a. Sikap, Perasaan atau Reaksi yang Dirasakan Setelah Menerima Pesan dari Media
1) Perasaan ketika menonton dan tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala
Menonton dan mengikuti program televisi terkadang memunculkan perasaan yang silih berganti, perasaan senang maupun kecewa bisa saja terjadi pada penonton televisi. Seperti yang terjadi pada penonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, ketika mereka menonton timbul rasa senang di dalam hati mereka.
Namun, begitu pula sebaliknya, pada saat mereka tidak bisa menonton rasa kecewa yang mereka rasakan
commit to user
Ganteng Serigala dikarenakan bisa mengetahui cerita yang telah lalu maupun yang akan datang. Seperti yang diungkapkan oleh Kara seperti berikut ini:
“……. ya senenglah. Karena bisa nonton, karena bisa tahu ceritanya besok atau yang kemarin lalu.” (Wawancara Kara, 14 Mei 2015).
Cerita besok dan kemarin lalu yang dimaksud oleh Kara kemungkinan adalah cerita cuplikan untuk episode selanjutnya yang sering ditampilkan pada awal maupun akhir di tiap episode sinetron yang sedang tayang.
Kegiatan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang biasa dilakukan hampir setiap hari ini, menjadikan kekecewaan tersendiri bagi penonton apabila tidak menonton sinetron tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Yulia yang apabila tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala,
“Rasanya kecewa ya, karena terbiasa nonton setiap hari.”
(Wawancara Yulia, 10 April 2015).
Rasa yang timbul selain kecewa apabila tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala adalah rasa kekhawatiran akan ketinggalan cerita yang disajikan pada episode yang tidak di tonton.
Novita mengungkapkan, perasaan yang biasa saja jika tidak menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, akan tetapi rasa takut ketinggalan akan cerita tetap ada.
commit to user
gitu.” (Wawancara Novita, 17 April 2015).
Perasaan senang dengan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dirasakan oleh informan, akan tetapi apabila tidak menonton perasaan khawatir akan ketertinggalan cerita yang sedang ditayangkan juga dirasakan oleh informan. Perasaan tersebut timbul karena kegiatan menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang setiap hari dirasa sudah menjadi suatu kebiasaan bagi para informan.
2) Kesamaan kisah di sinetron dengan realita
Kisah cerita yang ada di cerita Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala diakui informan ada yang sama dengan cerita di kehidupannya juga di lingkungan sekitar informan. Ema mengungkapkan, bahwa cerita yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala sama dengan kejadian terhadap temannya.
“Iya itu ada, antara perebutan Nayla dengan Tristan dengan Galang itu, pada teman saya juga. Perebutan teman saya dengan teman saya yang memperebutkan seorang laki-laki.
Tapi, pada akhirnya mereka ya gak jadi apa-apa cuma jadi temen.” (Wawancara Ema, 2 April 2015)
Ada pula yang merasa bahwa cerita yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala menyerupai kisah hidupnya sendiri.
Seperti Kara yang mengungkapkan bahwa cerita percintaan dirinya sama dengan kisah Digo dan Sissy.
commit to user
seperti Sissy sama Digo.” (Wawancara Kara, 14 Mei 2015).
Akan tetapi informan lebih banyak mengatakan bahwa tidak ada kesamaan cerita di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dengan cerita di kehidupan maupun lingkungan sekitarnya seperti Yulia, Erdina, Novita, dan Riska.
3) Keinginan menjadi seperti tokoh Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala
Seiring dengan intensitas menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang sering, penonton bisa jadi mengidolakan para tokoh yang berperan di dalamnya. Menonton dan memperhatikan setiap hari bisa saja penonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala terpukau bahkan ada keinginan seperti tokoh yang dilihatnya. Akan tetapi, tidak bagi para penonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang Heavy Viewer berikut ini.
