• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pengembangan Instrumen a. Angket Gaya Belajar

Langkah pertama dalam penyusunan angket gaya belajar adalah menyusun kisi-kisi angket gaya belajar dan butir-butir pernyataan angket gaya belajar sebanyak 48 butir yang disesuaikan dengan indikator (ciri-ciri gaya belajar) menurut Deporter dan Hernacki. Kisi-kisi dan instrumen angket gaya belajar kemudian diuji validitas isi oleh para pakar matematika yaitu Arum Nur Wulandari, M.Pd. dosen pendidikan matematika di FKIP UNS dan Muhammad Haris S.Pd. guru matematika di SMP N 2 Bangkalan.

Uji validitas isi dilakukan pada tanggal 21 Mei 2021.

Berdasarkan hasil validasi oleh kedua validator, diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Validator pertama menyatakan bahwa instrumen angket gaya belajar layak digunakan dengan sedikit revisi yang disarankan, yaitu sebagai berikut.

a) Bagian deskriptor pada kisi-kisi gaya belajar kinestetik:

“Menanggapi perhatian fisik” diganti dengan “Merespon sesuatu dengan gerak fisik”.

b) Dari segi konstruksi, terdapat kalimat pada beberapa butir angket gaya belajar yang perlu diperbaiki sesuai dengan yang telah dilampirkan.

2) Validator kedua menyatakan bahwa instrumen angket gaya belajar layak digunakan dengan sedikit revisi yang disarankan, yaitu untuk memperbaiki kalimat pada beberapa butir soal sesuai yang telah disarankan.

Setelah dilakukan beberapa revisi sesuai saran dan masukan dari validator mengenai susunan serta penggunaan kalimat, angket gaya belajar

(2)

dinyatakan valid dan dapat digunakan. Pada tanggal 31 Mei 2021 angket gaya belajar selanjutnya diujicobakan secara luring di sekolah pada 12 siswa kelas VII I SMP N 2 Bangkalan dan secara daring menggunakan google form pada 19 siswa kelas VII I SMP N 2 Bangkalan yang belajar dari rumah. Uji coba angket ini bertujuan untuk mengetahui konsistensi internal dan reliabilitas angket.

Dari hasil uji coba angket, pada masing-masing tipe gaya belajar dilakukan uji konsistensi internal dengan menggunakan korelasi momen produk dari Karl Pearson. Perhitungan melalui Microsoft Excel dengan hasil sebagai berikut: (1) Hasil uji konsistensi internal untuk butir angket tipe gaya belajar visual diperoleh 11 butir yang dipakai (𝑟𝑥𝑦≥ 0,3), sedangkan 5 butir lainnya yaitu butir angket nomor 4, 10, 31, 32, 34 dibuang (𝑟𝑥𝑦 < 0,3)

; (2) Hasil uji konsistensi internal untuk butir angket tipe gaya belajar auditorial diperoleh 12 butir yang dipakai (𝑟𝑥𝑦 ≥ 0,3), sedangkan 4 butir lainnya yaitu butir angket nomor 11, 38, 40, 42 dibuang (𝑟𝑥𝑦< 0,3) ; (3) Hasil uji konsistensi internal untuk butir angket tipe gaya belajar kinestetik diperoleh 11 butir yang dipakai (𝑟𝑥𝑦≥ 0,3), sedangkan 5 butir lainnya yaitu butir angket nomor 23, 24, 26, 28, 29 dibuang (𝑟𝑥𝑦 < 0,3). Namun untuk menyeimbangkan perhitungan skor gaya belajar maka dari masing-masing tipe gaya belajar diambil 11 butir angket, sehingga untuk butir angket gaya belajar auditorial ada satu butir angket yang harus dibuang yaitu butir angket nomor 41 karena memiliki nilai 𝑟𝑥𝑦 paling kecil. Dari keseluruhan butir angket sebanyak 48 butir diperoleh 33 butir angket yang dapat dipakai, sedangkan 15 butir lainnya dibuang. Perhitungan tentang uji konsistensi internal angket gaya belajar dapat dilihat pada Lampiran 5.

Langkah selanjutnya yaitu menghitung reliabilitas angket dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Instrumen dinyatakan reliabel (dapat dipercaya) jika nilai uji reliabilitas (𝑟11) ialah 𝑟11≥ 0,70, namun apabila 𝑟11< 0,70, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel (tidak dapat dipercaya). Gaya belajar visual dengan 11 butir angket gaya belajar

(3)

diperoleh 𝑟11 = 0,705. Gaya belajar auditorial dengan 11 butir angket gaya belajar dipperoleh 𝑟11= 0,702. Gaya belajar kinestetik dengan 11 butir angket gaya belajar diperoleh 𝑟11= 0,707. Karena 𝑟11 untuk masing- masing tipe gaya belajar ≥ 0,70, maka 33 butir angket gaya belajar dinyatakan reliabel (dapat dipercaya). Perhitungan tentang uji reliabilitas angket gaya belajar dapat dilihat pada Lampiran 6.

Berdasarkan validitas isi, uji konsistensi internal, dan uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh 33 butir angket gaya belajar dengan masing- masing tipe gaya belajar sebanyak 11 butir digunakan dalam penelitian ini.

b. Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Tertulis

Pengembangan tes mengacu pada Silabus Matematika Kelas VII SMP pada materi segiempat. Tes untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis tertulis terdiri dari 3 soal uraian untuk 4 indikator komunikasi matematis yaitu: 1) menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika (soal nomor 1), siswa dapat menyebutkan jenis dan menjelaskan sifat segiempat yang terdapat pada soal dengan kalimat tepat dan detail, serta mengidentifikasi dan menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar untuk menyelesaikan persoalan matematika; 2) menggambarkan ide-ide matematis secara visual (soal nomor 2a), siswa dapat mengilustrasikan situasi soal/permasalahn ke dalam bentuk gambar yang relevan dilengkapi dengan keterangan ukuran; 3) menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika (soal nomor 2b), siswa dapat menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika serta menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menggunakan konsep matematika yang utuh dan benar; 4) menarik kesimpulan dan memberikan argumen yang tepat untuk memperjelas solusi (soal nomor 3), siswa dapat memberikan argumen (alasan) yang tepat dengan menggunakan bahasanya sendiri dan menarik kesimpulan dengan benar. Secara lengkap kisi-kisi dan instrumen tes kemampuan komunikasi matematis tertulis dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11.

(4)

Sebelum digunakan, tes kemampuan komunikasi matematis terlebih dahulu dikonsultasikan kepada beberapa pakar untuk mengetahui validitas isi. Uji validitas isi untuk tes kemampuan komunikasi matematis dilakukan oleh Arum Nur Wulandari, M.Pd. dosen pendidikan matematika FKIP UNS yang berkompeten dalam bidang geometri (dalam hal ini berkaitan dengan soal materi segiempat) dan telah berpengalaman dalam mengembangkan instrumen penelitian, serta Muhammad Haris S.Pd. guru matematika SMP N 2 Bangkalan yang mengetahui karakteristik siswa dan soal yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Aspek kriteria penelaahan pada validitas isi yang dilakukan terdiri dari segi materi, segi bahasa dan segi konstruksi. Proses validasi dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2021. Berdasarkan hasil validasi pada kedua validator, diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Validator pertama menyatakan bahwa instrumen tes layak digunakan dengan beberapa revisi yang disarankan, yaitu sebagai berikut.

a) Waktu yang diberikan yaitu sebesar 50 menit untuk 3 soal supaya dipertimbangkan lagi, lebih baik ditambah menjadi 60 atau 70 menit.

b) Pada soal nomor 1a, penyajian gambar jajar genjang tidak perlu digambarkan tinggi jajar genjangnya, untuk yang kaitannya dengan definisi, seperti sisi yang berhadapan sepasang sejajar supaya diberikan tanda/simbol.

c) Pada soal nomor 1a, perintah soal tidak hanya disebutkan nama bangun datarnya, tetapi juga diberikan alasan dengan cara menyebutkan sifat-sifatnya.

2) Validator kedua menyatakan bahwa instrumen tes sudah layak digunakan dengan sedikit revisi yang disarankan, yaitu mengenai penyusunan kalimat pada soal supaya menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa, gambar pada soal nomor 1 supaya disesuaikan dengan ukurannya, serta waktu yang diberikan supaya ditambahkan.

(5)

Setelah instrumen tes direvisi oleh peneliti, instrumen kemampuan komunikasi matematis tertulis dinyatakan valid. Secara lengkap lembar validasi oleh validator dapat dilihat pada Lampiran 13.

c. Instrumen Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi atau memperjelas jawaban siswa dan menggali informasi lebih dalam mengenai kemampuan komunikasi matematis tertulis dengan memperhatikan indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis. Data hasil wawancara digunakan untuk menjadi data pembanding dalam triangulasi metode guna mengetahui valid tidaknya data hasil penelitian. Jika data yang diperoleh dari data hasil tes tertulis dan wawancara cenderung sama atau terdapat kecocokan, maka data tersebut dapat dikatakan valid, sedangkan jika data wawancara memberikan hasil yang jauh berbeda dengan data tes tertulis maka data tersebut dikatakan tidak valid dan perlu direduksi.

Pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti kemudian divalidasi oleh Arum Nur Wulandari, M.Pd. dosen pendidikan matematika FKIP UNS dan Muhammad Haris S.Pd. guru matematika SMP N 2 Bangkalan. Proses validasi instrumen ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2021. Aspek yang divalidasi adalah kesesuaian pertanyaan untuk menggali informasi mengenai kemampuan komunikasi matematis tertulis, kejelasan pertanyaan dan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Berdasarkan hasil validasi, pedoman wawancara dari kedua validator diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Validator pertama menyatakan bahwa pedoman wawancara layak digunakan dengan sedikit catatan dan revisi yang disarankan, yaitu:

a) Pada pertanyaan untuk menggali indikator pertama kemampuan komunikasi matematis ditambahkan “Mengapa termasuk dalam bangun datar tersebut?”

(6)

b) Pedoman wawancara sudah disusun sesuai indikator, namun perlu diperhatikan pertanyaan yang akan diajukan tiap soalnya agar dapat menggali komunikasi matematis secara mendalam.

2) Validator kedua menyatakan bahwa instrumen pedoman wawancara layak digunakan.

Setelah direvisi oleh peneliti, instrumen pedoman wawancara dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menggali data secara lisan.

Lembar validasi pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran 15 dan Instrumen pedoman wawancara secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14.

2. Hasil Pemilihan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII H SMP N 2 Bangkalan.

Jumlah siswa pada kelas VII H sebanyak 32 siswa. Siswa kelas VII H dikelompokkan berdasarkan tipe gaya belajar dengan menggunakan instrumen bantu berupa angket gaya belajar sebanyak 33 butir pernyataan yang sebelumnya telah diuji coba di kelas VII I.

Pengisian angket gaya belajar di kelas VII H dilaksanakan pada hari Kamis, 26 Juni 2021 pukul 12.30-14.00 WIB melalui google form. Data yang diperoleh dari angket gaya belajar dianalisis sesuai pedoman penilaian (penskoran) hasil angket sesuai pada BAB III. Setelah dilakukan penilaian kemudian dikelompokkan berdasarkan tipe gaya belajar. Adapun hasil pengelompokan gaya belajar siswa kelas VII H pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1. Pengelompokan Hasil Pengukuran Gaya Belajar Siswa Gaya Belajar

Visual Auditorial Kinestetik

ANW, ANF, APO, AAM, ARS, AGN, CTG, DSLA, FAR, HDF, JVA, JAP, KTA, KA, MAAY, PS, RWP, SA, YFI

FHH, JAZ,

MAAPA, PUS, RASAM

IDPM, MAIU, MTP, RB, VO, WH

(7)

Berdasarkan pengelompokan hasil pengukuran gaya belajar siswa kelas VII H pada Tabel 4.1 (secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9), diperoleh data jumlah siswa dengan gaya belajar visual sebanyak 19 siswa, siswa dengan gaya belajar auditorial sebanyak 5 siswa dan siswa dengan gaya belajar kinestetik sebanyak 6 siswa, sedangkan sisa 2 siswa memiliki skor yang sama pada gaya belajar visual dan auditorial yaitu siswa berinisial DNF dan NNAK. Selanjutnya siswa kelas VII H diberikan tes kemampuan komunikasi matematis sebanyak 3 soal uraian. Tes tersebut dilaksanakan melalui google meet pada hari Kamis, 1 Juli 2021 pukul 09.25-10.25 WIB dan diikuti oleh 27 siswa. Setelah dilakukan tes, kemudian dipilih 2 siswa dari masing-masing gaya belajar dengan beberapa pertimbangan yaitu: siswa yang dipilih sebagai subjek adalah siswa yang memiliki skor gaya belajar tertinggi pada suatu tipe gaya belajar dan dapat mewakili sebaran jawaban pada kategori gaya belajar tersebut, serta berdasarkan saran dari guru bahwa siswa tersebut komunikatif atau bisa mengekspresikan pikirannya secara verbal. Adapun siswa-siswa yang terpilih sebagai subjek penelitian ialah: 2 siswa dengan gaya belajar visual yaitu FAR sebagai subjek visual 1 (SV1) dan JAP sebagai subjek visual 2 (SV2), 2 siswa dengan gaya belajar auditorial yaitu JAZ sebagai subjek auditorial 1 (SA1) dan MAAPA subjek auditorial 2 (SA2), serta 2 siswa dengan gaya belajar kinestetik yaitu RB (SK1) sebagai subjek kinestetik 1 dan VO sebagai subjek kinestetik 2 (SK2).

Siswa-siswa yang terpilih kemudian diwawancara untuk mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai kemampuan komunikasi matematis tertulis. Wawancara dilakukan secara online melalui vidio call whatsapp dan dilaksanakan pada hari Sabtu 10 Juli 2021 pukul 12.30-15.30 WIB yang diikuti oleh FAR dan JAP, hari Minggu 11 Juli 2021 pukul 12.30-15.30 WIB yang diikuti oleh RB dan VO, serta hari Senin 12 Juli 2021 pukul 13.00-16.00 WIB yang diikuti oleh MAAPA dan JAZ. Agar tidak ada data yang terlewatkan saat proese wawancara maka peneliti menggunakan alat bantu perekam berupa handphone.

(8)

3. Analisis Data Hasil Penelitian

Penyajian data tentang hasil tes tertulis dan wawancara akan memberikan gambaran mengenai kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi segiempat. Analisis data dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis pada masing-masing subjek dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik.

Untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data, peneliti membuat pengkodean data hasil wawancara. Adapun pengkodean yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Pewawancara dinyatakan dengan P, yang kemudian disimbolkan dengan PAx.y

A : Kategori gaya belajar subjek penelitian : {V, A, K}

x : Nomor subjek penelitian pada kategori gaya belajar : {1,2}

y : Nomor Soal : {1, 2a, 2b, 3}

b. Subjek wawancara dengan kategori gaya belajar visual disimbolkan dengan SVx.y

x : Nomor subjek penelitian pada kategori gaya belajar visual : {1,2}

y : Nomor Soal : {1, 2a, 2b, 3}

c. Subjek wawancara dengan kategori gaya belajar auditorial disimbolkan dengan SAx.y

x : Nomor subjek penelitian pada kategori gaya belajar auditorial : {1,2}

y : Nomor Soal : {1, 2a, 2b, 3}

(9)

d. Subjek wawancara dengan kategori gaya belajar kinestetik disimbolkan dengan SKx.y

x : Nomor subjek penelitian pada kategori gaya belajar kinestetik : {1,2}

y : Nomor Soal : {1, 2a, 2b, 3}

Berikut ini adalah paparan-paparan analisis data berupa hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa terkait materi segiempat dan hasil wawancara subjek penelitian.

a. Analisis Data Penelitian Siswa Gaya Belajar Visual Subjek SV1 1) Data hasil tes tertulis dan wawancara

a) Menghubungkan gambar ke dalam ide matematika

Pada soal nomor 1, masalah yang harus diselesaikan adalah menyebutkan jenis dan sifat segiempat yang terdapat dalam soal yaitu jajar genjang dan layang-layang, kemudian mengidentifikasi dan menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar untuk menyelesaikan persoalan matematika yaitu menghitung luas bangun datar ABCDEF. Dalam menyelesaikan soal nomor 1 subjek V1 menuliskan jawabannya sebagai berikut.

Gambar 4.1. Hasil Tes Tertulis Subjek V1 Pada Soal Nomor 1

(10)

Berdasarkan Gambar 4.1, subjek V1 menyebutkan jenis segiempat yang terdapat dalam soal yaitu jajar genjang FEBA dan layang-layang BEDC, subjek V1 juga menuliskan alasan dengan menyebutkan 1 sifat jajar genjang dan 2 sifat layang-layang, dimana dalam menuliskan sifat tersebut subjek V1 mencantumkan keterangan huruf yang sesuai dengan gambar.

