BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Kendala dan Kelemahan Dalam Pelaksanaan Pengelolaan Perpustakaan
Automation Project.
Tabel 5
Penggunaan Aplikasi Sistem LAP Nama
Perpustakaan
Pustakawan/
Pengelola Pertanyaan Jawaban
Perpustakaan SIF Al-Fikri Depok
Ibu. Ade Nurmala
Perpustakaan Universitas Satyagama Jakarta Barat
Bapak. Agus
Wijanarko SIP Sejak tahun 2007
Perpustakaan Departemen Perdagangan RI Jakarta
Ibu. Andinta SIP
Sejak kapan perpustakaan menggunakan aplikasi sistem Library Automation Project? Sejak tahun 2007
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa usia penggunaan aplikasi sistem Library Automation Project masih terlihat muda, yaitu antara 3 atau 4 tahun. Seperti yang terlihat pada tabel di atas, Perpustakaan SIF Al-Fikri Depok menggunakan aplikasi Library Automation Project baru 4 tahun yaitu sejak tahun 2006 sampai sekarang, Perpustakaan Universitas Satyagama Jakarta Barat menggunakan aplikasi Library Automation Project baru 3 tahun yaitu sejak tahun 2007 sampai sekarang dan Perpustakaan Departemen Perdagangan Jakarta menggunakan aplikasi Library Automation Project baru 4 tahun yaitu sejak tahun 2007 sampai sekarang.
Tabel 6
Alasan Menggunakan Aplikasi Sistem LAP Nama
Perpustakaan
Pustakawan/
Pengelola Pertanyaan Jawaban
Perpustakaan SIF Al-Fikri Depok Ibu. Ade Nurmala SE Harganya murah, penggunaannya juga cukup mudah Perpustakaan Universitas Satyagama Jakarta Barat Bapak. Agus Wijanarko SIP
Apa alasan anda memilih aplikasi Library Automation
Project untuk di terapkan di perpustakaan anda?
Aplikasi ini memang sederhana, sesuai dengan harganya murah dan mudah untuk digunakan, selain itu cukup membantu kami dalam mengelola perpustakaan ini.
Perpustakaan Departemen Perdagangan RI Jakarta
Ibu. Andinta SIP
Harga aplikasi ini cukup murah
dibandingkan dengan aplikasi yang pernah ditawarkan kepada kami, selain itu menu- menu di dalamnya cukup membantu pekerjaan
pustakawan/pengelola.
Sesuai dengan tabel wawancara di atas bahwa alasan masing-masing
perpustakaan memilih aplikasi sistem Library Automation Project untuk
diterapkan di perpustakaan adalah:
1) Harga aplikasi cukup murah
2) Aplikasi tersebut mudah untuk digunakan
3) Fasilitas menu dalam aplikasi tersebut cukup membantu kinerja
pustakawan/pengelola perpustakaan. Tabel 7
Kendala Dalam Penerapan LAP Nama
Perpustakaan
Pustakawan/
Pengelola Pertanyaan Jawaban
Perpustakaan SIF Al-Fikri Depok
Ibu. Ade Nurmala SE
Kendala kami masih terbentur dengan anggaran dana, kami masih belum bisa menambah unit komputer,
sehingga kami belum bisa
memanfaatkan aplikasi ini secara maksimal. Saat ini kamputer di
perpustakaan kami hanya ada satu unit, sehingga untuk pengolahan , sirkulasi dan penelusuran
masih menggunakan satu unit komputer saja, dan ini kurang efektif bagi kami, dan satu lagi yang menjadi kendala kami apabila terjadi
pemadaman lampu kami tidak bisa bekerja, karena semua kegiatan rutinitas kami menggunakan program ini. Perpustakaan Universitas Satyagama Jakarta Barat Bpk. Agus Wijanarko SIP
Kendala kami dalam menggunakan aplikasi ini adalah: komputer kami masih kurang, sehingga komputer untuk
penelusuran koleksi masih menggunakan komputer sirkulasi. Kemudian aplikasi LAP ini belum terhubung dengan media internet, sehingga kami masih belum dapat bergabung dengan jaringan perpustakaan luar. Perpustakaan Departemen Perdagangan RI Jakarta
Ibu. Andinta SIP
Apa saja kendala atau masalah yang dihadapi oleh pustakawan/ pengelola dalam penggunaan aplikasi sistem Library Automation Project ini?
Kendalanya, kami masih kekurangan komputer, kemudian kami juga masih kekurangan SDM untuk mengelola
perpustakaan kami, sehingga perkembangan perpustakaan kami cukup lamban.
Tabel wawancara di atas dapat kita lihat bahwa kendala dan kelemahan yang dihadapi oleh pustakawan/pengelola dalam pelaksanaan pengolahan
perpustakaan dengan menggunakan sistem aplikasi Library Automation Project
1) Kurangnya perangkat komputer terutama untuk penelusuran (OPAC), sehingga untuk penelusuran koleksi dilakukan dengan komputer pengolahan atau komputer sirkulasi
2) Aplikasi Library Automation Project belum terkoneksi pada jaringan internet, sehingga akses dari aplikasi ini terbatas pada perpustakaan pengguna saja, belum dapat membuat jaringan keluar.
3) Kurangnya pemahaman pustakawan/pengelola tentang Software Microsoft
Office Access sehingga pengembangan sistem aplikasi Library Automation Project ini tidak pernah dilakukan oleh perpustakaan pengguna.
4) Apabila terjadi pemadaman listrik sistem Library Automation Project tidak dapat digunakan.
5) Kurangnya anggaran dana yang dimiliki perpustakaan untuk perawatan
(maintenance) sistem.
6) Kurangnya SDM dalam pengelolaan perpustakaan
Tabel 8
Rencana Untuk Mengganti Aplikasi Nama
Perpustakaan
Pustakawan/
Pengelola Pertanyaan Jawaban
Perpustakaan SIF Al-Fikri Depok
Ibu. Ade Nurmala SE
Untuk saat ini belum, karena aplikasi ini masih cukup efektif dan efesien untuk kami gunakan dalam pengolahan perpustakaan kami. Perpustakaan Universitas Satyagama
Jakarta Barat Bapak Agus
Wijanarko SIP
Ada, kami memang berencana untuk menggunakan aplikasi yang berbasis WEB, mungkin awal tahun
2011 nanti. Karena kami ingin mengembangkan perpustakaan kami dengan membentuk jaringan perpustakaan perguruan tinggi, dan sepertinya aplikasi LAP ini kurang mendukung untuk kearah itu. Perpustakaan Departemen Perdagangan RI Jakarta
Ibu. Andinta SIP
Apakah ada rencana pihak perpustakaan untuk mengganti aplikasi ini dengan program aplikasi lain? Apa
alasannya?
Rencana kami memang ada, kami ingin menggunakan aplikasi yang lebih unggul dari aplikasi LAP ini, tapi mungkin itu rencana jangka panjang kami.
Tabel wawancara di atas menunjukkan bahwa masing-masing perpustakaan pengguna aplikasi sistem Library Automation Project dalam jangka pendek ini belum mempunyai rencana untuk beralih atau mengganti aplikasi tersebut dengan aplikasi yang lain, karena sampai saat ini aplikasi sistem Library Automation Project menurut mereka masih efektif dan efesien digunakan dalam pengolahan perpustakaan. Rencana jangka panjang Perpustakaan Universitas Satyagama dan Perpustakaan Departeman Perdagangan ingin beralih/mengganti aplikasi tersebut dengan aplikasi yang berbasis WEB dengan alasan ingin mengembangkan perpustakaan dan bergabung dengan jaringan perpustakaan lain, sedangkan Perpustakaan SIF Al-Fikri belum mempunyai rencana baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang untuk beralih atau menggati aplikasi Library Automation Project dengan aplikasi lain, karena menurutnya aplikasi
tersebut masih layak dan masih cukup membantu mereka dalam melakukan kegitan rutinitas perpustakaan.
Untuk mengetahui sejauh mana manfaat sistem LAP ini bagi user/pengguna perpustakaan, maka penulis mengadakan wawancara dengan beberapa user/pengguna perpustakaan. Berikut ini adalah hasil wawancara tersebut:
Tabel. 9
Pengetahuan User Tentang Aplikasi Nama
Perpustakaan Nama User Pertanyaan Jawaban
Perpustakaan Universitas Satyagama Jakarta Barat • Batu Ritonga • Fakultas Ekonomi • Jurusan Akuntansi • No.Anggota: 2432
Ya, kalo enggak salah sistem otomasi itu sistem yang dioprasikan dengan program komputer. Perpustakaan Departemen Perdagangan RI Jakarta • Budi Sukmadan • Litbang Dep.Perdagang an. • NIP. 070011129 Apakah anda pernah mendengar istilah sistem otomasi perpustakaan?
Ya, yang saya tahu sistem otomasi perpustakaan itu seperti perpustakaan- perpustakaan yang sudah berkembang, dimana pengolahan dan layanannya sudah menggunakan sistem komputer.
Dari tabel wawancara di atas dapat kita lihat bahwa pengguna perpustakaan sudah memahami apa yang disebut dengan sistem otomasi perpustakaan, dimana sistem otomasi perpustakaan itu adalah sarana bagi pustakawan/pengelola perpustakaan dalam melakukan kegiatan perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan yang sudah terotomasi bukan merupakan
hal yang baru, karena pada saat ini sudah banyak perpustakaan-perpustakaan yang sudah menggunakan sistem otomasi, akan tetapi masih banyak juga perpustakaan- perpustakaan yang masih menggunakan sistem manual dengan berbagai alasan kendala menuju sistem otomasi, seperti kendala kekurangan dana dan sumber daya manusia.
Tabel. 10 Peran Sistem Otomasi Nama
Perpustakaan Nama User Pertanyaan Jawaban
Perpustakaan Universitas Satyagama Jakarta Barat • Batu Ritonga • Fakultas Ekonomi • Jurusan Akuntansi • No.Anggota: 2432
Saya rasa sudah sewajarnya perpustakaan menggunakan sistem otomasi untuk perkembangan perpustakaan, tapi perpustakaan disini sepertinya belum maksimal dalam penerapannya. Perpustakaan Departemen Perdagangan RI Jakarta • Budi Sukmadan • Litbang Dep.Perdaga ngan • NIP. 070011129 Bagaimana tanggapan anda dengan adanya sistem otomasi perpustakaan?
Sesuai tujuan dari sistem otomasi tersebut, yaitu untuk membantu kinerja petugas perpustakaan dan juga membantu pengunjung dalam nebdapatkan
informasi. Cuma saja di perpustakaan ini masih banyak
kekuranggannya, dan saya rasa anda boleh tanya petugas perpustakaan ini untuk lebih jelasnya.
Peran sistem otomasi perpustakaan bagi pengguna sudah jelas, seperti yang disampaikan user pada tabel wawancara di atas, bahwa sistem otomasi perpustakaan sangat membantu kinerja pustakawan/pengelola perpustakaan dalam mengelola dan memberikan layanan yang maksimal kepada pengguna perpustakaan, seperti membantu pengguna menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cara yang cepat dan tepat.
Tabel. 11 Sistem Penelusuran Nama
Perpustakaan Nama User Pertanyaan Jawaban
Perpustakaan Universitas Satyagama Jakarta Barat • Batu Ritonga • Fakultas Ekonomi • Jurusan Akuntansi • No.Anggota: 2432
Kalau saya biasanya langsung ke rak buku, karena alat bantunya yang ada cuma katalog kartu dan itu sepertinya jarang digunakan oleh pengunjung. Kadang- kadang kalo saya sulit mencari buku yang saya cari, saya tanya langsung kepada petugasnya. Perpustakaan Departemen Perdagangan RI Jakarta • Budi Sukmadan • Litbang Dep.Perdaga ngan • NIP. 070011129
Bila anda ingin mencari buku di perpustakaan, apa yang anda lakukan?
Apakah ada alat bantu yang disediakan oleh perpustakaan bagi
pengunjung?
Saya langsung ke rak buku, atau saya tanya ke petugasnya. Sepertinya disini belum mempunyai alat bantu penelusuran bagi pengunjung, makanya kalau saya mencari buku saya tanya saja kepetugasnya.
Tabel wawancara di atas menunjukkan bahwa penerapan sistem aplikasi LAP di perpustakaan pengguna belum berjalan dengan maksimal, dimana fasilitas
pada aplikasi sistem LAP yang menyediakan sistem penelusuran belum dimanfaatkan atau diterapkan oleh perpustakaan pengguna secara maksimal, sehingga penerapan aplikasi sistem LAP belum menyentuh pengguna perpustakaan dalam segi manfaat dari aplikasi tersebut. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh pustakawan/pengelola perpustakaan dalam wawancara sebelumnya bahwa salah satu kendala penerapan aplikasi sistem LAP adalah kekurangan unit komputer, terutama untuk komputer katalog (penelusuran koleksi), sehingga penelusuran koleksi yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan masih manual.
Tabel. 12 Sistem Sirkulasi Nama
Perpustakaan Nama User Pertanyaan Jawaban
Perpustakaan Universitas Satyagama Jakarta Barat • Batu Ritonga • Fakultas Ekonomi • Jurusan Akuntansi • No.Anggota: 2432 Kalau peminjaman dan pengembalian koleksi sepertinya sudah baik ya, karena kalau dulu masih dicatat di buku peminjaman,
sekarang peminjaman dan pengembalian sudah menggunakan komputer. Saya rasa sudah baiklah. Perpustakaan Departemen Perdagangan RI Jakarta • Budi Sukmadan • Litbang Dep.Perdaga ngan • NIP. 070011129 Menurut anda apakah proses peminjaman dan pengembalian koleksi dapat dilakukan dengan cepat?
Ya, lumayan cepatlah, dibandingkan dengan dulu-dulu petugas masih menggunakan buku catatan.
wawancara di atas bahwa user sudah merasa puas dengan sistem sirkulasi yang dilakukan oleh perpustakaan, user merasa ada peningkatan dalam hal sirkulasi dibandingkan dengan priode sebelumnya, diamana perpustakaan masih menggunakan sistem manual yaitu dengan menggunakan buku catatan peminjaman.
Hasil wawancara dengan user di atas dapat penulis simpulkan bahwa penerapan aplikasi sistem LAP di perpustakaan pengguna belum berjalan secara maksimal, hal ini disebabkan oleh kendala dalam pendanaan dalam perpustakaan. Sehingga pengaruh dari penerapan aplikasi sistem LAP kepada pengguna perpustakaan beleum dapat dirasakan secara maksimal. Hal ini mungkin menjadi catatan tersendiri bagi perpustakaan untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut.
BAB V PENUTUP