Mempertanyakan apakah ada keinginan seperti tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, informan mengatakan bahwa tidak ada keinginan seperti tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang diungkapkan oleh Erdina sebagai berikut:
“Nggak begitu pingin kayak tokoh-tokoh. Lebih pingin jadi diri sendiri aja.” (Wawancara Erdina, 16 April 2015)
commit to user
tidak ada keinginan seperti tokoh, Kara menganggap bahwa keiinginan menjadi seperti tokoh yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala tidak ada manfaatnya.
“Nggak, ya karena itu cuma cerita fiktif belaka saja nggak ada manfaatnya juga.” (Wawancara Kara, 14 Mei 2015)
Informan lain yaitu Ema dan Yulia mereka menyatakan bahwa ada keinginan seperti tokoh di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Namun, keinginan mereka bukan seperti tokoh yang diperankan oleh aktris maupun aktor yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, melainkan suatu hal yang nyata adanya di kehidupan nyata para aktor maupun aktrisnya. Seperti yang diungkapkan oleh Ema dan Yulia seperti berikut ini,
“Ya sedikit mempunyai keinginan, menjadi terkenal kayak tokoh-tokohnya.” (Wawancara Ema, 2 April 2015)
“Iya ada keinginan pandai bernyanyi seperti Digo.”
Wawancara Yulia, 10 April 2015)
Keinginan untuk menjadi terkenal seperti aktor dan aktrisnya dan pandai bernyanyi seperti tokoh Digo yang diperankan oleh Aliando Syarief.
4) Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala belum sesuai umur
Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala sebenarnya merupakan tayangan yang diperuntukkan bagi remaja, karena dilihat dari ceritanya saja berlatar belakang anak SMA. Akan tetapi ternyata
commit to user
Ganteng- Ganteng Serigala belum sesuai dengan umur mereka.
Kara pun mengakui bahwa usianya yang masih di bawah umur dan belum sesuai jika menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala.
“Belum, karena saya juga masih di bawah umur. Karena sinetron itu yang biasanya ditonton oleh anak remaja, karena ya saya masih apa,,umur di bawah umur yang masih untuk melaksanakan belajar.” (Wawancara Kara, 14 Mei 2015)
Pengakuan akan usia yang belum dewasa juga diakui oleh Riska. Walaupun Riska tahu umurnya belum sesuai untuk menonton Sinetron Ganteng- Ganteng, akan tetapi Riska tetap menonton Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala tersebut.
“Belum sesuai sih, belum 17. soalnya kan kayak gitu kan harus 17, tapi ikut nonton.” (Wawancara Riska, 17 April 2015).
Informan Riska menganggap bahwa tontonan Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala diperuntukkan usia 17 tahun ke atas, sedangkan dia masih berusia 15 tahun.
b. Mengungkapkan Informasi Apa Saja Yang Menyarankan atau Memberikan Informasi Yang Berguna Bagi Pengguna
1) Sinetron GGS mengandung hal negatif dan positif
Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang ditonton oleh para informan dianggap memiliki hal positif walaupun di sisi lain sinetron seringkali dianggap banyak mengandung hal yang negatif.
commit to user
Ganteng Serigala menurut informan mengatakan bahwa terhibur dengan program acara tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Ema seperti berikut ini,
“Hal positifnya kita dapat terhibur dengan ceritanya yang menarik.” (Wawancara Ema, 2 April 2015)
Benar adanya jika sinetron seringkali dianggap memiliki hal negatif, dari adegan bahkan dampak yang ditimbulkan dengan menonton sinetron tersebut. Selain itu adegan yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala juga masih ada yang dianggap negatif oleh para informan, dari adegan mesra sampai ciuman.
“……hal negatifnya adalah ketika ada adegan Digo dan Sissy saat pelukan dan ciuman.” (Wawancara Yulia, 10 April 2015).
Erdina juga mengungkapkan hal yang sama mengenai unsur negatif yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang diungkapkan oleh Erdina sebagai berikut,
“Hal negatifnya ya, terlalu banyak adegan yang romantis dan bisa menimbulkan pemikiran yang kurang begitu enak.”
