BAB IV ANALISIS DATA
C. Analisis Data
1. Analisis Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
a. Pertemuan I, dengan skor keseluruhan adalah 21
Skor keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diperoleh adalah 21, sehingga keterlaksanaan RPP menurut observer dalam hal ini peneliti adalah :
Keterlaksanaan =ଶଵ
ଶଵ × 100 % = 100 %
Dengan hasil prosentase keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diperoleh adalah 100 %. Sehingga guru dapat melaksanakan semua kegiatan dalam RPP dengan baik.
b. Pertemuan II, dengan skor keseluruhan adalah 20
Skor keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diperoleh adalah 20, sehingga keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menurut observer dalam hal ini peneliti adalah :
Keterlaksanaan =ଶ
Dari hasil yang diperoleh prosentase keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diperoleh adalah 100 %. Sehingga guru dapat melaksanakan semua kegiatan dalam RPP dengan baik.
2. Analisis Lembar Observasi Siswa
Pada Lembar observasi siswa (terlampir) dapat dianalisa sebagai berikut :
a. Observasi tanggal 22 April 2015
Pada tanggal 22 April 2015, peneliti melakukan observasi pada kelas VII-D, pada observasi tersebut menghasilkan :
1) Kesiapan Siswa
a) Siswa siap mengikuti proses pembelajaran.
b) Siswa siap untuk mendengarkan apersepsi dari guru, sebelum memulai proses pembelajaran.
c) Siswa tidak menyiapkan dan membaca buku referensi.
d) Siswa mencatat materi di dalam buku tulis masing-masing.
2) Partisipasi Siswa
a) Siswa mau memperhatikan penjelasan guru atau teman lain.
c) Siswa mau mencoba mengerjakan jika diberi soal. d) Siswa tidak berani mempresentasikan hasil kerja di
depan kelas. 3) Keaktifan Siswa
a) Siswa berani bertanya pada guru dengan materi pembelajaran yang sedang berlangsung.
b) Siswa tidak mau menanggapi pembahasan pembelajaran yang sedang berlangsung.
c) Siswa mau menjawab pertanyaan pada saat presentasi berlangsung.
d) Siswa tidak mau memberikan kritik atau saran dengan maksud untuk perbaikan.
4) Motivasi
a) Siswa mau menghargai dan menerima pendapat teman lain.
b) Siswa peduli dengan keberhasilan atau pemahaman teman.
c) Siswa menunjukkan antusiasme pada saat pembelajaran matematika berlangsung.
b. Pertemuan I tanggal 23 April 2015
Pada tanggal 23 April 2015, peneliti melakukan observasi kembali dalam pembelajaran matematika menggunakan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions), menghasilkan :
1) Kesiapan Siswa, Siswa siap mengikuti proses pembelajaran, mendengarkan apersepsi guru, menyiapkan dan membaca buku referensi, dan mencatat materi di dalam buku tulis masing-masing. 2) Pada saat pembagian kelompok suasana kelas menjadi gaduh, siswa tidak mau berkelompok dengan kelompok heterogen, sikap guru memaksa siswa tersebut untuk berkelompok.
3) Setelah berdiskusi menggunakan media LKS dengan materi persegipanjang dan persegi, topik menentukan pengertian persegipanjang dan persegi beserta sifat-sifatnya, dengan teman kelompok heterogen, siswa cukup antuasias, dan memberikan pendapat masing-masing.
4) Pada saat presentasi kelompok, semua kelompok mendapat giliran untuk menyampaikan pendapat, dengan diwakili oleh perwakilan kelompok.
5) Ketika presentasi sudah selesai, guru menyampaikan kesimpulan dari hasil diskusi, para siswa mendengarkan dan mencatat dalam buku catatan.
6) Setelah pembelajaran selesai, ada sisa waktu 10 menit untuk mengerjakan kuis, siswa mengerjakan kuis dengan tenang, dan mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu.
c. Pertemuan II tanggal 25 April 2015
Pada pertemuan II hasil observasi tidak jauh beda dengan hasil observasi pada pertemuan I, pada pertemuan II menghasilkan :
1) Pada saat disuruh berkelompok, siswa langsung menempatkan diri di dalam kelompoknya,
2) Setelah berdiskusi menggunakan media LKS dengan materi persegipanjang dan persegi, topik menentukan keliling dan luas persegipanjang serta persegi, dengan teman kelompok heterogen, siswa cukup antusias, dan memberikan pendapat masing-masing.
