Sesuai tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan maka Direktorat Jenderal Tanaman memiliki andil yang sangat
penting dalam mencapai Swasembada dan Swasembada
Berkelanjutan. Disamping ketiga komoditas utama tersebut juga menetapkan program peningkatan produksi dan produktivitas kacang
tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubijalar merupakan salah satu
program Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan di sub sektor tanaman pangan.
Dalam mewujudkan pencapaian kinerja program tersebut dan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan ubijalar melalui CF-SKR tahun
2016, telah ditetapkan berbagai kegiatan baik pusat maupun di daerah.
1. Penyaluran Bantuan Pemerintah
Sesuai dengan pasal 23 sd pasal 30, PMK 168 tahun 2015, bahwa Pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima
Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk Barang atau
Uang. Dalam hal pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi
kedelai tahun 2016, pemberian bantuan Kepada kelompok tani/Gapoktan dapat dilakukan baik bentuk Barang maupun Uang. Dalam pelaksanaannya, Satker Provinsi maupun Kabupate/Kota dapat memilih salah satu atau dua-duanya, tergantung pada syarat-syarat yang dipenuhi sesuai PMK 168 tahun 2105. Mekanisme penyaluran bantuan pemerintah sebagai berikut:
53
2. Mekanisme Pemberian Bantuan sarana/Prasarana dalam bentuk Barang
a. Dalam rangka pengadaan barang untuk bantuan
sarana/prasarana kegiatan pengelolaan produksi kedelai, yang disalurkan dalam bentuk barang kepada penerima bantuan, PPK menandatangani kontrak pengadaan barang dengan penyedia barang.
b. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang- undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
c. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang
d. Penyedia Barang dapat menyalurkan barang langsung kepada Penerima bantuan atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima bantuan.
3. Mekanisme Pemberian Bantuan sarana/Prasarana dalam bentuk Uang
Pemberian bantuan pemerintah berupa sarana/ prasarana dalam bentuk uang, diberikan dengan ketentuan :
a. Barang bantuan dapat diproduksi dan/atau dihasilkan oleh
54
b. Nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) yang dapat dilaksanakan oleh penerima bantuan.
Sehubungan bantuan sarana/prasarana kegiatan pengelolaan produksi kedelai bukan dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan, maka pemberian bantuan sarana prasarana dalam bentuk uang, menggunakan ketentuan berdasarkan nilai jenis barang bantuan di bawah Rp.50.000.000,-.
Pemberi bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang
dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan penerima bantuan yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan.
Pembuatan Perjanjian Kerjasama minimal memuat ketentuan : a. hak dan kewajiban kedua belah pihak;
b. jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/dibeli; c. jenis dan spesifikasi barang yang akan dihasilkan/dibeli; d. jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
e. tata cara dan syarat penyaluran;
f. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk
menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis dan spesifikasi;
55 g. pengadaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel;
h. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk
menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;
i. sanksi;
j. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala
kepada PPK; dan
k. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran
4. Pencairan Bantuan Pemerintah
a. Pencairan bantuan Pemerintah dalam bentuk barang
i. Pelaksanaan penyaluran bantuan sarana/prasara dalam
bentuk barang kepeda penerima Bantuan pemerintah dilakukan oleh Pejabat pembuat Komitmen (PPK) atau oleh Penyedia barang dan/atau jasa sesuai kontrak. Untuk pelaksanaan pengelolaan produksi kedelai, bantuan sarana/prasarana berupa paket sarana produksi yang meliputi benih, pupuk, pestisida dan kapur pertanian untuk lokasi tertentu diberikan langsung kepada kelompok tani/Gapoktan secara langsung oleh Penyedia barang sesuai kontrak.
ii. Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk
56 Negara ke rekening penyedia barang melalui mekanisme Pembayaran langsung (LS).
b. Pencairan bantuan Pemerintah dalam bentuk Uang
Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang, dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
i. Tahap I sebsesar 70% dari keseluruhan dana bantuan
sarana/prasarana setelahperjanjian kerjasama
ditandatangani oleh Penerima bantuan dalam hal ini Kelompok Tani/gapoktan dengan PPK.
ii. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan
sarana/prasarana, apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50%.
1) Proses Pengajuan Bantuan Tahap Pertama (70%)
Penerima bantuan sarana/prasarana dalam
bentuk uang mengajukan permohonan
pembayaran Tahap I kepada PPK dengan dilampiri :
a) perjanjian kerja sama yang telah
57
b) kuitansi bukti penerimaan uang yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan dalam hal ini kelompok tani/Gapoktan.
Pemanfaatan bantuan saprodi dalam bentuk uang
oleh Kelompok Tani/ Gapoktan
a) Setelah Kelompok Tani/ Gapoktan
menerima bantuan uang, dilanjutkan dengan pembelanjaan sarana produksi.
b) Jumlah, jenis, volume, spefikasi sarana
produksi yang dibeli sesuai yang tercantum dalam perjanjian kerja sama antara PPK dan Kelompok Tani.
c) Kelompok Tani/ Gapoktan dan Penyedia
Barang, melakukan transaksi jual beli,
penyerahan barang dan pembayaran
memfoto/ memfilmkan sarana produksi yang dibeli.
d) Kelompok Tani/ Gapoktan menyimpan bukti-
bukti pengeluaran uang , Berita Acara Serah Terima Barang (BAST), foto/film, sebagai bahan laporan pertanggung jawaban.
58 Mekanisme pencairan pembayaran langsung dalam bentuk uang untuk barang dengan nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp.50.000.000,- yang dapat dilaksanakan oleh Penerima bantuan sebagaimana gambar berikut:
2) Proses Pengajuan Bantuan Tahap Pertama (30%)
Penerima bantuan sarana/prasarana dalam bentuk
uang mengajukan permohonan pembayaran Tahap II kepada PPK dengan dilampiri :
a) Kuitansi bukti pengeluaran yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan dalam hal ini Kelompok tani/gapoktan.
b) Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang
ditandatangani oleh ketua/pimpinan penerima bantuan sarana/prasarana.
PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran
Tahap I dan Tahap II yang diajukan penerima bantuan
sesuai Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan
Pemerintah
PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan
59 pembayaran Tahap I, serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah
PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk
pembayaran Tahap II, serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah
Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk
Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK
menyampaikan informasi kepada penerima bantuan
untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen
permohonan
SPP disampaikan kepada PP-SPM
5. Pertanggung jawaban Bantuan
Penerima dana bantuan sarana dan prasarana dalam bentuk uang, harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran dengan dilampiri:
a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani
oleh 2 (dua) orang saksi;
b. Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh
60
c. foto/film barang yang dihasilkan/dibeli;
d. daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
e. surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah
disimpan; dan
f. bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa
bantuan.
PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban dari Penerima Bantuan dan selanjutnya mengesahkan Berita Acara Serah Terima apabila telah sesuai dengan perjanjian kerjasama PPK mengesahkan Berita Acara serah terima setelah hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerjasama.
6. Ketentuan Perpajakan dan Sanksi a. Ketentuan Perpajakan
Bantuan dalam bentuk bantuan sarana/prasarana
dialokasikan pada kelompok Akun Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda.
Bantuan sarana/prasarana kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan ubijalar berupa bantuan paket sarana produksi berupa benih, pupuk dan pestisida/herbisida.
Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana bantuan paket sarana produksi pengeloloaan produksi kacang tanah dan ubijalar dilaksanakan sesuai peraturan tentang perpajakan bagi anggaran APBN.
61
b. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan Negara dan/atau kementerian dan/atau kelompok tani/gapoktan akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada oknum yang melalkukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.