• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA PIKIR,

A. Deskripsi Teoretis

3. Kemampuan Berkomunikasi

Pada mulanya, komunikasi yang tetap hanya terdapat pada masyarakat kecil, kelompok orang yang hidup berdekatan yang merupakan satu unit politik. Tetapi sekarang, akibat kecepatan media informasi dan kompleknya

21

Isjoni, op. cit., hal. 57

22

berbagai macam hubungan, maka komunikasi telah menjadi maslah semua orang. Komunikasi merupakan inti dari semua hubungan sosial, apabila orang telah mengadakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan mentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat atau mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan atau menghilangkan masalah yang muncul.23

Persoalan komunikasi yang saling menjadi perhatian adalah bagaimana komunikasi yang kita lakukan bisa efektif (Berhasil-guna) terhadap orang lain. Itu bisa berarti dalam urusan mempengaruhi orang lain agar mau melakukan apa yang kita inginkan.24

a. Pengertian dan Komponen Komunikasi

Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktivitas komunikasi tersebut.25 Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak langsung langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, kode suara, atau kode tulisan.

Menurut Hovland, Janis & Kelley, Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Menurut Berelson dan Stainer,

23

A. W. Widjhaja. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. (Jakarta: Bumi Aksara 2008). hal. 4

24

Siti Mutmainah dan Ahmad Fauzi. Psikologi Komunikasi. (Jakarta: Universitas Terbuka Depdiknas 2005). hal. 2

25

Sasa Djuarsa Sendjaja. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta, Universitas Terbuka Depdiknas 2005). hal 10

komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. Dan menurut Lasswell menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yakni siapa (pelaku komunikasi pertama yang punya ide sebagai sumber), mengatakan apa (isi informasi yang disampaikan), kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima), melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi), dan dengan akibat apa (hasil yang terjadi pada diri penerima). Defenisi ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.26

Hovlan, Janis & Kelly menyebut bahwa dalam komunikasi terdapat komponen-komponen komunikasi, yaitu: 1) komunikator, yang bertugas untul menyampaikan stimulus (biasa dalam bentuk kata-kata). 2) komuniksai yang berperan sebagai peneerima berita. 3) pesan yang diperbincangkan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses komunikasi melibatkan adanya pemberi berita pesan (komunikator/sender), berita atau pesan yang disampaikan (massege), dan penerima berita atau pesan (reseptor).

b. Karakteristik Komunikasi

Ada enam karakteristik komunikasi yang diperoleh dari gambaran pengertian yang telah dikemukakan diatas. Dan karakteristik teresebut adalah: 27

1) Komunikasi adalah suati proses yaitu Komunikasi itu proses dinamis dan komunikasi itu tak bisa diulang dan diubah. Komunikasi bersifat dinamis, karena komunikasi bukanlah suatu yang statis (diam), segala sesuatu dalam komunikasi bersifat

26

Sasa Djuarsa Sendjaja. op. cit., hal. 10-11

27

akumulatif. Kita berkomunikasi sepanjang hidup kita, oleh karenanya setiap interaksi dimana kita terlibat merupakan bagian dari serangkaiaan kejadian yang saling berhubungan. Dengan kata lain pengalaman komunikasi kita saat ini merupakan akhir dari pengalaman masa lalu atau merupakan awal dari pengalaman masa datang kita.

2) Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan, yaitu sesuatu kegiatan yang dilakukan secara sadar. Pengertian sadar disini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang berada dalam kondisi normal bukan dalam keadaan mimpi. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakukanya. 3) Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para

pelaku yang terlibat.

4) Komunikasi bersifat simbolis, yaitu tindakan yang dilakukan dengan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata.

5) Komunikasi bersifat transaksional. Yaitu keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukkan oleh salah satu pihak, tetapi oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi.

6) Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang, yaitu para peserta yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.

c. Fungsi Komunikasi

Setiap pengalaman komunikasi menghasilkan satu atau lebih fungsi. Misalnya saja komunikasi dapat menolong kita untuk mengetahui siapa diri kita, atau memapankan suatu hubungan dengan seseorang, atau mencoba untuk mengubah sikap dan prilaku, baik diri kita maupun orang lain. Ada tiga fingsi utama yang dapat diketahui, yaitu

1) Memahami diri sendiri dan orang lain

Kita membutuhkan feedback (umpan balik) setiap waktu dari orang lain secara tetap juga butuh feedback dari kita. Melaui proses komunikasi kita akan dapat mempelajari kenapa kita bisa percaya dan tidak percaya, apakah pikiran dan perasaan kita sampaikan dengan jelas. Pada kondisi apakah kita memiliki kekuatan untuk dipengaruhi orang lain serta apakah kita mampu apa tidak, secara efektif membuat keputusan atau menyelesaikan konflik dan maslah.

2) Memapankan hubungan yang bermakna

Memapankan hubungan yang bermkana yang dimaksud dengan hubungan bermakna adalah bahwa guna mencapai hubungan yang harmonis, kita tidak dapat hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga harus mempertimbankan kebutuhan dan keinginan orang lain. Dalam suatu komunikasi, masing-masing yang terlibat harus memenuhi kebutuhan untuk diterima, dikontrol dan mendapatkan kasih sayang.

3) Mengubah sikap prilaku

Dalam interaksi antar pribadi, kelompok kecil dan kelompok publik, setiap individu memiliki kesempatan untuk mempengaruhi orang lain baik secara bersandar atau tidak. Kita mengabiskan banyak waktu untuk mencobamempengaruhi orang lain agar berpikir seperti

“apa yang kita pikir” bertindak sebagaimana +apa yang kita lakukan” dan menyukai “apa yang kita sukai”. Kadangkala upaya kita berhasil

dan kadangkala tidak. Dalam banyak kasus pengalaman membujuk kita menghasilkan kepada kita kesempatan untuk mempengaruhi orang lain karenya kita dapat mencoba untuk mewujudkan tujuan kita.28

Kita tidak dapat tidak berkomunikasi, artinya bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari aktivitas berkomunikasi. Baik pada tujuan tertentu maupun tanpa disadarinya

28

manusia melakukan komunikasi. Bahkan dalam kondisi tidak menginginkan sekalipun manusia serigkali harus terlibat dalam komunikasi.

d. Tujuan Komunikasi

Kegitan atau upaya komunikasi yang dilakukan tentu memiliki tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud adalah pada suatu hasil atau akibat yang diinginkan oleh pelaku komunikasi. Secara umum, menurut Wilbur Schramm, tujuan komunikasi dapat dilihat pada dua perspektif kepentingan yaitu kepentingan sumber/pengirim/komunikator dan kepentingan penerima/komunikan. dengan demikian maka tujuan komunikasi yang ingin dicapai adalah

Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan sumber 1) Memberikan informasi

2) Mendidik

3) Menyenangkan/ menghibur 4) Mengajukan suatu tindakan

Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan penerima 1) Memahami informasi

2) Mempelajari 3) Menikmati

4) Menerima atau menolak anjuran29

Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan antara lain seperti pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti, memahami orang lain, gagasan kita diterima oleh orang lain dan menggerakkan orang lain agar melakukan sesuatu.30

29

Sasa Djuarsa Sendjaja, op. cit., hal. 19

30

e. Kemampuan Berkomunikasi Lisan Bagi Siswa

Kemampuan berkomunikasi merupakan bagian dari kemampuan hidup sosial yang sangat penting dimiliki oleh siswa untuk bekal hidup bermasyarakat.31 Banyak profesi yang menuntut kecakapan berkomunikasi lisan dimiliki dengan baik, misalnya guru, dosen, wartawan, dokter, presenter, pengacara, konsultan, diplomat, politikus dan masih banyak lagi bidang pekerjaan yang lain. Walaupun tidak semua siswa jadi pekerja seperti yang disebutkan, kecakapan siswa mutlak harus dimiliki oleh siswa. Sebagai makhluk sosial, siswa harus memecahkan maslah yang timbul sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sosial dan menampilkan diri sesuai norma yang berlaku di masyarakat. Berkaitan dengan hal itu, Jhon Dewey telah mengemukakan bahwa sudah sepantasnya sekolah sebagai miniatur masyarakat mendidik siswa tata cara bermasyarakat dalam konteks sesungguhnya.32

