• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

2. Z-score yang dihasilkan, dapat membedakan unjuk kerja lab yang baik, dan tidak baik

4.1. Kakao Bubuk

4.2.1 Pengawet Kalium Sorbat

4.2.1.1 Distribusi Data, Ringkasan Statistika dan Evaluasi Hasil Uji Profisiensi Jumlah peserta uji profisiensi untuk parameter pengawet kalium sorbat pada kakao bubuk adalah 34 laboratorium. Hasil uji laboratorium peserta dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 14 Hasil uji peserta, pengawet kalium sorbat saus cabe, sampel A

Gambar 15 Hasil uji peserta, pengawet kalium sorbat saus cabe, sampel B Thompson et al. (2006) tidak mempersyaratkan jumlah minimum atau maksimum peserta uji profisiensi. Food and Consumer Safety Authority (1995) merekomendasikan jumlah minimum laboratorium adalah delapan. Edegard et al.(2000) merekomendasikan sedikitnya 8 – 15 laboratorium ikut serta dalam uji profisiensi. Edegard et al. (2000) juga mengindikasikan bahwa jumlah laboratorium peserta tidak perlu sama untuk seluruh level konsentrasi.

Dari kedua grafik pada Gambar 14 dan Gambar 15, terlihat satu data yang ekstrim tinggi dengan nilai 817.14 dan 747.83. Nilai acuan pada parameter ini adalah 353 dan 314.

Salah satu kriteria untuk menentukan metode evaluasi hasil uji yang terbaik adalah dengan menggunakan CV Robust. Apabila kumpulan data memiliki variabilitas tinggi, maka CV

Horwitz memberikan model umum untuk reprodusibilitas dari metode analisis yang dapat digunakan untuk perbandingan (ISO, 2005). Model umum tersebut dikenal dengan CV Horwitz, yang dipengaruhi oleh konsentrasi sampel terkait.

Robust semakin besar (APLAC, 2004).

Ringkasan statistika dengan 4 metode evaluasi hasil uji adalah sesuai Tabel 13. Dari data tersebut di atas terlihat bahwa median untuk seluruh metode pada angka 315.27- 316.30. CV Robust yang menggambarkan penyebaran data untuk

seluruh metode berkisar pada angka 10.12 – 14.23, sedangkan CV Horwitz adalah 6.62 dan 6.73. CV Robust yang terkecil adalah dengan menggunakan metode evaluasi hasil uji 2.

Tabel 13 Ringkasan statistika kalium sorbat saus cabe (4 metode evaluasi) No N Evaluasi hasil uji Median CV Robust CV Horwitz

A B A B A B

1 32 Seleksi data Grubbs sekali, Z-score

316.30 315.27 12.84 11.43 6.62 6.73 2 30 Seleksi data Grubss berkali-

kali, Z-score

316.30 315.27 11.68 10.12 6.62 6.73 3 34 Langsung Z-score 316.30 315.27 14.23 11.74 6.62 6.73 4 34 Nilai acuan (Horwitz) 316.30 315.27 6.62 6.73 Apabila dilihat dari nilai CV Robust, yang menggambarkan bagaimana penyebaran datanya, maka CV Robust terkecil (11.68 dan 10.12) mempunyai nilai yang lebih kecil daripada nilai CV harapan yaitu 6.62 dan 6.73. Dapat dikatakan bahwa pengujian kadar pengawet kalium sorbat pada saus cabe untuk peserta uji profisiensi masih beragam.

Pedro R et al. (2007) menyatakan bahwa uji seleksi Grubbs digunakan untuk menentukan apakah observasi data terbesar dan terkecil pada kumpulan data adalah termasuk outlier. Nilai G ditetapkan dengan rumus, kemudian hasilnya dibandingkan dengan tabel Grubbs. Dalam rangka memberikan keyakinan yang lebih untuk pasangan data yang outlier, uji ganda Grubbs dapat digunakan untuk menentukan apakah dua nilai terbesar dan dua nilai terkecil termasuk outlier atau tidak.

Setelah dilakukan seleksi data Grubbs, data hasil uji diolah dengan Robust Z- score. Kinerja laboratorium peserta uji profisiensi dapat dilihat pada Tabel 14.

Metode evaluasi hasil uji 1, 2, dan 3 menunjukkan hasil yang relatif sama. Perbedaan hanya terdapat pada SC 41 yang pada metode evaluasi hasil uji 2 dinyatakan tidak memuaskan, sedangkan pada evaluasi 1 dan 3 dinyatakan diperingatkan. Enam laboratorium (SC 8, SC 12, SC 28, SC 31, SC 32, SC 40) dinyatakan tidak memuaskan untuk metode 4 (nilai acuan CV Horwitz) sedang metode lain memuaskan dan diperingatkan. Untuk KB 24, pada metode evaluasi hasil uji 4 tidak memuaskan, tetapi pada metode lain diperingatkan. Untuk KB 41, pada metode evaluasi hasil uji 2 dan 4 tidak memuaskan, sedang metode lain diperingatkan.

Tabel 14 Ringkasan hasil Z-score dengan 4 metode evaluasi (kalium sorbat)

Kode lab

Metode uji Nilai Z-score dari

metode evaluasi hasil uji

1 2 3 4

A B

SC 4 SNI 01-2894-1992 Grubbs Grubbs 10.46 19.87 20.52

SC 5 HPLC 3.85 Grubbs 3.40 2.98 9.55

SC 6 KCKT/PPOM 43/MA/93 0.56 10.90 0.71 -1.65 3.39

SC 7 KCKT 0.52 0.62 0.50 1.27 -0.76

SC 8 HPLC -1.65 -1.83 -1.46 -4.40 -2.70

SC 9 SNI 01-2894-1992 Grubbs Grubbs -5.10 -11.16 -10.54 SC 10 MAPPOMN 43/MA/93 -0.09 -0.09 -0.08 -1.60 0.02 SC 11 KCKT 01/MA PPOMN/07 0.09 0.10 0.08 -1.31 0.34 SC 12 HPLC -2.23 -2.49 -1.98 -5.58 -3.57 SC 14 HPLC -4.40 Grubbs -3.89 -8.43 -8.46 SC 15 HPLC (01/PPOMN/2007) -0.61 -0.67 -0.54 -2.46 -0.98 SC 16 MAPPOMN 43/MA/93 0.25 0.28 0.22 -1.64 1.30 SC 17 SOP 07/LDJ/2004 (HPLC) -0.34 -0.38 -0.30 -2.07 -0.42 SC 18 KCKT-MA PPOMN 43/MA/93 0.12 0.13 0.10 -1.18 0.31 SC 19 IKU/K 56/07-07 (HPLC) -0.09 -0.10 -0.08 -1.10 -0.55 SC 20 MAPPOMN 43/MA/93 0.07 0.08 0.07 -1.25 0.22 SC 21 SNI 01-2894-1992 (HPLC) 0.91 1.01 0.80 0.21 1.70 SC 23 01/PPOMN/07 -0.22 -0.24 -0.19 -1.76 -0.30 SC 24 HPLC 2.89 3.22 2.56 3.36 5.59 SC 25 KCKT, MA PPOMN No. 26/MA/98 0.37 0.41 0.33 -0.58 0.58 SC 27 MA PPOM 43/MA/93, HPLC -0.14 -0.16 -0.12 -2.06 0.31 SC 28 MA 43/MA/93 -0.89 -0.99 -0.78 -3.28 -1.10 SC 29 MA PPOM/43/MA/93 0.76 0.84 0.67 1.72 -0.53 SC 30 18-5-18/MU/SMM/SIG, HPLC 0.91 1.01 0.81 -0.02 1.97 SC 31 HPLC 2.67 2.97 2.36 4.01 4.06 SC 32 PPOM 43/MA/93; PPOM/23/MA/98 -2.35 -2.61 -2.07 -4.84 -4.79 SC 33 MA 43.MA.1993, HPLC 0.02 0.03 0.02 -1.31 0.10 SC 34 SNI 01-2894-1992 1.51 1.68 1.33 2.60 1.29 SC 36 HPLC -0.02 -0.03 -0.02 -1.54 0.17 SC 38 TCL/WI 5.4/FK/15 -0.51 -0.57 -0.45 -2.75 -0.29 SC 39 In house -0.86 -0.95 -0.76 -2.69 -1.65 SC 40 KCKT, 43 MA 93 -1.22 -1.35 -1.08 -3.59 -1.98 SC 41 HPLC MA PPOMN 43/MA/1993 -2.75 -3.06 -2.43 -6.06 -4.96 SC 45 MA PPOM/43/MA/93 0.65 0.73 0.58 -0.47 1.51 TOTAL TIDAK MEMUA SKAN Grubbs

