• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENDAHULUAN

4.4 Kepadatan Nyamuk Anopheles spp Per Jam

4.4.1 Kepadatan Nyamuk Anopheles spp. Menggigit Orang Per Jam Kepadatan populasi nyamuk Anopheles spp. di dalam rumah dan luar rumah (Tabel 5 dan Gambar 16) terlihat A. barbirostris yang paling padat di dalam rumah maupun di luar rumah dengan total kepadatan (MHD) 11,68 ekor/orang/jam, sedangkan yang terendah adalah A. annularis 0,1 ekor/orang/jam d a n A. indefinitus 0,07 ekor/orang/jam. Pengamatan bionomik ini dilakukan selama empat bulan dengan penangkapan sebulan empat kali, sehingga diperoleh gambaran tentang fluktuasi kepadatan vektor menggigit tertinggi.

Kepadatan A. barbirostris yang menggigit orang di luar rumah lebih tinggi (6,23 ekor tiap orang/jam) dibandingkan dengan yang menggigit di dalam rumah (5,45 ekor tiap orang/jam). Kepadatan menggigit tertinggi pada bulan Maret masing-masing di dalam rumah (7,92 per orang/jam) dan di luar rumah (9,50 per orang/jam), bertepatan dengan curah hujan yang tinggi dan banyak terbentuk habitat larva Anopheles. Di Desa Tongoa, Sulawesi Tengah A. barbirostris juga lebih banyak mengisap darah manusia yang berada di luar rumah, tetapi paling banyak pada bulan Juli saat petani menanam padi (Jastal, 2005). Berbeda dengan di Desa Sedayu (Noor, 2002), A. barbirostris lebih padat menggigit di dalam rumah (0,036 per orang/jam) dibandingkan dengan di luar rumah (0,015 per

orang/jam) dan di Kecamatan Lengkong Sukabumi (Munif et al., 2007) di dalam

rumah (21,67 per orang/jam), di luar rumah (6,50 per orang/jam).

Kepadatan populasi A. subpictus (Tabel 5 d a n Gambar 16) yang menggigit orang di luar rumah rata-rata lebih tinggi (1,56 ekor tiap orang/jam) dibandingkan dengan di dalam rumah rata-rata 1,35 ekor tiap orang/jam di Desa

Lifuleo. Hasil ini sama dengan A. subpictus di Pulau Adonara NTT lebih senang menggigit di luar rumah yaitu 8,90 ekor/orang/jam dibandingkan dengan di dalam rumah 5,40 ekor/orang/jam (Barodji et al., 2003). Di Desa Sedayu, Jawa Tengah, Noor (2002) juga menyatakan A. subpictus lebih padat menggigit di luar rumah (0,003). Demikian halnya A. subpictus di daerah Lombok NTB dilaporkan oleh Sukowati (2001), senang menggigit orang di dalam rumah dan luar rumah namun demikian cenderung lebih menyukai menggigit di luar rumah (exofagik). Kepadatan nyamuk ini menggigit di dalam rumah di Desa Lifuleo tertinggi pada bulan Maret (2,25 per orang/jam) begitu juga di luar rumah tertinggi pada bulan Maret (2,04 per orang/jam).

Kepadatan populasi A. vagus di Desa Lifuleo yang menggigit orang lebih tinggi di luar rumah 0,53 ekor tiap orang/jam daripada di dalam rumah rata-rata 0,29 ekor tiap orang/jam . Fluktuasi kepadatan menggigit di dalam dan luar rumah tertinggi pada bulan Maret (0,67 per orang/jam dan 1,04 per orang/jam). Hasil ini sama dengan di Desa Sedayu, Jawa Tengah, Noor (2002) menyatakan A. vagus

lebih padat di luar rumah (0,43 per orang/jam) daripada di dalam rumah (0,041 per orang/perekor). Selain itu juga terjadi di Desa Tongoa, Sulawesi Tengah (Jastal, 2005) dan di Kecamatan Kokap D.I Yogyakarta (Effendi, 2002) nyamuk ini banyak menggigit di luar rumah (eksofagik). Sebaliknya di Kecamatan Lengkong Sukabumi A. vagus tidak menggigit orang (Munif et al., 2007).

Tabel 5 Kepadatan Anopheles spp. yang Menggigit Orang Per Orang Per Jam (Man Hour Density) di Desa Lifuleo, Maret–Juni 2009

Spesies

Anopheles

Maret April Mei Juni Rata-rata

Total

UOD UOL UOD UOL UOD UOL UOD UOL UOD UOL

A.barbirostris 7.92 9.52 4.92 5.2 4.52 5.08 4.44 5.12 5.45 6.23 11.68 A.subpictus 2.24 2.04 1.88 1.68 0.8 1.6 0.48 0.92 1.35 1.56 2.91 A.annularis 0.16 0.12 0.04 0.08 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.05 0.10 A.vagus 0.68 1.04 0.36 0.76 0.08 0.16 0.04 0.16 0.29 0.53 0.82 A.umbrosus 0.28 0.32 0.2 0.32 0.16 0.24 0.2 0.28 0.21 0.29 0.50 A.indefinitus 0.04 0.08 0.04 0.04 0.004 0.04 0.00 0.04 0.02 0.05 0.07

Gambar 16 Kepadatan nyamuk Anopheles spp. per orang per jam ( Man Hour Density, MHD) yang menggigit dalam rumah dan luar rumah di desa Lifuleo, Maret–Juni 2009.

