• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENDAHULUAN

3.3 Metode Penelitian

Penangkapan nyamuk dewasa dilakukan dengan menggunakan tiga cara yaitu (a) umpan orang (human bait), (b) menangkap nyamuk yang istirahat (resting) di dinding rumah dan di kandang ternak, serta (c) penangkapan

dengan perangkap cahaya (light trap) pada kandang ternak. Adapun

penangkapan larva dilakukan dengan cara menciduk larva yang ditemukan di tempat perindukan (habitat).

3.3.1 Penangkapan dengan Umpan Orang

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui keragaman nyamuk

Anopheles spp., fluktuasi populasi setiap spesies yang menyukai darah manusia, padat populasi dan dominasi spesies Anopheles spp., serta perilaku (aktivitas menggigit) nyamuk Anopheles spp.

Sebanyak tiga buah rumah dipilih secara acak, pada masing-masing rumah ditempatkan dua orang penangkap nyamuk, satu orang di dalam rumah (UOD = umpan orang dalam rumah), dan satu orang lainnya di halaman (UOL = umpan orang luar rumah) dengan jarak 1,5 meter dari rumah. Penangkapan mulai dari pukul 18.00 – 06.00 WITA dan dilakukan setiap jam dengan lama penangkapan 40 menit (Depkes, 1990).

Penangkapan dengan umpan orang (Gambar 2) dilakukan dengan cara duduk di tempat yang telah ditentukan dengan kedua kaki dibiarkan terbuka sampai lutut dan lampu dipadamkan. Kolektor ini tidak diperkenannkan merokok dan menggunakan bahan atraktan atau repelen selama periode penangkapan. Nyamuk yang hinggap di kedua kaki ditangkap dengan menggunakan aspirator. Semua nyamuk yang tertangkap masing-masing dimasukkan ke dalam wadah berbentuk gelas terbuat dari kertas (paper cup) yang telah dibedakan menurut waktu dan tempat penangkapannya.

Gambar 2 Penangkapan Nyamuk Anopheles dengan Cara Umpan Orang

Nyamuk kemudian dimatikan dengan kloroform dan dipreparasi untuk identifikasi.

3.3.2 Penangkapan Nyamuk yang Hinggap di Dinding Rumah dan Kandang Sapi

Tujuan kegiatan ini adalah mengetahui keragaman nyamuk Anopheles, banyaknya nyamuk yang hinggap di dinding dalam rumah dan di kandang sapi sebelum atau sesudah menggigit (perilaku istirahat).

Penangkapan nyamuk yang hinggap di dinding rumah dan di kandang sapi (Gambar 3 dan 4) dilakukan mulai dari pukul 18.00 – 06.00 WITA dan dilakukan setiap jam dengan lama penangkapan 10 menit.

Setelah petugas menangkap nyamuk dengan umpan orang selama 40 menit maka 10 menit berikutnya dimanfaatkan untuk menangkap nyamuk

yang hinggap di dinding. Bagi petugas yang menangkap nyamuk dengan umpan orang di dalam rumah, penangkapan dilakukan pada nyamuk yang hinggap di dinding dalam rumah. Sebaliknya, bagi petugas yang menangkap nyamuk dengan umpan orang di luar rumah, penangkapan dilakukan pada nyamuk yang hinggap di kandang sapi (Depkes, 1990). Nyamuk ditangkap menggunakan aspirator, kemudian dimasukkan ke dalam gelas kertas yang dibedakan menurut waktu dan tempat penangkapan. Nyamuk kemudian dimatikan dengan kloroform dan dipreparasi untuk identifikasi.

Gambar 3 Penangkapan Nyamuk Anopheles yang Hinggap di Dinding

3.3.3 Penangkapan dengan Perangkap Cahaya

Tujuan kegiatan ini adalah mengetahui keragaman nyamuk Anopheles

secara umum.