Tidak memuaskan Z-score Total 1 3 4 4 1 5 Tidak 4 4 Tidak 12 12

Jumlah hasil tidak memuaskan dari metode 1, dan 3 adalah sama (berjumlah 4). Jumlah laboratorium tidak memuaskan pada metode evaluasi hasil uji 2 adalah 5 laboratorium, metode evaluasi hasil uji 4 adalah 12 laboratorium.

Edelgard et al (2000) menyatakan bahwa Z-score adalah perbandingan antara estimasi bias dan nilai target standar deviasi. Terdapat beberapa estimasi yang dapat digunakan untuk nilai target tersebut. Pedro R (2007) menyatakan bahwa Z-score

adalah sebuah indikator kinerja dari setiap peserta uji profisiensi, tergantung pada interpretasinya, ditunjukkan sebagai memuaskan (satisfactory), diperingatkan (questionable) atau tidak memuaskan (outlier).

Qi Zhou et al. (2011) menyatakan nilai Z-score yang besar/tinggi (>+3) mengindikasikan bahwa hasil laboratorium terkait adalah signifikan lebih tinggi daripada nilai konsensus yaitu nilai median peserta. Nilai Z-score yang kecil/rendah (<-3) menunjukkan bahwa hasil laboratorium terkait adalah signifikan lebih rendah daripada nilai konsensus yaitu nilai median peserta.

4.2.1.2 Metode Pengujian dan Kinerjanya

Selanjutnya dilakukan identifikasi metode pengujian yang digunakan oleh peserta uji profisiensi sesuai metode terpilih. Hasilnya disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15 Ringkasan metode pengujian dan kinerjanya (kalium sorbat) No Metode pengujian Jumlah peserta Kinerja lab sesuai metode evaluasi hasil uji 2

Memuaskan Tidak memuaskan

1. SNI 01-2894-1992 4 2 2

2. KCKT/ HPLC 20 17 3

3. Inhouse method 10 10 0

Total 34 28 5

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa metode pengujian high performance

liquid chromatography (HPLC) atau kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)

digunakan oleh 20 laboratorium dari 34 peserta atau 58.82%. Metode pengujian HPLC ini mendominasi metode yang digunakan dalam pengujian pengawet kalium sorbat pada saus cabe.

Persentase hasil yang memuaskan untuk metode pengujian SNI 01-2894-1992 sesuai evaluasi hasil uji 2 adalah 50%. Persentase hasil yang memuaskan untuk metode pengujian KCKT adalah berkisar 85%..

Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2894-1992 adalah standar mengenai Cara Uji Bahan Tambahan Makanan/Bahan Pengawet. Metode pengujian pengawet kalium sorbat dengan menggunakan HPLC sesuai SNI 01-2894-1992 dapat dilihat pada Lampiran 27. Kemungkinan penyebab kinerja laboratorium tidak memuaskan akan dibahas pada bagian 4.2.4