(Wawancara Erdina, 16 April 2015)
Nampaknya Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dirasa masih banyak memiliki unsur negatif daripada positif menurut para informan. Kehadiran Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala menjadi
commit to user
pemainnya masih menjadi sesuatu yang negatif bagi para informan.
2) Cerita Sinetron GGS tidak ada di lingkungan kita
Cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala mengenai tokoh vampir dan serigala dianggap oleh Novita sebagai cerita yang tidak ada di lingkungan kita. Seperti yang diungkapkan Novita sebagai berikut ini,
“Kalo yang vampir serigala tu gak ada, gak ada di dunia nyata, tu kayaknya gak ada.” (Wawancara Novita, 17 April 2015)
Ema pun juga menyatakan bahwa cerita tentang perebutan darah suci yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala adalah hal yang mustahil.
“…… Kalo mengenai perebutan darah suci, nggak ada, itu mustahil.” (Wawancara Ema, 2 April 2015)
Layaknya cerita novel dan cerpen fiksi, Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala juga ditengarai hanyalah cerita yang fiktif saja.
Kara mengungkapkannya seperti berikut ini:
“…… karena itu hanya gimana ya hanya sinetron seperti cerita fiktif belaka saja.” (Wawancara Kara, 14 Mei 2015)
Kara menganggap Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala hanyalah sebatas sinetron yang ceritanya fiktif dan tidak ada di lingkungan kita.
commit to user 4. Kemampuan Mengkomunikasikan Pesan
a. Kegiatan mengkomunikasikan setelah menonton
Kegiatan informan dalam mengkomunikasikan cerita Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang ditontonnya sangat beragam.
Tindakan mengkomunikasikan setelah menonton terkait cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala dalam bentuk bercerita maupun menyebarkan lewat media kepada teman- teman mereka.
Seperti Ema yang menyebarkan kegiatan menceritakan kembali cerita Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala lewat SMS (Short Message Service) kepada teman- temannya.
“Pertama, membuat pos di SMS ke temen-temen trus kalo udah di sekolahan diceritakan ke temen-temen sana-sini buat gosip, buat hiburan waktu jam kosong atau istirahat.” (Wawancara Ema, 2 April 2015)
Walaupun sudah menyebarkannya lewat SMS, Ema tetap bercerita secara langsung kepada teman-temannya di sekolah.
Sebagaimana juga dengan Yulia, Yulia menceritakan adegan- adegan lucu yang ada di Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala secara langsung kepada teman- teman.
“Yang saya lakukan biasanya bercerita degan teman- teman saya mengenai adegan- adegan yang lucu.” (Wawancara Yulia, 10 April 2015)
b. Usaha ketika tidak sempat menonton
Ketertinggalan akan cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala kadang terjadi jika tidak sempat menonton. Informan
commit to user
menonton dengan cara menanyakan kepada teman terkait cerita yang tidak ditonton. Seperti Novita dan juga Ema yang melakukan hal yang sama yaitu menanyakan kepada teman terkait ketertinggalan cerita.
“Ya, kalo gak nonton ya tanya temen yang nonton.”
(Wawancara Novita, 17 April 2015).
Selain bertanya kepada teman, Ema juga menggunakan internet yaitu youtube untuk melihat ketertinggalannya cerita dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala.
“Kalo gak sempat nonton biasanya tanya teman, trus juga melihat Youtube.” (Wawancara Ema, 2 April 2015)
Penggunaan media sosial seperti youtube oleh para informan dimanfaatkan untuk mengakses episode Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang tidak sempat mereka tonton. Selain itu menanyakan kepada teman adalah tindakan yang para informan lakukan juga.
c. Memiliki lingkungan yang sama
Kemudahan untuk mendapatkan informasi mengenai Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala bisa didapat karena adanya lingkungan yang sama juga membicarakan terkait sinetron tersebut.
