• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

6.2 Saran

1. Kewenangan yang diberikan oleh Pusat kepada Daerah untuk mengelola sendiri rumah tangga dalam rangka otonomi daerah dimanfaatkan untuk melindungi nelayan sebagai komunitas lokal terutama hubungannya dengan perusahaan tambang terkait dengan fishing ground yang ada dengan pembuatan aturan-aturan lokal, pembatasan wilayah tangkap nelayan dan memperhatikan keberlanjutan ekologis dengan membuat aturan mengenai alat tangkap yang diperbolehkan untuk digunakan oleh nelayan.

2. Mengadakan pelatihan kegiatan produktif dan usaha produktif pengolahan hasil laut untuk menambah nilai jual (value added) berbasis rumah tangga nelayan bagi masyarakat nelayan di Desa Sekapung dan Desa Rampa terutama ketika menghadapi musim paceklik agar mereka tetap mendapat

pemasukan, seperti pembuatan kerupuk udang, kerupuk ikan maupun makanan olahan tangkapan lainnya.

3. Memberi beasiswa bagi anak-anak nelayan berprestasi dalam rangka meningkatkan kualitas dan jenjang pendidikan anak-anak nelayan agar mereka memiliki peluang dan kesempatan usaha maupun bekerja pada bidang lain selain menjadi nelayan. Hal ini terkait dengan strategi adaptasi yang dapat mereka lakukan dalam mendapatkan tambahan penghasilan. 4. Kriteria yang dibuat untuk menentukan sasaran rumah tangga miskin

penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) bias Jawa, seperti jenis lantai dan dinding yang terbuat dari kayu, karena rumah kayu atau disebut rumah panggung merupakan salah satu budaya di daerah tertentu (Kalimantan), sehingga kriteria ini tidak menjawab kondisi kemiskinan yang terjadi di luar Pulau Jawa, Pulau Sebuku salah satunya. Sebaiknya kriteria yang digunakan untuk menentukan kondisi kemiskinan dapat mencakup miskin secara general dan dapat digunakan bagi seluruh daerah di Indonesia baik Jawa maupun luar Jawa, sehingga pembangunan dan rencana program- program pemerintah yang akan datang dapat memenuhi kebutuhan masing- masing daerah sesuai kondisi dan keadaan setiap daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Mustafa. 2004. Analisis Kebijakan Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan: Kasus Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2008. Indikator Kesejahteraan Rakyat. No Publikasi: 07330.0915. Jakarta: BPS –Statistics Indonesia.

, 2009. Badan Pusat Statistik. No Publikasi: 07330.0913. Jakarta: BPS –

Statistics Indonesia.

, 2005/2006. Statistik Indonesia: Statistic Yearbook Of Indonesia. No Publikasi: 06300.0613. Jakarta: BPS –Statistics Indonesia.

Bengen, D. G. 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip-Prinsip Pengeolaannya. PKSPL-IPB.

Bengen, D. G. 2002c. Pengembangan Konsep Daya Dukung dalam Pengelolaan Lingkungan Pulau-Pulau Kecil. Laporan Akhir Kerjasama antara Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Bogor.

Carner, G. 1984. Survival, interdependence and Competition Among The Philippine Rural Poor. People Centered Development. Kumarian Press. Connecticut.

Chamsyah, B. 2006. Teologi Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: RMBOOKS. Dahuri, R. 1998. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Dharmawan, Arya Hadi. 2001. Farm Household Livelihood Strategies and Socioeconomic Changes in Rural Indonesia. Kiel: Wissenschaftsverlag Vauk Kiel KG.

Dishidros TNI-AL. 2003. Menyikapi dan Menginventarisir Pulau-Pulau Kecil di Perbatasan dengan Negara Tetangga. Rapat dengar pendapat dengan komisi III DPR.

Fauzi, A. 1992. Suatu Telaah Kemiskinan di Indonesia [makalah]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Fauzi, A. 2002. Valuasi ekonomi sumberdaya pulau-pulau kecil. Makalah disampaiakan pada Seminar Peluang Investasi Pulau-Pulau Kecil di Indonesia, Jakarta 10 Oktober 2002.

Fauziah, Elys dan Widodo, Slamet. 2008. Strategi Nafkah Rumah Tangga Nelayan dalam Mengatasi Kemiskinan (Studi Kasus pada Rumah Tangga Nelayan di Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan). [Laporan Penelitian Dosen Muda]. Madura: Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo.

Fishbein, M dan Ajzen L. 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior. An Introduction to theory and research. Massachusetts, Addison Wisley Publishing Co.

IPB. 2008. Pokok Pikiran IPB: “Pembangunan Pertanian dan Pedesaan untuk Kesejahteraan Rakyat”. Disampaikan dalam Rangka Memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Bogor.

