanan
permintaan domestik, belanja stimulus, dan politik relatif stabil, telah
membantu bangsa ini untuk menghadapi gejolak ekonomi masa lalu dan siap
muncul untuk melanjutkan pertumbuhan sebagaimana sebelum krisis.
Pasar Polyester, baik domestik maupun ekspor, diproyeksikan tetap stabil
pada paruh pertama tahun 2011, sedangkan ekonomi dunia telah pulih dan
volatilitas harga bahan baku berkurang. Dengan kapasitas polyester dan pasar
terkonsentrasi di kawasan Asia, prospek pasar untuk serat buatan diharapkan
volumenya tidak berubah pada 2010.
PTA (Purified Terephthalic Acid) & Polymer
Produksi PTA pada tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan tahun 2009. Hal ini
terutama disebabkan oleh tingginya permintaan produk polyester di tahun
2010. Produksi Polymer pada tahun 2010 juga lebih tinggi dibanding tahun
2009.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
16 Laporan Tahunan 2010 Halaman
Staple Fibre
Produksi staple fiber dunia pada tahun 2010 diperkirakan sekitar 12,6 juta ton
dibandingkan dengan 12,0 juta ton pada tahun 2009, mencatatkan
pertumbuhan marjin 5% diatas 2009. Produksi stapel fiber Perseroan pada
tahun 2010 jauh lebih tinggi dibanding tahun 2009 karena menguatnya
permintaan domestik terhadap produk ini.
Benang Polyester
Pada tahun 2010, Produksi benang polyester global diperkirakan sebesar 19,5
juta ton dibandingkan dengan 18,9 juta ton pada tahun 2009, sehingga
mencatat pertumbuhan marjin. Penjualan benang polyester Perseroan pada
tingkat yang optimal didorong kuatnya kondisi pasar.
Fashion Fabrics / Performance Fabrics
Divisi kain/performance fabrics terus beroperasi melalui fasilitas makloon
dengan anak perusahaannya, Texmaco Jaya.
Jenis Produk
Jenis produk Perseroan meliputi:
Produk Tipe Penggunaan
1. PTA (Purified Terepthalic Acid) Bahan baku polyester Chips
2. Polyester Chips Semi-Dull
Super Bright Optical Bright
Benang filament/staple fiber Benang filamen/
Polyester Staple Fiber Benang filament
3. Polyester staple fiber Normal Spun Yarn
Non Woven Fibre Fill
4. Polyester Filament Yarn Normal
Micro filament
Hi filament Differential Shrinkage
Pakaian jadi – Formal dan Kasual Super fine apparel fabrics with cotton tencel feel
Fine apparel fabrics Fine apparel fabrics
5. Fabrics High performance
Fabrics
Pakaian sehari-hari, pakaian olah raga musim dingin, baju olah raga, pakaian anak-anak
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
Pemasaran dan Distribusi
APF masih terus berupaya untuk tetap memelihara dan meningkatkan pangsa
pasar dalam negeri untuk produk benang polyester dan serat polyester.
Walaupun penekanan diberikan pada perluasan pasar domestik, APF terus
mengembangkan pasar ekspor untuk meningkatkan produk dan penjualan
dengan penekanan pada pengembangan produk khusus ke pasar yang terus
berkembang. Spesialisasi produk membutuhkan peningkatan upaya ekspor
khususnya Eropa dan Amerika Utara.
Sumber Daya Manusia
Perseroan masih terus mengoptimalkan tenaga kerja yang ada sejalan dengan
penggunaan kapasitas yang ada. Perseroan tetap menjalin hubungan yang
harmonis dengan para pekerja dan serikat pekerja. Perseroan terus
membangun Strategi Sumber Daya Manusia agar serasi dengan perubahan
baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Perseroan menerapkan
berbagai skema untuk memberikan penghargaan terhadap karyawan dan
skema insentif bagi manajemen dan opsi kepemilikan saham bagi karyawan
sebagai penghargaan atas kinerja dan peningkatan karir bagi seluruh
karyawan.
