JATUH TEMPO OF CONVERTIBLE BONDS
49. KELANGSUNGAN USAHA GRUP (lanjutan) THE GROUP GOING CONCERN (continued)
31 Maret 2014/ 31 Desember 2013/
March 31, 2014 December 31, 2013
Defisiensi modal Capital deficiencies
PT Krakatau Lampung PT Krakatau Lampung
Tourism Development (25.500.681.552 ) (24.351.250.842 ) Tourism Development
PT Bakrie Sentra Investama (20.508.984.749 ) (20.491.194.091 ) PT Bakrie Sentra Investama
PT Bakrie Infrastructure (36.937.508.386 ) (36.901.167.016 ) PT Bakrie Infrastructure
Limitless World International Limitless World International
Services-6 (146.905.137.309 ) (207.358.087.269 ) Services-6
BLD Investment Pte. Ltd. (695.877.657.552 ) (743.731.532.424 ) BLD Investment Pte. Ltd.
Jumlah (925.729.969.548 ) (1.032.833.231.642 ) Total
Kelangsungan hidup Grup tergantung oleh kemampuan Grup untuk membiayai operasional di masa yang akan datang, tercapainya rencana manajemen dan dukungan secara berkesinambungan dari pemegang saham Perusahaan. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan asumsi bahwa Grup akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang memiliki kelangsungan usaha.
The Group’s ability to continue as going concern entities depends on their ability to finance their operations in the future, the result of management’s plan and continuing support from the Company’s shareholders. The consolidated financial statements have been prepared assuming that the Group will continue to operate as going concern entities.
Untuk menghadapi keadaan tersebut, pemegang saham dan manajemen Grup telah dan akan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut:
To deal with the situation, shareholders and management of the Group has taken and prepared the following measures:
a. efisiensi biaya-biaya operasional;
b. meningkatkan profesionalisme karyawan dan
manajemen;
c. mencari investor strategis untuk mempercepat pengembangan usaha;
d. mencari peluang pengembangan proyek properti diluar wilayah Jakarta; dan
e. melakukan akuisisi atas perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama dengan Grup dan memiliki persediaan tanah yang belum dikembangkan dalam jumlah yang besar.
a. increasing cost efficiencies;
b. improving the professionalism of employees and the management;
c. Finding strategic partner to accelerate projects development;
d. Search for property development opportunities projects outside Jakarta area; and
e. acquiring companies in the same field with the Group and have a large number of land banks.
Pemenuhan likuiditas Grup atas biaya investasi dan pengeluaran barang modal yang terkait dengan perluasan bisnis properti dan infrastruktur yang berhubungan dengan properti terutama berasal dari utang bank dan lembaga keuangan jangka pendek, utang bank jangka panjang dan utang obligasi dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 3,36 triliun pada tanggal 31 Maret 2014.
The fullfilment of the Group’s liquidity for cost of investment and capital expenditure relating to the expansion of business property and property related infastructure mainly are financed from short-term bank and financial institutions loans, long-term bank loans and bonds payables in Rupiah and United States Dollar in a total of of Rp 3.36 trillion as of March 31, 2014.
Dari jumlah keseluruhan utang tersebut, yang telah jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2014 adalah sebesar Rp 2,86 triliun. Pada tanggal 31 Maret 2014, Grup mencatat kas dan setara kas sebesar Rp 127,06 miliar atau 4,45% dari utang yang telah jatuh tempo tersebut.
From the total loans, the current maturities of the loans which was due as of March 31, 2014 amounted to Rp 2.86 trillion. On March 31, 2014, the Group recorded cash and cash equivalents amounted to Rp 127.06 billion or equivalent to 4.45% of the current maturities loans.
Agar operasional Grup dapat berjalan dengan baik, Entitas Induk telah merencanakan dan meneruskan tindakan-tindakan sebagai berikut:
In order to assure that the Group has good prospects, the Company has planned and continuously implement the following:
a. Dalam upaya meningkatkan likuiditas Grup, Entitas Induk berencana mendapatkan fasilitas pinjaman baru dengan bunga yang lebih rendah serta melakukan divestasi atas aset yang memiliki tingkat pengembalian rendah dan turnover yang lambat; b. Untuk kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka
pendek, Entitas Induk mengupayakan pembayaran sebagian kewajiban yang bersumber dari hasil operasi, serta melakukan refinancing dan negosiasi atas sebagian utang yang akan jatuh tempo; dan
a. As an effort to improve the Group’s liquidity, the Company plans to obtain new loan facility with lower interest rate and to divest the assets that have low rate of return and slow turnover;
b. For obligations due in short term, the Company plans to make partial repayment from operating income and to refinance as well as to negotiate on the debt that will mature partially; and
c. Di masa depan Grup akan lebih memfokuskan pengembangan usahanya pada proyek-proyek yang memiliki profitabilitas tinggi dan tingkat pengembalian
cepat, meningkatkan kinerja usaha serta
meningkatkan efisiensi biaya.