Kepadatan populasi A. umbrosus lebih tinggi yang menggigit orang di luar rumah 0,29 ekor tiap orang/jam daripada di dalam rumah rata-rata 0,21 ekor tiap

orang/jam. Maloha (2005), melaporkan di Desa Pondok Meja, Jambi A. umbrosus

tidak menggigit orang. Nyamuk ini lebih banyak yang aktif mencari darah pada siang hari dan lebih senang menghisap darah manusia daripada hewan (Horsfall, 1955).

Sedangkan A. annularis dan A. indefinitus merupakan spesies yang paling jarang ditemukan menggigit orang. Di Kecamatan Kokap D.I Yogyakarta

A. annularis tidak diketahui menggigit orang (Effendi, 2002). Sama dengan A. indefinitus di Desa Pondok Meja, Jambi juga tidak menggigit orang (Maloha, 2005).

4.4.2 Kepadatan Nyamuk Anopheles spp. Istirahat di Dinding dan Kandang Sapi serta Tertangkap Perangkap Cahaya (light trap) Pengamatan bionomi ini dilakukan selama empat bulan dengan

penangkapan sebulan empat kali, sehingga diperoleh gambaran tentang kepadatan Anopheles spp. yang istirahat di dinding dalam rumah dan istirahat di kandang sapi serta

Nyamuk A. barbirostris istirahat di dalam rumah di dinding (11,48 per rumah/jam) dan istirahat di luar rumah di kandang sapi (18,69 per kandang/jam), lebih padat dibandingkan dengan spesies Anopheles yang lain di Desa Lifuleo. Sedangkan yang terendah kepadatannya di dinding dalam rumah dan kandang sapi adalah A. annularis (0,03 per rumah/jam dan 0,32 per kandang/jam).

Tabael 6 Jumlah Rata-rata Kepadatan Populasi Nyamuk Anopheles spp. Per Jam yang Tertangkap di Dinding Rumah dan Kandang Sapi serta Tertangkap Cahaya (light trap) di Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat, Maret – Juni 2009

Spesies Anopheles

Jumlah (ekor)

Dinding rumah Kandang sapi Light trap

jumlah kepadatan jumlah kepadatan jumlah kepadatan

A.barbirostris 2.935 1.102 11,48 1.794 18,69 39 0,102 A.subpictus 967 293 3,05 665 6,93 9 0,023 A.annularis 36 3 0,03 32 0,33 1 0,003 A.vagus 485 94 0,98 379 3,95 12 0,031 A.umbrosus 200 31 0,32 166 1,73 3 0,008 A.indefinitus 60 5 0,05 55 0,57 0 0,000

Tabael 7 Kepadatan Populasi Nyamuk Anopheles spp. Per Jam Tiap Bulan yang

Tertangkap di Dinding Rumah dan Kandang Sapi di Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat, Maret – Juni 2009

Spesies Maret April Mei Juni Rata-rata

Ttl Anopheles dd kd dd kd dd kd dd kd dd kd A.barbirostri s 14,38 23,83 10,21 17,67 10,46 15,67 10,88 17,58 11,48 18,69 30,17 A.subpictus 5,17 6,96 4,79 8,25 1,63 7,46 0,63 5,04 3,05 6,93 9,98 A.annularis 0,04 0,88 0,08 0,46 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03 0,33 0,36 A.vagus 2,13 6,38 1,50 5,38 0,13 2,17 0,17 1,88 0,98 3,95 4,93 A.umbrosus 0,33 1,71 0,25 1,46 0,29 1,79 0,42 1,96 0,32 1,73 2,05 A.indefinitus 0,13 0,96 0,04 0,63 0,00 0,29 0,04 0,42 0,05 0,57 0,63

Gambar 17 Kepadatan nyamuk Anopheles yang hinggap di dinding dalam rumah dan kandang sapi di desa Lifuleo, Maret–Juni 2009.

Kepadatan populasi A. barbirostris lebih tinggi yang istirahat di luar rumah di kandang sapi 18,69 ekor tiap kandang/jam dibandingkan dengan di dalam rumah di dinding 11,49 ekor tiap rumah/jam. Hasil tersebut sama dengan di Kecamatan Lengkong, Sukabumi (Munif et al., 2007) dan di Desa Tongoa, Donggala, Sulawesi Tengah (Jastal, 2005), demikian juga di Desa Pondok Meja, Jambi (Maloha, 2005) A. barbirostris lebih senang istirahat di luar rumah di kandang sapi dan sekitarnya. Kepadatan A. barbirostris tertinggi pada bulan Maret masing-masing di dinding dalam rumah (14,33 per rumah/jam) dan di kandang sapi (23,83 per kandang/jam). Puncak kepadatan nyamuk yang istirahat di dalam dan luar rumah di Desa Lifuleo pada bulan Maret.

Kepadatan populasi A. subpictus tertinggi yang istirahat di luar rumah di kandang sapi 6,93 ekor tiap kandang/jam daripada di dalam rumah di dinding rata-rata 3,05 ekor tiap rumah/jam. Berbeda dengan Barodji et al. (2003) lebih banyak yang istirahat di dalam rumah (55,3%). Kepadatan A. subpictus istirahat, tertinggi pada bulan Maret masing-masing di dinding dalam rumah (5,17 per rumah/jam) dan di kandang sapi (7,00 per kandang/jam).

Kepadatan populasi A. vagus yang istirahat luar rumah di kandang sapi 3,95 ekor tiap kandang/jam lebih tinggi dibandingkan dengan di dalam rumah di dinding rata-rata 0,98 ekor tiap rumah/jam. Hasil ini sama dengan di Desa Tongoa, Sulawesi Tengah (Jastal, 2005) dan di Kecamatan Kokap, D.I Yogyakarta (Effendi, 2002) serta di Desa Pondok Meja, Jambi (Maloha, 2005) bahwa A. vagus lebih senang istirahat di luar rumah. Kepadatan A. vagus istirahat, tertinggi pada bulan Maret masing-masing di dinding dalam rumah (2,17 per rumah/jam) dan di luar rumah (6,83 per kandang/jam) di Desa Lifuleo.

Kepadatan populasi A. umbrosus yang istirahat di kandang sapi (1,73 ekor tiap kandang/jam) lebih tinggi dibandingkan dengan di dinding dalam rumah (0,32 ekor tiap rumah/jam). Kepadatan A. umbrosus istirahat di dinding dalam rumah tertinggi pada bulan Juni (0,5 per rumah/jam), sebaliknya di kandang sapi tertinggi pada bulan Maret (2,17 per kandang/jam).

Kepadatan populasi A. annularis lebih tinggi yang istirahat di kandang sapi (0,33 ekor tiap kandang/jam) daripada di dinding dalam rumah (0,03 ekor tiap rumah/jam). Hasil yang sama dengan di Desa Hargotirto Kecamatan Kokap, D.I Yogyakarta (Effendi, 2002) A. annularis lebih senang istirahat di luar rumah di kandang sapi (0,24 tiap kandang/jam). Kepadatan A. annularis istirahat di dinding dalam rumah tertinggi pada bulan April (0,17 per rumah/jam), sedangkan di luar rumah tertinggi pada bulan Maret (0,83 per kandang/jam).

Kepadatan populasi A. indefinitus yang istirahat di dinding dalam rumah rata-rata 0,05 ekor tiap rumah/jam, di kandang sapi 0,57 ekor tiap kandang/jam. Kepadatan A. indefinitus istirahat di dinding dalam rumah tertinggi pada bulan Maret dan April (0,17 per rumah/jam), di kandang sapi tertinggi pada bulan Maret dan Juni (0,5 per kandang/jam).

Kepadatan A. barbirostris tertangkap dengan light trap hanya 0,102 ekor/jam lebih tinggi dibanding spesies Anopheles lain di Desa Lifuleo. Diikuti

A. vagus 0,031 ekor/jam. A. subpictus tertangkap dengan light trap hanya 0,023 ekor/jam. Selanjutnya A. umbrosus 0,008 ekor/jam dan yang teakhir A. annularis

0,003 ekor/jam, sedangkan A. indefinitus tidak tertangkap dengan light trap tetapi banyak tertangkap dengan cara resting collection di sekitar kandang mencapai

Gambar 18 Kepadatan Nyamuk Anopheles spp. yang Tertangkap Perangkap Cahaya (light trap) di Desa Lifuleo, Maret–Juni 2009.

0,57 ekor/kandang/jam dan hanya sedikit di dinding rumah sebanyak 0,05 ekor/rumah/jam (Gambar 18).

Hasil tersebut berbeda dengan Noor (2002), melaporkan bahwa di Desa Sedayu Purworejo, Jawa Tengah, A. vagus lebih tinggi tingkat kepadatannya yang tertangkap ligh trap (0,18 ekor/jam) dibandingkan dengan A. annularis (0,1 ekor/jam), A. barbirostris (0,03 ekor/jam), A. subpictus (0,03 ekor/jam). Effendi (2002), di Kecamatan Kokap, D.I Yogyakarta A. vagus tertangkap light trap 4,75 ekor/malam dan A. annularis 0,24 ekor/malam.

Bila dibandingkan dengan empat metode penangkapan lainnya yaitu umpan orang dalam dan luar rumah, hinggap di dinding rumah dan kandang sapi, dengan metode light trap kepadatan Anopheles spp. yang tertangkap jauh lebih sedikit.

Dokumen terkait