DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
STATUS PERNIKAHAN
4.4. Kelebihan dan Keunggulan
Sebagai sebuah swalayan yang tampil beda dengan mengusung model
syari’ah dalam operasionalisasinya, tentunya swalayan Madinah syari’ah memiliki kelebihan dan keunggulan dibandingkan dengan swalayan umum lainnya atau
swalayan konvensional. Kelebihan dari swalayan Madinah syari’ah ini antara lain :
Lebih aman dan nyaman/tenang berbelanja di Madinah Syari’ah
Sebenarnya, konsumen akan merasa lebih aman dan nyaman karena
keunggulan produk halal yang mengutamakan kebersihan dan kualitas produk. Pihak
swalayan Madinah Syari’ah juga menjaga bahwa produk dan supplier yang
memasukkan barang itu dengan sistem dan cara yang sesuai dengan aturan syari’ah.
Jika produknya haram atau produk yang dijualnya haram, pihak swalayan Madinah
Syari’ah tidak dibolehkan menjual atau mempromosikan. Lebih efisien
Khusus kalangan muslim, tidak perlu berburu lagi sewaktu berbelanja karena
tersedianya musholla maka tidak akan “missed“ dengan kesediaan produk
diffentiation.
Lebih untung dan berkah
Dikelola dengan prinsip syari’ah, maka Madinah Syari’ah, berkomit untuk
mengkontribusi 2,5 % zakat yang otomatis membuat pelanggan ikut beramal
sewaktu berbelanja di Madinah Syar’iah.
Sedangkan keunggulannya antara lain :
Mengkontribusi sosial dengan 2,5 % zakat dari net profit.
Sistem transparan dan halal.
Pelayanan yang terbaik dari hati.
Produk khusus yang cocok dan syari’ah. Seperti makanan dan minuman yang tidak mengandung alkohol, juga kosmetik yang telah teruji kehalalan dalam
hal zat dan proses.
Tempat ibadah/mushola. 4.5. Strategi Menjaring Konsumen
Setiap perusahaan yang dalam hal ini khususnya swalayan haruslah memilki
strategi agar konsumen senang dan betah berbelanja di swalayannya, begitu pula
dengan swalayan Madinah Syari’ah yang di dalam operasionalisasinya
menginformasikan keuntungan bagi para konsumen untuk berbelanja di swalayan
Madinah syari’ah yaitu beli satu dapat tiga dimana keuntungan pertama mendapatkan barang, kedua mendapatkan sahabat, dan ketiga yaitu mendoakan. Satu hal yang
paling signifikan yang membedakan swalayan Madinah Syari’ah dengan swalayan
konvensional lainnya adalah dimana produk-produk yang dijual disini adalah produk
yang diyakini oleh pihak swalayan Madinah Syari’ah sebagai produk yang halal.
Alasan terhadap produk yang diyakini halal adalah karena masih banyak produk yang
beredar di pasaran belum memperoleh label halal dari MUI (Majelis Ulama
Indonesia) oleh karena itu swalayan Madinah Syari’ah yang dalam
terhadap barang-barang yang dijual distributor sudah memenuhi syarat halal ataukah
belum. Berikut petikan wawancaranya :
“Kami mengetahui dengan label yang diberikan oleh MUI pada produk produk yang ada, sementara untuk produk yang tidak ada kami berusaha untuk meyakini bahwa produk itu halal untuk dikonsumsi atau digunakan”.
“Halal yang dimaksud disini adalah halal dalam zat dan proses, masih sulit untuk mendapat produk yang bersertifikat halal. 30-40 % produk tidak dapat dijual disini”. (Wawancara dengan Bapak Fendi, 2007)
Kalau bicara masalah harga swalayan Madinah Syari’ah lebih terkait
persoalan management. Batasannya dalam masalah harga yaitu wajar dimana tidak
boleh berjualan terlalu rendah dari harga pasar yang dapat mematikan pasar atau
swalayan lainnya, yang dalam hal ini juga diatur dalam Undang-Undang no. 5 tahun
1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
UU No. 5 tahun 1999 pada intinya melarang hal-hal sebagai berikut :
1. Perjanjian yang dilarang
Pelaku usaha dilarang melakukan perjanjian dengan pihak lain untuk secara
bersama-sama mengontrol produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa
yang dapat menyebabkan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak
sehat. Contoh perjanjian yang dilarang adalah penetapan harga, diskriminasi
harga, boikot perjanjian tertutup, oligopoli predatory pricing pembagian
wilayah kartel trust dan perjanjian dengan pihak luar negeri yang dapat
2. Kegiatan yang dilarang
Pelaku usaha dilarang melakukan kontrol produksi dan/atau pemasaran
melalui pengaturan pasokan, pengaturan pasar yang dapat menyebabkan
praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.
3. Posisi Dominan
Pelaku usaha dilakukan menyalahgunakan posisi dominan yang dimilikinya
untuk membatasi pasar, menghalangi hak-hak konsumen, atau menghambat
bisnis pelaku usaha lain.
Untuk masalah place (tempat) pihak swalayan Madinah Syari’ah
mengusahakan senyaman mungkin agar konsumen yang berbelanja di situ betah dan
menjadikan Swalayan Madinah Syari’ah sebagai tempat belanjanya yang utama.