Lingkungan
Perseroan mentaati semua Peraturan Pemerintah dalam upaya mencegah
polusi lingkungan, dengan Badan Pengendali Lingkungan (Bapedal) sebagai
lembaga yang berwenang.
Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Yang Bernilai Lebih Dari 5% dari Total
Aktiva
Perseroan memliki beberapa aktiva yang bernilai lebih dari 5% dari jumlah
aktiva Perseroan. Untuk APF, aktiva yang sebagian besar berbentuk tanah,
mesin, dan bangunan, termasuk pabrik PTA, fasilitas polymer, mesin fiber dan
alat-alat pembuat benang ini, berlokasi di Kaliwungu, Jawa Tengah, dan
Karawang, Jawa Barat. Untuk Texmaco Jaya, aktiva tersebut terletak di
Karawang, Jawa Barat dan Pemalang, Jawa Tengah. Aktiva Texmaco Jaya
meliputi tanah, bangunan dan mesin termasuk mesin-mesin tenun dan
alat-alat persiapan dan penyempurnaan, serta mesin-mesin tekstil lainnya.
Aktiva Tetap Yang Dijaminkan
APF memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Kaliwungu. Tanah seluas 15,9
hektar, bangunan, pabrik, dan peralatan yang berlokasi di Kaliwungu dijadikan
jaminan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Tanah
seluas 26,62 hektar dan fasilitas produksi di Karawang, dijaminkan kepada
pemegang Guaranteed Secured Notes.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
18 Laporan Tahunan 2010 Halaman
Saham. Akan tetapi mengingat kondisi keuangan Perseroan saat ini, maka
APF tidak membagikan dividen dalam tahun 2010.
Kinerja Harga Saham
Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
2010 Tertinggi Terendah Volume 2009 Tertinggi Terendah Volume (Rp) (Rp) (Saham) (Rp) (Rp) (Saham) 154 107 154.188.500 50 50 2.785.496 152 59 389.502.500 87 51 283.875 130 110 128.628.500 120 69 646.125 370 119 313.177.000 169 105 7.158.000
Kegiatan Pembiayaan dan Status Restrukturisasi
Restrukturisasi hutang berjaminan belum dapat diselesaikan dan APF karena
sedang menunggu tanggapan dari PPA. Damiano Investment BV, yang
merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan, juga pemegang moyoritas
surat utang berjaminan selain porsi kepemilikan PPA. Damiano Investments
BV telah menyediakan fasilitas modal kerja dan Fasilitas Letter of Credit untuk
penyediaan bahan baku. Hal ini sangat membantu APF untuk tetap dapat
mempertahankan kapasitas terpakai dan fasilitas produksi yang ada.
Dengan ketatnya modal kerja, pada bulan Januari 2009, APF menyampaikan
dan telah menerima persetujuan dari para kreditur tidak berjaminan untuk
menunda pembayaran pertama terhadap utang tidak berjaminan yang jatuh
tempo pada tanggal 15 Februari 2009. Mayoritas dari Kreditur utang yang tidak
berjaminan setuju memenuhi permintaan APF untuk menunda pembayaran
hingga bulan Februari 2012. Damiano juga menghapuskan fee yang terhutang
atas Fasilitas Letter of Credit selama tahun 2007.
Damiano Investment BV, yang merupakan pemegang saham mayoritas
Perseroan dan juga Pemegang surat utang berjaminan telah memberikan
failitas modal kerja perseroan, Damiano juga memberikan fasilitas Letter of
Credit untuk pengadaan bahan baku.
Perseroan mempunyai empat anak perusahaan yaitu : PT Texmaco Jaya Tbk.
(Texmaco Jaya), Polysindo International Finance Company BV. (PIFC),
Polysindo Mauritius Ltd dan PT. Eastindo Polymertama (Eastindo).
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
PT. Texmaco Jaya Tbk (Texmaco Jaya)
Texmaco Jaya mempunyai fasilitas produksi pertenunan, perajutan,
pencelupan dan peyempurnaan baik Fasihion fabrics dan Performance
Fabrics. Devisi Fashion tidak berjalan karena tidak mempunyai modal kerja.
