• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

Lampiran 10. Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Waktu : 50 menit

Jumlah Soal : 25 soal

Tulislah nama dan nomor presensi pada lembar jawab yang tersedia. Berilah tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d yan g paling benar!

Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan 11! Haji Kaya Raya

Haji Abdullah adalah orang yang paling kaya di desanya. Sawah dan kebunnya sangat luas. Kerbau dan sapinya juga banyak. Untuk merawat semua itu, ia mempunyai pembantu yang banyak pula. Walaupun kaya, Haji Abdullah adalah orang yang baik hati. Ia suka menolong sesamanya yang mendapat kesulitan. Karena itu, ia disenangi oleh pembantunya dan penduduk desa itu.

Dahulu, Haji Abdullah adalah seorang pelaut. Karena sudah tua, ia berhenti menjadi pelaut. Ia mengalihkan usahanya sebagai petani. Usahanya kini berhasil dan membuatnya menjadi orang kaya raya. Sebagai seorang bekas pelaut, Haji Abdullah masih menyimpan benda-benda yang dulu sering dipakainya pada saat berlayar. Benda-benda itu seperti, kompas atau alat penentu arah mata angin, teropong, dan alat untuk melihat dari jarak jauh.

Pada suatu siang yang panas, Haji Abdullah beristirahat di rumahnya di tingkat dua. Dari situ, dia bisa mengawasi sawah-sawah dan kebunnya.

Ketika sedang mengawasi kebunnya dengan teropong, Haji Abdullah melihat tiga orang laki-laki sedang mencuri jagung di kebunnya. Kebetulan, saat itu para pegawainya sedang beristirahat sehingga tidak seorang pun yang berada di kebun. Segera saja Haji Abdullah turun ke bawah dan memberi tahu kepada pegawai-pegawainya untuk memeriksa kebun.

Sumber : Majalah Bobo, No. 35/XVI, 1999 1. Dahulu, Haji Abdullah adalah seorang …

a. petani c. pilot

b. nelayan d. pelaut

2. Kalimat utama paragraf pertama terletak pada kalimat …

a. pertama c. ketiga

b. kedua d. keempat

3. Pokok pikiran paragraf kedua adalah …

a. Menceritakan bahwa Haji Abdullah dulunya adalah seorang pelaut b. Haji Abdullah menjadi orang yang kaya raya karena usahanya

c. Haji Abdullah masih menyimpan benda-benda yang dulu sering digunakan pada saat berlayar

116

d. Haji Abdullah mengalihkan usahanya sebagai petani

4. Benda-benda yang dulu sering dipakai Haji Abdullah pada saat berlayar yaitu …

a. kompas, buku c. cangkul, kompas

b. sepatu, teropong d. kompas, teropong

5. Perbedaan paragraf pertama dan kedua adalah …

a. Paragraf pertama menceritakan tentang Haji Abdullah yang merupakan orang yang paling kaya di desanya, sedangkan paragraf kedua menceritakan Haji Abdullah berhenti menjadi seorang pelaut karena sudah tua

b. Paragraf pertama menceritakan Haji Abdullah memiliki banyak kerbau dan sapi, sedangkan paragraf kedua menceritakan bahwa dahulu Haji Abdullah adalah seorang pelaut

c. Paragraf pertama menceritakan Haji Abdullah memiliki banyak kerbau dan sapi, sedangkan paragraf kedua menceritakan Haji Abdullah berhenti menjadi seorang pelaut karena sudah tua

d. Paragraf pertama menceritakan tentang Haji Abdullah yang merupakan orang yang paling kaya di desanya, sedangkan paragraf kedua menceritakan bahwa dahulu Haji Abdullah adalah seorang pelaut

6. Pada suatu siang yang panas, Haji Abdullah beristirahat di rumahnya di tingkat dua. Dari situ, dia bisa mengawasi sawah-sawah dan kebunnya. Latar tempat dalam kutipan cerita di atas adalah …

a. rumah c. kebun

b. sawah d. ladang

7. Ketika sedang mengawasi kebunnya dengan teropong, Haji Abdullah melihat tiga orang laki-laki sedang mencuri jagung di kebunnya.