Terdapat beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi, yaitu sumber, komunikator, pesan, saluran, penerima pesan dan hasil. Sumber adalah dasar yang digunakan di dalam menyampikan pesa, yang digunakan untuk memperkuat pesan tersebut, dan komunikator adalah berupa individu yang sedang berbicara. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan komunikator adalah memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikasinya, keterampilan berkomunikasi, mempunyai pengetahuan yang luas, sikap dan memiliki daya tarik dala arti dia memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sikap atau penambahan pengetahuan.33

Menurut Abraham Maslow, Gordon Alport dan Carl Roger yang berasal dari psikologi humanistik mengatakan bahwa, terdapat minimal lima strategi yang dapat dikembangkan dalam upaya untuk

31

Departemen Pendidikan Nasional. Konsep pendidikan berorientasi kecakapan hidup. (Jakarta: Depdiknas 2003)

32

Anita Lie, Op. cit., hal.

33

menciptakan/membangun komunikasi efektif, seperti yang disebutkan sebagai berikut:34

1) Keterbukaan

Sipat keterbukaan menunjuk 2 aspek tentang komunikasi yaitu bahwa kita harus diawali dengan rasa saling terbuka. Adanya rasa saling terbuka pada orang-orang yang berinteraksi dengan kita. Dan keterbukaan menunjuk pada kemauan kita untuk memberoi tanggapan terhadap orang lain dengan jujur dan terus terang tentang sesuatu yang kita katakan. Dari sini orang lain akan mengetahui pendapat, pikiran dan gagasan kita. Sehingga komunikasi akan mudah dilakukan.

2) Empati

Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang lain. Syarat utama darisikap empeti adalahkamampuan untuk mendengar dan mengerti orang lain, sebelum didengarkan dan dimengerti orang lain.

Guru yang baik tidak akan menuntut peserta didiknya untuk mengerti keinginannya, tetapi ia akan berusaha mamahami peserta didiknya terlebih dahulu. Di sini berarti seorang guru tidak hanya melibatkan komponen indrawinya saja, tetapi melibatkan pula mata hati dan perasaannya dalam memahami berbagai prihal yang ada pada peserta didiknya.

3) Prilaku suportif

Keterbukaan dan empeti tidak akan berlangsung dalam dalam suasana yang tidak suportif. Jack R. Gibb menyebutkan 3 prilsku yang menimbulkan prilaku suportif, yakni deskriptif, spontanitas dan privisionalisme.

4) Prilaku positif

Sikap positif dalam komunikasi ,enunjuk paling tidak dua aspek, yaitu positif terhadap diri sendiri dan positif terhadap orang lain.

34

5) Kesamaan

Kesaan yang dimaksud adalah kominikasi umumnya akan lebih efektif bila para pelakukanya mempunyai nilai, sikap, prilaku dan pengalaman yang yang sama. Hal ini buksn berarti ketidaksamaan tidaklah komunikatif, tentu saja dapat tetapi komunikasi lebih sulit dan perlu banyak waktu untuk menyesuaikan diri dibandingkan dengan kedua belah pihak memiliki kesamaan-kesamaan.

Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa memerlukan sesuatu yang memungkinkan dia berkomunikasi secara baik dengan guru, teman, maupun dengan lingkungannya. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar terdapat dua hal yang menentukan keberhasilannya yaitu pengaturan proses belajar mengajar dan pengajaran itu sendiri yang keduanya mempenyai ketergantungan untuk menciptakan situasi komunikasi yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dilatih keterampialn berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi dapat berupa:35 1) Mengutaran suatu gagasan

2) Menjelaskan, mendiskusikan hasil percobaan atau pengamatan 3) Menyusun atau menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas 4) Menggambarkan data dengan grafik, tabel, peta dan diagram/bagan 5) Mengubah data dalam bentuk tabel kebentuk lainnya, misalnya grafik

atau peta.

Berdasarkan uraian-uraian diatas yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berkomunikasi yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi penggunaan keahlian:

1) Membaca 2) Menjelaskan 3) Menyimak 4) Umpan balik 35

Mukhtas Muhammad, Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Dan Penguasaan Konsep Hidrokarbon Siswa SMA, Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. I No. 2, Juli 2007. hal. 183

5) Diskusi

6) Mengambil keputusan 7) Menjawab pertanyaan 8) Melakukan refleksi

Dokumen terkait