APF memiliki penyertaan sebesar 92% saham Texmaco Jaya.
Saham-sahamnya telah dihapuskan pencatatannya dari Bursa Efek Indonesia
terhitung sejak 10 Oktober 2008.
Polysindo International Finance Company B.V (Polysindo Finance) dan
Polysindo (Mauritius) Ltd.
Polysindo Finance dan Polysindo Mauritius adalah anak perusahaan yang
100% sahamnya dimiliki oleh PT. Asia Pacific Fibers Tbk dan berfungsi
sebagai institusi pendanaan bagi perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda (P3B) antara Indonesia dan Mauritius saat ini telah berakhir. Oleh
karena itu, Perseroan sedang melakukan upaya likuidasi terhadap Polysindo
(Mauritius) Ltd.
PT. Eastindo Polymertama (Eastindo)
Eastindo pada awalnya didirikan untuk mengembangkan produksi PTA dan
Polymer di Karawang, yang kemudian pelaksanaannya berubah langsung
dilakukan oleh APF sendiri. Karena Eastindo tidak melakukan kegiatan
apapun maka Perseroan berencana akan menutup Eastindo.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
20 Laporan Tahunan 2010 Halaman
A
An
na
al
li
is
si
is
s
d
da
a
n
n
P
Pe
em
m
ba
b
a
ha
h
a
sa
s
an
n
M
Ma
an
na
aj
je
em
m
en
e
n
Umum
Pendapatan usaha Perseroan terdiri dari penjualan benang filament, staple
fiber, polyester chips dan performance fabric, baik ditujukan untuk pasar
domestik maupun ekspor. Jumlah penjualan dalam tahun 2010 mengalami
kenaikan dibanding tahun sebelumnya karena kenaikan volume penjualan dan
kenaikan harga jual pada tahun 2010. Harga jual produk jadi naik secara
signifikan diatas pergerakan harga bahan baku. Rupiah menguat pada
semester kedua 2010 dan ditutup pada Rp. 8.991/USD per 31 Desember
2010, dibandingkan dengan Rp. 9.400 / USD pada tahun 2009.
Pendapatan
Pada tahun 2010, penjualan bersih mencapai Rp. 4,455 trilyun dibanding
dengan Rp. 3,511 trilyun pada tahun 2009. Peningkatan penjualan bersih
pada tahun 2010 terutama disebabkan oleh kenaikan harga jual semua produk
sepanjang tahun 2010 dan volume penjualan yang lebih tinggi dari tahun
sebelumnya. Penjualan ekspor mencapai Rp. 1,066 trilyun atau 23,93% dari
penjualan bersih sedangkan penjualan domestik mencapai Rp. 3,89 trilyun
atau 76,07% dari penjualan bersih.
Pendapatan lainnya sebesar Rp. 6,16 milyar diperoleh dari penjualan bahan
pembantu
Laba (Rugi) Kotor
Perseroan mencatat laba kotor sebesar Rp. 331,9 milyar pada tahun 2010
dibanding rugi kotor sejumlah Rp. 43,9 milyar pada tahun 2009. Peningkatan
laba kotor ini terutama disebabkan realisasi harga dan marjin yang lebih baik
untuk semua produk pada tahun 2010 yang didorong oleh permintaan pasar
yang tinggi atas produk polyester.
Laba/(Rugi) Usaha
Laba usaha tahun 2010 sejumlah Rp. 14,2 milyar dibandingkan dengan rugi
usaha sejumlah Rp. 314,3 milyar pada tahun 2009. Beban penjualan, dan
Beban administrasi umum pada tahun 2010 sejumlah Rp. 317,2 milyar
dibanding dengan Rp. 270,4 milyar pada tahun 2009. Peningkatan biaya
penjualan dan biaya administrasi terutama disebabkan oleh kenaikan volume
penjualan selama tahun 2010.
Laba bersih
Perseroan mencatat laba bersih sejumlah Rp. 334,9 trilyun pada tahun 2010
dibanding dengan rugi bersih Rp. 1,183 trilyun trilyun pada tahun 2009.