Pada soal nomor 1, subjek V1 menuliskan informasi yang diperoleh dari soal dengan lengkap dan sangat sesuai dengan gambar yaitu alas dan tinggi jajar genjang serta diagonal pada layang-layang, ia juga dapat menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar pada soal untuk menyelesaikan soal 1b dalam menghitung luas bangun datar ABCDEF dengan benar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban subjek V1 yang mencari luas ABCDEF dengan cara menjumlahkan luas jajar genjang ABEF dengan luas layang-layang BEDC, 𝑎 × 𝑡 + 𝑑1×𝑑2

2 , kemudian subjek V1 mensubsitusikan informasi-informasi yang telah ia tuliskan sebelumnya ke dalam rumus yang digunakan 30 × 12 +52×32

2 , sehingga diperoleh hasil perhitungan luas ABCDEF ialah 360 + 832 = 1192 cm2. Dari jawaban tertulis subjek V1 dapat diketahui bahwa subjek V1 menjawab soal nomor 1 dengan benar, rapi, lengkap dan sistematis. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek V1 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menghubungkan gambar ke dalam ide- ide matematika. Hasil transkrip wawancara lengkap subjek V1 pada soal nomor 1 dapat dilihat pada Lampiran 22. Berikut kutipan wawancara dengan subjek V1 terkait indikator menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika.

PV1.1 : “Oke, coba sekarang disebutkan jenis bangun datar segiempat yang terdapat dalam soal nomor 1!”

SV1.1 : “Pada bangun FEBA itu merupakan bangun jajar genjang dan bangun BEDC merupakan bangun layang-layang.”

PV1.1 : “Kemudian sekarang berikan alasanmu mengapa termasuk ke dalam bangun datar tersebut, dengan cara

(11)

menyebutkan sifat-sifatnya!”

SV1.1 : “Untuk yang jajar genjang karena memiliki sisi yang sejajar dan sama panjang dan juga memiliki 2 sudut lancip dan 2 sudut tumpul, sisi yang sejajar dan sama panjang yaitu FE dan AB dan juga EB dan FA, kemudian 2 sudut lancip itu berhadapan dan besarnya sama yaitu

∠𝐵 = ∠𝐹, sedangkan 2 sudut tumpul itu ∠𝐴 = ∠𝐸.”

PV1.1 : “Baik, kalau alasan untuk yang bangun datar satunya apa?”

SV1.1 : “Disebut layang-layang karena memiliki 2 diagonal yang saling tegak lurus yaitu BD tegak lurus dengan EC dan juga memiliki 2 pasang sisi yang sama panjang namun tidak sejajar.”

PV1.1 : “Coba ditunjukkan sisi yang sama panjang namun tak sejajar dik!”

SV1.1 : “Itu sisi EB dengan BC dan juga ED dengan DC.”

PV1.1 : “Sebelum itu informasi yang bisa diperoleh dari gambar apa saja dik?”

SV1.1 : “AB = FE = 30 cm, BO = tinggi jajar genjang yaitu 12 sentimeter, lalu diagonal 1 layang-layang yaitu BO+OD = 12+40 = 52 sentimeter, diagonal 2 layang-layang yaitu EO+OC = 16 + 16 = 32 sentimeter.”

PV1.1 : “Oke, lalu bagaimana cara dik Nando menentukan luas ABCDEF?”

SV1.1 : “Untuk menghitung luas bangun ABCDEF caranya yaitu menentukan luas jajar genjang lalu ditambah dengan luas layang-layang, luas jajar genjang itu adalah 𝑎 × 𝑡, sedangkan luas layang-layang yaitu 𝑑1×𝑑2

2 , lalu alas jajar genjang 30, tinggi 12, 30 × 12 ditambah diagonal 1 52, dikali diagonal 2 32 jadi 30 × 12 +52×32

2 = 1192 cm2.”

Dari kutipan wawancara di atas, diketahui subjek V1 dapat menyebutkan jenis segiempat yang terdapat dalam soal yaitu bangun jajar genjang FEBA dan bangun layang-layang BEDC, subjek V1 juga menjelaskan alasannya dengan menyebutkan 2 sifat jajar genjang dan 2 sifat layang-layang yang disertai dengan keterangan huruf sesuai gambar pada soal.

(12)

Pada soal nomor 1b, subjek V1 harus dapat mengidentifikasi dan menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar untuk menyelesaikan permasalahan (dalam hal ini menghitung luas bangun datar ABCDEF). Berdasarkan hasil wawancara subjek V1 mampu menyebutkan informasi yang dapat diperoleh dari gambar dengan lengkap dan tepat yaitu alas dan tinggi jajar genjang, serta diagonal layang-layang. Selanjutnya pada kutipan wawancara terlihat bahwa subjek V1 dapat menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar pada soal untuk menyelesaikan soal 1b dalam menghitung luas bangun datar ABCDEF dengan benar. Hal ini dapat diketahui dari penjelasan subjek V1 yang menghitung luas ABCDEF dengan cara menghitung luas bangun jajar genjang 𝑎 × 𝑡 lalu ditambahkan dengan luas layang-layang 𝑑1×𝑑2

2 , 30 × 12 +52×32

2 = 360 + 832 = 1192 cm2. Karena subjek V1 mampu menyebutkan jenis dan sifat segiempat pada soal nomor 1 dan juga mampu menjelaskan langkah penyelesaian menghitung luas ABCDEF dengan baik, maka subjek V1 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika. Berdasarkan hasil tes tertulis dan kutipan wawancara, dapat disimpulkan bahwa subjek V1 memenuhi indikator menghubungkan gambar ke dalam ide- ide matematika.

b) Menggambarkan ide-ide matematis secara visual

Pada soal nomor 2a, masalah yang harus diselesaikan adalah mengilustrasikan situasi soal ke dalam bentuk gambar yang relevan yaitu taman berbentuk persegi dan kolam ikan berbentuk belah ketupat di bagian tengah taman serta dilengkapi dengan keterangan ukurannya. Dalam menyelesaikan soal nomor 2a, subjek V1 menuliskan jawabannya sebagai berikut.

(13)

Gambar 4.2. Hasil Tes Tertulis Subjek V1 Pada Soal Nomor 2a Berdasarkan Gambar 4.2, subjek V1 memahami apa yang diketahui dari soal dan dapat mengilustrasikan situasi dari soal ke dalam bentuk gambar yang relevan. Terlihat bahwa ia menggambar sebuah sketsa taman berbentuk persegi kemudian ia juga menggambarkan sketsa kolam ikan yang berbentuk belah ketupat di dalam tamannya. Subjek V1 juga memperhatikan posisi kolam ikan yang berada tepat di tengah taman dengan ukuran yang sesuai soal meskipun panjang diagonal 1 dengan diagonal 2 kolam ikan hampir terlihat sama. Selanjutnya subjek V1 mencantumkan keterangan ukuran dengan baik dan benar pada gambar yang telah dibuat dengan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari soal. Hal ini dapat dilihat pada jawaban subjek V1 yang menuliskan ukuran sisi taman 16 m dilengkapi dengan simbol “||” pada sisi taman yang menunjukkan bahwa ke empat sisi taman berbentuk persegi dan panjangnya sama.

Pada bagian kolam ikan yang berbentuk belah ketupat subjek V1 menuliskan keterangan ukuran panjang diagonal tegak kolam ikan adalah 8 m dan diagonal yang mendatar 6 m, dimana kedua diagonal tersebut panjangnya ialah dari ujung ke ujung dan ditunjukkan oleh garis di luar kolam ikan. Dari jawaban tertulis subjek V1 bisa diketahui bahwa subjek V1 menggambar bangun datar persegi dan belah ketupat dengan rapi serta dilengkapi dengan keterangan ukuran yang tepat. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek V1 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menggambarkan ide-ide matematis secara visual. Hasil transkrip wawancara lengkap

(14)

subjek V1 pada soal nomor 2a dapat dilihat pada Lampiran 22.

Berikut kutipan wawancara dengan subjek V1 terkait indikator menggambarkan ide-ide matematis secara visual.

PV1.2a : “Bagaimana cara dik Nando mengilustrasikan informasi yang didapatkan dari soal ke dalam sebuah sketsa gambar?"

SV1.2a : “Maksudnya gimana kak?”

PV1.2a : “Coba digambarkan lagi dik.”

SV1.2a : (Menggambar sesuai hasil pekerjaannya, lalu menunjukkan ke layar handphone)

“Gini kak.”

PV1.2a : “Oke, sekarang jelaskan maksud dari gambar yang dik Nando buat!”

SV1.2a : “Saya gambarkan persegi terlebih dahulu sebagai tamannya, lalu menggambarkan belah ketupat yang lebih kecil dari taman di bagian tengah persegi sebagai kolam ikannya.”

PV1.2a : “Itu garis yang di luarnya kolam ikan maksudnya apa?”

SV1.2a : “Oh, itu menunjukkan panjang diagonalnya dari ujung ke ujung.”

PV1.2a : “Ohh begitu, kalau untuk keterangan ukuran pada gambarnya bisa dijelaskan tidak dik?”

SV1.2a : “Oh iya kak, sisi taman itu keliling : 4 = 64 : 4 = 16 meter, diagonal 1 dari kolam ikan adalah 1

2× 𝑠𝑖𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎 16 = 8 meter, diagonal 2 kolam ikan = 6 meter diketahui di soal.”