Penangkapan nyamuk dengan perangkap cahaya (Gambar 5) dilakukan sepanjang malam mulai pukul 18.00 hingga 06.00 WITA. Dua buah alat perangkap cahaya ditempatkan di dekat kandang sapi di lingkungan permukiman penduduk. Setiap dua jam dilakukan pengumpulan nyamuk ke gelas kertas menggunakan aspirator dan dibedakan menurut waktu dan tempat serta cara penangkapannya, kemudian nyamuk dimatikan dengan kloroform dan dipreparasi untuk identifikasi.

Gambar 5 Penangkapan dengan Perangkap Cahaya (light trap)

3.3.4 Kegiatan Pengumpulan Larva Anopheles

Tujuan kegiatan ini adalah mengetahui tempat perindukan nyamuk

Anopheles. Pencarian larva dilakukan di beberapa genangan air yang potensial menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Anopheles.

Pengumpulan larva Anopheles spp. (Gambar 6) dilakukan setiap bulan selama masa penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menciduk larva

Anopheles yang ditemukan pada tempat perindukan kemudian dimasukkan dalam botol dengan menggunakan pipet tetes. Kegiatan selanjutnya adalah mengukur pH dan salinitas air tempat perindukan nyamuk.

Gambar 6 Pengumpulan Larva Anopheles

Gambar 7 Identifikasi Spesies Anopheles di Bawah Mikroskop

3.3.5 Identifikasi

Nyamuk yang berhasil ditangkap pada semua metode penangkapan dan larva yang dikumpulkan dari setiap tempat perindukan di lokasi penelitian kemudian diidentifikasi, identifikasi (Gambar 7) di bawah mikroskop stereo sampai tingkat spesies dengan menggunakan kunci determinasi O’Connor dan Soepanto (1999a & 1999b).

3.3.6 Pengukuran Curah Hujan, Suhu dan Kelembaban Udara

Data curah hujan diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Kupang. Sedangkan suhu dan kelembaban diperoleh dari hasil

pengukuran setiap jam, dari pukul 18.00 hingga 06.00 WITA pada saat penangkapan nyamuk di lokasi penelitian, menggunakan higrotermometer.

3.4 Analisis Data

Nyamuk yang tertangkap dengan menggunakan umpan orang dan yang hinggap di dinding serta light trap dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Pengaruh iklim (curah hujan, suhu dan kelembaban) terhadap kepadatan Anopheles spp., dan pengaruh kepadatan

Anopheles spp. terhadap kasus malaria dianalisis secara statistik dengan uji

Regresi Linier menggunakan program SPSS 15.00 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95% (

α

= 5%).

3.4.1 Penentuan Padat Populasi, Kelimpahan Nisbi, Frekuensi Tertangkap dan Dominasi Spesies

Padat populasi tiap spesies nyamuk Anopheles dihitung dalam rata-rata per perangkap, per orang per malam. Kelimpahan nisbi, frekuensi tertangkap, dominasi spesies dihitung melalui rumus-rumus umum berikut (Depkes, 1990) :

a. Kelimpahan nisbi = Jumlah spesimen spesies nyamuk tertentu x 100%

Jumlah seluruh spesimen nyamuk yang tertangkap

b . Frekuensi tertangkap = Jumlah penangkapan yang berisi spesies tertentu

Jumlah seluruh penangkapan dengan cara sama

c. Angka dominasi = frekuensi tertangkap x kelimpahan nisbi

d. Kepadatan nyamuk per orang pengumpan per jam ( Man Hour Density, MHD)

MHD = Jumlah Anopheles tertangkap per spesies Jumlah jam penangkapan x jumlah pengumpan Dengan satuan :

Per ekor/orang/jam untuk nyamuk yang menggigit orang Per ekor/rumah untuk nyamuk yang hinggap di dinding rumah Per ekor/kandang untuk nyamuk yang hinggap di kandang

3.4.2 Perhitungan Indeks Curah Hujan

Indeks curah hujan (ICH) = Jumlah curah hujan x hari hujan Jumlah hari pada bulan yang bersangkutan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait