• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati 1.Gambaran Umum KWT Melati 1.Gambaran Umum KWT Melati

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Tribudisyukur

B. Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati 1.Gambaran Umum KWT Melati 1.Gambaran Umum KWT Melati

Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati didirikan pada tanggal 08 oktober 1993. Terbentuknya KWT Melati ini dimulai dari kegiatan arisan kerja berupa ngoret, mutil kopi, tanam padi atau hampir semua kegiatan pertanian. Kemudian dari kegiatan tersebut didirikanlah KWT Melati yang dibantu oleh mahasiswa Pendidikan Praktek Lapangan (PPL) dari Universitas Lampung. Pada awal pembentukan KWT Melati memilki anggota berjumlah 48 orang, namun pada tahun 2009 anggota tinggal berjumlah 28 orang kemudian dari tahun ke tahun anggota KWT Melati terus mengalami peningkatan hingga pada september 2016 saat penelitian berlangsung, KWT Melati memiliki 91 anggota.

Pada awal pembentukan KWT Melati telah disepakati bersama untuk membayar simpanan pokok sebesar Rp 5.000 dan simpanan wajib Rp 250/bulan yang digunakan untuk modal usaha KWT Melati. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan bertambah berkembangnya perjalanan usaha yang ada di KWT Melati, pada saat ini kesepakatan tersebut telah berubah menjadi uang pokok sebesar Rp 1.200.000/anggota dan uang wajib sebesar Rp 10.000/anggota/tahun. Dimana pada akhir tahun akan diadakan pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota KWT Melati.

KWT Melati juga aktif dalam kegiatan konservasi yang dilakukan oleh kelompok HKm Binawana berupa penanaman tanaman MPTS dilahan HKm dan lahan milik anggota, ikut aktif dalam pembuatan kebun bibit dan pelatihan, KWT Melati juga sering mengadakan kerjasama dengan gapoktan dan kelompok lainnya dalam bidang usaha kecil dan pertanian. Kelompok ini memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Sebagai wadah berkomunikasi dan meningkatkan keterampilan untuk menunjang kesejahteraan keluarga. b. Untuk meningkatkan pendapatan keluarga anggota. c. Mendorong usaha anggota.

d. Membentuk lembaga ekonomi yang mempunyai permodalan yang kuat.

2. Struktur Organisasi KWT Melati

Adapun struktur organisasi kelompok wanita tani (KWT) melati adalah sebagai berikut:

a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Humas

e. Seksi-seksi/karyawan

- Karyawan mesin penggilingan kopi bubuk - Karyawan oven penggorengan kopi - Karyawan [embuatan label/cap kemasan - Karyawan pembantu

- Karyawan pemasaran kopi bubuk Gambar 3.1 Struktur Organisasi KWT Melati

KETUA YAYAH SURYANI SEKRETARI SUSPITA BENDAHARA SUMINARSIH HUMAS ETI SETIATI SEKSI-SEKSI SIMPAN PINJAM ROFIQ ATHUN MAJLIS TA‟LIM SULAWA TI PEMASAR AN EVIYANTI PENGOLA HAN HHBK SARI PERTANI AN IJAH ARISAN KERJA ETI SETIATI ANGGOTA

3. Keanggotaan KWT Melati

Anggota KWT Melati adalah sebagian besar istri petani yang berasal dari seluruh dusun yang ada di Desa Tribudisyukur, namun sejauh ini anggota KWT Melati berasal dari dusun setiamukti dan setiawaras padahal keanggotaan KWT Melati ini terbuka untuk seluruh wanita di Desa Tribudisyukur baik yang merupakan istri petani, petani ataupun bukan petani. Dalam kepengurusan organisasi, KWT Melati memiliki struktur organisasi yang membantu KWT Melati tetap terencana dan sesuai tujuan. KWT Melati ini diketuai oleh ibu Yayah Suryani, sekretaris ibu Suspita, bendahara ibu Suminarsih, humas ibu Eti Setiasih, ada beberapa di bidang kegiatan dan yang lainnya sebagai anggota, Struktur organisasi KWT dapat dilihat di lampiran. Kepengurusan organisasi KWT Melati ini tidak memiliki kurun waktu yang spesifik, sehingga masa jabatan kepengurusan tidak dapat ditentukan, karena sejauh ini kepengurusan masih tetap sama dengan kepengurusan saat KWT Melati ini pertama dibentuk.

4. Kegiatan KWT Melati

1) Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

Pekon Tribudisyukur merupakan Pekon yang subur dan kaya akan hasil pertanian seperti kopi, padi, pisang dan hortikultura, karena wilayah yang strategis untuk menanam jenis tanaman tersebut, untuk itu KWT Melati berkeinginan

untuk memanfaatkan hasil dari tanaman tersebut untuk diolah dan dipasarkan sendiri guna menambah penghasilan kelompok atau anggota dan masyarakat yang ada dilingkungan kerja KWT Melati.