Dari kutipan wawancara di atas, diketahui bahwa subjek V1 memahami apa yang diketahui di soal dan dapat mengilustrasikan situasi soal ke dalam bentuk gambar yang relevan yaitu persegi dan belah ketupat. Pertama subjek V1 menggambar sebuah persegi yang merupakan taman, kemudian ia menggambar sebuah belah ketupat yang merupakan kolam ikan pada bagian tengah taman. Subjek V1

(15)

juga menjelaskan bahwa dalam menggambar kolam ikan yang berbentuk belah ketupat, ia juga memperhatikan letak dan ukuran kolam ikan yang lebih kecil dari pada taman sesuai dengan keterangan di soal. Pada soal nomor 2a subjek V1 dapat menjelaskan keterangan ukuran yang dituliskan dengan baik dan lancar. Dari wawancara subjek V1 mengungkapkan bahwa garis di luar kolam ikan yang ia gambarkan menunjukkan panjang diagonal dari kolam ikan. Karena subjek V1 mampu menggambar dengan rapi menggunakan penggaris dan menjelaskan sketsa gambar beserta keterangan ukuran yang ia tuliskan dengan tepat dan lancar, maka subjek V1 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menggambarkan ide-ide matematis secara visual. Berdasarkan hasil tes tertulis dan kutipan wawancara, dapat disimpulkan bahwa subjek V1 memenuhi indikator menggambarkan ide-ide matematis secara visual.

c) Menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari- hari ke dalam bahasa dan simbol matematika

Pada soal nomor 2b, masalah yang harus diselesaikan adalah menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika (membuat model matematika) dan menghitung total biaya yang diperlukan untuk menanam rumput pada bagian taman di luar kolam ikan dengan menggunakan konsep matematika yang utuh dan benar. Dalam menyelesaikan soal nomor 2b, subjek V1 menuliskan jawabannya sebagai berikut.

Gambar 4.3. Hasil Tes Tertulis Subjek V1 Pada Soal Nomor 2b

(16)

Berdasarkan Gambar 4.3, subjek V1 mengubah informasi yang diperoleh dari soal ke dalam kalimat/model matematika dengan menggunakan bahasa dan simbol matematika. Terlihat bahwa subjek V1 menuliskan sisi taman=16 m diperoleh dari keliling taman (disimbolkan dengan “K”) dibagi dengan 4 atau 𝐾

4, kemudian diagonal 1 kolam ikan berbentuk belah ketupat yang disimbolkan dengan

“d1 ” adalah 8 m diperoleh dari 1

2 dikalikan dengan panjang sisi taman (1

2. 16) dan diagonal 2 kolam ikan yang disimbolkan dengan

“d2 ” adalah 6 m.

Pada soal nomor 2b, subjek V1 mampu menghitung total biaya yang diperlukan untuk menanami rumput pada bagian taman di luar kolam ikan menggunakan suatu konsep matematika yang utuh dan benar. Terlihat dari jawaban tertulis subjek V1, ia mengetahui bahwa bagian yang akan ditanami rumput ialah luasan taman dikurangi dengan luasan kolam ikan. Pertama subjek V1 menghitung luas taman di luar kolam ikan dengan cara mengurangkan luas taman dengan luas kolam ikan. Luas taman dicari dengan menggunakan rumus luas persegi yaitu 𝑠2 = 162 = 256 𝑚2. Luas kolam ikan dicari dengan menggunakan rumus luas belah ketupat yaitu 𝑑1.𝑑2

2 = 8 .6

2 = 24 𝑚2. Sehingga luas taman di luar kolam ikan adalah 256–24= 232 m2. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh subjek V1 ialah menghitung total biaya penanaman rumput pada bagian taman di luar kolam ikan dengan cara mengalikan luas taman di luar kolam dengan biaya penanaman rumput per m2, 232 × 15.000 = 3.480.000. Dari jawaban yang dituliskan oleh subjek V1, dapat diketahui bahwa subjek V1 menyelesaikan permasalahan pada nomor 2b dengan tepat, rapi, lengkap dan sistematis. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek V1 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-

(17)

hari ke dalam bahasa dan simbol matematika. Hasil transkrip wawancara lengkap subjek V1 pada soal nomor 2b dapat dilihat pada Lampiran 22. Berikut kutipan wawancara dengan subjek V1 terkait indikator menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika.

PV1.2b : “Apa yang ditanyakan dari soal Nomor 2b dik?”

SV1.2b : “Biaya yang diperlukan untuk menanami rumput dibagian taman luar kolam ikan.”

PV1.2b : “Bagian taman di luar kolam ikan itu yang mana dik?”

SV1.2b : “Yang ini kak”(menunjukkan bagiannya pada gambar)

PV1.2b : “Baik, sekarang coba dituliskan ulang informasi apa saja yang bisa didapatkan dari soal nomor 2 ditambah dengan informasi pada nomor 2b dik!, lalu dibacakan”

SV1.2b : (menulis)...

“Sudah kak.” (menunjukkan hasil yang ia tulis pada layar Handphone, lalu menjelaskan),

Jadi itu kak sisi taman 16 meter, diagonal 1 kolam ikan 8 meter, diagonal 2 kolam ikan 6 meter, harga penanaman 15.000 per meter persegi.”

PV1.2b : “Apakah sisi taman diketahui di soal dik?”

SV1.2b : “Oh itu didapat dari keliling taman 64 : 4 kak jadi dapet 16, kalau yang diagonal 1 kolam 8 meter itu dapat dari ½ panjang sisi taman, seperti ini kak.”

(menunjukkan tulisannya)

PV1.2b : “Oke, sekarang jelaskan bagaimana cara dik Nando menyelesaikan permasalahan nomor 2b!”

SV1.2b : “Untuk mencari biaya menanami rumput diluar kolam ikan yaitu pertama luas keseluruhan taman dikurangi dengan luas kolam ikan, luas taman yaitu 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 = 16 × 16 = 256, luas kolam yaitu 1

2× 𝑑1×

(18)

𝑑2 yaitu 1

2× 8 × 6 = 24. 256 - 24 = 232 meter persegi, sehingga total biaya yang diperlukan untuk menanami rumput yaitu luasan 232 x 15.000 = 3.480.000”

PV1.2b : “Apakah pada soal nomor 2b ini dik Nando menuliskan simbol matematika?”

SV1.2b : “Iya”

PV1.2b : “Coba disebutkan simbol apa saja yang dik Nando gunakan!”

SV1.2b : “Simbol s untuk sisi taman, d1 untuk diagonal 1 kolam, d2 untuk diagonal 2 kolam, meter persegi menunjukkan satuan luas, K menunjukkan keliling”

Dari kutipan wawancara di atas, diketahui bahwa subjek V1 mengungkapkan informasi yang diperoleh dari soal dengan menggunakan bahasa matematika. Ia menjelaskan bahwa sisi taman panjangnya 16 meter, diperoleh dari keliling taman 64 meter : 4, diagonal 1 taman panjangnya 8 meter diperoleh dari 1

2× sisi taman, diagonal 2 kolam ikan 6 meter. Sedangkan biaya untuk menanami rumput adalah 15.000/m2.

Pada soal nomor 2b, subjek harus dapat menjelaskan langkah penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan menggunakan konsep matematika yang utuh dan benar. Berdasarkan hasil wawancara subjek V1 mampu menjelaskan permasalahan dalam mencari total biaya yang diperlukan untuk menanami rumput pada bagian taman di luar kolam ikan. Pertama, subjek V1 menunjukkan bagian taman di luar kolam ikan yang akan ditanami rumput, lalu ia mencari luasan yang akan ditanami rumput yaitu luas taman dikurangi dengan luas kolam ikan, luas taman = 𝑠 × 𝑠 = 16 × 16 = 256 , kemudian luas kolam ikan = 1

2× 𝑑1× 𝑑2 = 1

2× 8 × 6 = 24 . Sehingga 256-24 = 232 m2. Selanjutnya subjek V1 mengalikan luasan taman yang akan ditanami rumput tersebut dengan biaya penanaman rumput per m2 yaitu 232 x 15.000 = 3.480.000. Pada wawancara di atas juga diketahui bahwa subjek V1 dapat menjelaskan makna dari

(19)

simbol-simbol yang ia gunakan. Karena subjek V1 mampu mengungkapkan informasi dari soal dengan menggunakan bahasa matematika dan menjelaskan langkah penyelesaian permasalahan dengan menggunakan konsep matematika yang utuh dan benar, maka subjek V1 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika. Berdasarkan hasil tes tertulis dan kutipan wawancara, dapat disimpulkan bahwa subjek V1 memenuhi indikator menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika.

d) Menarik kesimpulan dan memberikan argumen yang tepat untuk memperjelas solusi

Pada soal nomor 3, masalah yang harus diselesaikan adalah memberikan argumen yang tepat terhadap permasalahan mengenai cukup atau tidaknya renda yang dimiliki oleh ibu untuk dipasang pada 2 buah taplak meja dan menarik suatu kesimpulan. Dalam menyelesaikan soal nomor 3 subjek V1 menuliskan jawabannya sebagai berikut.

