• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA BALITBANG:

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 33-40)

Mohon izin Pak. Mungkin kalau ini agar focus kepada komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan dibidang minerba, geologi, kelautan, migas dan EBTKE. Karena kita inikan memang kita sudah kepada nanti ujungnya PNBP Pak. Supaya bisa mandiri juga Pak.

KETUA RAPAT:

Iya, atau begini saya usulkan supaya usulannya Pak Gandung bisa masuk, geologi, kelautan, migas dan EBTKE dengan mempertimbangkan aspirasi anggota Komisi VII DPR RI. Jadi ada terbuka untuk ini. Bagaimana Pak Gandung, jadi kalau Pak Gandung di Yogya kan daerah pemilihan ada usulan-usulan..

F.PG (DRS. H.M. GANDUNG PARDIMAN, M.M.):

Kalau dibantu kalau tidak kerja hanya memboros-borosi keuangan negara. Saya sudah pengalaman itu dari berbagai komisi yang ada, kadang-kadang jalannya tidak bisa terukur.

KETUA RAPAT:

Jadi dengan mempertimbangkan aspirasi bukan mempertimbangkan. Mendorong Balitbang Kementerian ESDM yang focus pada, komersialisasi.

F.PG (DRS. H.M. GANDUNG PARDIMAN, M.M.):

Pimpinan mungkin bisa tdak kita nanti rapat dengan khusus Balitbang ini, kita takar tupoksinya.

KETUA RAPAT:

Bisa nanti kita undang khusus. Tentunya tetap melalui Pak Menteri. Bisa kita jadwalkan, melalui Pak sekjen izin nanti Balitbang kita undang khusus RDP dengan Balitbang.

F.PAN (DR. IR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC.):

Saya Pak terkait rekomendasi ini jadi meminta Badan Litbang itu meminta hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan selama 3 tahun terakhir ini, kita mau lihat sinkronisasi seperti misalnya dengan lingkungan hidup, dengan BPPT yang punya oseanografi, LIPI juga punya, BPPT juga mengembangkan penelitian energy terbarukan jadi kita mau overlay jangan sampai itu yang dikhawatirkan oleh Pak

Jokowi terjadi redundant juga itu yang kita bahas di Pansus kita kasih dana penelitian tapi sebenarnya menghasilkan apa buat bangsa ini. Jadi itu artinya sampaikanlah ke Komisi VII secara tertulis apa saja yang telah dilakukan oleh Litbang SDM ini. sama dengan BPPT juga dia badan layanan umum tapi dia sampakan ke kita dia sudah menghasilkan ini ada gambarnya, ada barangnya kita bisa lihat dan itu barangnya disosialisasikan juga ke dapil kita. BATAN juga menghasilkan hasil rekayasa teknologi padinya dengan nuklir itu dikasih lihat sama barangnya, dibagikan ke dapil kita. Itu lho maksudnya Pak kesimpulan rapat ini. kalau yang memahami saja ya delete saja, sudah paham kok.

KETUA RAPAT:

Oke, memang Balitbang nanti setelah undang-undang Sisnas Iptek itu akan menyatu melebur semua, kalau itu undang-undang kebetulan wakil pansusnya itu Pak, Ibu Andi. Tapi saya kira cukup ini saja dulu kan jadi kita minta 3 (tiga) tahun terakhir dan itu kita adakan RDP tersendiri dengan Balitbang untuk kita bisa melihat lebih dalam.

7. Komisi VII DPR RI memahami alokasi anggaran Badan Geologi Kementerian ESDM RI TA. 2019 yang focus kepada kegiatan fisik yang memiliki manfaat langsung bagi rakyat meliputi pemboran air bersih di daerah sulit air, pemboran ari bersih, tanggap darurat, revitaliasi pos pengamatan gunung api, revitalisasi ruang pamer sejarah kehidupan di museum geologi dan pusat informasi geologi.

Ada dari Anggota?

F.PAN (DR. IR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC.):

Pak ini terlalu, tolong dong yang buat ini serius dong bikinnya, saya sudah beberapa kali menegur ini ya tenaga ahli. Jadi jangan menulis memahami, jadi Komisi VII DPR RI meminta Badan Geologi Kementerian ESDM RI untuk tetap focus pada kegiatan ini bla-bla-bla dan kegiatan khusus untuk air bersih itu bisa dapat diselesaikan paling lambat sekian, itu bisa jadi kesimpulan rapat. Memahami, memahami.

F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Pak Ketua memang dulu kalau kita dulu kalau kita itu sebelum buat kesimpulan dibagi kertas sama staf siapa yang mau bikin draft karena cara melihat persoalan staf dengan kita kan beda Pak, mereka-mereka tidak akan bakal bisa tekan karena berpikir sebagai staf, kita lain.

KETUA RAPAT:

Saya kira tidak apa-apa Pak karena belum kita putuskan, nanti kalau kita sudah sepakat disini baru kita lempar ke eksekutif karena kalau kita bagi ini tinggal dua orang, jadi bagaimana caranya. Tidak apa-apa Pak, kan semuanya terbuka. Jadi ini draft dari kita, dari pimpinan silakan anggota diperbaiki. Begitu kita sepakat kita lempar ke eksekutif sudah sepakat baru kita setujui.

F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Ini sudah oke sudah diubah, Bu Andi bagaimana setuju? KETUA RAPAT:

Ditambahkan terutama program prioritas diharapkan sudah dilaksanakan sebelum bulan April 2019. Termasuk EBTKE nanti yang tadi semuanya program-programnya Dirjen yang terkait dengan masyarakat.

F.PAN (DR. IR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC.):

Pak Ketua tempatnya bukan disitu, yang di air bersih itu saja, didaerah sulit air, itu yang programnya, kalau soal pengawasan gunung apa tidak. Jadi agar program prioritas dapat, itu sesudah sulit air itu. Agar bisa direalisasikan sebelum April 2019.

KETUA RAPAT:

Maksudnya direalisasikan itu sudah kita seperti yang dijelaskan Pak Kepala. F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Dengan terlebih dahulu ada program sosialisasi karena kalau airnya belum keluar itu April saya kan tahu. Sudah terus-terus mengikuti.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Sekjen.

F.PAN (DR. IR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC.):

Tambahin disitu Pak kata-kata supaya kita mengamankan Pak Rudi yang baik ini ya. Baik dalam bentuk sosialisasi maupun dalam bentuk fisik, betul ya Pak.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Sekjen.

SEKJEN KEMENTERIAN ESDM RI:

Mohon izin Pimpinan, mungkin sekaligus kami minta Pak agar didalam kesimpulan ini juga ada timeline Pak karena kitakan tadi sudah sepakat bahwa kalau bisa sebelum April ini ada semacam pra kegiatan. Satu yang dari pihak kita yang kita minta kepada Pimpinan dan Anggota kalau ada satu narasi yang menyatakan agar data yang terkait PJU atau titik sumur bor itu bisa disepakati disini atau disampaikan misalkan salah satu halnya mengingatkan secepat mungkin atau minggu depan atau akhir bulan ini supaya kita sama-sama bisa bergerak Pak.

Jadi seimbanglah kita jangan menuntut eksekutif tapi kitanya molor-molor kitanya, setuju Pak Sekjen. Nanti dimasukkan diakhir di poin tersendiri.

F.PAN (DR. IR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC.):

Izin Pak Sekjen, data dulu ya kalau surat pengantar dari Pak Bupati kita perlu ketemu dulu. Data itu ya. Oh data ya.

KETUA RAPAT:

Ya data lokasi, kalau persyaratan itu berjalan. F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Kebetulan kalau Pak Ketua saya sudah beres. KETUA RAPAT:

Iya Pak Ramson, yang lain ada 50 Pak. Ini Badan Geologi mereka baru 24, dari kita 54 orang ada 30 yang belum masukan ini. Ini sudah ya, tujuh bisa diterima anggota?

F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Sedikit tambahan Pak Ketua, yang tujuh, seharusnya Bupati-bupati itu juga harus mendukung karena ini untuk rakyat. PADnya berapa, APBD nya berapa, mau bikin sendiri tidak cukup, untuk gajinya saja sudah susah harus minta ke Jakarta. KETUA RAPAT:

Tadi kita sudah ketemu dengan Sekjen, aspirasi itu sudah kita sampaikan karena bupati ini juga hasil produk politik. Biasanya Pak Ramson sama bupatinya tidak sama. Pak Ramson dari Gerindra, bupatinya Pak Ramson dari Golkar ini jadi beda. Ini misalnya, itu bagaimana karena ini programnya pusat ya tidak usah pakai rekomendasi-rekomendasi, barang ini kan tidak hilang Pak. Beda kalau barang ini bergerak seperti sumur bor siapa yang mau pindahin itukan untuk rakyat. Jadi harusnya diterima tapi kalau tidak seaspirasi dengan bupati para anggota ini bupatinya ini ada 10 bawa sini 5 situ 5 kalau tidak maka tidak tanda tangan. Seperti begitu-begitu tadi saya sudah sampaikan ke Pak Sekjen bagaimana birokrasinya itu bisa dipermudah karena inikan barang yang tidak hilang kan Pak seperti PJU kan tidak bisa dipindah-pindah, itu juga sama kejadiannya. Itukan maksudnya.

F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Iya setuju Pak Ketua nanti sesudah April saya kasih jalan keluarnya tanpa perlu surat dari Bupati, saya kasih. Sekarang jangan saya berikan dulu jalan keluarnya. Terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Itu kalau apa Pak setelah April. Pak Sekjen nomor 7 bisa ya sepakat ya. 8. Komisi VII DPR RI meminta para Eselon I Kementerian ESDM RI untuk

menyampaikan jawaban tertulis atas seluruh pertanyaan dari Pimpinandan Anggota Komisi VII DPR RI untuk disampaikan paling lambat tanggal 24 Januari 2019.

F.PAN (DR. IR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC.):

Sebelum ini saya mau ada tambahan rekomendasi Pak. Jadi Komisi VII DPR RI meminta Dirjen Ketenagalistrikan untuk memberikan hasil rekomendasi tahun 2018.

Jadikan bapak ini satu rekomendasikan ini kan harganya ada 3,3 miliar, ada harganya 2,7 miliar, ada harga rekomendasi 4,7 miliar, apa bentuk rekomendasinya kami ingin tahu karena itu juga menjadi bahan rapat kita dengan PLN, jadi rekomendasi apa. Apa juga rekomendasi itu juga misalnya sesuai dengan rekomendasi apa perlu rekomendasi tersebut disosialiasasikan. Misalnya salah satu contoh, jadi kita mau tahu rekomendasinya apa karena waktu saya anggota 2004-2009 ada kementerian itu redundant bikin penelitiannya copy paste saja stafnya itu. Akhirnya ada satu dirjen dia copy paste dari mana bikin dirjen bikin poliklinik apa padahal dia copy paste dari mana. Itu temuan saya di 2004-2009 sebagai anggota DPR. Jadi bikin rekomendasi apa, saya mau lihat istilahnya kalau bahasa Inggrisnya policy pappernya apa sehingga kita ini tahu apa, tidak gelap tentang judulnya ketenagalistrikan tapi nanti gelap nggak ada listriknya. Jadi saya ingin tahu jaringan distribusi dan gardu distribusi dimana apa rekomendasinya.

KETUA RAPAT:

Pak Sekjen bisa diterima, Pak Andi Someng?

DIRJEN KETENAGALISTRIKAN (Dr.Ir.ANDI NOORSAMAN S., DEA):

Kita itu tidak ada masalah Pak itukan pekerjaan rutin kami didalam sebagai Pembina dan pengawas daripada kegiatan ketenagalistrikan tanah air, saya kira itu. Tidak ada masalah itu pekerjaan-pekerjaan rutin kami. Terima kasih.

F.PAN (DR. IR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC.):

Hebatlah Pak Dirjen pasti sudah siap ya Pak, ada juga peta-peta. KETUA RAPAT:

Tanggal 24 bisa Pak Dirjen. DIRJEN KETENAGALISTRIKAN:

SEKJEN KEMENTERIAN ESDM RI:

Cuma kami tetap minta agar ada kesepakatan untuk satu poin yang menyatakan bahwa kita sepakat menyampaikan data yang tadi itu Pak.

KETUA RAPAT:

Ini sedang dibuat ini.

SEKJEN KEMENTERIAN ESDM RI:

Kita harap itu mungkin sama juga Pak 24 Januari itu mungkin, iya akhir bulan. KETUA RAPAT:

Kita rencanakan raker awal Februari sama Pak Menteri. Jadi sebelum raker kita sudah sampaikan. Kita raker itu 11 Februari begitu Pak Sekjen sebelum reses tanggal 13.