3) Pada saat presentasi kelompok, semua kelompok mendapat giliran untuk menyampaikan pendapat, dengan diwakili oleh perwakilan kelompok.
4) Ketika presentasi sudah selesai, guru menyampaikan kesimpulan dari hasil diskusi, para siswa mendengarkan dan mencatat dalam buku catatan.
5) Setelah pembelajaran selesai, ada sisa waktu 15 menit untuk mengerjakan kuis, siswa mengerjakan kuis dengan tenang, dan mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu.
3. Analisis Kuis
Berdasarkan skor kuis tiap pertemuan yang diperoleh siswa, maka dapat dianalisis sebagai berikut :
Tabel 4.6 Analisis Nilai Kuis Siswa
Siswa Skor Kuis I Skor Kuis II Rata-Rata Keterangan Kriteria Pencapaian 1 2 3 4 5 6
S1 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S2 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S3 100 75 87,5 Tuntas Sangat Baik
S4 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S5 100 25 62,5 Tidak Tuntas Cukup Baik
S6 100 50 75 Tuntas Baik
S7 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S8 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S9 70 100 85 Tuntas Sangat Baik
S10 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S11 90 100 95 Tuntas Sangat Baik
S12 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S13 80 50 65 Tidak Tuntas Cukup Baik
S14 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S15 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S16 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S17 100 50 75 Tuntas Baik
S18 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S19 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S20 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S21 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S22 100 50 75 Tuntas Baik
S23 90 100 95 Tuntas Sangat Baik
S24 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S25 90 0 45 Tidak Tuntas Sangat Kurang
Baik
1 2 3 4 5 6
S27 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
S28 90 25 57,5 Tidak Tuntas Kurang Baik
S29 100 100 100 Tuntas Sangat Baik
Hasil skor kuis siswa jika dikelompokkan berdasarkan kriteria efektifitas hasil belajar secara kualitatif adalah sebagai berikut :
a. Persentase efektifitas nilai kuis sangat tinggi ( nilai ≥80 )
ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁ = ௨௦௦௪௬ஹ଼
௨௦௦௪௬௨௧௨௦ ×100%
=ଶଶ
ଶଽ × 100%
= 75,88 %
b. Persentase efektifitas nilai kuis tinggi (nilai ≥70)
ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁= ௨௦௦௪௬ஹ
௨௦௦௪௬௨௧௨௦ × 100 % = ଷ
ଶଽ× 100 %
= 10, 34%
c. Persentase efektifitas nilai kuis cukup (nilai≥60)
ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁ = ௨௦௦௪௬ஹ
௨௦௦௪௬௨௧௨௦ × 100 % = ଶ
ଶଽ × 100 %
= 6,90%
d. Persentase efektifitas nilai kuis rendah (nilai ≥50)
ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁ = ௨௦௦௪௬ஹହ
௨௦௦௪௬௨௧௨௦ × 100 % = ଵ
ଶଽ × 100 %
e. Persentase efektifitas nilai kuis sangat rendah (nilai <50) ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁= ௨௦௦௪௬ழହ ௨௦௦௪௬௨௧௨௦ ×100 % = ଵ ଶଽ × 100 % = 3,44%
Dari perhitungan persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan kriteria efektifitas nilai kuis secara kualitatif adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Jumlah siswa dan kriteria efektifitas hasil kuis secara kualitatif
Jumlah siswa yang memperoleh nilai Efektifitas ≥ 80 (22 siswa) ≥ 70 (3 siswa) ≥ 60 (2 siswa) ≥ 50 (1 siswa)
≥75, 88% Sangat tinggi <75,88% ≥86,22% Tinggi <86,22% ≥93,12% Cukup <93,12% ≥96,56% Rendah <100 % (1 siswa) Sangat Rendah
Dari tabel kriteria di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa kriteria efektifitas hasil kuis sangat tinggi yaitu ≥ 75, 88% dengan jumlah 22 siswa, hal tersebut dikarenakan efektifitas sangat tinggi jika