Gambar 4.4. Hasil Tes Tertulis Subjek V1 pada Soal Nomor 3

Pada Gambar 4.4, subjek V1 mengungkapkan argumen tertulisnya dengan tepat dalam menjawab permasalahan dengan menggunakan bahasanya sendiri. Terlihat bahwa ia berargumen bahwa renda yang dimiliki oleh ibu tidak cukup untuk dipasang pada ke 2 taplak meja yang memiliki panjang 150 cm dan lebar 60 cm dikarenakan keliling dari 2 buah taplak meja adalah 840 cm atau 8,4 m, keliling tersebut dihitung menggunakan rumus keliling persegi

(20)

panjang yang dikalikan dengan 2. Setelah menjelaskan argumennya subjek V1 dapat memberikan kesimpulan karena 8,4 m lebih dari 8 m, jadi rendanya tak cukup kurang 40 cm. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek V1 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menarik kesimpulan dan memberikan argumen yang tepat untuk memperjelas solusi. Hasil transkrip wawancara lengkap subjek V1 pada soal nomor 3 dapat dilihat pada Lampiran 22. Berikut kutipan wawancara dengan subjek V1 terkait indikator menarik kesimpulan dan memberikan argumen yang tepat untuk memperjelas solusi.

PV1.3 : “Baik, setelah membaca soal, apa saja informasi yang bisa didapatkan dari soal nomor 3?”

SV1.3 : “Panjang taplak meja 150 sentimeter, lebarnya 60 sentimeter, dan terdapat 2 taplak meja.”

PV1.3 : “Ada lagi tidak dik?”

SV1.3 : “Renda yang tersedia 8 meter.”

PV1.3 : “Oke, yang ditanyakan dari soal nomor 3 apa dik?”

SV1.3 : “Apakah renda yang tersedia cukup untuk dipasang pada 2 taplak meja yang dimiliki? Dan juga berikan alasannya!”

PV1.3 : “Emm Oke, sekarang coba jelaskan jawabanmu nomor 3!”

SV1.3 : “Renda yang dimiliki tidak cukup, karena taplaknya ada 2 jadi renda yang dibutuhkan adalah 2 kali keliling taplak. Keliling taplaknya yaitu keliling persegi panjang, 2(p+l) = 2(150+60) = 2(210) = 420, karena taplaknya ada 2 jadi dikalikan 2. 2 × 420 = 840 cm = 8,4 meter, karena 8,4 meter lebih dari 8 meter jadi tidak cukup, kurang 40 cm lagi.”

PV1.3 : “Baik, kamu sudah menjelaskan jawabanmu, jadi kesimpulan dari soal nomor 3 apa dik?”

SV1.3 : “Renda yang dimiliki tidak cukup untuk dipasang ke kedua taplak.”

Dari kutipan wawancara di atas, diketahui bahwa subjek V1 memahami permasalahan pada soal nomor 3 dengan baik, hal ini terlihat bahwa ketika ditanyakan informasi yang dapat diperoleh dari

(21)

soal, subjek V1 menyebutkannya dengan lengkap. Selanjutnya subjek V1 mengungkapkan argumennya. Ia mengatakan bahwa renda yang dimiliki ibu sepanjang 8 m tidak cukup untuk dipasang pada 2 buah taplak meja, dikarenakan taplak mejanya ada 2 maka dibutuhkan 2 kali keliling taplak meja, 2 × 420 = 840 cm = 8,4 m. Karena 8,4 m lebih dari 8 m maka rendanya kurang 40 cm. Selain itu, subjek V1 juga mengungkapkan kesimpulan bahwa renda yang dimiliki ibu tidak cukup untuk dipasang pada kedua taplak meja. Karena subjek V1 mampu mengungkapkan argumennya dan menarik kesimpulan dengan tepat, maka subjek V1 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menarik kesimpulan dan memberikan argumen yang tepat untuk memperjelas solusi. Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa subjek V1 memenuhi indikator menarik kesimpulan dan memberikan argumen yang tepat untuk memperjelas solusi.

2) Triangulasi

Setelah dilakukan analisis terhadap data hasil tes tertulis dan hasil wawancara dengan subjek V1, selanjutnya dilakukan triangulasi metode untuk melihat apakah data yang diperoleh valid. Berikut hasil triangulasi metode subjek V1 yang disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Triangulasi Data Tes Komunikasi Matematis dan Data Hasil Wawancara Subjek V1

Indikator Komunikasi

Matematis

Data Tes Tertulis Data Wawancara Data Valid Menghubungkan

gambar ke dalam ide-ide

matematika.

a) Subjek V1 menyebutkan jenis segiempat yaitu jajar genjang FEBA dan layang-layang BEDC.

b) Subjek V1 memberikan

alasan dengan

menyebutkan 1 sifat jajar

a) Subjek V1 menyebutkan jenis segiempat yaitu jajar genjang FEBA dan layang-layang BEDC.

b) Subjek V1 menjelaskan

alasan dengan

menyebutkan 2 sifat jajar

(22)

genjang dan 2 sifat layang-layang dengan tepat dan sesuai gambar.

c) Subjek V1 menuliskan informasi yang diperoleh dari gambar dan menggunakan informasi

tersebut untuk

menghitung luas ABCDEF dengan tepat dan sistematis.

genjang dan 2 sifat layang-layang dengan tepat dan sesuai gambar.

c) Subjek V1 menyebutkan informasi yang diperoleh dari gambar dan menjelaskan langkah penyelesaian dalam menghitung luas ABCDEF dengan baik dan lancar.

Menggambarkan ide-ide matematis secara visual.

a) Subjek V1

mengilustrasikan sketsa sebuah taman berbentuk persegi yang di dalamnya terdapat kolam ikan berbentuk belah ketupat tepat di tengah taman.

b) Subjek V1 menuliskan keterangan ukuran pada sketsa gambar yang dibuat dengan lengkap.

a) Subjek V1

mengilustrasikan sketsa sebuah taman berbentuk persegi yang di dalamnya terdapat kolam ikan berbentuk belah ketupat tepat di tengah taman dan menjelaskannya.

dengan lancar.

b) Subjek V1 menjelaskan keterangan ukuran pada sketsa gambar dengan lancar.

Menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari- hari ke dalam bahasa dan simbol matematika.

a) Subjek V1 menuliskan informasi yang diperoleh dari soal menggunakan bahasa dan simbol matematika.

b) Subjek V1 menuliskan penyelesaian menghitung total biaya yang diperlukan untuk menanam rumput pada bagian taman di luar

kolam ikan

menggunakan konsep matematika yang utuh dan benar dengan cara mencari luas taman di luar kolam ikan menggunakan rumus luas persegi dikurangi luas belah ketupat, kemudian hasilnya dikalikan dengan biaya penanaman rumput per m2.

a) Subjek V1 menyebutkan informasi dari soal menggunakan bahasa matematika dengan lancar.

b) Subjek V1 menjelaskan penyelesaian dengan lancar dalam menghitung total biaya yang diperlukan untuk menanam rumput pada bagian taman di luar kolam ikan dengan cara mencari luas taman di luar kolam ikan menggunakan rumus luas persegi dikurangi luas belah ketupat, kemudian hasilnya dikalikan dengan biaya penanaman rumput per m2.

Menarik

kesimpulan dan memberikan

a) Subjek V1 menuliskan argumen yang tepat dengan menggunakan

a) Subjek V1

mengungkapkan

argumen yang tepat

(23)

argumen yang tepat untuk memperjelas solusi

bahasanya sendiri yaitu mencari keliling 2 taplak meja untuk menentukan renda yang dimiliki ibu tidak cukup jika dipasang pada 2 taplak meja.

b) Subjek V1 menuliskan kesimpulan dengan benar bahwa renda tidak cukup.

dengan menggunakan bahasanya sendiri yaitu mencari keliling sebuah taplak meja kemudian dikalikan 2 untuk menentukan renda yang dimiliki ibu tidak cukup jika dipasang pada 2 taplak meja.

b) Subjek V1 menyebutkan kesimpulan dengan benar bahwa renda tidak cukup.

Berdasarkan hasil triangulasi metode, antara data tes tertulis dan data hasil wawancara seperti penjabaran di atas, diperoleh simpulan bahwa data valid untuk subjek V1 sebagai berikut :

a) Subjek V1 mampu menyebutkan jenis dan sifat segiempat yang terdapat dalam gambar, serta juga mampu mengidentifikasi dan menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar untuk menyelesaikan permasalahan, sehingga subjek V1 memenuhi Indikator menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika.

b) Subjek V1 mampu mengilustrasikan situasi soal/permasalahan ke dalam bentuk sketsa gambar yang relevan dilengkapi dengan keterangan ukurannya, sehingga subjek V1 memenuhi indikator menggambarkan ide-ide matematis secara visual.

c) Subjek V1 mampu mengubah informasi dari soal ke dalam bahasa dan simbol matematika serta mampu menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan konsep matematika yang utuh dan benar, sehingga subjek V1 memenuhi indikator menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika.

