• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Job Description

7. Kepala bagian pemasaran

Unit kerja: bagian pemasaran

Posisi dalam organisasi: dibawah Manajer cabang, sejajar Kabag. Operasional. Membawahi seksi-seksi Adm. Pembiayaan, Staf Pembiayaan dan Staf Penagihan.

b. Fungsi utama jabatan.

Merencanakan, mengarahkan, serta mengevaluasi target dan funding serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat dalam upaya mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah.

c. Tanggung jawab:

1) Tercapainya target pemasaran baik funding, financing maupun collecting.

2) Terselenggaranya rapat pemasaran dan terselesaikan permasalahan di tingkat pemasaran

3) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran

4) Bertanggungjawab dalam proses pengajuan pembiayaan dan melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan pasar serta proses penyelesaian pembiayaan bermasalah

d. Tugas-tugas pokok:

1) Tercapainya target pemasaran baik funding, financing maupun

collecting.

2) Terselenggaranya rapat pemasaran dan terselesaikan permasalahan di tingkat pemasaran.

3) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran.

4) Memastikan diperoleh jalan keluar dalam membahas masalah pada akhir rapat.

5) Pengarsipan bukti keputusan Komite Pembiayaan. e. Wewenang:

1) Memberikan usulan untuk pengembangan pasar, potensi bisnis dan strategi-strategi lainnya yang berhubungan dengan bisnis existing, peluang bisnis dan penyelesaian pembiayaan bermasalah kepada Manajer Cabang BMT Mandiri Sejahtera 2) Menentukan target funding, financing, dan penyelesaian

pembiayaan bermasalah bersama dengan Manajer Cabang BMT Mandiri Sejahtera

3) Memimpin dan menentukan agenda rapat pemasaran

4) Melakukan penilaian terhadap Staf Pemasaran (AO/FO) dan Staf Penagihan (RO)

51 BAB IV ANALISIS DATA

Berdasarkan data yang diperoleh dari KSPPS Mandiri Sejahtera dan juga hasil dari wawancara dari Andi Setiyawan selaku manajer, Joko Supriyanto selaku sekretaris dan kedua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Wibowo dan Muhammad Muttakin. Penulis mencocokan data dari hasil yang diperoleh dari beberapa narasumber untuk mendapatkan kesesuaian data. Hasil yang diperoleh dari ke empat narasumber tersebut disusun oleh penulis sebagai berikut.

A. Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas Syariah (DPS) di KSPPS Mandiri Sejahtera

KSPPS Mandiri Sejahtera adalah koperasi yang sudah diawasi oleh DPS dimana sudah sesuai dengan fatwa MUI mengenai syarat pendirian koperasi yang berbasis syariah. Tugas dan wewenang DPS adalah melakukan pengawasan kepatuhan syariah dalam operasional BMT (Prasetyoningrum, 2009). Berdasarkan wawancara dengan narasumber Bapak Andi Setyawan selaku manajer utama KSPPS Mandiri Sejahtera, DPS di KSPPS Mandiri Sejahtera ada 2 (dua) orang DPS yaitu Bapak Wibowo selaku Ketua DPS dan Bapak Muttakin selaku anggota. Yaitu sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia Nomer 16/Per/M.KUKM/IX/2015 pasal 14 ayat 2 yang berbunyi jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) paling sedikit berjumlah 2 (dua) orang dan setengahnya memiliki sertifikasi DSN-MUI.

Mengacu pada peraturan pemerintah No.11 Tahun 2017 tentang syarat pendirian KSPPS. Disitu disebutkan bahwa anggota Dewan Pengawas Syariah salah satunya wajib memiliki rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat atau Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) atau sertifikat pendidikan dan pelatihan Dewan Pengawas Syariah dari DSN-MUI.

Dewan Pengawas Syariah di KSPPS Mandiri Sejahtera ada dua anggota dan setiap anggota sudah lulus sertifikasi dari DSN-MUI. Hal tersebut diungkapkan oleh Manajer utama Andi (5/6/2018):

“DPS di KSPPS Mandiri Sejahtera ini ada dua yaitu bapak

Wibowo dan bapak Muttakin. Seharusnya setiap lembaga keuangan syariah itu minimal ada tiga anggota DPS, akan tetapi mencari DPS itu tidaklah gampang mengingat setiap anggota DPS itu harus lulus sertifikasi dari DSN MUI dan juga dari pihak KSPPS Mandiri Sejahtera ini kurang mampu jika harus membayar DPS tiga orang”.

Hal serupa juga diungkapkan sekretaris di KSPPS Mandiri Sejahtera Joko Supriyanto (16/4/2018):

“DPS di sini itu ada dua mas pak Wibowo dan pak Muttakin tapi seharusnya menurut peraturan DSN MUI itu ada tiga DPS akan tetapi mencari DPS itu tidak mudah apalagi sekarang DPS

harus lulus sertifikasi dulu”.

