• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. ANALISIS DATA 1. Kegiatan Mengakses

2. Kemampuan dalam Menganalisis

Sinetron di Indonesia dominan ditayangkan di televisi setiap hari.

Maka dari itu, untuk bisa mengikuti kelanjutan dan isi dari cerita sinetron tersebut, penonton harus selalu siap sedia menonton sinetron itu juga setiap hari. Walaupun dengan menanyakan kepada orang yang juga menonton ataupun mengaksesnya di internet untuk mengetahui cerita kelanjutan yang tidak ditonton pun juga bisa. Para informan di penelitian ini mengetahui akan maksud dari menonton sinetron haruslah setiap hari yaitu agar tidak ketinggalan cerita atau isi dari sinetron tersebut.

Mengidentifikasi pengirim pesan pada kemampuan literasi media dalam menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala oleh informan dalam penelitian ini tertuju pada bagaimana informan menjelaskan mengenai tokoh- tokoh dan karakteristiknya. Sebagian besar informan mengetahui dan mengenal semua tokoh yang bermain di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, akan tetapi ada juga yang mengaku bahwa tidak mengenal semuanya, seperti Erdina yang mengaku hanya mengenal tokoh yang berkarakter baik dan sopan. Selain mengidentifikasi tokoh dan karakterisitiknya, informan juga sudah bisa menilai bagaimana peran dari tokoh di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala.

commit to user

tokoh dan seringkali membuat para penonton sangat tertarik untuk melihatnya dengan seksama bahkan sampai bisa teringat akan adegan tersebut walaupun sudah lama ditayangkan. Dwyer dalam Farida Nurfalah (Jurnal Teknodik No. 22, 2007: 44), seorang pakar pertelevisian menyimpulkan setidaknya pemirsa televisi mampu mengingat 50 % materi yang hanya ditayangkan satu kali oleh televisi.

Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala ditayangkan dan ditonton setiap hari setidaknya informan mampu mengingat kembali secara detail cerita yang ada di sinetron tersebut. Informan dalam mengingat dan menjelaskan apa isi pesan yang terdapat dalam Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala sudah bisa dibilang sangat mampu. Informan sudah mampu mendeskripsikan kembali cerita yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala walaupun dengan gaya cerita yang berbeda, tetapi tetap satu alur cerita. Informan juga ingat betul akan adegan yang sudah lama ditayangkan. Selain itu informan juga menilai bahwa ketertarikan akan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala hanya tertuju pada tokohnya yang cantik dan ganteng, serta ceritanya yang menarik bagi informan.

Pengetahuan tentang adegan- adegan di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang mendapat teguran dari KPI oleh para informan sangat beragam. Secara umum informan mengetahui dan menyetujui bahwa di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala banyak terdapat adegan

commit to user

yaitu Ema, adegan pelukan merpakan adegan biasa, akan tetapi jika adegan tersebut dilakukan di sekolah tidaklah pantas. Begitu juga dengan informan yang lain menyetujui bahwa adegan pelukan di sekolah dan memakai seragam sangatlah tidak pantas. Adegan perkelahian yang juga menjadi sorotan KPI dianggap oleh semua informan adalah hal yang biasa di sinetron tersebut. Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala banyak memiliki adegan- adegan yang tidak pantas. Hampir semua sinetron-sinetron remaja yang ada sekarang mengekploitasi kekerasan, seksualitas dan kadang mengabaikan moralitas (Alkhajar, 2009: 19). Informan pun sangat mengetahui betul dan paham bahwa adegan yang dilakukan di sinetron merupakan hal yang tidak baik dan adegan yang dilakukan hanyalah suatu peran yang dilakukan para pemain sinetron.

3. Kemampuan dalam Mengevaluasi

Kemampuan dalam mengavaluasi adalah bagaimana individu mampu menilai pesan yang diterima kemudian dibandingkan dengan perspektif sendiri. Indikator yang terdapat di dalamnya salah satunya yaitu perasaan para informan ketika bisa menonton dan tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Semua informan menyatakan bahwa ketika bisa menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala

commit to user

Ganteng- Ganteng Serigala rasa kecewa yang timbul. Ada juga informan yang merasa biasa saja yaitu Novita, tetapi walaupun perasaan biasa saja tidak menonton rasa takut ketinggalan cerita tetap ada.

Jika ditilik lebih lanjut, bahwa sebenarnya cerita yang ada di sinetron hanyalah sebuah cerita fiktif yang dikembangkan. Terkadang cerita tersebut sama dengan apa yang ada di sekitar para penonton tetapi direkonstruksi kembali dan diproduksi menjadi sebuah sinetron. Akan tetapi, ada beberapa informan yang mengatakan bahwa ada kesamaan antara cerita di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dengan kisah yang ada di sekitarnya, seperti Ema dan Kara. Terkait dengan adanya kesamaan cerita dengan realitas dari penonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, ini menjadi salah satu alasan mengapa sinetron digemari oleh penontonnya yaitu, menurut Wawan Kuswandi karena isi pesannya sesuai dengan realitas sosial pemirsa (Kuswandi, 1996: 130).

Akan tetapi, sebagian besar informan mengatakan bahwa tidak ada hal yang sama dari cerita di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dengan cerita di kehidupannya maupun lingkungan informan.

Tidak semua informan memiliki keinginan untuk menjadi seperti tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Ada yang mempunyai keinginan untuk menjadi terkenal dan keinginan pandai bernyanyi seperti tokoh- tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala Seperti Ema dan Yulia. Selain itu walaupun informan lain juga

commit to user

mempunyai keinginan untuk menjadi seperti tokoh- tokoh yang ada.

Mereka lebih ingin menjadi diri sendiri. Informan juga mengakui bahwa Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang ditontonnya masih belum sesuai dengan umurnya sekarang. Menurut informan Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala lebih menyasar ke usia 17 tahun ke atas, sedangkan informan masih berusia di bawah 17 tahun.

Informasi yang bisa diberikan oleh para informan dari menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala adalah sinetron tersebut mengandung hal positif juga negatif. Positifnya menurut Ema adalah mendapatkan hiburan dengan ceritanya yang menarik. Hal negatif yang Disampaikan oleh Erdina juga disampaikan oleh informan lain yaitu Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala banyak mengandung adegan- adegan romantis. Informan pun juga sebagian besar meyakini bahwa cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala tidak ada di dunia nyata.

Cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala pun hanya sekedar fiktif belaka dan hanya ada di sinetron tersebut.

Dokumen terkait