Dalam rangka pelaksakan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahun 2015 dan pencapaian Universal Acces untuk layanan sanitasi tahun 2015-2019, dimana Pemerintah Kota Langsa telah menyusun Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada tahun 2010 yang tergabung dalam 424 Kota dan 506 Kabupaten di seluruh Indonesia. Berkenaan dengan hal tersebut berikut kami uraikan status dan implementasi SSK Tahun 2010-2014, yang berkaitan dengan Subsektor Air Limbah, Pengelolaan Persampahan dan Drainase Perkotaan.
2.2.1 Sub Sektor Air Limbah
Daerah Pada umumnya air limbah dapat menimbulkan dampak, yaitu dampak terhadap kehidupan biota air, dampak terhadap kualitas air tanah, dampak terhadap kesehatan, dampak terhadap estetika lingkungan. Pada wilayah perkotaan mudah terlihat adanya sarana air limbah yang dialirkan melalui saluran-saluran.
Tabel 2.7.Kemajuan pelaksanaan SSK untuk Sub Sektor Air limbah domestik
SSK (2010-2014) SSK (2015 – 2019)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Tertanggulanginya
permasalah Air Limbah Kota Langsa Pada Akhir Tahun 2014 Baik di Ibu Kota dan Ibu Kota Kecamatan.
Terwujudnya kondisi buang air besar sembarangan (BABS) di Kota Langsa hingga akhir tahun 2014
Perilaku BABS masih tinggi
BABS : 26 % Penduduk Kota Langsa atau setara 2161 kk yang masih BABS
Fasilitas pengelolaan Limbah Rumah tangga yang tidak memadai (38 %) Wc cemplung dan lain-lain.
Pencemaran Tangki septic yang tidak aman 27.4 % dan Pencemaran SPAL 45.5 % (ehra)
Meningkatnya Akses RumahTangga terhadap Pengelolaan Air limbah (90% system on-site) Dan Akses RumahTangga terhadap Pengelolaan Air limbah (10% system off-site/ 5% komunal dan 5%
Sewerage sytem)
Masih kurangnya Akses pelayanan air
limbah bagi masyarakat
Tingkat Kepemilikan Jamban 91.23 %, sedangkan 8.77 % masyarakat belum memiliki Jamban (ehra) (Pembangunan SANIMAS di 5 lokasi pada tahun 2015) Belum tersedianya
Sistem off-site. Belum tersedianya sistem off-site.
SSK (2010-2014) SSK (2015 – 2019) 26
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
Meningkatkan
Pemahaman dan Pelayanan Kepada Masyarakat akan
Meningkatnya Jumlah tangki septic baru mencapai 18 %,(ehra
Berfungsinya IPLT Pemahaman
masyarkat tentang sanitasi masih minim
Kapasitas IPLT belum terencana sesuai
angkut (Truck Tanki) Keterbatasan Alat angkut
Kondisi IPLT di Kota
Langsa belum berfungsi optimal (Design IPLT tahun 2015)
Tersedianya Jaringan SPAL Skala Kawasan
Belum adanya jaringan Sistem Pengolahan Air Limbah
Belum adanya MP Air
Limbah Skala Kawasan (Outline Plan
Air Limbah Skala Kawasan Tahun 2015) Akses RumahTangga
terhadap Pengelolaan Air limbah (5% Sewerage sytem)
Air limbah masih dialirkan ke dalam drainase
Belum adanya Jaringan sewerage sistem baik skala komunal ataupu kawasan
Sumber : Analisis
2.2.2 Pengelolaan Persampahan
Kondisi sistem pengelolaan persampahan pada umumnya masih berjalan dengan paradigma klasik yaitu kumpul, angkut dan buang. Pada kenyataannya dengan masih berlangsungnya paradigma lama ini akan memberikan dampak negativ karena sampah tidak dikelola dan tidak ada upaya untuk mengurangi timbulan sampah. Seiring dengan berjalannya waktu dan dinamika pembangunan dan pertumbuhan penduduk diharapkan pengelolaan persampahan secara terpadu akan lebih optimal.
Kota Langsa 2015 ‐ 2019
27
SSK BAB II
Tabel 2.8. Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Sub Sektor Persampahan
SSK (2010-2014) SSK (2015 – 2019)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4) 2 Desa, Peningkatan layanan Penuh Termasuk Sapuan Jalan
untuk 12 Desa.
Fasilitas TPSP yang belum memadai.
19.8 % sampah yang dikumpulkan di TPS (ehra)
Pengelolaan sampah yang Dibuang
kesungai/kali/laut/danau dan Perilaku
Pembakaran Sampah
76 % Sampah Dibakar (ehra)
63.0 % penduduk tidak terlayani pengangkutan sampah (ehra).
Peningkatan Volume sampah terangkut /Tahun dengan produksi sampah. di Kota Langsa
Paraktek Pemilahan
dari sumbernya
Belum adanya Minat Pihak Lain dalam Pengelolaan Persampahan
Belum Adanya Pihak Lain yang berminat dalam pengelolaan
&Daur Ulang sampah (Komposting)
Belum adanya Inovasi Teknologi Untuk Nilai tambah secara Ekonomis
Meningkatnya Akan Pola Hidup Bersih dan Sehat
Tingkat Partisipasi dan Kepahaman Masyarakat serta kepedulian Pihak Swasta
Adanya Gerakan Sadar Lingkungan yang dicangakan Oleh Bapak Walikota
Bertambahnya Alat angkut (Truck Sampah dan Becak Motor Betor)
Keterbatasan Alat
angkut Kondisi Alat Angkut Sampah yang memadai Meningkatkan minat
warga untuk melakukan 3R dan
Komposting
Belum Tersedianya Unit 3R Skala Desa/Kawasan
Adanya Unit 3R di Tahun 2015 (2 Dari Keg. APBN dan 1 Keg DAK)
TPA dengan Skema
Sanitary landfill TPA beroperasi dengan
Open dumping skema Controlled landfill bisa berjalan
Sumber : Analisis
2.2.3 Pengelolaan Drainase Perkotaan 28
Kondisi drainase Perkotaan yang ada belum banyak membantu karena saluran yang ada masih belum bersinergi antara hierarki saluran dan pengurangan area genangan seluas 200 Ha. Perencanaan Pembangunan drainase yang diperuntukkan untuk penanggulangi debit air hujan yang berada diatas permukaan dengan secepatnya dapat dilarkan dengan mudah ke saluran-saluran pengumpul yang kemudian dialirkan ke saluran induk, saluran pembuangan, dan juga badan-badan sungai, dengan harapan tidak terjadi genangan air tanah yang berakibat pada higienitas lingkungan dan distorsi konstruksi badan jalan.
Tabel 2.9. Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Sub Sektor Drainase
SSK (2010-2014) SSK (2015 – 2019)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Resapan Air ke dalam tanah, melalui lubang-lubang biopori, sumur serapan dan parit resapan
Fasilitas Drainase
yang belum memadai Pengaruh Climate Change
Perencanaan Teknis MP Drainase Perkotaan
Telah tersedia
Masterplan Dokumen Rencana Teknis akan Fasilitas Drainase
Meningkatnya Luasan Kolam penampungan, Waduk-waduk dan sejenisnya
Belum adanya Kolam penampungan guna menampung Debit air Yang melimpah ketika musim penghujan dan antisipasi gelombang pasang
Terdapat 453 Ha Area Genangan
Memperbaiki kondisi drainase dan sarana pendukungnya
Adanya Tumpukan Sampah dalam drainase
Perlunya sosialisasi Pola hidup Masyarkat dan Partisipasi Dunia Usaha Terjadinya
Penumpukan Perawatan Belum
maksimal, dan failure
Kota Langsa 2015 ‐ 2019
29
SSK BAB II
SSK (2010-2014) SSK (2015 – 2019)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Sendimen construction
Peruntukan dan Alih Fungsi Drainase
fungsi saluran drainase perkotaan untuk sistem Pengaturan air hujan masih disatukan dengan Pembuangan air limbah rumah tangga (grey water)
Sumber : Analisis