Pertanyaan yang tepat untuk paragraf tersebut adalah … a. Siapa yang sedang mengawasi kebun?

b. Apa yang digunakan untuk mengawasi kebun?

c. Apa yang dilihat oleh Haji Abdullah ketika sedang mengawasi kebunnya? d. Kapan Haji Abdullah mengawasi kebunnya?

8. Ketika sedang mengawasi kebunnya dengan teropong, Haji Abdullah melihat tiga orang laki-laki sedang mencuri jagung di kebunnya. Kebetulan, saat itu para pegawainya sedang beristirahat sehingga tidak seorang pun yang berada di kebun. Segera saja Haji Abdullah turun ke bawah dan memberi tahu kepada pegawai-pegawainya untuk memeriksa kebun.

Kalimat terakhir yang tepat untuk bacaan di atas adalah … a. Para pegawai Haji Abdullah tetap melanjutkan istirahatnya b. Para pegawai Haji Abdullah bergegas untuk memeriksa kebun c. Haji Abdullah meminta para pegawainya untuk berhati-hati d. Haji Abdullah meminta para pegawainya untuk melapor ke polisi

9. Jika Haji Abdullah tidak mengawasi sawah dan kebunnya, maka hal yang mungkin akan terjadi adalah …

a. Para pegawai tidak mempunyai waktu untuk beristirahat b. Haji Abdullah tidak akan menjadi orang yang kaya raya

117

c. Haji Abdullah tidak akan melihat tiga orang laki-laki mencuri jagung di kebunnya

d. Pencuri jagung semakin berani mencuri di kebun Haji Abdullah 10.Penilaianmu terhadap tokoh Haji Abdullah adalah …

a. Meskipun orang kaya raya, Haji Abdullah adalah orang yang baik hati b. Haji Abdullah adalah orang yang kikir

c. Meskipun sedang beristirahat, Haji Abdullah tetap meminta para pegawainya untuk mengawasi kebun

d. Haji Abdullah adalah orang yang sombong

11.Kesimpulan yang dapat diambil dari cerita “Haji Kaya Raya” adalah … a. Meskipun menjadi orang yang kaya raya, kita harus tetap menjadi orang

yang baik hati

b. Jika sudah tua, maka harus berhenti menjadi pelaut

c. Sebagai seorang pegawai harus tetap mengawasi kebun majikannya d. Sebagai petani yang sukses harus tetap mengawasi sawah dan kebunnya Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 12 sampai dengan 25!

Petani yang Baik Hati

Di suatu desa, hiduplah seorang petani yang sudah tua. Petani ini hidup seorang diri dan sangat miskin, pakaiannya penuh dengan tambalan dan rumahnya terbuat dari gubuk kayu. Musim dingin sudah tiba, pak petani tidak punya makanan, juga tidak mempunyai kayu bakar untuk menghangatkan diri. Hari itu pak petani hendak pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan. Ketika keluar dari rumah, dilihatnya ada sebutir telur tergeletak diatas tanah bersalju. Dengan hati- hati dipungutnya telur tersebut dan dibawanya ke dalam rumah.

Pak petani menyelimuti telur itu dengan kain lusuh dan meletakkannya di dalam kardus agar tetap hangat. Setelah itu dia pergi ke pasar untuk bekerja. Pak petani membuat telur itu menjadi hangat setiap hari sampai telur itu menetas. Ternyata telur itu adalah telur burung camar. Mungkin induknya menjatuhkannya ketika hendak pindah ke tempat yang lebih hangat. Pak petani merawat burung camar kecil itu dengan penuh kasih sayang. Dia selalu membagi setiap makanan yang diperolehnya dari bekerja di pasar. Ketika harus meninggalkan burung camar itu sendirian, pak petani akan meletakkannya di dalam kardus dan menyalakan perapian agar burung camar tetap hangat.

Hari-hari berlalu, burung camar kecil tumbuh semakin besar. Pak petani sadar, burung camar ini tidak selamanya akan tinggal bersama dirinya. Dengan berlinang air mata, pak petani melepaskan burung camar itu agar pergi ke selatan, ke tempat yang hangat.