c. In the future, the Group will focus on development new projects that have high profitability and quick yield, enhancing business performance as well as improving cost efficiency.
50. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI 50. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION
a. Berdasarkan Surat Panggilan Sidang
Menghadap dalam Perkara Kepailitan
No. 12/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst. dari Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat, PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) menghadapi permohonan kepailitan dari Dr. RH. Soetomo, pemohon pailit.
a. Based on Letter of the Call Session Facing Bankruptcy Case No. 12/Pdt.Sus/Pailit/2013/ PN.Niaga.Jkt.Pst. from Central Jakarta District/ Commercial Court, PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) faced bankruptcy petition from Dr. RH. Soetomo, the bankruptcy applicants.
Pada tanggal 8 April 2013, berdasarkan
Surat Penyampaian Salinan Putusan dalam Perkara Perdata No. 12/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN. Niaga.Jkt.Pst., Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat menolak permohonan pernyataan pailit Dr. RH. Soetomo.
On April 8, 2013, based on Letter of Submission a Copy of Decisions in Civil Case No. 12/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst., Central Jakarta District/Commercial Court has rejected the bankruptcy petition by Dr. RH. Soetomo.
Pada tanggal 7 Juni 2013, Dr. RH. Soetomo menyatakan mencabut secara resmi permohonan pailit dan permohonan kasasi sesuai Akta Permohonan Kasasi Dan Memori Kasasi Perkara Kepailitan dan PKPU No. 20 Kas/Pailit/2013/PN. Niaga.Jkt.Pst Jo. No. 12/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN. Niaga.Jkt.Pst tanggal 12 April 2013.
On June 7, 2013, Dr. RH. Soetomo has officially declared to revoke bankruptcy petition and cassation memory, in accordance with Deed Petition Appeal and Cassation Memory and PKPU Bankruptcy Case No. 20 Kas/Pailit/2013/ PN.Niaga.Jkt.Pst Jo. No. 12/Pdt.Sus/Pailit/2013/ PN.Niaga.Jkt.Pst dated April 12, 2013.
b. Terdapat Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Permohonan PKPU) yang diajukan oleh The Bank of New York Mellon Cabang London (BONY) terhadap Entitas Induk, bertindak sebagai penjamin dalam Perjanjian Trust yang ditandatangani tanggal 23 Maret 2010. Permohonan PKPU diajukan melalui Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan register perkara No.53/Pdt.Sus/PKPU/ 2013/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 2 September 2013. Permohonan diajukan sehubungan dengan upaya restrukturisasi yang belum mencapai kesepakatan hingga akhir bulan Agustus 2013.
b. The Company has received the Bank of New York’s Mellon London Branch (BONY) petition/court-supervised debt restructuring (PKPU) filed against The Company, acting as guarantor based on Trust Deed dated March 23, 2010. The lawsuit filed with Jakarta’s Central District Commercial Court with register case No.53/Pdt.Sus/PKPU/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst on September 2, 2013. The petition was filed because the parties had not reached an agreement on the restructuring until at the end of August 2013.
Majelis hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutus perkara bahwa permohonan PKPU yang diajukan oleh BONY telah ditolak berdasarkan putusan yang
dibacakan pada persidangan tanggal
23 September 2013.
Commercial Court judges at Jakarta’s Central District Commercial Court has decided the PKPU case petition filed by BONY, has been rejected by the verdict that was read at the hearing on September 23, 2013.
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Kuasa Hukum Perseroan, telah
menyampaikan pemberitahuan adanya
Permohonan Kasasi terhadap putusan pengadilan pada tanggal 30 September 2013.
Commercial Court at the Central Jakarta’s Central District Court through Attorney of the Company, has submitted a notice of Petition Appeal against the decision of the court on September 30, 2013.
50. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan) 50. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION