matematis yang pertama, siswa dengan gaya belajar visual, baik subjek V1 maupun subjek V2 mampu memenuhi indikator menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika. Subjek V1 mampu menyebutkan jenis dan sifat segiempat yang dilengkapi keterangan huruf dengan sangat tepat dan sesuai dengan apa yang bisa diamati pada gambar, hal ini sesuai dengan karakteristik siswa dengan gaya belajar visual yang rinci dan teliti (Deporter & Hernacki, 2015: 116). Subjek V1 juga dapat mengidentifikasi dan menggunakan informasi dari gambar pada soal untuk menyelesaikan permasalahan luas gabungan jajar genjang dan layang-layang dengan benar. Begitu pula dengan subjek V2 yang juga menyebutkan jenis dan sifat segiempat dengan benar walaupun tidak disertai keterangan huruf, serta dapat mengidentifikasi dan menggunakan informasi dari soal untuk menyelesaikan soal luas gabungan dengan benar. Subjek V1 dan subjek V2 sangat baik dalam mengkomunikasikan ide untuk menyelesaikan permasalahan yang ada gambarnya seperti yang diutarakan oleh James (Widyanti & Khabibah, 2020) visual students will learn and easily absorb information by looking and seeing matters relating to images, hal tersebut juga sesuai dengan karakteristik siswa dengan gaya belajar visual yang cenderung mudah belajar dengan penggambaran (asosiasi visual) (Deporter & Hernacki, 2015: 116).
Subjek V1 dan subjek V2 mampu memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yang kedua yaitu menggambarkan ide-ide matematis secara visual. Keduanya telah mengilustrasikan situasi soal ke dalam bentuk gambar yang relevan yaitu persegi sebagai taman yang tepat di tengahnya terdapat belah ketupat sebagai kolam ikan dan dilengkapi dengan keterangan ukuran yang tepat dan jelas, serta gambar yang dibuat juga rapi, seperti yang diungkapkan oleh Rahmawati, Hartoyo & Yani (2019) bahwa siswa dengan gaya belajar visual dapat menggambarkan bangun yang sesuai disertai keterangan gambar yang jelas. Dalam menggambar siswa dengan gaya belajar visual juga menggunakan simbol panah untuk menyatakan panjang diagonal dari belah ketupat, Fleming (2012) berpendapat bahwa individu dengan gaya belajar visual memiliki ciri-ciri depiction of information in diagram, graph and all the symbolic arrows, circle and other device that people use to represent what could have been presented in words.
Pada indikator kemampuan komunikasi matematis yang ketiga, berdasarkan Tabel 4.8, diketahui bahwa subjek V1 mampu memenuhi indikator menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika, subjek V1 mampu mengubah informasi ke dalam bentuk kalimat matematika dan menyelesaikan permasalahan sehari-hari dengan menggunakan konsep matematika yang utuh dan benar yaitu luas persegi dikurangi belah ketupat kemudian dikalikan dengan biaya penanaman rumput/m2. Subjek V1 juga menggunakan berbagai simbol matematika dengan baik, sejalan dengan pendapat Andriani & Nurmayaningsih (2020); Widyanti
& Khabibah (2020) visual subject is able to interpret mathematical ideas and also represented the mathematics problem into symbol according to the concept she choose. Untuk subjek V2 belum mampu memenuhi indikator menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika, sesuai dengan penelitian Nugroho, Zulkarnaen & Ramlah (2021) bahwa siswa dengan gaya belajar visual belum mampu menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika. Subjek V2 mengubah informasi ke dalam bentuk kalimat
matematika, namun ia belum mampu menyelesaikan permasalahan tersebut menggunakan konsep matematika yang benar dikarenakan ia salah dalam penggunaan rumus luas persegi ketika mencari luas taman di luar kolam ikan, meskipun sebenarnya alur penyelesaian yang dituliskan subjek V2 sudah benar.
Hal ini sejalan dengan penelitian Islamiati (2021) yang menyatakan siswa dengan gaya belajar visual belum memahami konsep dengan baik, sehingga mengalami kekeliruan dalam menyelesaikan masalah.
Siswa dengan gaya belajar visual, baik subjek V1 maupun subjek V2 mampu memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yang keempat yaitu menarik kesimpulan dan memberikan argumen untuk memperjelas solusi, karena mereka dapat memberikan argumen dengan jelas, lengkap dan tepat menggunakan bahasanya sendiri serta menulis dan menyebutkan kesimpulan, seperti yang diungkapkan oleh Ishartono, dkk. (2021) visual students can write complete arguments.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa siswa dengan gaya belajar visual telah mampu memenuhi 3 indikator kemampuan komunikasi matematis antara lain: 1) menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika; 2) menggambarkan ide-ide matematis secara visual. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Anintya, Pujiastuti & Mashuri (2017) yang menyatakan siswa dengan gaya belajar visual mampu menghubungkan gambar/benda nyata kedalam ide-ide matematika dan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika, secara tertulis dengan gambar, dengan cara menggambarkan bangun yang sesuai permasalahan; 3) menarik kesimpulan dan memberikan argumen yang tepat untuk memperjelas solusi, hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sholihah, dkk. (2020) bahwa siswa dengan gaya belajar visual mampu dalam menarik kesimpulan dan memberikan argumen tertulis.
Berdasarkan analisis data, dapat diketahui bahwa dalam mengkomunikasikan idenya pada setiap soal, siswa dengan gaya belajar visual cenderung menuliskan dengan lengkap, rapi dan sistematis. Hal ini sesuai dengan karakteristik siswa dengan gaya belajar visual menurut DePorter dan Hernacki (2015: 116) yang menyukai kerapian dan teliti terhadap detail, kemudian
didukung dengan pendapat Andriani & Nurmayaningsih (2020) “visual subject provides detailed solving of mathematics problems”. Temuan lain dalam penelitian ini ialah dalam mengkomunikasikan ide tertulisnya pada setiap indikator, siswa dengan gaya belajar visual yaitu subjek V2 selalu menuliskan informasi-informasi yang diperoleh dari soal hal ini sejalan dengan penelitian Sulisawati, dkk. (2019) Visual subject write down all information obtained and needed by him clearly and systematically as in the part that is known, asked and answered. Visual subject tries to reveal everything he needs in written form (visual form) in order to make it easier to solve problems.
2. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dengan Gaya Belajar