Suatu hari, pak petani terbaring sakit karena kedinginan. Dia tidak punya uang untuk membeli obat, kayu bakar dan makanan. Tok tok tok, terdengar suara dari pintu rumah pak petani. Ternyata burung camar itu kembali. Di paruhnya terdapat benih tanaman. Pak petani heran burung camar itu masih mengingatnya. Dibiarkannya burung camar itu masuk dan diberinya minum. Sambil memandang benih yang dibawa oleh burung camar, pak petani bertanya-tanya. Benih apakah

118

ini? Dapatkah aku menanamnya di tengah musim dingin ini? Tanyanya dalam hati.

Burung camar keluar dari rumah pak petani, membuat lubang di halaman rumah pak petani lalu menanam benih itu. Ketika hari menjelang senja burung camar itu pergi meninggalkan pak petani. Esok harinya, keajaiban terjadi. Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi pohon lengkap dengan buahnya hanya dalam sehari. Pak petani sangat terkejut melihatnya. Karena lapar, pak petani memakan buah pohon itu. Ajaib, tubuhnya menjadi kuat dan dia tidak merasa sakit. Karena keajaibannya, pak petani menamakan pohon itu Pohon Dewa, karena buahnya dapat membuat pak petani menjadi sehat kembali.

Pak petani merawat pohon itu dengan baik. Meskipun musim dingin, pohon itu terus berbuah dan tidak menjadi kering. Pak petani menjual buah itu dan mendapatkan banyak uang. Sekarang pak petani tidak lagi kedinginan dan kelaparan. Meskipun demikian, pak petani tetap murah hati, dia ingat bahwa apa yang diterimanya sekarang adalah buah dari ketulusannya menolong sesama makhluk hidup.

Sumber: Betty Veve [mami_veve10 @yahoo.com]

12.Rumah petani yang terdapat dalam cerita di atas terbuat dari …

a. gubuk kayu c. batu beton

b. batu bata d. semen

13.Pokok pikiran paragraf pertama adalah …

a. Kehidupan seorang petani tua yang hidup seorang diri dan sangat miskin b. Pak petani pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan

c. Pak petani menemukan sebutir telur tergeletak di atas tanah bersalju d. Pak petani tidak punya kayu bakar untuk menghangatkan diri

14.Hari itu pak petani hendak pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan. Ketika keluar dari rumah, dilihatnya ada sebutir telur tergeletak diatas tanah bersalju. Dengan hati-hati dipungutnya telur tersebut dan dibawanya ke dalam rumah. Pertanyaan yang tepat untuk paragraf tersebut adalah …

a. Siapa yang hendak pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan?

b. Apa yang dilakukan pak petani ketika keluar dari rumah dan melihat ada sebutir telur?

c. Dimana pak petani menemukan sebutir telur itu? d. Kapan pak petani menemukan sebutir telur itu?

15.Pak petani menyelimuti telur dengan kain lusuh dan meletakkannya di dalam kardus karena …

a. agar tidak pecah c. agar tetap hangat b. agar cepat menetas d. agar bisa dimasak

16.Suatu hari pak petani terbaring sakit karena kedinginan. Dia tidak punya uang untuk membeli obat, kayu bakar, dan makanan. Tok tok tok, terdengar suara dari pintu rumah pak petani. Ternyata burung camar itu kembali.

Latar dalam kutipan cerita itu ialah …

a. pasar c. sawah

119

17.Burung camar keluar dari rumah pak petani, membuat lubang di halaman rumah pak petani lalu menanam benih itu. Ketika hari menjelang senja burung camar itu pergi meninggalkan pak petani. Esok harinya, keajaiban terjadi.

Kalimat terakhir yang tepat untuk melengkapi cerita tersebut adalah … a. Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi tanaman cabai

b. Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi pohon lengkap dengan buahnya

c. Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi timun emas d. Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi tanaman bunga

