• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Produk Yang Dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Menurut Perspektif Ekonomi Islam

BAB IV ANALISIS DATA

B. Pengembangan Produk Yang Dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Menurut Perspektif Ekonomi Islam

Dalam konteks Islam, produk atau jasa yang dibuat harus memperhatikan unsur kehalalan produk, bermutu, bermanfaat dan berhubungan dengan kehidupan manusia. Melakukan jual beli yang mengandung unsur tidak jelas (gharar) terhadap suatu produk akan menimbulkan potensi terjadinya penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak.

Produk atau jasa yang dibuat dan dapat diperjual belikan hanya dapat terwujud dengan adanya perizinan untuk digunakan atau dikonsumsi

dalam Islam, Menurut jenis makanan, dan cara memproduksinya serta memperolehnya. Pasangan halal adalah thayyib yang berarti baik. Suatu makanan dan minuman tidak hanya halal, tetapi harus baik, apakah layak dikonsumsi atau tidak, atau bermanfaatkah bagi kita yang mengkonsumsi.

Selain kita memperhatikan kehalalan produknya, kita juga perlu memperhatikan mutu produk. Secara opersional mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan atau kepuasan pelanggan. Dalam tanggung jawab sosial, seseorang harus mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya terhadap masyarakat apabila melakukan perbuatan tercela. Tanggung jawab sosial ini diiringi norma-norma sosial, karenanya rasa malu dalam diri seseorang dapat memperkuat tanggung jawab sosialnya. Hasil pekerjaan barang atau jasa perlu dijaga mutunya supaya jangan sampai mengecewakan konsumen. Satu kali proses produksi mulai dari perancangan mutu produk sampai menjadi produk produk jadi, didalam kegiatan dilakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh termasuk mengendalikan pekerjaan.

Setelah produk tersebut telah memiliki mutu yang baik sehingga pelanggan puas akan produk yang kita produksi maka harus diperhatikan juga manfaatnya dan berhubungan dengan kehidupan manusia. Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang ditawarkan produk tersebut. Produk yang diproduksi dapat bermanfaat bagi masyarakat atau konsumen yaitu dapat meningkatkan stamina, menjaga kesehatan mulut, mengurangi resiko diabetes dan lain-lain, dan

akhirnya dapat memajukan keberhasilan produk atau jasa seperti yang di contohkan Rasulullah SAW yang menjual produk-produk yang bermanfaat untuk di gunakan oleh konsumennya. Hal tersebut mencerminkan bahwa islam memberikan kita gambaran bahwa dalam berbisnis kita harus memperhatikan manfaatnya bagi masyarakat atau konsumen.

Selain manfaat, dalam pengembangan produk juga harus memperhatikan unsur ketidak jelasan (gharar), pada saat Rasulullah SAW dalam berbisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging dalam sosoknya. Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk makkah, sangat teguh memegang kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali menghianati kepercayaannya itu. Melakukan jual beli yang mengandung unsur tidak jelas (gharar) terhadap suatu produk akan menimbulkan potensi terjadinya penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak. Hal ini telah diterangkan dalam al-qur‟an surat Al-Baqarah ayat 42 bahwa manusia diperintahkan untuk berlaku jujur dan tidak untuk menyembunyikan hak orang lain.

Pada hakikatnya setiap usaha atau bisnis baik yang berlatar

belakang syari‟ah maupun non syari‟ah memiliki tujuan mendapatkan

keuntungan dari bisnis atau usaha yang dijalankan. Usaha yang harus dilakukan perusahaan agar mendapat keuntungan untuk mencapai target penjualan ialah dengan cara memaksimalkan kualitas pada produk dan pengembangan produknya. Pengembangan produk adalah salah satu strategi yang tepat dan dapat diterapkan oleh perusahaan untuk

mengembangkan produknya. Tak terkecuali KWT Melati menerapkan strategi pengembangan produk dalam mengembangkan produknya.

Dalam islam yang menjadi acuan dalam berbisnis atau berniaga adalah hubungan yang baik antara manusia dengan manusia dan hububungan antara manusia dengan allah. Pengembangan produk yang diterapkan pada KWT Melati dalam perspektif islam yakni kopi bubuk cap semut yang di produksi oleh KWT Melati sudah memiliki label halal hal ini ditunjukan dari hasil wawancara kepada responden dengan persentase sebanyak 100%, hal ini telah diuji oleh lembaga MUI dan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) berdasarkan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Kopi bubuk yang di produksi KWT Melati juga bermutu sangat baik, kopi bubuk cap semut dapat mempertahankan citarasa kopinya sehingga dapat memuaskan konsumen yang mengkonsumsi kopi bubuk cap semut, berkaitan dengan citarasa persentase yang diperoleh dari wawancara kepada responden mencapai 100%. Sehingga citarasa kopi bubuk cap semut sangat baik dan tanpa dicampur bahan baku lainnya.

Selain itu juga kopi bubuk yang di produksi KWT Melati juga bermanfaat untuk di konsumsi. Mengenai manfaat kopi bubuk jika dilihat dari hasil wawancara menunjukan bahwa kopi bubuk cap semut depat bermanfaat dengan persentase jawaban ya sebesar 100%. Manfaat kopi bubuk cap semut bagi masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dan

keinginan konsumen, dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi oleh setiap orang pada umumnya yaitu pria.

KWT Melati menjual produk kopi bubuk tidak ada unsur gharar karena KWT Melati memproduksi produknya dengan jelas tanpa adanya unsur penipuan dan tidak merugikan pihak lain. Dalam kemasan produk kopi bubuk cap semut di tampilkan komposisi produk tujuannya agar masyarakat/konsumen menilai bahwa kopi bubuk cap semut tidak ada campur bahan baku apapun. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang diperoleh hasil wawancara cukup tinggi dengan jawaban ya sebanyak 96%.

Dari beberapa indikator pengembangan produk dalam perspektif ekonomi islam yang telah dijelaskan diatas bahwa KWT Melati telah memperhatikan kehalalan produknya dengan perolehan persentase wawancara sebanyak 100%, hal ini menunjukan bahwa produk yang di produksi oleh KWT Melati aman untuk dikonsumsi oleh siapapun.

Selain kehalalan produk KWT Melati juga memperhatikan mutu produknya, mutu pada produk kopi bubuk cap semut sangat baik hal ini ditunjukan dari persentase wawancara yang diperoleh dari responden yaitu sebanyak 100%, sehingga banyak konsumen yang mengkonsumsi produk kopi bubuk cap semut.

KWT Melati juga dapat bermanfaat untuk masyarakat/konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat/konsumen. Bermanfaat juga untuk orang-orang yang mengkonsumsi kopi bubuk cap

semut selain untuk menghilangkan rasakantuk kopi bubuk juga dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.

Selanjutnya KWT Melati juga tidak melakukan kecurangan (gharar) terhadap produk kopi bubuk yang dipasarkan, oleh sebab itu KWT melati menampilkan komposisi pada kemasan, menampilkan label halal sehingga produk kopi bubuk cap semut banyak diminati oleh konsumen. Hal tersebut menunjukan bahwa pengembangan produk yang dilakukan KWT Melati yakni dengan adanya pengembangan produk, KWT Melati memperoleh keuntungan yang lebih banyak dibandingkan periode tahun sebelumnya.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dan analisis pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Bahwasanya Pengembangan produk kopi bubuk cap semut di KWT Melati, apabila ditinjau berdasarkan indikator yaitu produk orisinal, modifikasi produk dan usaha riset produk maka dapat dikategorikan kopi bubuk cap semut sudah berkembang dengan baik. Karena pengembangan produk kopi bubuk cap semut telah berjalan dengan baik maka ini menjadi salah satu faktor pendukung untuk dapat meningkatkan penjualan produk kopi bubuk cap semut yang ada di KWT Melati, hanya saja KWT Melati tidak melakukan usaha riset produk dalam mengembankan produknya. akan tetapi dalam meningkatkan penjualan kopi bubuk cap semut yang dikembangkan oleh KWT Melati dapat berjalan dengan baik.

2. Dalam perspektif ekonomi Islam, pengembangan produk kopi bubuk cap semut yang di produksi oleh KWT Melati, produk yang dihasilkan memiliki kualitas atau mutu yang sangat baik, dapat bermanfaat bagi masyarakat yaitu dapat meningkatkan stamina, menjaga kesehatan mulut, mengurangi resiko diabetes dan lain-lain. Dan halal untuk dikonsumsi serta produk yang dijual belikan tersebut tidak gharar (jelas) sebagaimana yang diperintahkan dalam

islam mengenai jual beli oleh KWT Melati sudah terpenuhi dengan baik.

B. Saran

Dari hasil analisis diatas dan penarikan kesimpulan sebelumnya, penulis akan mengemukakan beberapa saran untuk pengelola kopi bubuk cap semut yang dikelola oleh KWT Melati tribudisyukur sebagai berikut: 1. Dengan sarana dan prasarana masih kurang, pengembangan produk

kopi bubuk cap semut sudah berkembang dengan baik, akan tetapi perlu mengoptimalkan pengolahan dan pemasaran hasil produksi kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, sehingga dampak ekonomi yang signifikan akan terus berlanjut.

2. Agar penjualan KWT Melati dapat lebih meningkat peneliti memberikan saran untuk dapat melakukan usaha riset produk.

3. Dari hasil penelitian yang diteliti bahwasanya kemasan pada kopi gula tidak memiliki batasan kadaluarsanya untuk itu peneliti memberikan agar ditambahkan supaya konsumen dapat melihat batas kadaluarsanya.

4. Dalam kemasan tambahkan himbauan atau pesan moral agar konsumen dapat tertarik dengan produk yang produksi oleh KWT Melati.

5. Berhubung pengembangan produk kopi bubuk cap semut sudah berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat tribudisyukur, maka KWT Melati harus dapat

mempertahankan Produk kopi bubuk cap semut agar masyarakat atau konsumen tetap percaya dengan produk kopi bubuk cap semut.