• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.2. Kemandirian Pribadi

2.1.2.1 Pengertian Kemandirian Pribadi

Menurut Erikson (dalam Desmita, 2011:185), kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang tua dengan maksud untuk menemukan dirinya melalui proses mencari identitas ego, yaitu merupakan perkembangan ke arah individualitas yang mantap dan berdiri sendiri. Menurut Ranto (2007), kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan. Menurut Suryana (2013:34), kemandirian pribadi adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain, namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri.

Kemandirian mengandung pengertian :

1. Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya

2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi

3. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya 4. Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya

Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain, namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa harus diatur oleh orang lain (Suryana, 2006:33-34). Kemandirian ini juga dibutuhkan oleh seorang wirausaha, dia harus bisa mengatur dirinya sendiri dengan membuat keputusan bagaimana dia akan menjalankan usahanya. Kemandirian merupakan bagian penting sepanjang hidup manusia. Dari sekian banyak karateristik seorang wirausaha yang dikemukakan Frinces (2011-15,30), salah satunya adalah kemandirian.

Menurut Irwin (dalam Ranto 2007), di dalam kemandirian terdapat kedewasaan yang merubah pandangan seseorang dan mempengaruhi kehidupannya, orang yang tidak mandiri akan bereaksi hanya jika ada penghargaan dari orang lain. Sebaliknya, seseorang yang mandiri bereaksi untuk kepuasannya sendiri tanpa tergantung dari yang difikirkan orang lain. Itulah sebabnya bahwa seseorang yang mandiri akan melakukan apa saja yang

diinginkan merupakan kebebasan berfikir untuk memuaskan dirinya dan orang lain.

Kemandirian pribadi untuk memulai usaha, adalah (Riyanti, 2003:19) : a. Mengandalkan kemampuan sendiri

b. Mengandalkan kemampuan keuangan sendiri c. Keberanian menghadapi tantangan

d. Kebebasan berfikir

Dengan demikian kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan.

2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Dapat Dimiliki Dalam Kemandirian

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian seseorang menurut Parker (2005: 87), yaitu:

1. Tanggung Jawab

Tanggung jawab berarti memiliki tugas untuk menyelesaikan sesuatu dan diminta pertanggung jawaban atas hasil kerjanya. Anak-anak sebaiknya tumbuh dengan pengalaman tanggung jawab yang sesuai dan terus meningkat, misalnya anak-anak diberi tanggung jawab yang dimulai dengan tanggung jawab untuk mengurus dirinya sendiri. Anak-anak yang diberi tanggung jawabsesuai dengan usianya akan merasa dipercaya, berkompeten dan dihargai.

2. Mandiri

Percaya diri dan mandiri adalah dua hal yang saling menguatkan. Semakin anak dapat mandiri, dia akan semakin mampu mengelola kemandirian, kemudian mengukuhkan kepercayaan diri dan ketrampilan untuk mengembangkan kemandirian.

Mula-mula, anak didorong untuk menyelesaikan urusan mereka sendiri di rumah, mengerjakan keperluannya sendiri, tanpa pengarahan yang terus menerus, jadi ketika mereka pergi ke sekolah mereka akan mampu untuk melakukan dan hasilnya mereka bisa berkembang lebih cepat dan merasa percaya diri. Orang tua harus memberikan kesempatan dan waktu agar anak-anak bisa memiliki tugas-tugas praktis, mereka harus memahami metode atau cara bagaimana untuk menyelesaikannya dan bagaimana menghadapi frustasi yang tidak bisa dihindarkan.

3. Pengalaman Praktis dan Akal sehat yang Relevan

Akal yang sehat berkembang melalui pengalaman yang praktis dan relevan. Seseorang yang memiliki kemandirian akan memahami diantaranya mampu untuk;

a. Memenuhi kebutuhan makan untuk dirinya sendiri, lebih-lebih tahu bagaimana cara memasaknya.

b. Membuat keputusan rasional bagaimana membelanjakan uang sesuai kebutuhan, bukan keinginan.

c. Menggunakan sarana transportasi umum dan menyeberang jalan. d. Bereaksi secara cepat dan tepat dalam berbagai situasi dan kondisi.

4. Otonomi

Merupakan kemampuan untuk menentukan arah sendiri (self determination) yang berarti mengendalikan atau mempengaruhi apa yang terjadi pada dirinya. Dalam pertumbuhannya, anak-anak semestinya memakai pengalaman dalam menentukan pilihan tentunya dengan pilihan yang terbatas dan terjangkau yang dapat mereka selesaikan dan tidak membawa mereka membawa masalah besar.

Sikap otonomi terkait adanya kontrol yang berlebihan dari orang dewasa, maka jangkauan anak untuk memutuskan sesuatu yang menyangkut dirinya sendiri menjadi sangat terbatas. Ketika orang tua berdiri terlalu jauh di belakang dan melepaskan tanggung jawabnya untuk memberikan perhatian yang semestinya, anak-anak bisa menyalah gunakan tanggung jawab dan kontrol yang diberikan kepada mereka. Oleh karena itu, perlu adanya pengkajian dan pengamatan terhadap perkembangan dan kondisi anak supaya orang tua tidak terlalu menekan ataupun terlalu melepaskan tanggung jawabnya sebagai proses upaya meningkatkan perkembangan kemandirian anak.

5. Kemampuan Memecahkan Masalah

Dengan adanya dukungan dan arahan yang memadai, anak-anak akan terdorong untuk mencari jalan keluar bagi persoalanpersoalan yang praktis dan berhubungan dengan mereka sendiri. Misalnya ketika kita ditanya oleh anak-anak usia sekolah, apa yang bisa mereka lakukan ketika mereka bosan, maka kita bisa membantu mereka dengan hal-hal yang ingin

mereka kerjakan atau lakukan baik sendiri maupun bersama orang lain. Cukup dijelaskan saja jika mereka tidak bisa, sehingga mereka bisa mengingatnya agar dimasa mendatang mereka bisa menemukan jawaban sendiri dan membuat keputusan untuk diri mereka sendiri.

2.1.2.3Indikator Kemandirian Pribadi

Dari berbagai pengertian para ahli, terlihat bahwa substansi kemandirian terdiri atas:

1. Kemampuan untuk menggali dan mengembangkan potensi diri dan lingkungan,

2. Kemampuan untuk berdiri sendiri dan mengatasi kesulitan.

3. Kemampuan menerima konsekuensi atas segala keputusan yang di ambil.

Dokumen terkait