Jika dilihat dari bagaiman para informan mengkomunikasikan dan usaha yang dilakukan para informan apabila tidak menonton dapat diketahui bahwa lingkungan juga mendukung dengan adanya informasi yang didapat. Lingkungan dari para informan yang juga
commit to user
sebagaimana para informan juga menyukainya. Seperti yang diutarakan oleh Novita,
“…sama temenku yang suka nonton GGS itu suka ngobrol tentang sinetron itu..temen rumah, tetanggaku. (Wawancara Novita, 17 April 2015).
Selain Novita, Ema pun juga mengakui bahwa di lingkungannya ada juga yang menyenangi Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala seperti dirinya.
“Ada yang seneng juga sama GGS, terutama di lingkungan sekolah, temen-temen deket sering menceritakan Sinetron GGS.” (Wawancara Ema, 2 April 2015)
Orang- orang di sekitar informan memiliki kesamaan akan pengetahuan mengenai Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala yang membuat komunikasi antara informan dengan lingkungannya menjadi lebih intens dan jelas.
d. Kegiatan like fanpages
Para informan juga memanfaatkan jejaring sosial untuk mengetahui info terkait Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala.
Memanfaatkan facebook dan melakukan liking pada halaman- halaman yang berhubungan dengan Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang dilakukan oleh Kara, Kara melakukan liking
commit to user
facebook. Seperti yang diutarakan Kara sebagai berikut,
“Kalo fanpages sih ada di facebook. Saya nge-likes tokoh- tokohnya GGS gitu.” (Wawancara Kara, 14 Mei 2015).
Berhubungan dengan fanpages atau halaman untuk para fans Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala, Yulia juga mengikutinya di facebook. Bahkan Yulia juga bergabung dengan obrolan admin di
halaman Ganteng- Ganteng Serigala. Seperti yang diungkapkan oleh Yulia seperti berikut,
“Saya mengikuti di fb dan bergabung dengan obrolan- obrolan di admin- admin GGS.” (Wawancara Yulia, 13 Mei 2015)
Gambar 3.8. Tampilan akun facebook Kara
(https://www.facebook.com/rizal.luqmana.1?fref=ts, Diakses pada 19 Oktober 2015, Pkl 21.07 WIB)
commit to user
Gambar 3.9. Tampilan akun facebook Yulia
(https://www.facebook.com/yulia.n.handayani?fref=ts, Diakses pada 20 September 2015, Pkl 23.35 WIB)
Dua gambar di atas merupakan tampilan dari akun facebook milik Yulia yang memiliki nama akun Yulia Nur Handayani dan Kara yang mempunyai nama akun Rizal Luqmana. Dalam tampilan akun facebook tersebut berisikan pages atau halaman- halaman maupun
tokoh dari Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala. Akun fanpages tersebut merupakan halaman yang diikuti dan yang di-like oleh Yulia begitu pun juga Kara.
Semakin berkembangnya cara, informasi disampaikan tidak hanya lewat media televisi saja, pemanfaatan akan mendapatkan informasi juga dilakukan lewat jejaring sosial. Informan mendapatkan informasi terkait pemberitaan terbaru tentang Sinetron Ganteng-
commit to user
Serigala yang ada di facebook. Sebagaimana diungkapkan oleh Yulia bahwa dengan mengikuti fanpages di facebook Yulia bisa mengetahui kabar terbaru dari tayangan Ganteng- Ganteng Serigala.
“Dari fanpages itu jadi tahu berita terbaru dari GGS, episode yang akan ditayangkan.” (Wawancara Yulia, 13 Mei 2015)
Pemanfatan jejaring sosial ternyata juga membantu informan untuk berkomunikasi dengan orang lain membicarakan mengenai Sinetron Ganteng- Ganteng Serigala bahkan bisa juga mendapatkan info terbaru dari sinetron tersebut.
B. ANALISIS DATA