memperoleh presentasi ≥ 75% (Kartika Budi, 2001:54). 4. Analisis Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
Analisis data kuisioner motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8 Analisis Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
Siswa Jumlah Skor Presentasi Kualifikasi
S1 65 65% Sedang S2 62 62% Sedang S3 71 71% Tinggi S4 72 72% Tinggi S5 69 69% Tinggi S6 73 73% Tinggi S7 63 63% Sedang S8 65 65% Sedang S9 65 65% Sedang S10 66 66% Tinggi S11 71 71% Tinggi S12 71 71% Tinggi S13 67 67% Tinggi S14 74 74% Tinggi S15 70 70% Tinggi S16 72 72% Tinggi S17 61 61% Sedang S18 74 74% Tinggi S19 72 72% Tinggi S20 70 70% Tinggi S21 65 65% Sedang S22 87 87% Sangat Tinggi S23 75 75% Tinggi S24 71 71% Tinggi S25 73 73% Tinggi S26 67 67% Tinggi S27 76 76% Tinggi S28 77 77% Tinggi S29 66 66% Tinggi
Hasil motivasi belajar siswa jika dikelompokkan berdasarkan kriteria pencapaian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Jumlah siswa dalam Kualifikasi Motivasi Belajar Siswa
Kualifikasi Jumlah Sangat Tinggi 1 Tinggi 21 Sedang 7 Rendah -Sangat Rendah
-Dari data di atas, maka diperoleh 1 siswa memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 21 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, dan 7 siswa yang memiliki motivasi belajar sedang. Maka motivasi belajar siswa yang mencapai kriteria minimal tinggi adalah :
ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁ = ݆ݑ݈݉ܽℎݏ݅ݏݓܽݕܽ݊݃݉݁݊ܿܽܽ݅݇ݎ݅ݐ݁ݎ݈݅ܽ݉݅݊݅݉ܽݐ݅݊݃݃݅
݆ݑ݈݉ܽℎݏ݅ݏݓܽݕܽ݊݃݉݁݊݃݅ݏ݅݇ݑ݅ݏ݅݊݁ݎ × 100%
=ଶଶ
ଶଽ × 100%
= 75,86 %
Hasil motivasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) yang mencapai kualifikasi tinggi adalah 75,86% sedangkan sisanya 24,14% hanya mencapai kualifikasi sedang.
5. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan uji coba tes hasil belajar yang terdiri dari 10, mempunyai hasil soal yang valid 6 soal, 2 soal mendekati valid kemudian direvisi, 2 soal tidak valid dan tidak dipakai karena sudah ada yang mewakili dari masing-masing indikator dalam kisi-kisi soal. Selanjutnya nomor soal diurutkan dari nomor 1 sampai dengan nomor 8 dengan kondisi soal sebagai berikut :
Tabel 4.10 Tabel Kondisi Soal Nomor
Soal
Reliabilitas Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda 1 Sedang Tidak Valid (direvisi) Mudah Jelek 2 Tidak Valid (direvisi) Mudah Jelek
3 Valid Sukar Minimum
4 Valid Sedang Sangat Baik
5 Valid Sedang Cukup Baik
6 Valid Sedang Sangat Baik
7 Valid Mudah Minimum
8 Valid Sedang Sangat Baik
Dengan kondisi soal pada tabel berikut, maka soal tersebut digunakan untuk tes hasil belajar dengan analisis sebagai berikut :
Tabel 4.11 Analisis Nilai Tes Hasil Belajar Siswa
Siswa Skor Tes Hasil Belajar Siswa
Keterangan Kriteria Pencapaian
1 2 3 4
S1 93,8 Tuntas Sangat Baik
S2 100 Tuntas Sangat Baik
S3 75 Tuntas Baik
S4
42,5
Tidak Tuntas Sangat Kurang Baik
S5 75 Tuntas Baik
S6 81,3 Tuntas Sangat Baik
S7 100 Tuntas Sangat Baik
S8 68,8 Tidak Tuntas Cukup Baik
S9 100 Tuntas Sangat Baik
S10 75 Tuntas Baik
S11 68,8 Tidak Tuntas Cukup Baik
S12 87,5 Tuntas Sangat Baik
S13 76,3 Tuntas Baik
S14 100 Tuntas Sangat Baik
S15 86,3 Tuntas Sangat Baik
S16 81,3 Tuntas Sangat Baik
S17 81,3 Tuntas Sangat Baik
S18 56,3 Tidak Tuntas Kurang Baik
S19
37,5
Tidak Tuntas Sangat Kurang Baik
S20 56,3 Tidak Tuntas Kurang Baik
1 2 3 4
S22 56,3 Tidak Tuntas Kurang Baik
S23 87,5 Tuntas Sangat Baik
S24 62,5 Tidak Tuntas Cukup Baik
S25 100 Tuntas Sangat Baik
S26 75 Tuntas Baik
S27
37,5
Tidak Tuntas Sangat Kurang Baik
S28 62,5 Tidak Tuntas Cukup Baik
S29 87,5 Tuntas Sangat Baik
Hasil belajar siswa jika dikelompokkan berdasarkan kriteria pencapaian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12 Jumlah Siswa dalam Kriteria Pencapaian Hasil Belajar
Kriteria Prestasi Jumlah Siswa
Sangat Baik 13
Baik 5