Saat ini KWT Melati telah melaksanakan pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di areal HKm dengan produksi utama kopi yaitu sebanyak 2-3 ton kopi bubuk per bulan. Selain produksi utama kopi bubuk, KWT Melati juga memasarkan gula aren, madu hutan, keripik singkong dan keripik pisang. Berdasarkan tingkat kebutuhan analisis yang lebih utama bagi KWT Melati adalah untuk produk kopi bubuk, gula aren, dan madu hutan, maka penelitian ini memilih produk kopi bubuk sebagai objek penelitian dari KWT Melati. 2) Kegiatan usaha pemasaran

Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati berada dilingkungan yang cukup jauh dari pusat jual beli (pasar) dan anggota masyarakatnya juga mayoritas penghasilannya juga adalah petani musiman (petani kopi). Untuk itu pengurus dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati sepakat untuk mengadakan kegiatan usaha pemasaran sembako gerabatan, kopi bubuk, jual beli hasil pertanian perkebunan seperti gula aren, kopi, lada, kemiri, beras, umbi-umbian, sayur-sayuran dan sebagainya. Hasil-hasil tersebut kemudian sebagian di olah

melalui kegiatan usaha pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan sebagian lagi di pasarkan sebagaimana mestinya.

Tujuan kegiatan ini untuk mengoptimalkan pengolahan dan pemasaran hasil produksi kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, sehingga dampak ekonomi yang signifikan dan kegiatan HKm akan terus berlanjut. Pemasaran produk kopi yang dilakukan oleh KWT Melati hanya dipasarkan disekitar Way Abung, Metro dan Bandar Lampung.

3) Kegiatan majelis ta’lim

Pekon tribudisyukur pada umumnya dan KWT Melati pada khususnya menganut Agama Islam, dan KWT Melati juga berada dilingkungan pondok pesantren Miftahul Huda 007 maka dari itu masyarakat ataupun KWT Melati selalu aktif dalam mengikuti semua kegiatan Majelis Ta‟lim. Adapun kegiatan yang ada di majelis ta‟lim meliputi:

a. Pengajian rutin setiap malam minggu b. Pengajian rutin setiap hari jum‟at

c. Arisan uang mingguan Rp 10.000/orang d. Bakti sosial

e. Infaq

4) Kegiatan simpan pinjam

Kegiatan simpan pinjam yang ada di KWT Melati merupakan kegiatan rutin yang berasal dari kegiatan usaha

yang dilakukan oleh KWT Melati. Modal untuk simpan pinjam berasal dari simpanan anggota dan hasil kegiatan usaha yang dilakukan oleh KWT Melati dalam pengelolaan HHBK. Kegiatan simpan pinjam hanya bisa didapatkan oleh anggota KWT Melati, tetapi cara pengembaliannya harus tepat waktu dalam perjanjian dan tidak harus membayar bunga, kecuali ada hibah dari peminjam uang.

5) Arisan kerja/gotong royong

Berdirinya KWT Melati Tribudisyukur berawal dari kegiatan Arisan kerja/gotong royong, dan sejak tahun berdirinya kelompok pada tahun 1993 sampai sekarang kegiatan tersebut tahun demi tahun tidak pernah berhenti. Arisan kerja dilakukan dalam kegiatan pengelolaan HHBK dimana upah tenaga kerja diakumulasi dan dibayarkan kepada pekerja dalam periode waktu tertentu, biasanya dalam periode waktu satu tahun pada bulan agustus atau september setelah panen raya. Tujuan dari arisan kerja ini yaitu:

a. Mendorong usaha untuk pendapatan keluarga b. Meningkatkan kesadaran anggota untuk menabung c. Meningkatkan kesadaran anggota akan pentingnya hidup

gotong royong

d. Meningkatkan kemampuan anggota untuk mengurus administrasi

e. Meningkatkan usaha kelompok agar mempunyai kelembagaan yang kuat.

6) Prestasi yang diraih KWT Melati

Selama menjalankan kegiatan usaha, KWT Melati telah meraih prestasi antara lain sebagai berikut :

1. Tahun 1997 memperoleh Piagam pengukuhan kelas Kelompok Pemula.

2. Tahun 2010 memperoleh kepercayaan dari BP-DAS dengan program hibah kecil SCBWM.

3. Tahun 2011 memperoleh juara 1 lomba ketahanan pangan tingkat kabupaten Lampung Barat.

4. Tahun 2011 memperoleh kepercayaan dari BP-DAS dengan Program hibah kecil SCBFWM.

5. Tahun 2011 memperoleh juara 2 lomba kehanan pangan tingkat provinsi Lampung.

6. Tahun 2012 memperoleh kepercayaan dari kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) melalui Dinas Perkebunan kabupaten Lampung Barat.

7. Tahun 2014 memperoleh juara 1 lomba Kewirausahaan Sosial Masyarakat Komunitas kelas Madya Tingkat Nasional Program AGF-BC-CEC.

8. Tahun 2014 memperoleh juara 2 lomba ketahanan pangan tingkat provinsi Lampung.

9. Tahun 2015 meraih penghargaan Kalpataru kategori penyelamat lingkungan.