• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 4. Pelaksanaan Komunikasi Intern Pola Vertikal Ke Atas di Kantor PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta

Kategori Frekuensi Persentase

Baik 8 50,0%

Cukup Baik 6 37,5%

Kurang Baik 2 12,5%

Tidak Baik 0 0,00 %

Total 16 100%

(Sumber: Hasil wawancara, 2014)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan komunikasi intern pola vertikal ke atas di Kantor PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta sebagian besar subyek penelitian menyatakan baik sebanyak 8 orang (50,0%). Sementara sisanya mengatakan cukup baik sebanyak 6 orang (37,5%) dan kurang baik sebanyak 2 orang (12,5%). Hal ini berarti pelaksanaan komunikasi intern pola vertikal ke atas di Kantor PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta sudah baik.

c) Komunikasi Horisontal

Komunikasi horisontal merupakan salah satu wujud dari pola komunikasi intern di Kantor PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih baik agar memperlancar arus informasi dan tidak terjadi kesalahpahaman baik antara sesama pengawas intern, sesama kepala bagian maupun sesama pegawai setingkat. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan beberapa subyek penelitian, seperti yang diungkapkan MJY mengenai pola komunikasi antar pegawai, beliau menjelaskan sebagai berikut:

“Komunikasi yang ada dilakukan secara kerjasama, karena adanya ketergantungan satu sama lain. Jika terdapat konflik mengenai masalah kantor diantara pegawai, pimpinan juga menengahi dan memberikan saran.”

Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari DRS yang menyebutkan bahwa komunikasi yang ada berjalan cukup baik karena saling bekerjasama. Jika terdapat konflik mengenai masalah kantor diantara pegawai, pimpinan juga turut membantu. Komunikasi yang terjalin antar pegawai disebabkan oleh adanya rasa saling membutuhkan dan kerjasama yang menuntut satu sama lain untuk saliung bertukar informasi. Hal ini seperti yang diungkapkan BR dalam wawancara sebagai berikut:

“Komunikasi yang ada berjalan cukup baik sesuai alur antar pegawai memang harus saling bertukar informasi setiap waktu. Jika terdapat konflik mengenai masalah kantor diantara pegawai, pimpinan juga turut membantu menyelesaikan.” Hal yang sama juga diungkapkan subyek penelitian lain. SD menjelaskan bahwa komunikasi yang ada dilakukan secara kerjasama, karena adanya ketergantungan satu sama lain. Jika terdapat konflik mengenai masalah kantor diantara pegawai dibicarakan secara baik-baik dengan pimpinan. Dalam komunikasi yang terjadi atau kegiatan yang berlangsung dikantor tidak menutup kemungkinan adanya konflik antar pegawai. Dalam menyikapi hal ini pimpinan selaku yang berwenang dan bertanggung jawab dalam kantor selalu menengahi apabila terjadi konflik atau masalah diantara pegawai. Hal ini juga ditegaskan LH dalam pernyataanya bahwa komunikasi yang ada

berjalan cukup lancar. Jika terdapat konflik mengenai masalah kantor diantara pegawai akan segera diselesaikan dengan ditengahi pimpinan.

Apabila ada masalah dalam kantor sebelumnya maka akan dikoordinasi terlebih dahulu sebelum akhirnya diselesaikan dengan melibatkan pimpinan. Hal ini seperti yang diungkapkan SA dalam wawancara bahwa: “komunikasi yang ada berjalan dengan baik. Jika terdapat konflik mengenai masalah kantor diantara pegawai selalu dikoordinasikan dulu. “

Komunikasi yang terjalin antar pegawai dalam Kantor PDAM Tirtamarta berjalan cukup lancar, antar pegawai selalu terjadi komunikasi karena antar pegawai saling memiliki kepentingan. Apabila terjadi konflik dalam kantor maka terlebih dahulu akan diselesaikan secara baik-baik seperti yang diungkapkan DP. Apabila konflik tersebut tidak dapat diselesaikan barulah mengkoordinasi pimppinan untuk turut meyelesaikan permasalahan, pernyataan ini diungkapkan TH dalam wawancara.

Adanya kesetaraan jabatan juga membuat komunikasi yang terjalin antar pegawai cukup baik dan lancar. Hal ini seperti yang diungkapkan DAS dalam wawancara yang menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin antar pegawai di Kantor PDAM Tirtamarta sudah cukup baik, tidak ada kecanggungan dalam berkomunikasi. Namun hal ini justru membuat mudahnya muncul konflik. Pernyataan yang sama juga diungkapkan HP dalam wawancara sebagai berikut;

“Komunikasi yang ada sudah baik dan dilakukan secara kerjasama, karena adanya ketergantungan satu sama lain. Jika terdapat konflik mengenai masalah kantor diantara pegawai dibicarakan bersama”

Dalam menghadapi masalah yang mungkin muncul antar pegawai, di Kantor PDAM Tirtamarta ini akan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan terlebih dahulu. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh SW dalam wawancara yang menyatakan bahwa komunikasi yang ada berjalan dengan baik. Jika terdapat konflik diantara pegawai mengenai masalah kantor akan diselesaikan bersama. Komunikasi yang terjalin cukup lancar seperti yang diungkapkan oleh NJ dalam wawancara yang menjelaskan bahwa dalam berkomunikasi antar pegawai tidak ada kecanggungan antar pegawai meskipun terkadang komunikasi yang terjadi terlalu lugas dan kurang sopan. Meskipun demikian pola komunikasi seperti ini akan menghasilkan kultur yang lebih menyenangkan dalam bekerja. Seperti yang diungkapkan oleh ST dalam wawancara bahwa: “komunikasi yang ada berjalan dengan cukup baik. Jika terdapat konflik diantara pegawai mengenai masalah kantor akan berusaha cepet menyelesaikannya.”

Timbulnya masalah antar pegawai tidak dapat dipungkiri maka dalam menyelesaikan masalah yang mungkin timbul bisa dilakukan dengan beberapa tahap yaitu menurut JP jika ada masalah akan diselesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu. CDA menambahkan apabila muncul konflik antar pegawai maka pegawai yang lain akan mengkoordinir dalam penyelesaian masalah tersebut. Pimpinan juga

tidak tinggal diam apabila pegawai-pegawainya mengalami konflik, maka pimpinan akan meluangkan waktu untuk membenahi konflik yang terjadi hal ini seperi yang dijelaskan oleh RLN dalam wawancara yaitu: “Jika terdapat konflik diantara pegawai mengenai masalah kantor, pimpinan akan memberikan waktu untuk menyelesaikannya.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek penelitian dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi horisontal di Kantor PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta sudah dilaksanakan cukup baik. Hal ini dikarenakan antara sesama pengawas intern, kepala bagian dengan kepala bagian maupun sesama pegawai setingkat selalu menjalankan usaha kerja sama dan ketergantungan untuk mencapai tujuan perusahaan yang direncanakan sebelumnya. Demikian juga, apabila ada pegawai yang mengalami kesulitan atau permasalahan saat melakukan pekerjaan pegawai lain selalu memberikan waktu dan saran yang baik agar permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan. Bahkan menurut Pak HP jika terdapat konflik antara pegawai setingkat, atasan bersikap baik dengan selalu mengajak membahas bersama untuk menyelesaikannya.

Hal tersebut diperkuat dengan hasil observasi di setiap bagian yang ada di Kantor PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta sudah menerapkan pola komunikasi horisontal dengan cukup baik. Komunikasi ini dapat dikatakan sudah cukup baik karena antar