Karunia, R. Luki. 2009. Analisis Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. 2008. Kumpulan Naskah Pembentukan Peraturan Pelaksanaan UU SJSN: Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Sosial (RPP PBIJS): Pembahasan I-VIII, 2007-2008 (dalam proses pembentukan). Jakarta: Kedeputian Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat bekerjasama GTZ-GVG SHI SUPPORT. Kinseng, Rilus A., Muflikhati, Istiqlaliyah dan Murdianto. 2010. Kemiskinan dan

Perjuangan Kaum Nelayan Di Era Desentralisasi. [laporan penelitian] Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Lau, James B dan A.B. (Rami) Shani. 1992. Behavior in Organizations: An Experiental Approach. Homewood: Richard Irwin Inc. (masukin)

Maanema, Max. 2003. Model Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil: Studi Kasus di Gugus Pulau Pari Kepulauan Seribu. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Mangkuprawira, S. 1993. Pendekatan Pengentasan Kemiskinan oleh Perguruan Tinggi. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Matdoan, Abul. 2009. Analisis Strategi Kebijakan Penanggulanggan Kemiskinan Pada Masyarakat Nelayan di Wilayah Pesisir Kabupaten Maluku Tenggara. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Muljono, Pudji dkk. 2010. Upaya Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan

Kemiskinan Melalui Model Posdaya, dalam Profil 50 Posdaya Binaan IPB. Jakarta: Yayasan DAMANDIRI.

Mulyandari. 2006. Sikap dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Penggunaan Ponsel: Kasus Mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor [skripsi]. Bogor: program studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Nawi, Marnis. 1993. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Terhadap Tingkat Kesejahteraannya di Kodya Padang. [Laporan Penelitian]. Padang: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Padang. Nikijuluw, V.P.H. 2001. Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir dan Strategi

Pemberdayaan Mereka dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu, diselenggarakan pada tanggal 29 Oktober-3 November 2001 di Bogor. Kerjasama CRC-URI dengan PKSPL IPB.

Pancasasti, Ranthy. 2008. Analisis Perilaku Ekonomi Rumah tangga dan Peluang Kemiskinan Nelayan Tradisional. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pangemanan, Jeannette F. 1994. Tingkat Kesejahteraan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Pesisir Pantai Sulawesi Utara.

[Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, KPK IPB UNSRAT.

Rakhmat, Jalaludin. 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Retna, Qomariah. 2003. Dampak Kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Batubara Terhadap Kualitas Sumber Daya Lahan dan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Banjar-Kalimantan Selatan. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Rofikoh, Nurul. 2007. Mekanisme Survival Strategi dan Kebijakan Jaminan Sosial Nelayan Tradisional di Kabupaten Brebes (Studi Kasus di Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Jawa Tengah).

[Laporan Penelitian Dosen Muda]. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Widya Mataram Yogyakarta.

Salam, Dharma Setyawan. 2007. Otonomi Daerah: dalam Perspektif Lingkungan, Nilai dan Sumber Daya. Jakarta: Djambatan.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sarwono, S. W. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta:Grasindo.

Satria, Arif dkk. 2002. Acuan Singkat Menuju Desentralisasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Jakarta: Pusat Kajian Agraria IPB, Partnership for Governance Reform in Indonesia, PT Pustaka Cidesindo Anggota Ikapi. Sayogyo. 1977. GarisKemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan. LPSP-IPB.

Bogor.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Pustaka LP3ES Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Suryadi. 1984. Peranan Peraturan Pemerintah dalam Bidang Perikanan Terhadap Pendapatan Nelayan dan Kelestarian Sumberdaya Perikanan Laut. [Tesis]. Bogor : Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Susilo, Setyo B. 2003. Keberlanjutan Pembangunan Pulau-Pulau Kecil: Studi

Kasus Kelurahan Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Toha-Sarumpaet, R.K., Djokosujatno, A., dan Leirissa, R.Z. (Ed.). 2007.

Pembangunan Perdesaan dan Daerah Pesisir Pada Era Milenium III.

Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Yulianto A, Eko Harri. 2010. Perubahan Sosial Masyarakat Akibat Masuknya Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Samuntai Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan

Lampiran 2. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Correlations Sikap terhadap kebijakan otonomi daerah Sikap terhadap masuknya perusahaan tambang Sikap terhadap kondisi iklim Spearman's rho usia Correlation

Coefficient .082 -.185 .181 Sig. (2-tailed) .531 .158 .167 N 60 60 60 Tingkat pendapatan Correlation Coefficient .066 -.238 -.113 Sig. (2-tailed) .619 .067 .389 N 60 60 60 Tingkat pendidikan Correlation Coefficient .066 .281 * -.064 Sig. (2-tailed) .617 .030 .626 N 60 60 60 Jumlah tanggungan keluarga Correlation Coefficient -.032 .057 .154 Sig. (2-tailed) .809 .666 .239 N 60 60 60 Pengalaman melaut Correlation Coefficient -.117 -.293 * .227 Sig. (2-tailed) .374 .023 .081 N 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 3. Dokumentasi Lapang

Kegiatan jual beli hasil tangkapan nelayan

Proses penimbangan hasil tangkapan nelayan yang dijual pada agen

Kegiatan panen udang windu dari rengge / gondrong /

tramel nett hasil tangkapan nelayan

Udang windu sebagai tangkapan utama nelayan Desa Rampa dan Desa Sekapung

Gambaran rumah nelayan di Desa Rampa

Gambaran rumah nelayan di Desa Sekapung

Gambar bagan tancap untuk menjaring cumi-cumi dan ikan teri

Kegiatan mewawancarai responden

Gambaran lokasi pertambangan di Pulau Sebuku

Dokumen terkait