(24)

d) Subjek V1 mampu memberikan argumen yang tepat dengan menggunakan bahasanya sendiri, serta menarik kesimpulan dengan benar, sehingga subjek V1 memenuhi indikator menarik kesimpulan dan memberikan argumen yang tepat untuk memperjelas solusi.

b. Analisis Data Penelitian Siswa Gaya Belajar Visual Subjek SV2 1) Data hasil tes tertulis dan wawancara

a) Menghubungkan gambar ke dalam ide matematika

Pada soal nomor 1, masalah yang harus diselesaikan adalah menyebutkan jenis dan sifat segiempat yang terdapat dalam soal yaitu jajar genjang dan layang-layang, kemudian mengidentifikasi dan menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar untuk menyelesaikan persoalan matematika yaitu menghitung luas bangun datar ABCDEF. Dalam menyelesaikan soal nomor 1 subjek V2 menuliskan jawabannya sebagai berikut.

Gambar 4.5. Hasil Tes Tertulis Subjek V2 pada Soal Nomor 1

(25)

Berdasarkan Gambar 4.5, subjek V2 menyebutkan dua jenis segiempat yang terdapat dalam soal yaitu bangun layang-layang dan jajaran genjang. Subjek V2 juga menuliskan alasan dengan menyebutkan 4 sifat layang-layang dan 6 sifat jajaran genjang. Sifat- sifat yang dituliskan oleh subjek V2 benar, meskipun tidak disertai dengan keterangan huruf.

Pada soal nomor 1, subjek V2 menuliskan informasi yang diperoleh dari soal dengan lengkap namun ada 1 informasi yang kurang tepat, yaitu diagonal 2 layang-layang sebesar 16 cm (d2 = 16 cm), dimana diagonal 2 ini seharusnya panjangnya 32 cm. Selanjutnya subjek V2 dapat menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar pada soal untuk menyelesaikan soal 1b dalam menghitung luas bangun datar ABCDEF. Hal ini dapat dilihat dari jawaban subjek V2 yang mencari luas ABCDEF dengan cara menghitung luas bangun layang-layang ditambahkan dengan luas bangun jajaran genjang.

Subjek V2 menuliskan rumus luas layang-layang 1

2𝑑1× 𝑑2 ditambahkan dengan rumus luas jajar genjang yaitu 𝑎 × 𝑡 , kemudian subjek V2 memasukkan informasi-informasi dari gambar yang telah ia tuliskan sebelumnya ke dalam rumus yang digunakan (52×16

2 ) + 30 × 𝑡 = 416 𝑐𝑚2+ (30 × 12), sehingga diperoleh hasil perhitungan luas ABCDEF ialah 416 cm2 + 360 cm2 = 776 cm2. Dari jawaban tertulis subjek V2, bisa diketahui bahwa subjek V2 menjawab soal nomor 1 dengan rapi, lengkap dan sistematis, namun kurang tepat dalam memperoleh hasil perhitungan dari luas bangun datar ABCDEF, hal ini dikarenakan subjek V2 tidak tepat dalam menentukan panjang diagonal 2 layang-layang yang kemudian berdampak pada perhitungan luas. Berdasarkan penjabaran di atas, menunjukkan bahwa subjek V2 belum memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika. Hasil transkrip wawancara lengkap subjek

(26)

V2 pada soal nomor 1 dapat dilihat pada Lampiran 23. Berikut kutipan wawancara dengan subjek V2 terkait indikator menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika.

PV2.1 : “Oke, sebutkan jenis segiempat yang terdapat dalam gambar!”

SV2.1 : “Pertama jajaran genjang lalu kedua layang-layang”

PV2.1 : “Nama jajar genjang dan layang-layangnya apa dik?”

SV2.1 : “Jajar genjang ABFE dan layang-layang BCDE.”

PV2.1 : “Masih pada soal 1a, mengapa bangun yang disebutkan dik Putri tadi termasuk dalam jenis segiempat itu?”

SV2.1 : “Karena kalo yang jajaran genjang memiliki beberapa sifat diantaranya pertama memiliki 4 sisi yaitu sisi AF, AB, BE dan FE, kedua memiliki 2 pasang sisi sejajar yaitu AB dan FE, FA dan EB, tidak memiliki simetri lipat terus memiliki 2 simetri putar yaitu ketika AB diputar maka akan menempati tempat FE sehingga jajaran genjangnya jadi FEBA, memiliki 4 titik sudut yaitu A, B, F, E, sisi yang berhadapan sama panjang yaitu sisi AB = FE, sisi FA = EB, sudah kak.”

PV2.1 : “Coba dituliskan ya dik.”

PV2.1 : “Kalau untuk yang layang-layang alasannya apa dik?, nanti dituliskan juga ya.”

SV2.1 : “Karena yang pertama memiliki 4 titik sudut, yaitu titik sudut B, E, C dan D, terus memiliki 1 simetri lipat yaitu terdapat pada BE eh..BD, terus sisi berdekatan sama panjang yaitu sisi EB yang berdekatan dengan BC sama panjang, lalu CD dengan DE.”

(27)

PV2.1 : “Sekarang kakak tanya dik Putri, diantara 6 sifat jajar genjang yang disebutkan, ciri khususnya yang mana?"

SV2.1 : “Memiliki 2 pasang sisi sejajar, memiliki 2 simetri putar dan sisi yang berhadapan sama panjang.”

PV2.1 : “Kemudian yang layang-layang?”

SV2.1 : “Kalau yang layang-layang memiliki 1 simetri lipat dan sisi yang berdekatan sama panjang.”

PV2.1 : “Sekarang coba disebutkan informasi yang bisa diperoleh dari gambar apa saja?”

SV2.1 : “Bangun datar tersebut terdiri dari jajaran genjang dan layang-layang, eee diagonal 1 pada layang-layang itu 12+40 = 52 , diagonal 2 nya 16+16 = 32, kalau yang jajaran genjang tingginya 12, panjang alasnya 30 cm”

PV2.1 : “Apakah informasi yang dik Putri sebutkan sama dengan di tes kemarin?”

SV2.1 : “Emmm.... (sambil memeriksa lembar jawaban), eh kok beda yaaa, bedanya diagonal 2 nya cuma 16, harusnya 16+16.”

PV2.1 : “Kok bisa waktu tes menulisnya hanya 16 saja dik?”

SV2.1 : “Kemarin pas tak liat gambarnya, dikira 16 itu E ke C ternyata Cuma E ke O kak, hehe”

PV2.1 : “Diagonal layang-layangnya ditunjukkan oleh huruf apa dik?”

SV2.1 : “Diagonal layang-layang keduanya itu E ke C yaitu EO + OC = 16 + 16 = 32 cm, kalau diagonal 1 nya B ke D itu 12+40 = 52 cm.”

PV2.1 : “Oke baik, sekarang coba jelaskan cara menghitung luas ABCDEF!”

SV2.1 : “Yang nomor 1b, luas jajaran genjang ditambah dengan luas layang-layang sama dengan 𝑎 × 𝑡 + (1

2 𝑑1× 𝑑2) = 30 × 12 + (1

2× 52 × 32) = ..., ee sebentar kak saya kerjakan ulang” (mengerjakan ulang).

“Sudah kak”

PV2.1 : “Coba ditunjukkan ke kakak, lalu dijelaskan ya.”

SV2.1 : (Menunjukkan gambar ke layar)

“Luas ABCDEF = luas jajaran genjang + dengan luas

(28)

layang-layang = 𝑎 × 𝑡 + (1

2𝑑1× 𝑑2) = 30 × 12 + (52×32

2 ). 32 sama ½ di coret jadi 32 nya jadi 16, 30 × 12 + 52 × 16 = 360 + 832 = 1192 cm2.”

PV2.1 : “Baik, jadi jawabannya yakin yang mana dik?”

SV2.1 : “Yakin yang ini kak, kemarin kurang jeli melihat diagonal 2 layang-layangnya, itu yang bener harusnya EC = 16 +16 = 32.”

Dari kutipan wawancara di atas, diketahui subjek V2 dapat menyebutkan jenis segiempat yang terdapat dalam soal yaitu bangun jajaran genjang ABFE dan bangun layang-layang BCDE, subjek V2 juga menjelaskan alasannya dengan menyebutkan 6 sifat jajaran genjang dan 4 sifat layang-layang beserta keterangan huruf yang disesuaikan dengan gambar pada soal. Kemudian dari beberapa sifat yang disebutkan, subjek V2 mampu menentukan sifat-sifat khusus dari jajar genjang dan layang-layang.