18.Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi pohon lengkap dengan buahnya hanya dalam sehari. Pak petani sangat terkejut melihatnya. Karena lapar, pak petani memakan buah pohon itu. Ajaib, tubuhnya menjadi kuat dan dia tidak merasa sakit. Karena keajaibannya, pohon itu dinamakan …

a. pohon ajaib c. pohon dewa

b. pohon sakti d. pohon dewi

19.Meskipun demikian, pak petani tetap murah hati. Kata murah hati berarti …

a. pendendam c. suka menabung

b. licik d. baik hati

20.Isi bacaan di atas adalah …

a. Pertolongan pasti akan datang kepada orang yang membutuhkan b. Pertolongan pasti akan datang kepada orang yang miskin

c. Orang yang giat bekerja pasti akan mendapatkan banyak uang

d. Orang yang tulus menolong sesama makhluk hidup pasti akan menerima kebaikan

21.Tema yang tepat untuk bacaan di atas adalah …

a. tolong menolong c. persahabatan

b. persaudaraan d. kebohongan

22.Berikut ini merupakan pernyataan yang benar dari bacaan di atas, kecuali … a. Petani hidup seorang diri dan sangat miskin

b. Petani menyelimuti telur dengan kain lusuh dan meletakkannya di dalam kardus

c. Petani menanam benih yang dibawa oleh burung camar d. Petani merawat pohon itu dengan baik

23.Jika pak petani tidak merawat telur burung camar itu, maka yang akan terjadi adalah …

a. telur burung camar akan tetap menetas b. telur burung camar akan tetap merasa hangat

c. pak petani tidak lagi merasa kedinginan dan kelaparan d. pak petani tetap merasa kedinginan dan kelaparan 24.Penilaianmu terhadap tokoh petani adalah …

a. Petani tersebut memiliki sifat yang jahat

b. Petani tidak baik karena merawat telur burung camar agar mendapatkan banyak uang

120

c. Petani memiliki sifat murah hati karena merawat telur burung camar dengan tulus

d. Petani memiliki sikap baik karena memberi minum burung camar

25.Kesimpulan yang dapat diambil dari cerita “Petani yang Baik Hati” adalah … a. Kita harus saling tolong menolong

b. Kita harus menjaga perdamaian

c. Kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh d. Kita harus melukai binatang

121

Lampiran 11. Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus I TES MEMBACA PEMAHAMAN SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Waktu : 50 menit

Jumlah Soal : 25 soal

Tulislah nama dan nomor presensi pada lembar jawab yang tersedia. Berilah tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!

Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan 13! Dongeng mengenai Harta Benda Terpendam (Cerita Rakyat dari Bali)

Alkisah ada seorang petani kaya yang mempunyai lima anak laki-laki. Kelima anak tersebut sangat pemalas. Tidak ada satu pun dari mereka yang mau membantu ayahnya melakukan pekerjaan sehari-hari.

Mereka juga tidak pernah menghiraukan nasihat Sang Ayah. Sikap ini membuat ayahnya yang sudah tua merasa kesal. Karena selalu memikirkan sikap anak-anaknya yang tidak patuh, akhirnya petani kaya itu jatuh sakit.

Pada suatu hari ketika ajalnya hampir tiba, dikumpulkanlah kelima anaknya. Di depan mereka Sang Ayah meninggalkan pesan terakhir. Begini bunyinya:

“Hai, anak-anakku, telah tiba saatnya Ayah meninggalkan kalian untuk selama-lamanya. Karena kemalasan kalian, semua harta benda yang kukumpulkan telah habis kalian pakai. Namun, untunglah Ayah telah menyembunyikan sebagian harta di suatu tempat yang letaknya di kebun bagian barat. Jika kaliam membutuhkannya, galilah! Kalian akan menemukannya.”

Setelah mengucapkan kalimat itu, Sang Ayah meninggal dunia. Karena Sang Ayah tidak menjelaskan secara tepat letak harta itu, anak-anaknya menggali setiap jengkal tanah. Seluruh bagian tanah telah mereka gali. Tanah menjadi gembur. Namun, mereka tidak menemukan harta apa pun di dalamnya.

Akhirnya, karena sudah terlanjur dikerjakan, tanah itu pun mereka tanami dan mereka beri pupuk. Berkat kerja keras, hasil panen mereka berlimpah-limpah. Melalui beberapa musim panen saja, mereka sudah dapat mengumpulkan kekayaan yang banyak.

Setelah berhasil memulihkan kekayaan ayahnya, mereka baru menyadari bahwa yang dimaksud dengan harta terpendam itu sesungguhnya adalah arti kiasan dari tenaga mereka berlima yang terpendam. Mereka harus mempergunakannya sebelum mereka dapat menikmati hasilnya.

