• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KUALITAS PENDUDUK

A. Kesehatan

2. Kematian (Mortalitas)

Kematian atau mortalitas adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap jumlah dan struktur penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan cerminan dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan penduduk di daerah tersebut. Indikator kematian berguna untuk memantau berbagai kebijakan dan kinerja pemerintah dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tabel 28 : Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Kota Palangka Raya Tahun 2016 L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 RS. Doris Silvanu 306 8.377 12.411 20.788 496 549 1045 177 281 458 59,2 44,2 124,75 21,1 22,6 22,0 RS. Bhayangkara 51 1.560 1.600 3.160 14 10 24 4 0 4 9,0 6,3 15,38 2,6 - 1,3 RS. TNI AD 19 251 308 559 3 1 4 0 0 0 12,0 3,2 15,94 - - - RS. Yasmin 25 555 1.161 1.716 10 9 19 0 2 2 18,0 7,8 34,23 - 1,7 1,2 RS. Muhamadyah 49 1.066 1.308 2.374 2 11 13 10 7 17 1,9 8,4 12,20 9,4 5,4 7,2 RS. Kota P. Raya 10 77 90 167 0 0 0 0 0 0 - - - - - - JUMLAH 460 11.886 16.878 28.764 525 580 1.105 191 290 481 4,4 3,4 3,8 1,6 1,7 1,7 PASIEN KELUAR

MATI ≥ 48 JAM ANGKA KEMATIAN KASAR ( GDR ) ANGKA KEMATIAN MURNI ( NDR ) NAMA RUMAH

SAKIT

PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MASUK

JUMLAH TEMPAT TIDUR

Sumber : Bidang Yankes, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2016, diolah

55

Data di atas walau pun masih belum bisa menggambarkan angka kematian penduduk secara keseluruhan namun paling tidak data di atas sudah bisa menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan yang ada di Kota Palangka Raya baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun oleh swasta. Dari tabel di atas terlihat bahwa Angka Kematian Kasar (Gross Death Rate/GDR) di Rumah Sakit yang ada di Kota Palangka Raya adalah 3,8 artinya terjadi 3-4 kematian per 100.000 pasien keluar. Angka Kematian Murni (Nett Death Rate/NDR) adalah 1,7.

a) Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR)

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun, atau didefinisikan sebagai jumlah kematian bayi berusia di bawah satu tahun pada 1.000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu. Banyak faktor yang berkaitan dengan kematian bayi, secara garis besar dari sisi penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.

Kematian bayi endogen atau yang umumnya disebut dengan kematian neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuannya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

Kematian bayi eksogen atau kematian bayi post-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan pengaruh lingkungan luar.

Rumus:

AKB (IMR) = (D0<1 Thn / Ʃ Lahir Hidup) x K

AKB = Angka Kematian Bayi/Infant Mortality Rate (IMR)

D0<1Thn = Jumlah kematian Bayi yang berumur kurang dari 1 tahun pada satu tahun tertentu

Ʃ Lahir Hidup = Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu K = Konstanta (1.000)

56

Tabel 29 : Angka Kematian Bayi Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kota Palangka Raya Tahun 2016

L P L+P L P L+P L P L+P 1 Pahandut 2 - 2 720 694 1.414 2,78 - 1,41 2 Jekan Raya 1 2 3 1.421 1.367 2.788 0,70 1,46 1,08 3 Sabangau 1 - 1 283 301 584 3,53 - 1,71 4 Bukit Batu - - - 112 92 204 - - -5 Rakumpit - - - 56 44 100 - - -JUMLAH 4 2 6 2.592 2.498 5.090 1,54 0,80 1,18 KECAMATAN KEMATIAN BAYI (< 1 TAHUN) KELAHIRAN HDUP ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) NO

Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2016, diolah

Dari tabel 29 terlihat bahwa dari 1.000 kelahiran hidup di Kota Palangka Raya terjadi kematian bayi (< 1 tahun) sebanyak 1 bayi. Angka ini jauh menurun dari tahun sebelumnya (2014), dimana angka kematian bayi masih cukup tinggi yaitu 11 orang per 1.000 kelahiran

hidup. Kematian bayi terbanyak ada di Kecamatan Sabangau yaitu 1 - 2 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Terendah di Kecamatan Bukit Batu

dan Rakumpit yaitu 0 (nol) bayi per 1.000 kelahiran hidup. Jauh menurunnya angka kematian bayi di Kota Palangka Raya dapat menjadi indikator adanya perbaikan di bidang kesehatan terutama pada kesehatan ibu dan anak yang jauh semakin membaik.

b) Angka Kematian Neo-Natal (Angka Kematian Bayi Baru Lahir/Neo

Natal Death Rate/NNDR)

Kematian neo-natal atau kematian endogen adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28 hari per 1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Penyebab kematian neo-natal (endogen) pada umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir atau selama kehamilan.

Rumus:

NNDR = (D0<1 Bulan / Ʃ Lahir Hidup) x K

NNDR = Angka Kematian Bayi Baru Lahir/Neo Natal Death Rate

57

D0<1Bulan = Jumlah kematian Bayi yang berumur kurang dari 1 bulan pada satu tahun tertentu

Ʃ Lahir Hidup = Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu K = Konstanta (1.000)

Tabel 30 : Angka Kematian Neo-Natal Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kota Palangka Raya Tahun 2016

L P L+P L P L+P L P L+P 1 Pahandut 2 - 2 720 694 1.414 2,78 - 1,41 2 Jekan Raya 1 1 2 1.421 1.367 2.788 0,70 0,73 0,72 3 Sabangau - - - 283 301 584 - - -4 Bukit Batu - - - 112 92 204 - - -5 Rakumpit - - - 56 44 100 - - -JUMLAH 3 1 4 2.592 2.498 5.090 1,16 0,40 0,79 KECAMATAN KEMATIAN NEONATAL (<1 BULAN) KELAHIRAN HDUP NEONATAL (NNDR)ANGKA KEMATIAN NO

Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2015, diolah

Dari tabel 30 terlihat bahwa dari 1.000 kelahiran hidup di Kota Palangka Raya terjadi kematian neo-natal (<1 bulan) sebanyak 0-1 bayi. Kematian neo-natal terbanyak ada di Kecamatan Pahandut yaitu

1-2 bayi per 1.000 kelahiran hidup, disusul Kecamatan Jekan Raya 0-1 bayi per 1.000 kelahiran hidup, dan terendah di Kecamatan

Pahandut, Kecamatan Bukti Batu dan Kecamata Rakumpit yaitu 0 bayi per 1.000 kelahiran hidup.

Bila dilihat dari jenis kelaminnya, kematian neo-natal terbanyak terjadi di Kecamatan Pahandut, pada bayi laki-laki, yaitu 2-3 kematian per 1.000 kelahiran hidup.

c) Angka Kematian Post Neo-Natal (Angka Kematian Lepas Baru Lahir/Post Neo-Natal Death Rate/PNNDR)

Kematian post-natal adalah kematian yang terjadi pada bayi yang berumur 1 bulan sampai dengan kurang dari 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Rumus:

58

PNNDR = Angka Kematian Lepas Baru Lahir/Post Neo Natal Death Rate

(PNNDR)

D1 < 12 Bulan = Jumlah kematian Bayi yang berumur 1 bulan sampai dengan kurang dari 1 tahun pada satu tahun tertentu

Ʃ Lahir Hidup = Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu K = Konstanta (1.000)

Tabel 31 : Angka Kematian Post Neo-natal Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kota Palangka Raya, Tahun 2016

L P L+P L P L+P L P L+P 1 Pahandut - - - 720 694 1.414 - - -2 Jekan Raya - 1 1 1.421 1.367 2.788 - 0,73 0,36 3 Sabangau 1 - 1 283 301 584 0,35 - 1,71 4 Bukit Batu - - - 112 92 204 - - -5 Rakumpit - - - 56 44 100 - - -JUMLAH 1 1 2 2.592 2.498 5.090 0,39 0,40 0,39 KECAMATAN KEMATIAN POST