Pada soal nomor 1b, subjek V2 harus dapat mengidentifikasi dan menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar untuk menyelesaikan permasalahan (dalam hal ini menghitung luas bangun datar ABCDEF). Berdasarkan hasil wawancara subjek V2 mampu menyebutkan informasi yang dapat diperoleh dari gambar dengan lengkap dan tepat yaitu diagonal 1 pada layang-layang adalah BD = 12+40 = 52 cm, diagonal 2 EC = EO+OC = 16+16 = 32 cm, tinggi jajar genjang adalah 12 cm, dan panjang alasnya adalah 30 cm. Pada wawancara terlihat subjek V2 menjelaskan bahwa ia sempat kurang jeli saat melihat gambar sehingga kurang tepat dalam menentukan diagonal 2 layang-layang saat mengerjakan tes tertulis, di tes tertulis ia menuliskan panjang diagonal 2 layang-layang adalah 16 cm, namun saat proses wawancara ia menjelaskan bahwa diagonal 2 nya adalah d2

= 32 cm, bukan 16 cm. Setelah menyebutkan informasi dari gambar pada soal, subjek V2 menggunakan informasi yang diperoleh dari gambar pada soal untuk menyelesaikan soal 1b dalam menghitung

(29)

luas bangun datar ABCDEF dengan benar. Ia mengerjakan ulang soal 1b dan menjelaskannya. Subjek V2 menjelaskan dalam menghitung luas ABCDEF caranya ialah menjumlahkan luas jajaran genjang dengan luas layang-layang = 𝑎 × 𝑡 + (1

2𝑑1× 𝑑2) = 30 × 12 + (52×32

2 ) . 30 × 12 + 52 × 16 = 360 + 832 = 1192 cm2. Karena subjek V2 mampu menyebutkan jenis dan sifat segiempat pada soal nomor 1 dengan tepat dan juga ternyata mampu menjelaskan langkah dalam menyelesaikan persoalan menghitung luas bangun datar ABCDEF dengan baik dan benar, maka subjek V2 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika. Berdasarkan hasil tes tertulis dan kutipan wawancara, dapat disimpulkan bahwa subjek V2 memenuhi indikator menghubungkan gambar ke dalam ide-ide matematika.

b) Menggambarkan ide-ide matematis secara visual

Pada soal nomor 2a, masalah yang harus diselesaikan adalah mengilustrasikan situasi soal ke dalam bentuk gambar yang relevan yaitu taman berbentuk persegi dan kolam ikan berbentuk belah ketupat di bagian tengah taman serta dilengkapi dengan keterangan ukurannya. Dalam menyelesaikan soal nomor 2a, subjek V2 menuliskan jawabannya sebagai berikut.

Gambar 4.6. Hasil Tes Tertulis Subjek V2 pada Soal Nomor 2a

(30)

Berdasarkan Gambar 4.6, subjek V2 memahami apa yang diketahui dari soal dan dapat mengilustrasikan situasi dari soal ke dalam bentuk gambar yang relevan. Terlihat bahwa ia menggambar sebuah sketsa taman berbentuk persegi kemudian ia juga menggambarkan sketsa kolam ikan yang berbentuk belah ketupat di dalam tamannya. Subjek V2 juga memperhatikan posisi kolam ikan yang berada tepat di tengah taman dengan ukuran yang sesuai dengan soal. Selanjutnya subjek V2 mencantumkan keterangan ukuran dengan baik dan benar pada gambar yang telah dibuat dengan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari soal. Hal ini dapat dilihat pada jawaban subjek V2 yang menuliskan ukuran ke empat sisi taman adalah 16 m dan juga menggunakan simbol “|” yang menunjukkan bahwa ke empat sisi nya sama panjang. Pada bagian kolam ikan yang berbentuk belah ketupat subjek V2 menuliskan keterangan ukuran panjang diagonal 1 kolam ikan adalah 8 m sedangkan panjang diagonal 2 kolam ikan adalah 6 m, dimana panjang kedua diagonalnya itu adalah dari ujung ke ujung belah ketupat ditunjukkan dengan garis menggunakan pensil.

Dari jawaban tertulis subjek V2 bisa diketahui bahwa subjek V2 menggambar bangun datar persegi dan belah ketupat dengan rapi serta dilengkapi dengan keterangan ukuran yang tepat. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek V2 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menggambarkan ide-ide matematis secara visual. Hasil transkrip wawancara lengkap subjek V2 pada soal nomor 2a dapat dilihat pada Lampiran 23. Berikut kutipan wawancara dengan subjek V2 terkait indikator kemampuan komunikasi matematis menggambarkan ide-ide matematis secara visual.

PV2.2a : “Bagaimana caranya dik Putri mengilustrasikan informasi yang diperoleh dari soal ke dalam sketsa gambar?”

(31)

SV2.2a : “Eeee yang pertama buat tamannya dulu yang berbentuk persegi dengan keliling 64 meter, yang diketahui keliling taman jadi harus mencari sisi taman, caranya eee rumus keliling persegi yaitu 4 × 𝑠𝑖𝑠𝑖, jadi cara mencari sisinya yaitu keliling : 4 = 64 : 4 = 16 meter, jadi sisi sisi taman 16 meter, lalu menggambar kolam yang berbentuk belah ketupat di tengahnya, yang pertama diagonal 1 nya itu ½ dari sisi taman yang artinya 16 meter : 2 = 8 meter, kemudian diagonal 2 nya sudah diketahui yaitu 6 meter.”

PV2.2a : “Oke, coba kalau digambarkan ulang bisa tidak dik?”

SV2.2a : “Bisa...”(menggambar ulang)

“Sudah kak” (menunjukkan gambar ke layar)

PV2.2a : “Untuk panjang diagonal kolam itu dari mana ke mana dik?”

SV2.2a : “Dari ujung ke ujung, yang pake pensil itu kak”

Dari kutipan wawancara di atas, diketahui bahwa subjek V2 memahami apa yang diketahui di soal dengan baik dan dapat mengilustrasikan situasi soal ke dalam bentuk gambar yang relevan.

Pertama subjek V2 menggambar sebuah taman yang berbentuk persegi dengan panjang sisinya 16 meter, kemudian ia menggambar kolam ikan yang berbentuk belah ketupat pada bagian tengah taman.

Pada soal nomor 2a subjek V2 dapat menjelaskan keterangan ukuran yang ia dituliskan dengan baik dan lancar. Subjek V2 juga mengungkapkan bahwa panjang diagonal kolam ikan adalah dari ujung ke ujung. Karena subjek V2 mampu menggambar dengan rapi menggunakan penggaris dan menjelaskan sketsa gambar yang ia buat dengan tepat dan lancar, maka subjek V2 memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menggambarkan ide-ide

(32)

matematis secara visual. Berdasarkan hasil tes tertulis dan kutipan wawancara, dapat disimpulkan bahwa subjek V2 memenuhi indikator menggambarkan ide-ide matematis secara visual.

c) Menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari- hari ke dalam bahasa dan simbol matematika

Pada soal nomor 2b, masalah yang harus diselesaikan adalah menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika (membuat model matematika) dan menghitung total biaya yang diperlukan untuk menanam rumput pada bagian taman di luar kolam ikan dengan menggunakan konsep matematika yang utuh dan benar. Dalam menyelesaikan soal nomor 2b, subjek V2 menuliskan jawabannya sebagai berikut.

Gambar 4.7. Hasil Tes Tertulis Subjek V2 pada Soal Nomor 2b

Berdasarkan Gambar 4.7, subjek V2 mengubah informasi yang diperoleh dari soal ke dalam kalimat/model matematika dengan menggunakan bahasa dan simbol matematika. Terlihat bahwa subjek V2 menuliskan keliling taman berbentuk persegi (disimbolkan dengan

(33)

“K”) adalah 64 m, sisi taman = 16 meter diperoleh dari keliling taman dibagi dengan 4, kemudian diagonal 1 kolam ikan yang disimbolkan dengan “d1” adalah 8 m diperoleh dari ½ dikalikan dengan panjang sisi taman (½ x s = ½ x 16) dan d2 = 6 m.

