• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning Hasil Penelitian Dengan menggunakan pembelajaran model pembelajaran Problem Based

MULTICULTURAL LEARNING MODEL

APPENDIX 3 Signs for Activity 3

B. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning Hasil Penelitian Dengan menggunakan pembelajaran model pembelajaran Problem Based

Learning hasil belajar meningkat di duga: pertama, model pembelajaran Problem Based Learning menantang siswa untuk belajar karena dalam proses

mencari solusi pemecahan masalah. Pernyataan tersebut selaras dengan pendapat Slavin & Baden (2003) yang menyatakan bahwa pembelajaran yang baik apabila siswa diberikan masalah autentik sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar dalam mencari solusi permasalahan. Dan ditegaskan oleh Sumarmi (2012), Supratikya & Kristiyani (2013) menyatakan Problem Based Learning adalah pembelajaran yang menantang siswa untuk belajar, bekerja secara kooperatif didalam kelompok untuk memecahkan permasalahan-permasalahan di dunia nyata dan membina pengembangan sikap penasaran atau ingin tahu lebih jauh. Berbeda dengan pembelajaran ceramah dan penugasan, siswa malas dalam proses

pembelajaran karena siswa hanya menerima materi dari mengajar, mencatat dan menghafalkanya. Siswa tidak menemukan pengetahuan baru tanpa proses berfikir.

Hal ini sesuai pendapat Made (2008) dengan metode ceramah pembelajaran lebih ditekankan pada pengumpulan pengetahuan tanpa mempertimbangkan

ketrampilan proses dan pembentukan sikap dalam pembelajaran, kurangnya kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan bernalarnya melalui diskusi kelompok, sasaran belajar ditentukan oleh dosen sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi mahasiswa.

Materi pembelajaran harus sesuai dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian model pembelajaran Problem Based Learning ini materi yang diajarkan mengandung isu dan permasalahan yang digunakan kontekstual yaitu kerusakan lingkungan di Kabupaten Lumajang. Hal senada seirama dengan pendapat Sanjaya (dalam Rosmalinda, 2014) yang menyatakan kriteria dalam memilih materi dalam penerapan model Problem Based Learning permasalahan yang digunakan telah familiar dengan siswa, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, permasalahan yang dipilih sesuai dengan tujuan yang harus dimiliki oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran.

Kedua, Pembelajaran melibatkan siswa dalam penyelidikan autentik dan kontekstual. Hal ini sejalan dengan pendapat Demirel & Arslan (2010) yang mengatakan penelitian Problem Based Learning belajar memecahkan masalah kehidupan nyata sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses

pembelajaran. Ditegaskan oleh Sumarmi (2012) yang menguraikan pembelajaran geografi erat kaitanya dengan pengalaman di kehidupan nyata dan siswa mampu menghadapi permasalahan di lingkungan sekitarnya sehingga berusaha

mengerahkan segala kemampuan untuk memperoleh pemecahan masalah dan pembelajaran berdasarkan masalah mengaharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik guna mencari penyelesaian nyata terhadap masalah yang ada. Siswa harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis,

mengumpulkan dan menganalisis informasi, membuat referensi, dan akhirnya merumuskan simpulan.

Ketiga, pembelajaran menjadi bermakna karena interaction yaitu pembelajaran dua arah antara guru dan siswa. Demirel & Arslan (2010)

menyatakan Problem Based Learning yang merubah dari pembelajaran satu arah ke dua arah dan menyajikan masalah nyata dan solusi yang tersedia.

Keempat, pembelajaran berpusat pada siswa (student centered).

Pembelajaran yang mendominasi cenderung siswa dan guru sebagai fasilitator.

Siswa menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi peningkatan

pemahaman. Hal ini senada juga diungkapakan oleh (Adams :2009; Dasna, 2013)

mengajar, mencatat dan menghafalkanya harus diubah menjadi sharing

pengetahuan. Hal ini mempertegas bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar.

Kelima, siswa bekerjasaama dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling berbagi pengetahuan dan gagasan. Berbagi pengetahuan dan gagasan akan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap permasalahan yang disajikan, memacu terbentuknya ide baru, dan memperkaya perkembangan intelektual mahasiswa.

Menurut Sudarman (2007) ”Model pembelajaran Problem Based Learning mendorong siswa untuk bekerjasama dalam kelompok guna menyelesaikan tugas”. Model pembelajaran Problem Based Learning menuntut siswa untuk bekerjasama dalam kelompok, sehingga menghasilkan keputusan solusi yang digunakan untuk mengatasi masalah.

Problem Based Learning memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama, orientasi siswa pada masalah yaitu siswa diberi suatu masalah yang autentik dan aktual. Dalam kegiatanya siswa mempersiapkan alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran dan guru menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.

Kedua, mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, siswa mendiskusikan masalah dengan menggunakan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki serta mengerjakan yang perlu diketahui.

Pada bagian ini, juga mencakup membuat pertanyaan-pertanyaan masalah dan membuat hipotsis-hipotesis atau prediksi dari masalah yang dipilih. Dalam kegiatan ini guru berperan dalam membimbing siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang dipilih Ketiga, membimbing penyelidikan individu (mandiri) maupun kelompok yaitu siswa mencari data tentang hal-hal yang diperlukan atau informasi yang belum ada. Dalam kegiatanya guru berperan mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Keempat, Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya yaitu siswa berkumpul kembali dengan kelompoknya untuk melaporkan apa saja yang telah dipelajari untuk menyusun laporan dalam kelompok dan mempresentasikanya serta berdiskusi dengan kelompok lainya. Kegunaan langkah ini selain siswa dapat menyelesaikan masalah dengan benar juga siswa belajar dalam mengungkapkan pendapat apa yang telah dimiliki kepada teman kelas. Hal ini lebih memudahkan siswa apabila mengungkapkan pendapat ke teman daripada langsung ke guru kelas. Pernyataan tersebut selaras dengan pendapat Huda dalam Nelya (2011) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan relasi antarsiswa meliputi keterampilan bekerja sama yang semakin baik, kepedulian pada orang yang semakin meningkat, dukungan sosial dan akademik yang semakin besar, kohesivitas yang lebih stabil, dan sikap toleran akan perbedaan.

Guru membimbing siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti laporan hasil diskusi dari LKK model pembelajaran Problem Based Learning, mengarahkan siswa memberi tanggapan, serta memberikan masukan atas apa yang dikemukakan oleh siswa terhadap presentasi kelompok lain.

guru membimbing siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan. bila informasi yang dipelajari dan diproses telah sampai pada suatu solusi. Siswa melakukan refleksi dan evaluasi terhadap penyelidikan dan proses pencarian data yang mereka gunakan.

Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan model Problem Based Learning. Diperoleh beberapa hasil temuan tambahan pada saat pembelajaran berlangsung diantaranya: a) model Problem Based Learning memberikan antusis siswa untuk belajar aktif; b) siswa mampu mempresentasikan problem-problem autentik; c) siswa dapat memahami masalah kehidupan nyata.

Hasil temuan di atas sesuai dengan keunggulan model Problem Based Learning yang dikemukakan oleh Sanjaya, (2011):

a. Merupakan teknik yang bagus untuk lebih memahami isi pelajaran

b. Menantang kemampuan siswa serta memberi kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa

c. Meningkatkan aktivitas siswa

d. Membantu siswa dalam memahami masalah dikehidupan nyata e. Mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis

f. Memberikan kesempatan siswa untuk mengaplikasikan materi terhadap dunia nyata

g. Membantu siswa mengembangkan pengetahuan baru dan bertanggung jawab terhadap pelajaran yang dilaksanakan

h. Memperlihatkan pada siswa bahwa setiap materi pelajaran bukan hanya sekedar didapatkan dari guru dan buku

i. Lebih menyenangkan dan disukai oleh siswa

j. Mengembangkan minat siswa untuk selalu belajar walaupun sudah tidak berada dipendidikan formal.

C. Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Learning Hasil Penelitian