Karena keinsafan ini, kelima bersaudara ini makin rajin mengerjakan kebunnya yang luas itu. Akhirnya mereka menjadi petani terkaya di daerah mereka.

122

1. Dalam Dongeng Mengenai Harta Benda Terpendam, petani kaya mempunyai …

a. lima anak perempuan b. lima anak laki-laki

c. dua anak laki-laki dan dua anak perempuan d. tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan 2. Sifat dari kelima anak dari petani kaya adalah …

a. rajin membantu c. sopan santun

b. patuh kepada orang tua d. pemalas 3. Pokok pikiran paragraf pertama adalah …

a. kisah tentang petani kaya

b. kisah petani kaya yang memiliki lima anak pemalas c. lima anak yang tidak mau membantu ayahnya d. lima anak yang tidak menghiraukan nasihat ayahnya 4. Petani kaya itu jatuh sakit karena …

a. Memikirkan kelima anaknya yang terlalu rajin b. Memikirkan kelima anaknya yang terlalu patuh c. Memikirkan kelima anaknya yang terlalu pandai d. Memikirkan kelima anaknya yang terlalu pemalas

5. Sebelum ajalnya tiba, Sang Ayah berpesan bahwa beliau menyembunyikan sebagian harta di suatu tempat yang letaknya di …

a. kebun bagian utara c. kebun bagian barat b. kebun bagian selatan d. kebun bagian timur

6. Karena Sang Ayah tidak menjelaskan secara tepat letak harta itu, anak- anaknya menggali setiap jengkal tanah. Seluruh bagian tanah telah mereka gali. Tanah menjadi gembur. Namun, mereka tidak menemukan harta apa pun di dalamnya.

Latar dalam kutipan cerita itu ialah …

a. kebun c. rawa

b. rumah d. sawah

7. Karena keinsafan ini, kelima bersaudara ini makin rajin mengerjakan kebunnya yang luas itu. Persamaan kata kebunialah …

a. hutan c. rawa

b. ladang d. sawah

8. Isi bacaan di atas adalah …

b. Kisah seorang ayah yang memanjakan kelima anaknya

c. Kisah seorang ayah yang memberi pelajaran berharga kepada kelima anaknya

d. Kisah seorang ayah yang gagal mendidik kelima anaknya e. Kisah seorang ayah yang memiliki anak-anak yang patuh 9. Tema yang tepat untuk bacaan di atas adalah …

a. persaudaraan c. persahabatan

b. kepatuhan d. kebaikan

10.Setelah berhasil memulihkan kekayaan ayahnya, mereka baru menyadari bahwa yang dimaksud dengan harta terpendam itu sesungguhnya adalah arti

123

kiasan dari tenaga mereka berlima yang terpendam. Mereka harus mempergunakannya sebelum mereka dapat menikmati hasilnya.

Pertanyaan yang tepat untuk paragraf tersebut adalah … a. Siapa yang mempunyai harta terpendam?

b. Apa yang dilakukan oleh kelima anak untuk memulihkan kekayaan ayahnya?

c. Apa yang disadari oleh kelima anak tentang harta terpendam itu? d. Dimana letak harta terpendam itu?

11.Kelima anak mulai dapat memulihkan kekayaan ayahnya diceritakan dalam paragraf …

a. 1, 2 c. 5, 6

b. 3, 4 d. 7, 8

12.Jika kelima anak petani kaya tidak mencoba menggali harta yang terpendam, maka yang akan terjadi adalah …

a. kelima anak petani itu akan tetap kaya

b. kelima anak petani itu akan membuka usaha sendiri c. kelima anak petani itu akan jatuh miskin

d. kelima anak petani itu akan menjadi rajin

13.Penilaianmu terhadap sikap kelima anak petani kaya yang meneruskan mengerjakan tanahnya adalah …

a. kelima anak petani mau bekerja keras b. kelima anak petani terpaksa bercocok tanam c. kelima anak petani ingin cepat kaya

d. kelima anak petani berhutang budi kepada ayahnya

Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 14 sampai dengan 25! Pedagang yang Tidak Jujur

Tersebutlah kisah seorang bernama Buyung. Sudah kurang lebih dua tahun, dia mencari nafkah dengan berdagang. Lumayan sekadar untuk menutup kebutuhan sehari-hari. Namun, tidak setiap hari dagangan Buyung itu laku. Segala sesuatu itu membutuhkan kesabaran.

