• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok perlakuan infusa biji P. americana dosis 360,71 ;

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 65-69)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Uji Efek Hepatoprotektif Infusa Biji P. americana

5. Kelompok perlakuan infusa biji P. americana dosis 360,71 ;

dosis 2 mL/kgBB

Adanya penurunan aktivitas serum ALT akibat praperlakuan infusa biji P. americana merupakan parameter utama untuk mengevaluasi efek hepatoprotektif dari infusa biji P. americana terhadap tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida (CCl4). Hal tersebut didukung dengan adanya penurunan aktivitas serum AST akibat praperlakuan infusa biji P. americana. Kelompok praperlakuan infusa biji P. americana dosis 360,71 mg/kgBB (IBPA 360,71 mg/kgBB) dengan aktivitas serum ALT dan AST masing masing sebesar 49,2 ± 3,5 U/L dan 100,4 ± 5,3 U/L (Tabel VI). Aktivitas serum ALT kelompok IBPA 360,71 mg/kgBB memiliki perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol CCl4 2 mL/kgBB, namun memiliki perbedaan yang tidak bermakna dengan kelompok kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB dan kelompok kontrol infusa biji P. americana 1142,86 mg/kgBB. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa aktivitas ALT akibat preperlakuan IBPA 360,71 mg/kgBB sebanding dengan kadar ALT normal yang ditunjukkan oleh kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB dan kelompok kontrol infusa biji P. americana 1142,86 mg/kgBB. Aktivitas serum AST kelompok IBPA 360,71 mg/kgBB memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kelompok kontrol CCl4 2 mL/kgBB, kontrol olive oil 2 mL/kgBB, kontrol infusa biji P. americana 1142,86 mg/kgBB. Hasil penelitian yang diperoleh mengindikasikan bahwa kelompok infusa biji P. americana dosis

360,71 mg/kgBB mampu melindungi hati dari induksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB dengan efek hepatoprotektif sebesar 98,8 %.

Kelompok perlakuan infusa biji P. americana dosis 642,06 mg/kgBB (IBPA 642,06 mg/kgBB) memiliki aktivitas serum ALT dan AST berturut-turut sebesar 99,8 ± 1,8 U/L dan 185,8 ± 14,2 U/L (Tabel VI). Hasil uji Mann-Whitney yang disajikan dalam Tabel VII menunjukkan bahwa aktivitas serum ALT kelompok perlakuan IBPA 642,06 mg/kgBB memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kelompok kontrol CCl4 2 mL/kgBB, kontrol olive oil 2 mL/kgBB dan kontrol infusa P. americana 1142,86 mg/kgBB. Analisis statistik tersebut menunjukkan adanya penurunan aktivitas serum ALT akibat praperlakuan IBPA 642,06 mg/kgBB dibandingkan dengan kelompok kontrol hepatotoksin CCl4 2 mL/kgBB, namun belum kembali pada kondisi normal seperti yang ditunjukkan oleh kelompok kontrol olive oil 2 mL/kgBB. Hal ini didukung juga dengan data aktivitas serum AST kelompok perlakuan IBPA 642,06 mg/kgBB memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kelompok kontrol CCl4 2 mL/kgBB, kontrol olive oil 2 mL/kgBB dan kontrol infusa 1142,86 mg/kgBB. Berdasarkan data aktivitas serum ALT dan didukung dengan aktivitas serum AST yang dihasilkan, kelompok IBPA 642,06 mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif terhadap CCl4 2 mL/kgBB, namun belum dapat mengembalikan hepar pada kondisi normal dari kerusakan yang ditimbulkan. Efek hepatoprotektif perlakuan IBPA 642,06 mg/kgBB sebesar 61,5 %.

