• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran

2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )

Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri dari: produk, harga, distribusi, dan promosi.33 Marketing Mix yaitu kegiatan mengkombinasikan berbagai kegiatan marketing agar dicapai kombinasi maksimal dan hasil yang paling memuaskan. Ada empat elemen yang tercakup dalam bauran pemasaran ini yang dikenal dengan elemen 4P yang terdiri dari priduct, price, place, dan promotion.34

Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Jadi dengan Marketing Mix itu akan dapat ditentukan tingkat keberhasilan pemasaran yang diikuti oleh kepuasan konsumen. 35 Untuk mencapai tujuan pemasaran, maka keempat unsur tersebut harus saling mendukung satu dengan yang lain atau dengan kata lain, manajemen harus berusaha agar variabel-variabel Marketing Mix itu dapat terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Jadi tidak hanya salah satu komponen saja yang diprioritaskan, tetapi apabila

33

Pandji Anoraga, 2009, Op.Cit, hlm. 220

34

Buchari Alma, Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung, 2006, hlm. 180

35

Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan), Edisi Ke-lima, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, 2003, hlm. 274

perusahaan ingin memenuhi kebutuhan secara memuaskan maka harus didukung oleh keempat unsur tersebut.36

a. Strategi produk

Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Di dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemsaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (product mix), merek dagang (brand) cara pembungkusan/kemasan produk (product packaging), tingkat mutu/kualitasproduk, dan pelayanan (services) yang diberikan. Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yangdituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.37

36

Ibid, hlm. 273

37

Produk atau jasa yang dibuat harus memperhatikan kehalalan, bermutu, bermanfaat dan berhubungan dengan kehidupan manusia. Melakukan jual beli yang mengandung unsur tidak jelas (gharar) terhadap suatu produk akan menimbulkan potensi terjadinya penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak. 38 Sebagaimana Firman Allah Swt dalam surat Al-baqarah ayat 42:

               

“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui”.

Kualitas dari suatu produk harus menjadi perhatian utama dimana barang yang dijual harus jelas dan baik kualitasnya. Agar calon pembeli dapat menilai dengan mudah terhadap produk tersebut. Dengan demikian, pengertian produk ekonomi syari‟ah haruslah memenuhi standarisasi mutu, berdaya guna, mudah dipakai, indah dan memiliki daya tarik.

b. Strategi Harga

Selain desain produk, harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan yang menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Murah dan mahalnya harga

38

suatu produk sangat relatif sifatnya.39 Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung, namun erat hubungannya dalam penetapan harga adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara antara produk substitusi dan produk komplementer, serta potongan (discount) untuk para penyalur dan konsumen.40

Pada bagian lain juga konsumen tidak jarang memberikan harga barang jauh dibawah harga yang sebenarnya, itu juga termasuk hal yang tercela didalam muamalah yang Islam, sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Furqaan ayat 67:                     

“dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”.

Islam mengajarkan sikap tengah-tengah dalam

bersikap, artinya penentuan harga dalam ekonomi syari‟ah

didasarkan atas mekanisme pasar, yakni harga ditentukan

39

Pandji Anoraga, 2009, Op.Cit, hlm. 221

40

berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran atas azas sukarela (an’taradhiin). Sehingga tidak ada satu pihak pun yang teraniaya atau terzalimi. Dengan syarat kedua belah pihak yang bertransaksi mengetahui mengenai produk dan harga yang dipasarkan.

c. Strategi Penyaluran (Distribusi)

Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan penyaluran merupakan penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribution). Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan. Efektivitas penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk menjamin tersedianya produk disetiap mata rantai saluran tersebut.41

Pembidikan pasar juga berarti menetukan pesaing. Pada masa Nabi Muhammad SAW kafilah dagang harus meneliti posisi pesaing dan menentukan posisinya yang terbaik. Penentuan posisi adalah tindakan untuk merancang citra pedagang serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan

41

pedagang dalam kaitannya dengan pesaingnya. Tugas penentuan posisi terdiri dari tiga langkah: mengenali keunggulan bersaing yang mungkin untuk dimanfaatkan, memilih yang paling tepat dan secara efektif mengisyaratkan kepada pasar tentang posisi yang dipilih pedagang.42

d. Strategi Promosi

Usaha perusahaan untuk mempengaruhi dengan merayu (persuasive communication) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan pemasaran disebut promosi. Kombinasi dari unsur-unsur atau peralatan promosi dikenal dengan acuan/bauran promosi (promotional mix), yang terdiri dari: advertensi, personal selling, promosi penjualan (sales promotion) dan publisitas (publicity).

1) Advertensi, merupakan suatu bentuk penyajian dan

promosi dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat nonpersonal. Media yang sering digunakan dalam advertensi ini adalah radio, televisi, majalah, surat kabar dan billboard.

2) Personal selling, merupakan penyajian secara lisan

dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.

42

Vethzal Rivai, Amir Nuruddin, Faisar Ananda, Arfa, Islamic Business and Econimic Ethics, Bumi Aksara, Jakarta, 2012, hlm. 381

3) Promosi penjualan (sales promotion), yang merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertens dan publisitas, yang merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti pameran, pertunjukan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara teratur. Biasanya sales promotion dilakukan pada periode tertentu. Tujuan diadakan sales promotion yaitu:

a) Menarik para pembeli baru

b) Memberi penghargaan kepada pemakai yang lama c) Meningkatkan daya beli

d) Menghindarkan konsumen lari ke merek lain e) Meningkatkan jumlah penjualan jangka pendek 4) Publisitas (publicity), merupakan usaha untuk

merangsang permintaan dari suatu produk secara nonpersonal dengan membuat, baik yang berupa berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media tercetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut. Tujuan dari publicity ialah untuk memberikan citra yang baik dari masyarakat terhadap perusahaan. Melalui publicity dapat dibentuk

pandangan baik dan mencegah berita-berita negatif terhadap perusahaan.43

Promosi yang dilakukan Nabi Muhammad SAW lebih menekankan pada hubungan dengan pelanggan meliputi berpenampilan menawan, membangun relasi, mengutamakan keberkahan, memahami pelanggan, mendapatkan kepercayaan, memberikan pelayanan hebat, berkomunikasi, menjalin hubungan yang bersifat pribadi, tanggap terhadap permasalahan, menciptakan perasaan satu komunitas, berintegrasi, menciptakan keterlibatan dan menawarkan pilihan.44

Produk (product) didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-banrang yang berwujud (tangible). Dalam arti luas produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini.45 Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar.46

43

Ibid, hlm. 268

44

Vethzal Rivai, Amir Nuruddin, Faisar Ananda, Op.Cit, hlm. 390

45

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2006, hlm. 266

46