Pagi ini, Buyung ke rumah seorang saudagar kaya di kampungnya. Di sana, dia mengambil beberapa potong kain untuk dijual. Dengan teliti, dia memilih kain yang menurutnya bagus dan mudah laku.

”Tuan, saya berangkat,” kata Buyung kepada saudagar kaya itu. Buyung mulai berjalan menjajakan kain. Semua kampung dia lewati. Namun, belum satu pun kain terjual. Karena lelah dan lapar, dia beristirahat di bawah sebuah pohon. Ketika beristirahat, dia membuka satu per satu lipatan kain dagangannya. Kemudian, dia melipat kembali kain-kain itu sambil menyembunyikan sebagian kain di tempat lain. Dalam keadaan lelah, dia kembali ke rumah saudagar itu.

“Mengapa sudah kembali dari berdagang? Apakah daganganmu habis

terjual?” tanya saudagar.

“Dagangan saya memang laku sebagian,” jawab Buyung pelan. ”Bagus kalau begitu, tetapi kenapa cepat pulang?” tanya saudagar lagi.

124

”Beberapa kain dirampok orang jahat,” jawab Buyung sambil menyerahkan sisa kain.

”Kasihan sekali kamu, Buyung!” ujar saudagar sambil meneliti kain- kainnya.

Buyung pulang dengan hati girang. Dalam hatinya dia berkata, betapa mudahnya saudagar kaya itu dibohongi.

Setibanya di rumah, Buyung menyimpan sisa kain itu di tempat yang aman. Kepada istrinya, dia mengaku telah dirampok.

Suatu hari, istri si Buyung menemukan kain-kain lain yang disembunyikan oleh Buyung. Ia merasa penasaran dengan kain-kain itu.

Setelah sekian lama menyimpan kain-kain milik saudagar itu, Buyung tetap merasa gelisah. Takut suatu ketika ketahuan oleh saudagar. Ia pun tidak tahu jika istrinya sudah tahu soal kain-kain itu.

Pada suatu hari, saudagar itu mengundang penduduk kampung untuk merayakan pesta. Buyung pun diundang. Dalam pesta itu, saudagar mendekati Buyung sambil berkata sopan, ”Aku tahu orang yang telah merampok kain itu.”

Sikap sopan saudagar itu justru membuat Buyung gugup.

”Itu wanita yang mengaku telah menemukan kain yang dirampok,” lanjut saudagar sambil menunjuk seorang wanita, yang tiada lain istri Buyung.

”Bukankah wanita itu istrimu, Buyung? Jadi, siapa yang menyimpan kain- kain itu di dalam rumahmu?” tanya saudagar lagi.

Buyung benar-benar tidak berkutik. Kebohongannya terbongkar begitu mudah. Sebenarnya saudagar itu telah tahu sejak awal sebab kain-kain yang dijualkan oleh Buyung tidak terdapat tanda-tanda bekas perampokan.

Wajah Buyung memerah. Semua penduduk kampung menatap ke arahnya. ”Kali ini, aku memaafkanmu. Jika mengulang lagi perbuatan tercela itu, kamu tahu sendiri akibatnya,” kata saudagar. Buyung berlalu dari kerumunan sambil menyesali perbuatan tidak jujurnya.

Sumber: Majalah Kids Fantasi, Februari 2004

14.Buyung adalah seorang pedagang …

a. beras c. kain

b. sepatu d. tas

15.Pedagang adalah …

a. Orang yang membeli barang dari orang lain b. Orang yang menjual barang-barang kuno c. Orang yang berada di pasar

d. Orang yang memperjualbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri

16.Buyung mengambil dagangan di rumah seorang …

a. saudagar c. pemilik pabrik

b. petani d. nelayan

17.Perbedaan paragraf pertama dan kedua adalah …

a. Paragraf pertama menceritakan tentang kisah seorang bernama buyung yang mencari nafkah dengan berdagang, sedangkan paragraf kedua

125

menceritakan tentang buyung yang menyembunyikan kain-kain dagangannya

b. Paragraf pertama menceritakan tentang dagangan buyung yang tidak setiap

Dokumen terkait