• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan) LAND BANK (continued)

Dalam dokumen Twitter (Halaman 71-73)

PENYERTAAN SAHAM

13. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan) LAND BANK (continued)

(2) Tanah seluas 776,11 hektar pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, yang terletak di Desa Sukaharja, Sukamantri dan Desa Tajurhalang. Nilai perolehan tanah tersebut masing-masing sebesar Rp 1,26 triliun dan Rp 1,21 triliun pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Tanah ini dijadikan jaminan utang bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Bukopin Syariah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank International Indonesia Tbk. (lihat Catatan 19 dan 26).

(2) a lot of land of 776.11 hectares as of March 31, 2014 and December 31, 2013, which are located, in Sukaharja, Sukamantri and Tajurhalang village. The cost of land bank above are amounted to Rp 1.26 trillion and Rp 1.21 trillion as of March 31, 2014 and December 31, 2013, respectively. This land are pledged as collateral for short-term and long-term bank loans obtained from PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Bukopin Syariah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., and PT Bank International Indonesia Tbk. (see Notes 19 and 26).

(3) Tanah seluas 99,8 hektar pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, yang terletak di Desa Merak Belantung dan Desa Persiapan Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Nilai perolehan tanah tersebut sebesar Rp 115,05 miliar pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

(3) a lot of land of 99.8 hectares as of March 31, 2014 and December 31, 2013, which are located in Desa Merak Belantung dan Desa Persiapan Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. The cost of land bank are amounted to Rp 115.05 billion as of March 31, 2014 and December 31, 2013.

Pada tanggal 18 Maret 2013, PT Superwish Perkasa (SP), Entitas Anak, menjual tanah seluas 23.438 m2 yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan kepada PT Sinar Mas Teladan dengan harga jual sebesar Rp 851,48 miliar termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

On March 18, 2013, PT Superwish Perkasa (SP), a Subsidiary, sold lot of land covering 23,438 sqm located in Karet Kuningan, Setiabudi, South Jakarta to PT Sinar Mas Teladan with selling price amounted to Rp 851.48 billion including Value Added Tax (VAT). Berdasarkan Ikatan Jual Beli yang telah diaktakan oleh

Akta Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon No. 15 tanggal 18 Maret 2013, PT Bakrie Pangripta Loka (BPLK), Entitas Anak, menjual 20 bidang tanah seluas 2.085,14 m2 yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan kepada PT Sinar Mas Teladan dengan harga jual sebesar Rp 75,75 miliar termasuk PPN.

Based on Sale and Purchase Agreement which was notarized with Notarial Deed No. 15 of P. Sutrisno A. Tampubolon, dated March 18, 2013, PT Bakrie Pangripta Loka (BPLK), a Subsidiary, sold 20 parcels of land covering 2,085.14 sqm located in Karet Kuningan, Setiabudi, South Jakarta to PT Sinar Mas Teladan with selling price amounted to Rp 75.75 billion including VAT.

Pada tanggal 5 Juni 2013, SP, Entitas Anak, menjual tanah seluas 22.485 m2

yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan kepada PT Pertamina (Persero) dengan harga jual sebesar Rp 779,24 miliar.

On June 5, 2013, SP, a Subsidiary, sold lot of land covering 22,485 sqm located in Karet Kuningan, Setiabudi, South Jakarta to PT Pertamina (Persero) with selling price amounted to Rp 779.24 billion. Pada tahun 2014, SP, Entitas Anak menjual tanah

seluas 4.220 m2

yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan kepada PT Pertamina (persero) dengan harga jual sebesar Rp 147,70 miliar.

In 2013, SP, a Subsidiary, sold lot of land covering 4.220 sqm located in Karet Kuningan, Setiabudi, South Jakarta to PT Pertamina (Persero) with selling price amounted to Rp 147.70 billion.

Bunga pinjaman PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP), Entitas Anak, yang dikapitalisasi ke dalam tanah yang belum dikembangkan sebesar Rp 0,37 miliar dan Rp 1,33 miliar pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

Capitalization of borrowing cost PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP), a Subsidiary, to land bank amounted to Rp 0.37 billion and Rp 1.33 billion as of March 31, 2014 and December 31, 2013, respectively.

14. PROPERTI INVESTASI 14. INVESTMENT PROPERTIES

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, properti investasi Grup terdiri dari bangunan dan prasarana 30.409 m2

Wisma Bakrie dan 1.279,32 m2 Rasuna Office Park, 762,5 m2 bangunan serta prasarana Orchard Archade, 17.946 m2 bangunan serta prasarana Bakrie Tower dan 7.882,3 m2

bangunan serta prasarana Lifestyle and Entertainment Centre yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa, 86,64 m2 retail area apartemen Tower 18 dan 2.091,89 m2 Taman Rasuna Apartemen. Properti investasi dalam penyelesaian berupa Media Walk sebesar Rp 392,26 miliar.

As of March 31, 2014 and December 31, 2013, Group’s investment properties consists of building and improvements of 30.409 sqm of Wisma Bakrie and 1,279.32 sqm of Rasuna Office Park, 762.5 sqm of building and improvements of Orchard Archade, 17,946 sqm of building and improvements Bakrie Tower and 7,882.3 sqm of building and improvements Lifestyle and Entertainment Centre which was rented to third parties based on rental agreement, 86.64 sqm retail area of The 18th apartment and 2,091.89 sqm Taman Rasuna Apartment. Investment properties in progress is Media Walk amounted to Rp 392.26 billion.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, properti investasi PT Bakrie Swasakti Utama, Entitas Anak, dijadikan jaminan untuk pinjaman Entitas Induk yang diperoleh dari PT AB Sinarmas (lihat Catatan 19).

As of 31 Maret 2014 and December 31, 2013, investment properties of PT Bakrie Swasakti Utama, a Subsidiary, are pledged as collateral for Company’s loan financial institution obtained from PT AB Sinarmas (see Note 19).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-

kejadian atau perubahan-perubahan yang

mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

Based on the review on the recoverable value of the investment properties, Group management believe that there is no events or changes indicating assets impairment as of March 31, 2014 and December 31, 2013.

Mutasi properti investasi selama tahun 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The changes in investment properties during March 31, 2014 and December 31, 2013 are as follows:

31 Maret 2014/ 31 Desember 2013/

March 31, 2014 December 31, 2013

Harga perolehan Costs

Balance at beginning

Saldo awal 719.159.654.577 982.633.002.970 of the year

Pengurangan nilai perolehan - (263.473.348.393 ) Deduction of costs

Saldo akhir 719.159.654.577 719.159.654.577 Balance at end of the year

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Balance at beginning

Saldo awal (40.540.006.057 ) (32.792.246.950 ) of the year

Reklasifikasi ke aset tetap - Reclassification to fixed assets

Beban penyusutan (5.085.987.784 ) (7.747.759.107 ) Depreciation expense

Saldo akhir (45.625.993.841 ) (40.540.006.057 ) Balance at end of the year

Nilai buku bersih 673.533.660.736 678.619.648.520 Net book value

Pada tahun 2013, pengurangan properti investasi PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), Entitas Anak, sebesar Rp 263,47 miliar merupakan bangunan dan prasarana bangunan dan prasarana Lifestyle and Entertainment Centre seluas 7.882,3 m2 yang dijual kepada PT Bumi Serpong Damai Tbk.

In 2013, deduction of investment property of PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), a Subsidiary, amounted to Rp 263.47 billion is building and improvements of Lifestyle and Entertainment Centre for an area of 7,882.3 sqm that sold to PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Pendapatan sewa properti investasi yang diakui pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 36,05 miliar dan Rp 20,62 miliar yang disajikan sebagai bagian dari penghasilan sewa perkantoran pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Rental income from the investment properties recognized as of March 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 36.05 billion and Rp 20.62 billion, respectively, which was presented as part of revenue from rental of office spaces in the consolidated statement of comprehensive income.

Beban penyusutan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5,09 miliar dan Rp 3,18 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penghasilan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (lihat Catatan 35).

Depreciation expenses as of March 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 5.09 billion and Rp 3.18 billion, respectively, is presented as part of “Cost of Revenues” in the consolidated statement of comprehensive income (see Note 35).

Dalam dokumen Twitter (Halaman 71-73)