Perlakuan infusa biji P. americana dosis 1142,86 mg/kgBB (IBPA 1142,86 mg/kgBB) memiliki aktivitas serum ALT dan AST sebesar 65,2 ± 3,9

U/L dan 148,2 ± 9,9 U/L (Tabel VI). Hasil uji Mann-Whitney yang disajikan dalam Tabel VII dan Tabel VIII menunjukkan bahwa aktivitas serum ALT dan AST kelompok VII memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kelompok kontrol CCl4 2 mL/kgBB, kontrol olive oil 2 mL/kgBB, kontrol infusa biji P. americana 1142,86 mg/kgBB. Analisis statistik tersebut menunjukkan penurunan aktivitas serum ALT akibat praperlakuan IBPA 642,06 mg/kgBB dibandingkan dengan kelompok kontrol hepatotoksin CCl4 2 mL/kgBB, namun belum kembali pada kondisi normal seperti yang ditunjukkan oleh kelompok kontrol olive oil 2 mL/kgBB. Berdasarkan aktivitas serum ALT yang didukung dengan aktivitas serum AST yang dihasilkan, menunjukkan bahwa perlakuan IBPA 1142,86 mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif terhadap CCl4 2 mL/kgBB sebesar 87,0%.

Ketiga dosis perlakuan IBPA menunjukkan tidak adanya kekerabatan antara dosis dengan respon yang dihasilkan. Seiring meningkatnya dosis yang diberikan, respon yang dihasilkan tidak berbanding lurus. Data aktivitas serum ALT dari kelompok perlakuan IBPA dosis 360,71; 642,06; 1142,86 mg/kgBB memiliki perbedaan yang bermakna antar kelompok (Tabel VII). Hal tersebut menandakan bahwa ketiga peringkat dosis infusa tersebut memiliki kemampuan penurunan aktivitas ALT yang berbeda. Data aktivitas serum AST kelompok perlakuan IBPA 360,71 mg/ kgBB menunjukan perbedaan yang bermakna terhadap kelompok perlakuan IBPA 642,06 dan 1142,86 mg/kgBB, sedangkan antara kelompok perlakuan IBPA 642,06 dan 1142,86 mg/kgBB memiliki perbedaan aktivitas serum AST yang tidak bermakna (Tabel VIII). Hal tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan yang sebanding dimiliki oleh kelompok perlakuan IBPA 642,06 dan 1142,86 mg/kgBB dalam menurunkan aktivitas serum AST. Dengan demikian, kelompok perlakuan IBPA 360,71 mg/kgBB menghasilkan tingkat kerusakan hati yang paling rendah berdasarkan aktivitas serum ALT dan didukung dengan aktivita serum AST yang dihasilkan.

Aktivitas serum ALT kelompok IBPA 360,71 dan 1142,86 mg/kgBB menunjukan perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol Curliv® 4,05 mL/kgBB. Pada Tabel VI dan Gambar 8 menunjukkan bahwa purata aktivitas serum ALT kelompok perlakuan IBPA 360,71 mg/kgBB (49,2 ± 3,5 U/L) dan kelompok IBPA 1142,86 mg/kgBB (65,2 ±3,9 U/L) lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol Curliv® (105,4 ± 7,4 U/L). Hal ini juga didukung dengan purata aktivitas serum AST kelompok perlakuan IBPA 360,71 mg/kgBB (100,4 ± 5,3 U/L) dan IBPA 1142,86 mg/kgBB (148,2 ± 9,9 U/L) lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol Curliv®(377,0 ± 15,3 U/L) (Tabel VI dan Gambar 9). Dengan demikian, kelompok perlakuan IBPA 360,71 mg/kgBB dan IBPA 1142,86 mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol Curliv®.

Kelompok perlakuan IBPA 642,06 mg/kgBB menunjukkan perbedaan aktivitas serum ALT yang tidak bermakna dengan kelompok kontrol Curliv®4,05 mL/kgBB, sedangkan kedua kelompok tersebut menunjukkan perbedaan aktivitas serum AST yang bermakna. Purata aktivitas serum ALT (99,8 ± 1,8 U/L) dan AST (185,8 ±14,2 U/L) kelompok IBPA 642,06 mg/kgBB lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol Curliv® 4,05 mL/kgBB (Tabel VI, Gambar 8 dan

9). Dengan demikian, kelompok perlakuan IBPA 642,06 mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektif yang sebanding dengan kontrol Curliv®. Apabila dibandingkan dengan kontrol positif Curliv® yang diasumsikan memiliki daya hepatoprotektif sebesar 100%, maka dosis 360,71; 642,06 dan 1142,86 mg/kgBB memiliki daya hepatoprotektif berturut-turut sebesar 172,2%, 107,2% dan 151,7%.

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 65-69)

Dokumen terkait