Sedangkan tugas dan wewenang Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut :

1. Tugas DPS

Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia Nomer 16/Per/M.KUKM/IX/2015 pasal 14 ayat 5 Tugas DPS adalah :

53

a. Memberikan nasehat dan saran kepada pengurus dan pengawas serta mengawasi kegiatan KSPPS agar sesuai dengan prinsip syariat.

b. Menilai dan memastikan pemenuhuan prinsip syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan oleh KSPPS. c. Mengawasi pengembangan produk baru.

d. Meminta fatwa kepada DSN MUI untuk produk baru yang belum ada fatwanya.

e. Melakukan review secara berkala terhadap produk-produk simpanan dan pembiayaan syariah.

Tugas DPS di KSPPS Mandiri Sejahtera sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM RI Nomor 16/Per/M.KUKM/IX/2015 pasal 14 ayat 5 hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan narasumber Wibowo (22/5/2018) selaku anggota DPS di KSPPS Mandiri Sejahtera, beliau mengatakan :

“Tugas DPS di KSPPS Mandiri Sejahtera sudah tercantum dalam fatwa MUI, jadi tugas DPS itu mengawasi akad-akad di LKS apakah sudah sesuai dengan fatwa MUI apa belum. Tugas yang kedua menjadi konsultan akad-akad apabila terjadi kesulitan. DPS dalam KSPPS Mandiri Sejahtera memiliki status sebagai tangan panjang DSN MUI apabila ditemukan akad-akad yang belum ada fatwanya. Apabila ada kasus di KSPPS Mandiri Sejahtara yang berkaitan dengan akad yang belum ada fatwanya, maka DPS dapat melaporkan hal tersebut kepada DSN MUI”.

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Bapak Wibowo, hal serupa juga dikemukakan oleh Joko Supriyanto (16/4/2018) selaku sekretaris KSPPS Mandiri Sejahtera yaitu :

Tugas DPS yang pertama adalah melakukan pengawasan terhadap kinerja KSPPS Mandiri Sejahtera dan juga DPS sebagai rujukan kinerja karyawan. Selain itu DPS juga menjadi tempat pertimbangan apabila ada masalah tentang akad serta pemberian solusinya”.

Sedangkan menurut Muttakin (2/8/2018) sebagai anggota DPS di KSPPS Mandiri Sejahtera juga menyatakan:

“Berkaitan dengan tugas, DPS mengacu pada PMK tahun 2015 yaitu memberikan nasehat, menilai dan memastikan produk- produk yang ada di KSPPS Mandiri Sejahtera, apakah sudah sesuai dengan syariat islam apa belum dan tugas lainnya adalah mengawasi kinerja KSPPS Mandiri Sejahtera”.

Dari pernyataan di atas tidak semua tugas dari DSN-MUI tidak semuanya dijalankan oleh DPS di KSPPS Mandiri Sejahtera.

Tugas-tugas Dewan Pengawas Syariah (DPS) juga di tulis dalam hasil rapat AD/ART (Anggaran Dasar Rumah Tangga) KSPPS Mandiri Sejahtera, tugas-tugas Dewan Pengawas Syariah adalah : a. Memastikan produk dan jasa KSPPS Mandiri Sejahtera sesuai

dengan prinsip syariah.

DPS bertugas untuk menelaah dan mensahkan setiap spesifikasi produk penghimpunan dana (funding) maupun produk penyaluran dana (financing), sekaligus memberikan usul dan saran mengenai pengembangan produk dan jasa yang memerlukan kajian dan fatwa DSN. Selain itu memberikan pengarahan kepada

55

pengurus dan manajemen KSPPS Mandiri Sejahtera tentang berbagai fatwa DSN MUI yang relevan dengan bisnis di KSPPS Mandiri Sejahtera.

b. Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan syariah.

Yaitu tugas DPS meninjau kesesuiain manajemen dan pelayanan KSPPS Mandiri Sejahtera dengan prinsip muamalah dan prinsip islam. DPS juga bertugas membina aqidah syariah dan akhlaq manajemen serta staf KSPPS Mandiri Sejahtera. Apabila terjadi pelanggaran dalam interaksi sesama manajemen dengan staf serta masyarakat luas dalam transaksi bisnis dapat melaporkanya kepada badan pengurus KSPPS Mandiri Sejahtera.

c. Terselenggaranya pembinaan anggota yang dapat mencerahkan dan membangun kesadaran bersama sehingga anggota siap dan konsisten bermuamalah secara islam melalui wadah KSPPS Mandiri Sejahtera.

d. Membantu terlaksananya pendidikan anggota yanmg dapat meningkatkan kualitas akidah, syariah dan akhlaq anggota.

2. Wewenang DPS di KSPPS Mandiri Sejahtera dalam ADRT

a. Meneliti barang, catatan, berkas, bukti-bukti dan dokumen lainnya yang ada pada KSPPS Mandiri Sejahtera.

b. Mendapatkan keterangan yang diperlukan baik dari pengurus, manajemen atau staf dan anggota.

c. Memberikan koreksi, saran, dan peringatan kepada pengurus dan manajemen KSPPS Mandiri Sejahtera.

d. Menggunakan fasilitas yang tersedia untuk kelanccaran pelaksanaan tugasnya atas persetujuan pengurus.

e. Melaporkan kepada DSN MUI dan pihak berwenang tentang keadaan kesyariahan KSPPS Mandiri Sejahtera.

B. Peran Nyata dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah di

Dokumen terkait