Cukup Baik 5
Kurang Baik 3
Sangat Kurang Baik 3
Skor hasil belajar siswa jika dikelompokkan berdasarkan kriteria efektifitas hasil belajar secara kualitatif adalah sebagai berikut :
a. Persentase efektifitas nilai tes hasil belajar sangat tinggi
(nilai≥80) ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁ = ௨௦௦௪௬ஹ଼ ௨௦௦௪௬௨௧௧௦௦×100% =ଵଷ ଶଽ × 100% = 44,84 %
b. Persentase efektifitas nilai tes hasil belajar tinggi (nilai ≥70)
ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁= ௨௦௦௪௬ஹ
= ହ
ଶଽ × 100%
= 17,24 %
c. Persentase efektifitas nilai kuis cukup (nilai≥60)
݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁= ௨௦௦௪௬ஹ
௨௦௦௪௬௨௧௧௦௦× 100%
= ହ
ଶଽ × 100%
= 17,24 %
d. Persentase efektifitas nilai kuis rendah (nilai ≥50)
ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁= ௨௦௦௪௬ஹହ
௨௦௦௪௬௨௧௧௦௦× 100%
= ଷ
ଶଽ × 100%
= 10,34 %
e. Persentase efektifitas nilai kuis sangat rendah (nilai <50)
ܲ݁ݎݏ݁݊ݐܽݏ݁= ௨௦௦௪௬ழହ
௨௦௦௪௬௨௧௧௦௦× 100%
= ଷ
ଶଽ × 100%
= 10, 34%
Dari perhitungan persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan kriteria efektifitas nilai tes hasil belajar secara kualitatif adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13 Jumlah siswa dan kriteria efektifitas hasil belajar secara kualitatif
Jumlah siswa yang memperoleh nilai Efektifitas ≥ 80 (13 siswa) ≥ 70 (5 siswa) ≥ 60 (5 siswa) ≥ 50 (3 siswa)
≥44,84% Sangat tinggi <44,84% ≥62,08% Tinggi <62,08% ≥79,32% Cukup <79,32% ≥89,66% Rendah <100% (3 siswa) Sangat Rendah
Dari tabel kriteria di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa kriteria efektifitas hasil belajar pada kelas VII-D adalah cukup, karena
kriteria cukup ≥ 65% (Kartika Budi, 2001:54) dan kriteria cukup pada tabel 4.13 dengan kriteria 79,32% ≥ 65%. Selanjutnya hasil belajar
ditinjau dari kualifikasi ketuntasan dan kriteria pencapaian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.14 Persentasi dan Kualifikasi Hasil Belajar Siswa
Persentase Keterangan Kriterian Pencapaian
62,08% Tuntas Baik
17,24% Tidak Tuntas Cukup Baik
10,34% Tidak Tuntas Kurang Baik
10,34% Tidak Tuntas Sangat Kurang Baik
Dari tabel kriteria di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa, 62,08% berjumlah 18 siswa nilai tes hasil belajar nya tuntas dengan kriteria pencapaian 13 siswa sangat baik, kemudian 5 siswa dengan kriteria pencapaian baik. Sejumlah 17,24% berjumlah 5 siswa nilai tes hasil belajarnya tidak tuntas dengan kriteria pencapaian cukup baik. 10,34% berjumlah 3 siswa nilai tes hasil belajarnya tidak tuntas
dengan kriteria pencapaian kurang baik. 10,34% berjumlah 3 siswa nilai tes hasil belajarnya tidak tuntas dengan kriteria pencapaian sangat kurang baik.
6. Analisis Secara Keseluruhan
Analisis secara keseluruhan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Guru mampu melaksanakan seluruh kegiatan pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 100%.
b. Hasil observasi siswa menunjukkan siswa yang awalnya kurang antusias menjadi antusias dalam setiap proses pembelajaran. Siswa juga mampu mengikuti alur dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
c. Hasil kuis siswa pada akhir setiap pertemuan, setelah dirata-rata dalam pembelajaran pada materi persegipanjang dan persegi dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mempunyai kriteria efektifitas sangat tinggi, dengan presentase 75,88%.
d. Seluruh siswa tidak dapat mencapai kriteria yang mempunyai motivasi belajar tinggi, dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan presentase 75,86%.
e. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada materi persegi panjang dan persegi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatiff tipe STAD yang mempunyai kriteria efektifitas cukup dengan persentase 79,32%.