• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Kemandirian Belajar

1. Pengertian Kemandirian Belajar

Orang ingin menjadi mandiri maka seseorang harus belajar, sehingga dapat dicapai suatu kemandirian belajar. Pengertian kemandirian menurut Jacob Utomo (1990:108) adalah kecenderungan bebas berpendapat. Kemandirian merupakan suatu kecenderungan menggunakan kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan suatu masalah secara bebas, progresif, dan penuh dengan inisiatif. Pendapat ini dapat diartikan bahwa seseorang yang mempunyai kemandirian akan bertanggung jawab kepada orang lain.

Pengertian kemandirian menurut Masrun (1986:84) adalah suatu sifat yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri dan unuk kebutuhan sendiri, mengejar prestasi, penuh ketekunan serta keinginan untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain, mampu berpikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungannya, mempunyai rasa percaya diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

Menurut Yusuf Hadi Miarso (2004:267), bahwa belajar mandiri prinsipnya sangat erat hubungannya dengan belajar menyelidiki, yaitu berupa pengarahan dan pengontrolan diri dalam memperoleh dan menggunakan pengetahuan. Pendapat ini berarti kemampuan ini penting

karena keberhasilan dalam kehidupan akan diukur dari kesanggupan bertindakdan berpikir sendiri, dan tidak tergantung kepada orang lain.

Menurut Paullina Panen (1994:5), “siswa yang mampu belajar mandiri adalah siswa yang dapat mengontrol dirinya sendiri, dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi, serta yakin akan dirinya mempunyai orientasi atau wawasan yang luas dan luwes. Siswa yang luwes, mandiri dan tidak komformis akan dapat belajar mandiri, namun dukungan dan bimbingan guru biasanya tetap diperlukan bagi siswa tersebut. Dengan demikian, kompetensi yang menjadi tujuan dan hal pokok yang dapat menyebabkan terjadinya proses belajar mengajar ditentukan sendiri oleh siswa (siswa mencari dan memilih sendiri kompetensi yang diinginkan). Siswa dapat berlatih untuk meraih kompetensi yang diinginkan tersebut berlansung setiap saat, karena semua kegiatan yang dilakukan tidak lagi tergantung pada seorang tutor atau guru.

Menurut Good dalam Slameto (1991:45), kemandirian belajar adalah belajar yang dilakukan dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan dari pihak luar. Dalam pendapat ini siswa bertanggung jawab atas pembuatan keputusan yang berkaitan dengan proses belajarnya dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan keputusan yang diambilnya. Didalam perkembangannya kemandirian muncul sebagai hasil proses belajar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Dengan kata lain keadaan mandiri akan

muncul bila seseorang belajar, sebaliknya kemandirian tidak akan muncul apabila siswa tidak dibekali dengan ilmu yang cukup.

Dari beberapa pengertian kemandirian di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam belajar yang ditandai dengan adanya inisiatif, progresif, ulet, aktif, bebas, mampu mengambil keputusannya sendiri, disiplin, tidak tergantung pada orang lain dalam mengatur kegiatan belajarnya, mampu mengontrol diri dan mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar dan bertanggung jawab.

2. Ciri-ciri Kemandirian

Slameto (1991:46) mengemukakan ciri-ciri kemandirian sebagai berikut:

a) Dapat menemukan identitas dirinya

b) Memiliki inisiatif dalam setiap langkahnya

c) Membuat pertimbangan-pertimbangan dalam tindakannya d) Bertanggung jawab atas tindakannya

e) Dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

Menurut Suardiman (1984:40), kemandirian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Adanya kecenderungan untuk berpendapat, berperilaku dan bertindak atas kehendak sendiri

b) Memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan

c) Membuat perencanaan dan berusaha dengan ulet dan tekun untuk mewujudkan harapan

d) Mampu untuk berfikir dan bertindak secaa kreatif, penuh inisiatif dan tidak sekedar meniru

e) Memiliki kecenderungan untuk mencapai kemajuan, yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar

f) Mampu menentukan sendiri tentang sesuatu yang harus dilakukan tanpa mengharapkan bimbingan dan pengarahan orang lain.

Suyata (1982:33) mengemukakan ciri-ciri kemandirian sebagai berikut:

a) Percaya diri b) Memiliki inisiatif

c) Mempu membuat pertimbangan-pertimbangan sendiri d) Mampu mencukupi kebutuhan dalam batas-batas tertentu e) Mampu mempertanggungjawabkan semua tindakannya f) Mampu membebaskan diri dari keterikatan yang tidak perlu g) Dapat mengambil keputusan sendiri dalam bentuk memilih

Dari beberapa pendapat diatas ciri-ciri kemandirian belajar akuntansi dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Belajar akuntansi atas inisiatif sendiri

b) Berusaha mengatasi kesulitan belajar akuntansi secara sendiri c) Mempunyai rasa percaya diri dalam belajar akuntansi

d) Adanya kemauan yang kuat untuk belajar akuntansi e) Berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi

f) Mempunyai perencanaan belajar dan berusaha ulet serta tekun dalam menjalaninya

g) Memiliki kesadaran dan kemampuan belajar akuntansi yang tinggi. 3. Komponen-komponen Kemandirian Belajar

Komponen-komponen utama kemandirian menurut Masrun (1986) meliputi:

a) Bebas, faktor ini ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri bukan karena orang lain.

b) Progresif dan ulet, ini nampak dari adanya usaha untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan serta mewujudkan harapan- harapannya.

c) Inisiatif, komponen ini meliputi kemampuan berfikir, bertindak secara original, kreatif.

d) Pengendalian diri dari dalam, komponen ini meliputi perasaan mampu mengatasi masalah, kemampuan mengendalikan diri dari dalam, dan kemampuan mempengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri.

e) Kemampuan diri mencangkup aspek percaya terhadap kemampuan sendiri, menerima dirinya, dan memperoleh kepuasan dari usahanya. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian menurut Muhamad Ali

meliputi:

a) Gen atau keturunan orang tua, orang tua yang memiliki sifat kemandirian yang tinggi sering kali menurun pada anaknya sehingga anak memiliki kemandirian yang tinggi juga,

b) Pola asuh orang tua, cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan berpengaruh terhadap perkembangan kemandirian anak

c) Sistem pendidikan di sekolah, dalam proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi pendidikan, akan cenderung menekankan indokrinasi tanpa argumen akan menghambat kemandirian anak,

d) Sistem kehidupan di masyarakat, di dalam sistem kehidupan bermasyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hirarki struktur sosial.

Dokumen terkait