Penurunan laba bersih pada tahun 2010 ini disebabkan karena penurunan
keuntungan selisih nilai tukar mata uang asing pada tahun 2009 yang
mencapai sebesar Rp. 1,157 trilyun. Turunnya keuntungan selisih nilai tukar
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
pada tahun 2010 ini disebabkan menguatnya nilai Rupiah dari Rp. 9.400/USD
pada tahun 2009 menjadi Rp. 8.991/USD pada tahun 2010. Namun demikian,
Perseroan membukukan EBITDA sebesar USD 68,3 juta pada tahun 2010,
dibandingkan dengan EBITDA sebesar USD 28,3 juta pada tahun 2009.
Pendapat Auditor
Akuntan Independen menyatakan opini wajar dengan pengecualian atas
laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010. Hal ini terutama karena kurang memadainya pencadangan
atas penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang usaha dan piutang lain-lain
dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan tidak adanya konfirmasi
saldo hutang anak perusahaan. Perusahaan akan membahas cadangan
penyisihan piutang usaha dan piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa setelah selesainya restrukturisasi utang berjaminan
Perseroan.
Risiko Usaha
Tahun 2010 menjadi tahun pemulihan yang kuat bagi industri tekstil, dengan
marjin polyester tetap tinggi meskipun bahan baku mengalami volatilitas
harga. Saat ini harga minyak berada pada kisaran USD 100 per barel.
Sementara dengan kecenderungannya pada harga minyak, dalam beberapa
bulan terakhir harga untuk PX telah "mengalami kerusakan" dan ini lebih
berkaitan dengan biaya/pola harga untuk memasok industri/memenuhi
permintaan. Perseroan masih tergantung pada fasilitas pre-finance, disamping
fasilitas modal kerja yang diperoleh pemegang saham mayoritas, untuk
pengadaan bahan baku dan ketiadaan sumber modal kerja konvensional dari
perbankan.
Sebuah
pinjaman
modal
kerja
dari
perbankan
akan
memungkinkan apabila utang yang berjaminan telah direstrukturisasi.
Restrukturisasi Hutang
Restrukturisasi utang berjaminan belum dapat diselesaikan, Perseroan masih
menunggu tanggapan dari PT. Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Damiano
Investments BV, pemegang saham mayoritas yang juga merupakan
pemegang mayoritas dari utang yang dijamin, selain porsi PPA. Damiano
Investments BV telah memberikan kredit modal kerja dan fasilitas Letter of
Credit untuk pengadaan bahan baku. Hal ini telah membantu Perseroan untuk
mempertahankan utilisasi kapasitas yang wajar dari fasilitas produksi
Perseroan.
Dengan modal kerja yang terbatas, pada Januari 2011, PT. Asia Pacific Fibers
Tbk. (APF) mencari dan menerima persetujuan dari kreditur konkuren untuk
penundaan pembayaran angsuran pertama dari Surat Hutang baru (New
Notes) yang jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2011.
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan berusaha memenuhi berbagai persyaratan dan ketentuan
Undang-Undang Perseroan Terbatas, Undang-Undang-Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
22 Laporan Tahunan 2010 Halaman
Para pemegang saham dalam Rapat Umum Luar Biasa yang diselenggarakan
pada tanggal 24 Maret 2009, menyetujui penerbitan 5% (118.847.397 saham)
yang ditempatkan dan modal disetor saham seri C tanpa hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu, untuk memberikan opsi saham kepada manajemen
Perusahaan dan karyawan (Management Employee Stock Option Program).
Nama Perusahaan telah diubah menjadi "PT. Asia Pacific Fibers Tbk., efektif
November 2009 sesuai dengan persetujuan dari BKPM dan Menteri Hukum
dan HAM Indonesia,. Perubahan nama dilakukan untuk mencerminkan posisi
Perseroan pada pasar global.
