BAB V ANALISIS DATA
24. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian Dinas sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh
Tenaga Fungsional Senior yang dihunjuk.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaiaman dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan
3.6Tata Kerja Dinas Pendapatan Pemerintahan Kota Medan
Berdasarkan Peraturan Walikota Medan Nomor 35 Tahub 2011 tata kerja Dinas
PendapatanPemerintahan Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional
wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronasi baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi
lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing.
2. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib menguasai bawahannya masing-masing dan bila
terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3. Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan
masing-masing dan memeberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
4. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung
jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya .
5. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan
petunjuk kepada bawahannya .
6. Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
7. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka
3.7Data Kepegawaian Dinas Pendapatan Pemerintahan Kota Medan12
Komposisi Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan Menurut Pangkat/Golongan Tahun 2010
Tabel 3.1 Jumlah pegawai berdasarkan golongan
No Uraian Jumlah Orang
1 Jumlah Pegawai 428
2 Kualifikasi Menurut Pendidikan:
1.1. SLTA Sederajat 1.2. D-III 1.3. S 1 1.4. S 2 200 19 199 10
3 Kualifikasi Menurut Golongan
3.1. Golongan I/a – I/d
3.2. Golongan II/a – II/d
3.3. Golongan III/a – III/d
3.4. Golongan IV/a – IV/d
1
57
277
6 4 Kualifikasi Menurut Jabatan
4.1. Eselon IV 6
5 Kualifikasi Menurut Jenis Kelamin
Laki – Laki
Perempuan
235
193
6 Honorer 79
Sumber : Dinas DinasPendapatan Pemerintahan Kota Medan
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Setelah melakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan, maka diperoleh data
yang terdapat kaitannya dengan Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota Medan Nomor 35
Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan. Data yang diperoleh selama penelitian
disajikan dalam bentuk analisis data dan dengan menggunakan tabel frekuensi yang kemudian
akan diinterpretasikan.
Penyajian data didapatkan melalui hasil wawancara, penyebaran kuesioner yang dijawab
oleh responden dan juga hasil dari data-data sekunder. Pihak-pihak yang diwawancarai sebanyak
dua orang yaitu dengan Kepala Bidang Dinas Pendapatan Kota Medan dan Kepala Bidang Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, peneliti mengambil sebanyak 40 orang responden yang
berasal dari masyarakat / penanggung jawab tempat hiburan yang terlibat didalm kepengurusan
pajak hiburan.
Adapun data-data yang disajikan terdiri dari bagian 2 bagian, yaitu data identitas
informan dan data hasil penelitian. Data-data tersebut disajikan sebagai berikut.
4.1. Hasil Wawancara
4.1.1Karakteristik Informan
Penyajian data karakteristik informan bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri khusus
yang dimiliki informan, sehingga memudahkan penulis dalam mengadakan analisis penelitian.
4.1.1.1 Identitas Informan Kunci
Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok
yang diperlukan dalam penelitian. Berikut adalah identitas informan kunci dalam penelitian:
1. BapakDrs. Nawawi Kepala Bidang Dinas Pendapatan Kota Medan,
2. Bapak Fahmi Harahap Kepala Bidang Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan.
4.1.1.2 Identitas Informan Utama
Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang
diteliti. Mereka adalah masyarakat pengusaha atau pemilik atau penanggung jawab
tempat hiburan yang sudah mengurus pajak hiburan. Berikut ini adalah hasil data
mengenai identitas informan utama dalam penelitian ini yang disajikan dalam bentuk
tabel frekuensi:
Tabel 4. 1. Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase (%)
Laki-laki 36 83.72
Perempuan 7 16.23
Jumlah 43 100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Dari data kuesioner yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa informan penelitian
yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 43 orang yang terdiri dari 36 orang laki-laki
Tabel 4. 2. Identitas Informan Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Orang Persentase (%)
SD 3 6.97
SMA 31 72.1
Diploma 4 9.3
S1 5 11.63
Total 43 100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
4.2Penyajian Data Tentang Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan
4.2.1 Deskripsi Hasil Wawancara dengan Informan Kunci
Penelitian dilakukan di Dinas Pendapatan Kota Medan selama ± 3 bulan. Dalam
mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian, ada beberapa
tahap yang dilakukan peneliti, yang pertama penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai
dokumen tertulis , profil Dinas Pendapatan Kota Medan dan data lain yang berkaitan dengan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan. Kedua, peneliti melakukan observasi, melihat
wawancara kepada informan kunci sebanyak dua orang yaitu dengan Kepala Bidang Dinas
Pendapatan Kota Medan, dan Kepala Bidang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan.
Tipe wawancara yang dipilih peneliti yaitu wawancara terstruktur dimana sebelum
memulai wawancara terlebih dahulu peneliti menyusun draft pertanyaan yang hendak diajukan.
Pertanyaan-pertanyaan yang disusun jelas berhubungan dengan proses Implementasi Kebijakan
Peraturan Walikota Nomor35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan. Namun di
dalam prosesnya sendiri peneliti tidak menutup kemungkinan akan munculnya
pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan.
Adapun indikator yang digunakan untuk menganalisis implementasi kebijakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: