• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISLAM PADA KELAS INKLUSI SDN KETAWANGGEDE

6) Kendala selama proses pembelajaran berlangsung

Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI pada kelas inklusi tidak bisa terlepas dari kendala yang dihadapi oleh guru PAI dan guru berkebutuhan khusus. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara oleh guru pendidikan khusus sebagai berikut:

“Dalam pembelajaran di dalam kelas itu kendalanya sangat banyak sekali mbak, diantaranya yaitu kemapuan, dan karakter siswa yang berbeda, sehingga kita harus melayani secara berbeda juga, anak susah sekali diberi pemaparan materi secara panjang oleh karena itu kita sebagai guru sangat sulit sekali dalam menyampaikan materi, dan juga selain itu kurangnya guru PAI”120

119 . Wawancara dengan Ibu Faiz Guru PAI SDN Sumbersari 1 (Jum’at, 22 November 2019)

120 . Wawancara dengan Ibu Datul,Guru GPK SD Sumbersari 1 (Jum’at, 15 November 2019)

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajara PAI, diantaranya : kemampuan dan karakter siswa yang berbeda, kemampuan siswa berbeda sehingga sangat sulit menjelaskan dan menyampaikan materi hal ini dikarenakan setiap anak harus dilayani secara berbeda, walaupun materi yang diberikan sama, misalnya tentang wudhu setiap anak harus dibimbing dalam paktek dan gerakan wudhu. Selain itu karakter siswa yang berbeda juga menjadi kendala dalam pelakasanaan pembelajaran PAI, anak tunagrahita, aituis dan slow learner tidak bisa berbicara dengan lancar dan harus dibimbing misalnya pada materi sholat, anak tersebut perlu bimbingan dalam gerakan-gerakan sholat dan juga bacaan-bacaan sholat. Kemudian untuk anak hiperaktif mereka cepat sekali dalam menerima pelajaran tetapi anak tersebut tidak bisa diam, oleh karena itu perlu perhatian ekstra oleh guru. Dan yang kedua adalah kurannya guru PAI dan guru pendidikan khusus merupakan salah satu kendala dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan selama satu bulan di SDN Sumbersari 1 Malang mengenai bagaimana Guru Pendidikan Agama Islam menerapkan Standar Proses dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Standar Proses sendiri meliputi Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Adapun Perencanaan Guru Pendidikan Agama Islam dalam tahap perencanaan yakni menyiapkan RPP, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran. Namun untuk anak berkebutuhan khusus guru hanya menyiapkan RPP saja, guru belum menyiapkan strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan media pembelajaran untuk siswa

berkebutuhan khusus. Akan tetapi guru melakukan kerjasama dengan Guru Pendamping Khusus (GPK).

Rencana Pembelajaran (RPP) yang disiapkan oleh Guru Pendidikan Agama Islam untuk siswa berkebutuhan khusus sama dengan siswa normal lainnya. Namun, terdapat perbedaan ketika penyajian RPP tersebut. Adapun perbedaan penyajian antara siswa berkebutuhan khusus dengan siswa normal antara lain adalah materi pembelajaran yang dipelajari siswa berkebutuhan khusus, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

SDN Sumbersari 1 memiliki Ruang Sumber yang sampai saat ini masih bisa dimanfaatkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Ruang Sumber di SDN Sumbersari 1 Malang ini memiliki media yang lengkap untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

c. Evaluasi Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas Inklusi SDN Sumbersari 1

Evaluasi di SDN Sumbersari 1 Malang antara siswa normal dengan siswa berkebutuhan khusus adalah sama karena guru tidak membedakan penilaian untuk siswa berkebutuhan khusus dengan siswa normal lainnya. Belum adanya penanganan khusus dari guru Pendidikan Agama Islam untuk siswa berkebutuhan khusus dapat disimpulkan bahwa sekolah memiliki program pendidikan khusus banyak ditangani oleh guru pendamping khusus (GPK). Namun pada evaluasi program disamakan dengan siswa normal lainnya yang berada disatu kelas tersebut.121

“Evaluasi untuk siswa normal saya mbak yang menagani, sedangkan untuk siswa berkebutuhan khusus saya serahkan sepenuhnya kepada guru GPK”122

Tabel 4.4

Temuan Penelitian di SDN Sumbersari 1 Malang

No. Fokus Penelitian Temuan Penelitian

1. Standar Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas Inklusi SDN Sumbersari 1 Malang

- Silabus yang sudah sesuai standar memuat lebih dari 11 komponen yang didalamnya terdapat 4C, 5M, PPK.

- RPP sudah sesuai standar yang memuat 13 komponen dan ditambah dengan PPK.

- Menggunakan Program Pembelajaran Individual (PPI) - Penyesuaian tempat duduk

siswa, siswa inklusi yang memilikai Shadow dan yang tidak memiliki Shadow berada di belakang.

- Menerapkan model

Pembelajaran Kelas reguler dengan pull out

- Bekerjasama dengan GPK

dalam perencanaan

pembelajaran. 2. Standar Pelaksanaan

Pembelajaran Pendidikan

- Terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

122 .Hasil wawancara dengan Ibu Datul guru GPK SDN Sumbersari 1,(Rabu, 20 November 2019)

Agama Islam di Kelas Inklusi SDN Sumbersari 1 Malang

kegiatan penutup

- Bekerjasama dengan GPK dalam hal pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran - GPK secara terjadwal menarik

siswa berkebutuhan khusus ke ruang sumber untuk belajar lebih intensif lagi dengan pendampingan shadow

3. Standar Evaluasi

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas Inklusi SDN Sumbersari 1 Malang

- Model soal yang berbeda dengan anak normal

- Kriteria penilaian yang sama dengan anak normal meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian diserahkan sepenuhnya kepada guru GPK - Rapot sama dengan anak

normal hanya berbeda pada deskripsi

4. Implikasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas Inklusi SDN Sumbersari 1 Malang

- Metode demonstrasi membuat siswa berkebutuhan bisa langsung mempraktekkan materi seperi cara sholat, wudhu, dan tayamum.

- Kerjasama antara guru dan GPK sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran - Kesesuain dengan standar

menjadikan pembelajaran menjadi lebih terarah dan terukur. Standar Perencanaan Pembelajaran PAI Standar Pelaksanaan Pembelajaran PAI Standar Evaluasi Pembelajaran PAI 1. Komponen silabus sudah sesuai standar yang memuat 9 komponen 2. Menggunakan program PPI untuk siswa berkebutuhan khusus 3. Pengelolaan pembelajaran kelas dengan Kelas reguler dengan pull out 4.

1. Terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup 2. Kolaborasi GPK dan GPAI dalam pelaksanaan pembelajaran 3. Guru GPK sesuai

jadwal menarik siswa berkebutuhan khusus dari kelas ke ruang