• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemungkinan Penyebab Kinerja Laboratorium Tidak Memuaskan Standar Nasional Indonesia SNI 01-2894-1992 adalah standar mengenai Cara

III. METODOLOGI PENELITIAN

2. Z-score yang dihasilkan, dapat membedakan unjuk kerja lab yang baik, dan tidak baik

4.1. Kakao Bubuk

4.2.4 Kemungkinan Penyebab Kinerja Laboratorium Tidak Memuaskan Standar Nasional Indonesia SNI 01-2894-1992 adalah standar mengenai Cara

Uji Bahan Tambahan Makanan/Bahan Pengawet. Sedangkan SNI SNI 01-2893- 1992 adalah standar mengenai Cara Uji Pemanis Buatan.

Dominasi pengujian kandungan natrium benzoat, kalium sorbat, dan sakarin dalam saus cabe adalah dengan menggunakan instrument high performance liquid

chromatography (HPLC). High performance liquid chromatography (HPLC)

adalah suatu teknik analisis kimia instrumental melalui proses pemisahan komponen berdasarkan perbedaan absorpsi pada dua fasa yang tidak saling melarutkan yang kemudian dikuantifikasikan oleh suatu sistem detektor yang spesifik.

Pada HPLC sebagai fasa gerak digunakan pelarut. Pelarut dialirkan ke dalam kolom menggunakan bantuan pompa. Kolom merupakan jantung HPLC. Pada

HPLC terjadi pemisahan karena fase diam akan berinteraksi dengan berbagai komponen dengan kekuatan yang cukup berbeda, sehingga komponen keluar dengan waktu yang berbeda.

Peralatan HPLC yang sederhana terdiri dari tempat pelarut, pompa, injektor, kolom, detektor, rekorder. Mekanisme kerja KCKT secara singkat yaitu campuran komponen yang dimasukkan melalui injektor akan dibawa oleh fasa gerak sampai ke kolom. Di dalam kolom inilah masing-masing komponen akan dipisahkan satu sama lain, dan komponen yang terpisah akan terus dialirkan sampai ke detektor. Pencatat yang dihubungkan dengan detektor selanjutnya akan menuliskan gambaran resolusi pemisahan yang berlangsung.

Laboratorium yang dinyatakan tidak memuaskan berdasarkan metode evaluasi hasil uji 2 untuk pengujian kalium sorbat adalah laboratorium SC 4, SC 5, SC 6, SC 9, SC 14, SC 24, dan SC 41. Laboratorium SC 4 dan SC 9 menggunakan SNI 01- 2894-1992 (Cara Uji Bahan Tambahan Makanan/Bahan Pengawet). Laboratorium tidak memuaskan yang lain menggunakan KCKT/HPLC. Metode pengujian yang tepat adalah menggunakan KCKT/HPLC. Kemungkinan penyebab laboratorium yang menggunakan HPLC tidak memuaskan adalah pada ketelitian analis dalam melakukan pengujian.

Laboratorium yang dinyatakan tidak memuaskan berdasarkan metode evaluasi hasil uji 2 untuk pengujian natrium benzoat adalah laboratorium SC 3, SC 4, SC 9, SC 12, SC 14, SC 19, SC 36, SC 37, SC 38, SC 39, dan SC 42. Laboratorium SC 3 dan SC 37 melakukan pengujian dengan titrasi. Laboratorium SC 4, SC 9 dan SC 42 menggunakan SNI 01-2894-1992 (Cara Uji Bahan Tambahan Makanan/Bahan Pengawet). Laboratorium SC 38 dan SC 39 menggunakan metode inhouse dan tidak jelas menggunakan metode yang mana. Laboratorium tidak memuaskan yang lain menggunakan KCKT/HPLC. Metode pengujian yang tepat adalah menggunakan KCKT/HPLC. Laboratorium tidak memuaskan yang menggunakan HPLC kemungkinan penyebab adalah pada ketelitian analis dalam melakukan pengujian.

Laboratorium yang dinyatakan tidak memuaskan berdasarkan metode evaluasi hasil uji 2 untuk pengujian sakarin adalah laboratorium SC 14, SC 26, SC 34, SC 39, dan SC 43. Laboratorium SC 43 melakukan pengujian dengan titrasi. Laboratorium SC 34 dan SC 39 menggunakan metode inhouse dan tidak jelas menggunakan

metode yang mana. Laboratorium SC 14 dan SC 26 menggunakan KCKT/HPLC. Metode pengujian yang tepat adalah menggunakan KCKT/HPLC. Laboratorium tidak memuaskan yang menggunakan HPLC kemungkinan penyebab adalah pada ketelitian analis dalam melakukan pengujian.