NEONATAL (1 < 12 BLN) KELAHIRAN HDUP ANGKA KEMATIAN POST NEONATAL (PNNDR)

NO

Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2016, diolah

Dari tabel 31 terlihat bahwa dari 1.000 kelahiran hidup di Kota Palangka Raya terjadi kematian post neo-natal sebanyak 0-1 bayi. Angka ini sedikit membaik dari tahun 2015 (2-3 bayi per 1000 kelahiran hidup). Angka kematian post neo-natal tertinggi terjadi di Kecamatan Sabangau, yaitu sebanyak 1-2 bayi per 1.000 kelahiran hidup, disusul Kecamatan Jekan Raya 0-1 bayi per 1.000 kelahiran hidup, Kecamatan Pahandut, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit 0 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Bila dilihat dari jenis kelaminnya angka kematian bayi post neo-natal baik laki-laki maupun perempuan hampir sama, yaitu antara 0-1 bayi per 1.000 kelahiran hidup, yang terjadi di Kecamatan Jekan raya dan Kecamatan Sabangau.

d) Angka Kematian Anak

Yang dimaksud dengan anak adalah penduduk yang berusia 1 < 5 tahun. Angka kematian anak mencerminkan kondisi kesehatan

lingkungan yang langsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka kematian anak juga dipengaruhi oleh tingkat kecukupan gizi,

59

tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau sekitar rumah.

Angka Kematian Anak adalah jumlah kematian anak berusia 1 < 5 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama

pada pertengahan tahun itu. Rumus :

AKA = (Kematian Anak: P0-4) x 1.000

AKA : Angka Kematian Anak

Kematian Anak : Jumlah kematian usia 1 ≤ 5 tahun P0-4 : Jumlah penduduk usia 0-4 tahun 1.000 : Konstanta

Tabel 32 : Angka Kematian Anak di Kota Palangka Raya Tahun 2016

L P L+P L P L+P L P L+P 1 Pahandut - - - 3.475 3.271 6.746 - - -2 Jekan Raya - - - 5.693 5.358 11.051 - - -3 Sabangau - - - 863 795 1.658 - - -4 Bukit Batu - - - 481 415 896 - - -5 Rakumpit - - - 137 145 282 - - -JUMLAH - - - 10.649 9.984 20.633 - - -KECAMATAN KEMATIAN ANAK (1 < 5 TAHUN) PENDUDUK (0-4) TAHUN) ANGKA KEMATIAN ANAK (AKA) NO

Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2016, diolah

Dari tabel 32 di atas terlihat angka kematian anak di Kota Palangka Raya adalah 0 yang artinya tidak terjadi kematian anak pada setiap 1.000 anak dalam satu tahun yang dilaporkan.

e) Angka Kematian Balita

Yang dimaksud dengan Anak Balita atau Anak Bawah Lima Tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir sampai dengan anak yang berumur tepat menjelang 5 tahun (0 < 5 tahun).

Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0 < 5 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama

60 Rumus :

AKABA = (D0<5 Thn / ƩP0-4) x 1.000

AKABA : Angka Kematian Anak Bawah Lima Tahun D0<5 Thn : Jumlah kematian usia 0 < 5 tahun

ƩP0-4 : Jumlah penduduk usia 0-4 tahun 1.000 : Konstanta

Tabel 33 : Angka Kematian Balita di Kota Palangka Raya Tahun 2016

L P L+P L P L+P L P L+P 1 Pahandut 2 - 2 3.475 3.271 6.746 0,06 - 0,30 2 Jekan Raya 1 2 3 5.693 5.358 11.051 0,02 0,04 0,03 3 Sabangau 1 - 1 863 795 1.658 0,12 - 0,06 4 Bukit Batu - - - 481 415 896 - - -5 Rakumpit - - - 137 145 282 - - -JUMLAH 4 2 6 10.649 9.984 20.633 0,04 0,02 0,03 KECAMATAN KEMATIAN BALITA (0 < 5 TAHUN) ANAK (0-4) TAHUN) ANGKA KEMATIAN BALITA (AKABA) NO

Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2016, diolah

Angka kematian Balita di Kota Palangka Raya adalah 0,03 yang artinya terjadi 0-1 kematian Balita pada setiap 1.000 Balita dalam satu tahun. Tertinggi terjadi di Kecamatan Pahandut yaitu 0,30 (0-1 kematian Balita), Kecamatan Sabangau 0,06, Kecamatan Jekan Raya 0,03, Kecamatan Bukt Batu dan Kecamatan Rakumpit 0 (nol kematian Balita). Angka kematian Balita ini jauh lebih baik dari tahun 2014 (3-4 kematian Balita per 1.000 Balita) dan pada tahun 2015 (1-2 kematian Balita per 1.000 Balita).

f) Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate/MMR)

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan dan tempat persalinan per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ini disebabkan karena faktor kehamilan atau komplikasi kehamilan dan kelahiran atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain.

61 Rumus :

AKI/MMR = (Ʃ Kematian ibu : Ʃ Lahir Hidup) x K

AKI/MMR : Angka Kematian Ibu

Ʃ Kematian ibu : Jumlah kematian ibu yang disebabakan karena kehamilan, persalinan dan paska persalinan pada satu tahun tertentu

Ʃ Lahir Hidup : Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu

K : Konstanta = 100.000

Informasi mengenai tingginya MMR/AKI akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan menjadikan kehamilan yang aman dan bebas resiko tinggi.

Tabel 34 : Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Palangka Raya Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 Jekan Raya 2.788 1 0 0 1 35,87 Pahandut 1.414 0 0 0 0 -Sabangau 584 0 0 0 0 -Bukit Batu 204 0 0 0 0 -Rakumpit 100 0 0 0 0 -TOTAL 5.090 1 - - 1 19,65 AKI/MMR JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL

KECAMATAN KELAHIRAN JUMLAH

HIDUP HAMIL BERSALIN NIFAS JUMLAH

Sumber : Profil Kesehatan Kota Palangka Raya, Tahun 2016, diolah

Dari tabel 34 di atas terlihat bahwa dari 100.000 kelahiran hidup di Kota Palangka Raya terdapat 19-20 kematian Ibu saat hamil, bersalin maupun pasca bersalin (Nifas). AKI tertinggi terjadi di Kecamatan Jekan Raya yaitu 35,87 (35-36) kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup) dan Kecamatan lainnya tidak ada kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup).

AKI ini lebih baik dari tahun 2014 (72-73 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup), dan pada tahun 2015 (52-53 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup). Informasi ini bisa menjadi indikator membaiknya program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan.

62

Dari keseluruhan uraian tentang angka kematian ibu dan anak di atas, terlihat bahwa hampir semua angkanya membaik, terutama di Kecamatan Sabangau, hal ini mungkin disebabkan dengan telah berdirinya RSUD Kalampangan, di Kecamatan Sabangau, yang mulai berdiri sejak tahun 2015 (peningkatan status dari UPTD Puskesmas Kalampangan menjadi RSUD Tipe D Kalampangan). Dengan berdirinya RSUD Kalampangan yang terletak di Jalan Mahir Mahar Km. 17,5, tepatnya di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau ini dapat menjadi alternatif untuk mendapatkan pelayanan medik bagi masyarakat Palangka Raya dan sekitarnya, hal ini bisa terlihat dari semakin membaiknya derajat kesehatan ibu dan anak terutama di Kecamatan Sabangau, dalam kurun waktu 2 tahun ini sejak berdirinya rumah sakit tersebut.

Gambar 9. RSUD Kalampangan, Jl. Mahir Mahar Km. 17,5 Palangka Raya

Dokumen terkait