Kenyamanan yang ditawarkan antara lain seperti alunan musik yang bernada Islami,
tersedianya mushola dimana kita tidak perlu takut berbelanja ketika sudah masuk
waktu sholat. Pakaian yang dikenakan karyawan membuat pandangan mata terjaga
karena tidak menampakkan aurat. Salah satu strateginya lagi yaitu dakwah turun ke
majelis taklim. Berikut petikan wawancara dengan pemilik swalayan Madinah
Syari’ah
“Product, kepada barang yang kita yakini tidak haram, sebagian besar masalah terletak pada belum adanya sertifikat halal pada barang yang dijual, keterangan halal dari list halal yang dikeluarkan MUI untuk barang yang tidak ada list halalnya kita lihat bahan bakunya. Prize, lebih pada persoalan management tidak terkait masalah syari’ah. Batasannya adalah bahwa harga itu wajar, harga yang terlalu murah juga secara syari’ah itu tidak baik bisa mematikan pengusaha kecil dan juga para pedagang pasar tradisional. Place, kita usahakan senyaman mungkin. Promotion, dakwah turun kepada majelis taklim”. (Wawancara dengan Bapak Fendi, 2007)
Swalayan Madinah Syari’ah bukan hanya sekedar swalayan yang
dioperasionalisasikan dengan sistem syari’ah tapi juga dalam aktifitasnya swalayan
ini melakukan dakwah. Dakwah yang dilakukan yaitu dalam bentuk pengajian yang
dilaksanakan secara regular setiap mingguan untuk para karyawan dan juga
konsumen. Dengan adanya pengajian mingguan yang ada di swalayan madinah
syariah ini secara tidak langsung dapat mempererat tali silaturahmi antara sesama
anggota komunitas pengajian yang dengan konsep parson lebih dikenal dengan
A-G-I-L yaitu fungsi integrasi. Juga melakukan dakwah bil lisan secara live (Al-Quran,
hadist, ceramah-ceramah, mutiara hikmah, lagu-lagu Islami) melalui video jockey
yang disampaikan pada jam-jam oprasional supermarket dan dakwah bil-hal melalui
akhlakul karimah seluruh management, staf, dan karyawan karyawati Madinah
Syari’ah. Berikut petikan wawancaranya :
“Kami mengadakan pengajian regular bulanan untuk para konsumen dan juga para karyawan. Selain itu kami juga melakukan dakwah secara langsung seperti pembacaan Al-Quran, ceramah, dan mutiara hikmah. Juga dakwah bil-hal melalui akhlakul karimah seluruh jajaran di swalayan Madinah Syari’ah”. (Wawancara dengan Bapak Fendi, 2007)
Selain itu Swalayan Madinah Syari’ah juga memiliki beberapa program
seperti :
Madinah crew : adalah program Madinah swalayan dimana semua orang yang ada di swalayan Madinah adalah crew.
Syar’i kids : yaitu perkumpulan anak-anak yang berusia antara 5-12 tahun. Dimana di dalam syar’i kids ini ada program-program
seperti belajar agama, bahasa Inggris dan lain sebagainya.
Syar’i tens : sama seperti syar’i kids hanya saja perkumpulan ini untuk anak usia remaja.
Kartu anggota : yaitu Madinah Syari’ah community club (MSCC)
Ekonomi masjid : sebuah program dari Madinah swalayan untuk menggerakkan perekonomian dari masjid.
Majelis ilmu dan tadzkia : adalah sebuah event organizer yang menanggani acara-acara di Madinah swalayan.
MIT : adalah sebuah event organizer juga hanya saja dia yang menangani acara di luar (EO eksternal)
Super hemat : berkaitan dengan dua divisi yaitu pembelian dan marketing operasional. Yang hanya muncul pada bulan-bulan tertentu
dengan bentuk seperti diskon produk dan paket yang murah.
Gift voucher : yaitu voucher belanja untuk potongan harga.
Madinah produk UKM : yaitu sebuah program Madinah untuk
memberdayakan UKM.
Logo kebersamaan : lebih ditujukan kepada karyawan.
Madinah parsel : yaitu program yang dijalankan ketika mau ramadhan dan pada saat mau lebaran.
Deleyvery order : yaitu belanja tanpa harus ke Madinah, hanya melalui pesan telepon dan langsung diantar. Dengan minimal belanja sebesar
350.000 rupiah.
Selain dari pada itu, swalayan Madinah Syari’ah juga memiliki program
pengembangan UKM yang mana selama ini UKM memiliki permasalahan seperti
akses pembiayaan, akses pemasaran, peningkatan SDM, reformasi regulasi dan
pemberian insentif untuk meningkatkan produktifitas. Hal inilah yang mendorong
swalayan Madinah Syari’ah untuk mencarikan jalan keluar bagi UKM. Sejak hadir
setahun yang lalu, supermarket syari’ah ini memang sudah mempunyai perhatian
yang khusus terhadap UKM. Ada lebih kurang 180-an produk UKM yang masuk dan
menempati display-display sejak swalayan ini masih bernama Macan Syariah.
Kini dengan sudah mandirinya swalayan Madinah Syari’ah, swalayan ini
ingin benar-benar maksimal dalam mengembangkan ekonomi umat dengan
memberikan Space khusus untuk para UKM. Tidak tanggung-tanggung Madinah
swalayan menawarkan prime space (space utama) secara gratis kepada UKM yang
ingin menjual produk hasil buatan mereka di swalayannya. Prime space, sesuai
dengan namanya, terletak di bagian depan, ketika memasuki swalayan Madinah
Syari’ah. Ada lebih kurang 750 meter persegi luas space yang diperuntukkan Madinah Syar’iah bagi para UKM dari total luas bangunan yang berjumlah 2.500 meter persegi.