Kemungkinan penyebab kinerja laboratorium tidak memuaskan secara umum berdasarkan titik kritis metode pengujian dapat dilihat pada Gambar 20.

a. Peralatan

Neraca : neraca yang digunakan belum dikalibrasi, piring timbang tidak dalam keadaan bersih sehingga dapat menyebabkan kontaminasi.

Tindakan perbaikan adalah dengan melaksanakan kalibrasi neraca dan piring timbang harus dibersihkan.

Peralatan gelas : peralatan gelas belum dikalibrasi.

Tindakan perbaikan adalah melaksanakan kalibrasi peralatan gelas. b. Langkah pengerjaan

Penimbangan

- Kurang teliti pada saat menimbang.

- Belum didapatkan bobot tetap dalam penimbangan

- Belum dinolkan posisi neraca sebelum melakukan penimbangan

- Memegang cawan dengan tangan.

- Temperatur sampel pada saat ditimbang belum sesuai dengan temperatur kamar.

Tindakan perbaikan adalah melakukan penimbangan sampai didapat bobot tetap, selalu menolkan posisi neraca, memegang cawan dengan alat penjepit, melakukan penimbangan pada saat temperatur telah sesuai.

Preparasi

Preparasi sampel yang kurang sempurna. Preparasi sampel adalah salah satu bagian penting dalam analisis dengan HPLC agar diperoleh sampel yang

reproducible dan homogen sebelum diinjeksikan ke dalam kolom. Tujuan

utama preparasi sampel antara lain analit bebas dari pengganggu/matriks sampel, menjaga umur kolom atau memperpanjang umur kolom, menyesuaikan dengan tujuan HPLC misalnya memerlukan proses derivatisasi untuk meningkatkan deteksi/pemisahan yang lebih bagus.

Apabila preparasi sampel kurang sempurna, seperti disebut di atas maka analit belum bebas dari pengganggu/matriks sampel sehingga HPLC tidak dapat mendeteksi seluruh analit yang ada ataupun tidak dapat mendeteksi dengan baik (resolusi rendah). Hal ini dapat menyebabkan hasil yang diperoleh lebih rendah dari yang seharusnya.

Kemungkinan adanya senyawa lain dari matriks sampel yang keluar pada waktu retensi yang sama dengan analit. Hal ini dapat menyebabkan yang diperoleh lebih tinggi dari yang seharusnya.

Tindakan perbaikan adalah melaksanakan preparasi dengan sempurna dan cermat mengamati puncak/peak.

Gambar 20 Diagram tulang ikan kemungkinan penyebab kinerja laboratorium tidak memuaskan (kalium sorbat, natrium benzoat, sakarin

Konfimasi identitas

Belum dilakukan konfirmasi identitas. Harus selalu diyakinkan bahwa isyarat yang dihasilkan pada proses pengukuran hanya berasal dari analit dan bukan berasal dari senyawa lain atau bukan merupakan campuran isyarat dari analit + senyawa lain yang kebetulan mempunyai sifat fisika/kimia serupa dengan analit yang akan ditetapkan.

Tindakan perbaikan adalah melaksanakan konfirmasi identitas.

Resolusi yang rendah juga dapat menyebabkan kesalahan dalam pengamatan visual. Hal ini dapat menyebabkan hasil yang diperoleh lebih rendah atau lebih tinggi dari yang seharusnya.

Pengukuran

Pengukuran belum dilaksanakan dengan baik. Kurva kalibrasi sangat penting di sini. Kurva kalibrasi seringkali tidak mencakup daerah kerja dan daerah linier.

Pembuatan larutan baku juga berpengaruh terhadap pengukuran. Pembuatan larutan baku yang tidak teliti mempengaruhi pembuatan kurva kalibrasi terkait linearitas yang tidak baik.

Tindakan perbaikan adalah melakukan pengukuran dengan baik, membuat kurva kalibrasi mencakup daerah kerja.

Ketrampilan personel.

Personel yang terlibat dalam melakukan pengujian sangat penting.

Tindakan perbaikan adalah melaksanakan training teknis pengujian dengan HPLC.