• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TEMUAN

A. Kelebihan

Selama 3 periode yaitu pada tahun 2008, 2009 dan 2010 BPR Duta Bhakti Insani Kantor pusat Cepu dapat dikatakan berhasil dengan baik dalam mengelola kredit nasabah. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan BPR Duta Bhakti Insani kator pusat Cepu yang dapat meminimalkan persentase kredit macet setiap tahun dengan baik. Dengan menganalisa permohonan kredit dengan teliti dan akurat, sehingga kredit macet semakin berkurang tiap tahun. Hal ini berdampak baik bagi pihak bank, karena kegiatan operasional bank dapat lebih baik dari sebelumnya.

Dalam prakteknya selama ini pihak bank hanya memfokuskan pembinaan kredit kepada debitur yang memiliki kolektabilitas kredit kurang lancar, diragukan, dan macet saja dengan cara melakukan pembinaan kredit secara intensif sedangkan debitur yang memiliki kolektibilitas kredit lancar hanya dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan per 3 bulan, Padahal debitur yang memiliki kolektabilitas lancar juga perlu mendapatkan pembinaan secara intensif karena mereka juga mempunyai kemungkinan untuk menjadi debitur dengan kolektibilitas kredit kurang lancar, diragukan, bahkan kredit macet jika tidak diberi pembinaan secara intensif yang tentu

Pada tahun 2008-2010, presentase kredit macet pada Bank Duta Bhakti Insani Cepu mengalami kenaikan dan penurunan presentase NPL. Pada tahun 2008 presentase NPL Bank Duta Bhakti Insani Cepu sebesar 3,7%, pada tahun 2009 presentase NPL berada di angka 5,57%. Dan pada tahun 2010 presentase NPL berjumlah 4,18%. Menurut aturan BI, suatu bank dapat dikatakan baik apabila batas presentase NPL suatu bank tidak lebih dari 5%. Apabila ditinjau dari ketetapan BI tersebut, pada tahun 2008, bank Duta Bhakti Insani Cepu masih dapat dikatakan baik. Namun, pada tahun 2009, bank Duta Bhakti Insani Cepu mengalami kenaikan presentase NPL sejumlah 5,57%. Oleh karena itulah, pada tahun 2009 bank Duta Bhati Insani Cepu dapat dikategorikan kurang baik dalam menangani permasalahan kinerja kredit. Mengalami progress yang cukup baik, pada tahun 2010 presentase NPL Bank Duta Bhakti Insani Cepu mengalami penurunan sebesar 4,18%. Walaupun Non Performing Loan atau NPL bank Duta Bhakti Insani Cepu pada tahun 2010 mengalami penurunan, namun bank ini masih memiliki resiko akan terjadi kenaikan presentase kredit macet yang lebih tinggi lagi dalam 2 atau 5 tahun ke depan. Hal ini disebabkan karena kondisi perekonomian yang tidak stabil apabila terjadi kenaikan presentase kredit macet maka jumlah piutang menunggak juga mengalami kenaikan. Tentu saja hal ini kurang menguntungkan bagi pihak Bank Duta Bhakti Insani Cepu karena dana sebagai modal kerja akan semakin berkurang. Hal ini akan

B. Kelemahan

Walaupun BPR Duta Bhakti Insani kantor pusat Cepu sudah dapat dikatakan sangat baik dalam menangani kredit kurang lancar, diragukan dan macet, tetapi BPR Duta Bhakti Insani Cepu juga masih mempunyai kelemahan dalam menangani kredit dalam kredit kurang lancar.

Misalnya saja pada penyebab terjadinya terlambatnya pembayaran angsuran yang sudah jatuh tempo yang terjadi pada BPR Duta Bhakti Insani Cepu. Penyebabnya ada beberapa faktor yaitu faktor dari debitur, dari BPR Duta Bhakti Insani Cepu sendiri, dan dari faktor luar. Faktor dari debitur seperti nasabah yang kurang berpengalaman dalam mengelola dan menjalankan usahanya. Faktor dari Bank BPR Duta Bhakti Insani Cepu seperti kurang teliti dalam menganalisa calon debiturnya, kebijaksanaan kredit yang terlalu longgar dalam pembayarannya, terlalu menekankan pada laba dan perkembangan bank, persyaratan perkreditan yang tidak baik. Faktor dari luar seperti terjadinya bencana alam dan perubahan harga pasar.

Meskipun pada tahun 2010 presentase NPL mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, BPR Duta Bhakti Insani Cepu masih berpotensi akan terjadi peningkatan persentase kredit kurang lancar yang lebih tinggi dalam tiga atau lima tahun mendatang. Hal ini dikarenakan oleh perekonomian penduduk sekitar yang tidak stabil. Apabila hal ini terjadi tentu saja menjadi permasalahan dan kurang menguntungkan bagi BPR Duta Bhakti Insani

berakibat semakin berkurangnya realisasi pemberian kredit kepada nasabah. Masalah lain yang menjadi kendala Bank BPR Duta Bhakti Insani Cepu adalah dalam melakukan survey terhadap calon debitur tim survey Bank BPR Duta Bhakti Insani Cepu terkadang melakukan pemalsuan data. Maksudnya adalah mereka membuat data palsu tentang survey yang seharusnya mereka lakukan. Padahal tim survey Bank BPR Duta Bhakti Insani Cepu sama sekali belum pernah melakukan survey terhadap calon debitur. Akibatnya jumlah yang diberikan Bank Duta Bhakti Insani Cepu kepada calon debitur tidak sesuai dengan keadaan sosial dan ekonomi calon debitur tersebut.

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan pada bab III, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Jenis kredit yang disalurkan oleh BPR Duta Bhakti Insani Cepu terdiri dari kredit umum, konsumtif dan kredit modal kerja yang digolongkan menurut jenis kegiatan usahanya berupa Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan perdagangan dan lain-lain.

Dalam periode tahun 2008-2010, BPR Duta Bhakti Insani Cepu paling banyak menyalurkan dananya untuk kredit Modal Kerja dengan jenis kredit umum.

Prosedur pemberian kredit pada BPR Duta Bhakti Insani Cepu sudah efektif, hal ini terlihat dari dijalankannya prosedur pemberian kredit yang sesuai yaitu terdiri dari tahap Permohonan Kredit, tahap Survey, tahap Analisa Kredit, tahap Keputusan Kredit, tahap Realisasi kredit, tahap Pengawasan.

Kinerja kredit BPR Duta Bhakti Insani Cepu yang membaik tersebut dikarenakan banyaknya pemohon kredit yang mengajukan pinjaman sesuai dengan persyaratan, sedangkan faktor intern yang berpengaruh terhadap kinerja kredit yang membaik karena BPR Duta Bhakti Insani Cepu lebih selektif dan berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya kemudian bank mengadakan ekspansi kredit yaitu memperluas jangkauan

Analisa kredit yang dilakukan BPR Duta Bhakti Insani sangat berperan dan menunjang dalam menentukan kinerja kreditnya. Karena tanpa analisa kredit yang baik, BPR Duta Bhakti Insani Cepu akan sulit untuk menilai kemampuan dan kesediaan calon debitur dalam mengembalikan pinjaman dikemudian hari.

2. Pada tahun 2008-2010, presentase kredit macet pada Bank Duta Bhakti Insani Cepu mengalami kenaikan dan penurunan presentase NPL. Pada tahun 2008 presentase NPL Bank Duta Bhakti Insani Cepu sebesar 3,7%, pada tahun 2009 presentase NPL berada di angka 5,57%. Dan pada tahun 2010 presentase NPL berjumlah 4,18%. Menurut aturan BI, suatu bank dapat dikatakan baik apabila batas presentase NPL suatu bank tidak lebih dari 5%. Apabila ditinjau dari ketetapan BI tersebut, pada tahun 2008, bank Duta Bhakti Insani Cepu masih dapat dikatakan baik. Namun, pada tahun 2009, bank Duta Bhakti Insani Cepu mengalami kenaikan presentase NPL sejumlah 5,57%. Oleh karena itulah, pada tahun 2009 bank Duta Bhati Insani Cepu dapat dikategorikan kurang baik dalam menangani permasalahan kinerja kredit. Mengalami progress yang cukup baik, pada tahun 2010 presentase NPL Bank Duta Bhakti Insani Cepu mengalami penurunan sebesar 4,18%.

peneliti ingin memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak bank khususnya Bank BPR Duta Bhakti Insani Cepu yaitu :

1. Sebaiknya Bank BPR Duta Bhakti Insani Cepu lebih intens dalam memperkenalkan produk-produknya kepada nasabah terutama pada calon debitur karena informasi yang kurang dapat memungkinkan debitur tidak mengetahui secara pasti tata cara melakukan kredit di BPR Duta Bhakti Insani Cepu. Hal ini bisa saja membuat debitur tidak tertib membayar angsuran.

2. Sebaiknya Bank BPR Duta Bhakti Insani membekali manajer HRD untuk hanya mempercayakan jabatan tim survey hanya kepada karyawan yang sudah mengabdi kepada Bank BPR Duta Bhakti Insani Cepu sekurang- kurangnya 2 tahun dan memiliki catatan kelakuan yang baik untuk dapat lebih dipercaya.

3. BPR Duta Bhakti Insani Cepu perlu terus meningkatkan perhatiannya dalam mengantisipasi terjadinya kredit macet, dengan cara memperketat seleksi kredit, mentraining tim analisis kredit dan meningkatkan kerjasama serta koordinasi diantara semua bagian.

     

Bank Indonesia 1996. “Manajemen Kredit Bank Perkreditan Rakyat”.Cirebon

Hadiwidjaja, dan Wirasasmita. 1991. “Analisis Kredit”.Bandung : Pionir Jaya.

Kasmir. 2000. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2002. “Dasar-dasar Perbankan”.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Hasibuan. 2002. “Dasar-dasar Perbankan”. Jakarta : Bumi Aksara.

Suyatno. 1995. “Dasar-dasar Perkreditan”.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Suyatno, dkk. 1993. “Kelembagaan Perbankan”. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Direksi BPR Duta Bhakti Insani Cepu kota. 2006. “Kebijakan dan Pedoman Kerja”. BPR Duta Bahkti Insani kota Cepu.

                 

Dokumen terkait