Dewan Komisaris Perseroan merupakan respresentasi dari beberapa orang
terpilih dengan latar belakang keuangan, ekonomi dan hukum disamping dari
pemegang saham mayoritas. Dewan komisaris mengadakan pertemuan rutin
triwulanan untuk melakukan penelaahan terhadap kinerja Perseroan dan
pengawasan terhadap kinerja Direksi.
Perseroan telah membentuk Bagian Internal Audit pada bulan Januari 2009,
dan melaporkan hasil kerjanya kepada Komisaris Independen dan Direksi
secara rutin. Bagian ini dikepalai oleh Sdr. Yohanes Baptis Galuh Adjar
Pamungkas dan dibantu oleh staff yang berpengalaman dibidang Akunting.
Perseroan mempunyai unit Corporate Secretary yang dikepalai oleh Sdr.
Tunaryo dan dibantu beberapa staf berpengalaman dibidang keuangan dan
hukum.
Perseroan telah mengungkapkan informasi material kepada para pemegang
saham, stakeholder, dan masyarakat umum. Perusahaan akan terus berusaha
untuk membawa transparansi dan kejujuran dalam pelaporan kepada
pemegang saham, stakeholder, dan masyarakat umum.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Perusahaan telah banyak melaksanakan kegiatan sosial di sekitar lokasi dua
pabrik di Karawang dan Semarang, untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitarnya. Dalam rangka melaksanakan program-program ini
lebih efektif, Perseroan telah membentuk "Yayasan Asia Pacific Fiber".
Beberapa program yang disetujui untuk kegiatan sponsorhip dan dukungan
sebagaimana yang tercantum di bawah ini:
1. Mendukung pendidikan bagi anak-anak di desa-desa sekitar pabrik;
2. Program kesehatan bagi masyarakat miskin di lingkungan sekitar pabrik;
3. Kegiatan keagamaan dan budaya;
4. Aspek lingkungan;
5. Program Penanggulangan Bencana;
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
I
In
nf
fo
or
rm
ma
a
si
s
i
P
Pe
e
rs
r
se
e
ro
r
oa
an
n
Tanggal Pendirian
15 Pebruari 1984
Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia
1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991
Pencatatan terbatas (partial listing) untuk 24.000.000 saham pada tanggal
12 Maret 1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992.
Perseroan mencatatkan seluruh saham sejumlah 68.000.000 saham pada
tanggal 3 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Jumlah keseluruhan saham Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000
saham.
3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan Oktober 1993.
Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3 Januari 1994, Perseroan
melakukan Penawaran Umum Terbatas perdana dengan menawarkan
184.000.000 saham. Setelah Penawaran Umum ini, jumlah saham
Perseroan yang tercatat adalah sebesar 276.000.000 saham.
4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995.
Dengan adanya pemecahan saham pada tanggal 27 Maret 1995, jumlah
saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
adalah sebesar 552.000.000 saham.
5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan April 1995.
Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April 1995, sejumlah 552.000.000
saham bonus dan saham dividen telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya. Dengan demikian, jumlah saham yang tercatat
pada kedua bursa tersebut adalah sebesar 1.104.000.000 saham.
6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan Juni 1996
Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada tanggal 10 Juni 1996,
Perseroan mencatatkan 1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya, sehingga total saham yang tercatat adalah
2.208.000.000 saham.
7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan Desember 1997.
Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan menawarkan 2.185.920.000
saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah Penawaran
Umum Terbatas III ini, total saham yang tercatat adalah sejumlah
4.393.920.000 saham.
8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan September 2006.
APF telah memperoleh persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM
untuk menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada kreditur yang tidak
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
24 Laporan Tahunan 2010 Halaman
kreditur yang tidak berjaminan yang telah mengajukan permintaan
penukaran saham kepada Perseroan. APF juga telah mendapatkan
persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan
40.340.241.250 saham yang akan dikeluarkan kepada kreditur berjaminan
sesuai dengan proposol restrukturisasi bagi kreditur berjaminan (”SDRP”).
APF belum mengeluarkan saham-saham tersebut hingga tanggal 31
Desember 2007.