Pada soal nomor 2b, subjek V2 mampu menghitung total biaya yang diperlukan untuk menanami rumput pada bagian taman di luar kolam namun terdapat penggunaan konsep matematika yang kurang tepat. Terlihat dari jawaban tertulis subjek V2, ia mengetahui bahwa bagian yang akan ditanami rumput ialah luasan taman berbentuk persegi dikurangi dengan luasan kolam ikan berbentuk belah ketupat. Pertama-tama subjek V2 menghitung luas taman di luar kolam ikan dengan cara mengurangkan luas taman dengan luas kolam ikan. Luas taman dicari dengan menggunakan rumus luas persegi yang tidak tepat yaitu 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 = 16 × 16 × 16 × 16 = 65.536 . Seharusnya luas persegi adalah 𝑠 × 𝑠 = 16 × 16 = 256 𝑚2. Kemudian luas kolam ikan dicari dengan menggunakan rumus luas belah ketupat yang sudah benar yaitu 1

2𝑑1× 𝑑2 = (

1 2×16)×6

2 = 8 ×6

2 =

24 𝑚2. Selanjutnya subjek V2 dapat mencari luas taman di luar kolam ikan dengan rumus luas taman – luas kolam ikan = 65.536 – 24 = 65.512 m2. Langkah berikutnya subjek V2 menghitung total biaya untuk menanami rumput pada bagian taman di luar kolam ikan dengan cara mengalikan luas taman di luar kolam dengan biaya penanaman rumput per m2, 65.512 × 15.000 = 982.680.000. Dari jawaban yang dituliskan oleh subjek V2, dapat diketahui bahwa subjek V2 menyelesaikan permasalahan pada nomor 2b dengan rapi, lengkap dan sistematis namun hasil yang diperoleh tidak tepat karena kesalahan dalam menggunakan rumus luas persegi. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek V2 belum memenuhi indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika. Hasil

(34)

transkrip wawancara lengkap subjek V2 pada soal nomor 2b dapat dilihat pada Lampiran 23. Berikut kutipan wawancara dengan subjek V2 terkait indikator menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika.

PV2.2b : “Sekarang lanjut nomor 2b, emm coba dituliskan ulang informasi yang diperoleh dari soal nomor 2 ditambah dengan 2b, lalu dibacakan ya.”

SV2.2b : (menunjukkan gambar)

“Keliling persegi = 64 meter, cara mencari sisinya yaitu 64 : 4 = 16 meter, diketahui diagonal 1 nya ½ dari sisi 16, jadi diagonal 1 nya = 16 : 2 = 8 meter, diagonal 2 nya = 6 meter, biaya yang diperlukan untuk menanami rumput yaitu 15.000 per meter persegi.”

PV2.2b : “Kalau yang ditanya dari nomor 2b apa dik?”

SV2.2b : “Total biaya untuk menanami rumput.”

PV2.2b : “Bagian mana yang akan ditanami rumput?”

SV2.2b : “Bagian taman di luar kolam ikan.” (sambil menunjukkan bagian pada gambar)

PV2.2b : “Baik sekarang bagaimana langkah penyelesaian dalam menjawab soal 2b?”

SV2.2b : “Caranya yaitu luas persegi – luas belah ketupat = 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 − 1

2𝑑1× 𝑑2 = 16 × 16 × 16 × 16 −

1

2× 8 × 6. 8 m : 2 = 4, jadi 16 × 16 × 16 × 16 − (4 × 6) = 65.536 − 24 = 65.512 × 15.000 =

982.680.000 merupakan total biaya penanaman rumput”

PV2.2b : “Apakah dik Putri yakin dengan jawabannya?”

SV2.2b : “Yakin”

PV2.2b : “Rumus yang dik Putri gunakan dalam menjawab soal nomor 2b apa?”

SV2.2b : “Rumus luas persegi dan luas belah ketupat”

PV2.2b : “Rumus luas perseginya apa dik, lalu rumus belah ketupatnya juga apa?”

SV2.2b : “Luas perseginya 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 kalau belah ketupatnya

1

2𝑑1× 𝑑2

PV2.2b : “Apakah dik Putri sudah yakin dengan rumus yang

(35)

digunakan?”

SV2.2b : “Sudah.”

PV2.2b : “Oke, dalam menjawab soal nomor 2b itu apa dik Putri menggunakan simbol-simbol matematika?”

SV2.2b : “Eeee cuma dikit, kayak keliling persegi itu simbolnya

“K”, terus “s” artinya sisi, “L” itu luas, kalau yang di belah ketupat itu d1 d2 diagonal 1 dan diagonal 2.”

Dari kutipan wawancara di atas, diketahui bahwa subjek V2 mengungkapkan informasi yang diperoleh dari soal dengan menggunakan bahasa matematika. Ia menjelaskan bahwa keliling persegi = 64 m, untuk mencari sisinya yaitu keliling : 4 = 64 : 4 = 16 m, diketahui diagonal 1 nya ½ dari sisi 16, sehingga diagonal 1 = 16 : 2 = 8 m, diagonal 2 = 6 m , biaya penanaman rumput adalah 15.000/m2.

Pada soal nomor 2b, subjek harus dapat menjelaskan langkah penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan menggunakan konsep matematika yang utuh dan benar. Berdasarkan hasil wawancara subjek V2 mampu menjelaskan permasalahan dalam mencari total biaya yang diperlukan untuk menanami rumput pada bagian taman di luar kolam, namun terdapat konsep matematika yang kurang tepat yang diungkapkan oleh subjek V2 yaitu rumus luas persegi, yang mana ia mengatakan bahwa rumusnya ialah 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 padahal seharusnya 𝑠 × 𝑠. Subjek V2 menjelaskan pertama- tama ia mencari luasan yang akan ditanami rumput yaitu luas taman dikurangi dengan luas kolam ikan, luas taman = 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 × 𝑠 = 16 × 16 × 16 × 16 = 65.536 , kemudian luas kolam ikan =

1

2𝑑1× 𝑑2 = 1

2× 8 × 6 = 24 𝑚2. Sehingga 65.536-24 = 65.512 m2. Selanjutnya subjek V2 mengalikan luasan taman di luar kolam ikan yang akan ditanami rumput tersebut dengan biaya penanaman rumput per m2 yaitu 65.512 x 15.000 = 982.680.000. Subjek V2 merasa sudah yakin dengan jawabannya termasuk dengan rumus yang ia gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 2b. Pada wawancara di atas,

(36)

diketahui juga bahwa subjek V2 dapat menyebutkan dan menjelaskan makna dari simbol-simbol yang ia gunakan dengan lancar dan benar.

Karena subjek V2 mampu mengungkapkan informasi dari soal dengan menggunakan bahasa matematika namun terdapat kekurangan dalam menjelaskan penyelesaian permasalahan dengan menggunakan konsep matematika yang utuh dikarenakan salah dalam menggunakan rumus luas persegi, maka subjek V2 belum memenuhi indikator kemampuan komunikas matematis yaitu menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol matematika. Berdasarkan hasil tes tertulis dan kutipan wawancara, dapat disimpulkan bahwa subjek V2 belum memenuhi indikator menyelesaikan permasalahan dengan menyatakan peristiwa sehari- hari ke dalam bahasa dan simbol matematika.

d) Menarik kesimpulan dan memberikan argumen yang tepat untuk memperjelas solusi

Pada soal nomor 3, masalah yang harus diselesaikan adalah memberikan argumen yang tepat terhadap permasalahan mengenai cukup atau tidaknya renda yang dimiliki oleh ibu untuk dipasang pada 2 buah taplak meja dan menarik sebuah kesimpulan. Dalam menyelesaikan soal nomor 3 subjek V2 menuliskan jawabannya sebagai berikut.

Gambar

Gambar 4.1. Hasil Tes Tertulis Subjek V1 Pada Soal Nomor 1
Gambar 4.2. Hasil Tes Tertulis Subjek V1 Pada Soal Nomor 2a  Berdasarkan  Gambar  4.2,  subjek  V1  memahami  apa  yang  diketahui  dari  soal  dan  dapat  mengilustrasikan  situasi  dari  soal  ke  dalam  bentuk  gambar  yang  relevan
Gambar 4.3. Hasil Tes Tertulis Subjek V1 Pada Soal Nomor 2b
Gambar 4.4. Hasil Tes Tertulis Subjek V1 pada Soal Nomor 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan ekstrak etanol daun stroberi mempunyai aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 363,551 ppm dan mempunyai aktivitas

Dengan tujuan akhir merubah teknologi pembuatan kapal pada galangan kapal tradisional, diusulkan kegiatan penelitian mengenai penerapan teknologi pembuatan kapal fiberglass

Untuk mendapatkan nilai sudut pada perancangan ini digunakan keluaran dari sumbu Z dan Y dimana nilai 90 o akan didapat dengan memposisikan sumbu Z sejajar

Perseroan yang baru beroperasi sejak 2014 yang berlokasi di Semarang sebagai pengolahan distribusi hasil perikanan (rajungan) serta menyuplai dan memproduksi produk makanan

Penilaian kemampuan kerjasama dengan penilaian antar teman dalam belajar IPA antar peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu siklus I

Pada kelompok perikanan tangkap (NTN), terjadi penurunan Ib sebesar 0,62 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks harga konsumsi rumahtangga dan indeks biaya produksi

Begitu juga dalam penelitian Mizruchi (2002) yang menyatakan bahwa perusahaan Interlocking Directorate terjadi ketika satu orang terkait dengan suatu organisasi dan

Words painting merupakan istilah atau teknik komposisi yang digunakan untuk mengerksperikan kata dalam syair lagu dengan perlakuan melodi atau pola ritme tertentu.. Sebagian