9. Reverse Split Saham pada bulan Februari 2008.
APF melakukan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dilakukannya
reverse split saham yang dilakukan dengan rasio 20 : 1 dan sesuai akta
notaris Sutjipto, SH No, 91 tanggal 21 Februari 2008 tentang perubahan
anggaran dasar perusahaan, modal dasar perseroan adalah sebesar Rp.
16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham. Akta
tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Departement Hukum dan Hak
Azazi Manusia dengan serat keputusannya No. AHU-10588.AH.01.02Th
.2008 tertanggal 3 Maret 2008.
Perseroan memperoleh persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB
tanggal 24 Maret 2009 untuk mengeluarkan 5% saham (118.845.397
saham) dalam saham yang ditempatkan dan disetor saham seri ”C” tanpa
Hak Memesan Efek terlebih Dahulu, dalam Opsi saham bagi Manajemen
dan Karyawan (MESOP).
Perseroan memperoleh persetujuan untuk melakukan perubahan nama
menjadi PT Asia Pacific Fibers Tbk dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia tanggal 10 November 2009 dan BKPM tanggal 2 Desember 2009.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
Jumlah saham yang tercatat per 31 Desember 2010
2.376.907.950
Susunan Modal per 31 Desember 2010
Seri A
Modal Dasar
Rp 8.500.000.000.000,-
Nilai Nominal per Saham
Rp 10.000,-
Modal Disetor
Rp 2.196.960.000.000,-
Seri C
Modal Dasar
Rp 166.968.960.000,-
Nilai Nominal per Saham
Rp 40,-
Modal Disetor
Rp 86.288.477.000,-
Pemegang Saham
PT. Multikarsa Investama*
5,53%
Damiano Investment
60,70%
Masyarakat
33,77%
Pemindahan saham-saham dari PT. Multikarsa Investama kepada PT. Bina Prima Perdana dalam rangka restrukturisasi dengan pihak BBPN. Pencatatan pada PT. Bursa Efek Indonesia masih belum diselesaikan.
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
26 Laporan Tahunan 2010 Halaman
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Robert Clive Appleby
Komisaris
Antonitris
Komisaris
Christopher Robert Botsford
Komisaris
Robert McCarthy
Komisaris Independen
Timbul T. Lubis, SH, LLM
Komisaris Independen
Dono Iskandar Djojosubroto
Dewan Direksi
Direktur Utama
Vasudevan Ravi Shankar
Direktur
Drs. Masjhud Ali, MBA
Direktur
Seeniappa Jegatheesan
Direktur
Peter Vinzenz Merkle
Kegiatan Perseroan
Bergerak pada industri PTA, Polymer, Polyester Fiber, Benang Filament dan
kain sintetis dan pakaian jadi.
Kapasitas Produksi per 31 Desember 2010
Purified Terepthalic Acid (PTA)
340.000 ton/tahun
Polyester Chips
330.400 ton/tahun
Polyester Staple Fibre
140.000 ton/tahun
Polyester Filament Yarn
140.000 ton/tahun
Fabric
66.000.000 yard/tahun
Kantor Perwakilan
The East Building Lantai 35 Unit 5-6-7
Jl. Lingkar Mega Kuningan Blok E3.2 Kav 1
Jakarta 12950
Tel : (62-21) 579-38555
Fax : (62-21) 579-38565
Kantor Terdaftar
Desa Nolokerto
Kecamatan Kaliwungu, Kendal
Tel : (62-24) 866-0272
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
Fasilitas Pabrik
Pabrik 1:
Pabrik 2:
Desa Kiara Payung,
Jl. Raya Kaliwungu Km. 19
Kecamatan Klari, Karawang
Kendal, Semarang
Jawa Barat-Indonesia
Jawa Tengah-Indonesia
Tel : (62-267) 431-971
Tel : (62-24) 866-0272
Fax : (62-267) 431-975
Fax : (62-24) 866-0275
Biro Administrasi Efek
PT. Datindo Entrycom
Wisma Dinners Club Anex
Jl. Jend. Sudirman 34-35
Jakarta 10220
Kantor Akuntan Publik Terdaftar
Hendrawinata Gani & Hidayat
Indonesian Member of Grant Thornton International
Intiland Tower Lt18
Jl. Jend. Sudirman 32
Jakarta 10220, Indonesia
Tel : (62-21) 570-7997
Fax : (62-21) 570-7996
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
28 Laporan Tahunan 2010 Halaman
Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Asia Pacific Fibers Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya
masing-masing dibawah ini.
Robert Clive Appleby
Komisaris Utama
Vasudevan Ravi Shankar
Direktur Utama
Antonitris
Komisaris
Drs. Masjhud Ali MBA
Direktur
Christopher Robert Botsford
Komisaris
Seeniappa Jegatheesan
Direktur
Robert McCarthy
Komisaris
Peter Vinzenz Merkle
Direktur
Timbul Thomas Lubis, SH LLM
Komisaris Independen
Dono Iskandar Djojosubroto
Laporan Keuangan Konsolidasi dan
Laporan Auditor Independen
PT Asia Pacific Fibers Tbk
Dan Anak Perusahaan
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Halaman Laporan Keuangan Konsolidasi
Neraca Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5
Laporan Arus Kas Konsolidasi 6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 8
Lampiran
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
1
A S E T
Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 3g,4,45 87.892.873.462 62.235.591.207
Investasi jangka pendek 3g,5 1.000.000.000 3.500.000.000
Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 61.489.504.295 pada tahun 2010 dan Rp 60.376.201.419 pada tahun 2009
Pihak ketiga 3g,6,45 422.111.905.807 280.404.228.582
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3g,6,44 268.722.447.175 268.722.447.175
Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 510.737.395.134 pada tahun 2010 dan Rp 147.254.392.372 pada tahun 2009
Pihak ketiga 3g,7,45 4.431.384.634 373.322.100.955
Persediaan 3g,9 462.112.098.195 463.121.064.042
Piutang hubungan istimewa, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 50.101.533.106 pada tahun 2010
dan 2009 3g,8,44 425.918.780.239 426.365.868.504
Uang muka pembelian
Pihak ketiga 11 57.463.784.425 32.582.100.538
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 11,44 233.605.042.490 213.843.087.858
Pajak dibayar di muka 3s,22a 126.510.220.118 86.654.752.801
Biaya dibayar di muka 3i,10 8.241.335.214 7.588.226.644
Uang muka investasi dalam proyek
perusahaan patungan 13 – 5.914.525.920
Aset lancar lain-lain 3g,12,45 26.473.126.432 2.229.884.332
Jumlah aset lancar 2.124.482.998.191 2.226.483.878.558
ASET TIDAK LANCAR
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 3g,14,45 17.129.600.731 17.650.828.516
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 8.977.105.835.012 pada tahun 2010 dan Rp 8.471.626.892.256
pada tahun 2009 3j,k,l,m,15 1.815.536.279.620 2.290.009.443.015
Aset pajak tangguhan 3s,22d 31.293.233.848 35.479.503.828
Jumlah aset tidak lancar 1.863.959.114.199 2.343.139.775.359
DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
December 31, 2010 and 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9
Rp Rp
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 3o,16,44,45 431.987.380.441 408.047.983.987
Hutang terjamin 3o,17,44,45 9.107.034.576.501 9.435.139.803.808
Pinjaman jangka pendek 3o,18,45 324.161.880.678 333.553.849.154
Wesel bayar 3o,19,45 182.150.784.488 188.752.488.371
Hutang usaha
Pihak ketiga 3o,20,45 197.791.159.079 357.776.287.888
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3o,20,44 25.289.135.857 23.973.696.632
Hutang pembelian aset tetap 3o,21,45 274.011.964 286.476.750
Hutang pajak 3s.22b 22.684.826.196 22.993.119.491
Beban masih harus dibayar 3o,23,45 695.686.772.082 747.446.678.605
Bagian pinjaman modal kerja yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3o,25,44,45 38.958.003.000 3.451.313.400
Bagian hutang sewa guna usaha yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3o,26,45 38.670.122.950 40.429.224.305
Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3o,27 475.480.013 156.641.665
Hutang lancar lain-lain 3o,28 155.665.338.586 146.167.238.196
Jumlah kewajiban lancar 11.220.829.471.835 11.708.174.802.252
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang tidak terjamin dan wesel bayar 3o,24,45 189.504.468.044 190.289.560.544
Pinjaman modal kerja 3o,25,44,45 326.174.259.309 341.012.487.762
Hutang kredit pembiayaan 3o,27 696.228.253 154.802.097
Cadangan uang jasa karyawan 3q,31 73.633.912.844 59.867.946.890
Kewajiban pajak tangguhan 3s,22d 89.854.542.024 150.181.963.385
PT ASIA PASIFIC FIBERS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
December 31, 2010 and 2009
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
3
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9
Rp Rp
EKUITAS (DEFISIENSI)
Modal saham
Modal dasar 12.357.255.040 saham dengan
Nilai nominal Rp 10.000 per saham untuk
Seri A, Rp 1.000 per saham untuk seri B
dan Rp 40 per saham untuk Seri C pada
tahun 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh
219.696.000 saham Seri A dan
2.157.211.950 saham Seri C pada tahun
2010 dan 2009 29 2.283.248.477.500 2.283.248.477.500
Tambahan modal disetor 3n,30 5.586.506.149.053 5.586.506.149.053
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan (4.950.019.100 ) (4.950.019.100)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 12.454.109.544 11.341.556.543
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali (221.924.188 ) (221.924.188)
Saldo laba (akumulasi defisit)
Telah ditentukan penggunaannya 32 8.280.000.000 8.280.000.000
Belum ditentukan penggunaannya (15.797.567.562.728 ) (15.764.262.148.821)
Jumlah ekuitas (defisiensi) (7.912.250.769.919 ) (7.880.057.909.013)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9
Rp Rp
PENDAPATAN USAHA
Penjualan bersih 3r,35 4.455.449.431.196 3.511.506.718.783
Pendapatan usaha lainnya 3r,36 6.156.168.450 8.981.453.478
Jumlah pendapatan usaha 4.461.605.599.646 3.520.488.172.261
BEBAN POKOK PENJUALAN 3r,37,44 (4.130.212.671.366) (3.564.390.044.865)
LABA (RUGI) KOTOR 331.392.928.280 (43.901.872.604)
BEBAN USAHA
Beban penjualan 3r,39 (152.628.533.572) (130.747.813.522)
Beban umum dan administrasi 3r,40 (164.568.310.006) (138.453.426.563)
Jumlah beban usaha (317.196.843.578) (269.201.240.085)
LABA (RUGI) USAHA 14.196.084.702 (313.103.112.689)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 3g,41 239.465.297 568.006.669
Laba atas penjualan asset tetap, bersih 15 763.636.367 –
Penyelesaian atas klaim asuransi, bersih 13 3.912.505.783 726.736.811
Laba kurs, bersih 3c 391.404.862.775 1.548.227.428.132
Beban penyusutan atas aset tetap yang
tidak digunakan 15 (4.598.949.895) (4.936.126.056)
Rugi investasi dalam proyek usaha patungan 13 (5.914.525.920) –
Beban bunga dan administrasi bank 42 (52.566.314.691) (57.522.896.336)
Biaya pendanaan pinjaman bank 16 (73.156.430.350) (63.146.801.683)
Beban penyusutan atas aset tetap 15 – (1.433.964.902)
Pendapatan lain-lain, bersih 43 4.555.364.474 4.519.509.698
Jumlah penghasilan lain-lain, bersih 264.639.613.840 1.427.001.892.333
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 278.835.698.542 1.113.898.779.644
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 3s
Kini 22c – –
Tangguhan 22d 56.141.151.381 68.889.175.344
Jumlah penghasilan pajak 56.141.151.381 68.889.175.344
LABA BERSIH 334.976.849.923 1.182.787.954.988
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 3t,34 141 498