Ini saya informasikan juga sambil menunggu, Pak Dirjen EBTKE kita itu sudah mulai membahas undang-undang energy baru terbarukan karena sudah ada persetujuannya, ini kita mau sosialiasi ke 3 perguruan tinggi, minggu depan kalau tidak salah itu Sumatera Utara ke Unhas Sulawesi Selatan dan Jawa Timur di Brawijaya, mohon ada yang mendampingi Komisi VII untuk bersama-sama ke perguruan tinggi Pak. Kalau naskah akademisnya semua sudah disetujui dan kita sudah kirim surat ke Presiden. Datanya ada di sekretariat Pak.

9. Komisi VII DPR RI sepakat dengan para Eselon Itu Kementerian ESDM RI terkait data-data yang diperlukan pada pelaksanaan program prioritas triwulan I TA. 2019 agar anggota Komisi VII DPR RI menyampaikan sebelum akhir bulan Februari.

Jangan akhir, awal bulan Februari atau akhir bulan Januari yang paling tepat. Akhir bulan Januari 2019. Itu sebaiknya langsung bentuk poin biar imbang tadi kita minta kementerian tanggal 24 ya kita minta tanggal 31 Januari langsung. Akhir bulannya dihilangkan, paling lambat 31 Januari. Ini bisa ya, para anggota bisa ini 31 Januari? Iya, jadi usulan saja nanti datanya disusulkan. Pak Sekjen bisa ya nomor 9 ini.

Jadi progress triwulan I itu maksudnya sampai dengan program Maret sampai triwulan yang direaliasasikan bulan Maret sebelum April. Berikutnya nomor 10.

10. Komisi VII DPR RI meminta para Eselon I Kementerian ESDM RI untuk menyampaikan jawaban tertulis atas seluruh pertanyaan dari Pimpinandan Anggota Komisi VII DPR RI untuk disampaikan paling lambat tanggal 24 Januari 2019.

Bisa ya Pak. Saya kira kalau sudah tidak ada apa ada tanggapan dari anggota.

F.PAN (DR. IR. HJ. ANDI YULIANI PARIS, M.SC.):

Catatan untuk Dirjen Minerba kalau sosialisasi jangan di kota Makasar saja Pak. Akhirnya justru penambang-penambang yang kita mau tegur yang mau kita kasih nasehat itu tidak datang. Misalnya kasus yang sedang marak di Koran ini tentang kasus penambang illegal di Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone, kalau bisa di lokasi dekat situ Pak. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Masukan Pak Dirjen. Saya kira kalau sudah tidak ada, sebelum menutup saya kembalikan ke Pak Sekjen untuk memberikan closing statement pada RDP hari ini. waktu kami persilakan.

F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Pak Ketua sedikit sebelum ditutup. Memang hal ini kita rapat agendanya hanya dengan para Eselon I Pak Sekjen, Dirjen dan semua dipimpin oleh Pak Sekjen. Jadi karena agenda rapat memang seperti itu kita tidak ada kritik Menteri ESDM Pak Sekjen, jadi saya obyektif. Jadi memberikan kritik itu juga on the right time sebagai masukan juga buat Bapak-bapak mana tahu pada lapor. Terima kasih Pak Sekjen, Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Jadi on the right time. Kalau ada Pak Menteri disini ada kritik, lain cerita. F.P-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Jadi juga the right action to the right job. Saya kalau sebagai DPR actionnya harus begitu Pak. Nanti kalau misalnya dapat job baru itu lain lagi begitu ya. Terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Nanti duduknya berhadapan sama saya berarti. Terima kasih Pak, ini joke nya supaya tidak tegang Pak karena belum makan siang, sudah setengah dua ini Pak. Silakan Pak Sekjen closing statementnya.

SEKJEN KEMENTERIAN ESDM RI:

Bapak Ibu Pimpin dan Anggota Komisi VII DPR RI yang saya hormati

Kami mengawakili Kementerian ESDM bersama Sekjen DEN dan BPH Migas mengucapkan terima kasih atas terselesainya rapat dengar pendapat terkait dengan persiapan pelaksanaan program kerja tahun 2019. Kami selanjutnya akan menindaklanjuti apa-apa yang menjadi butir-butir kesimpulan daripada RDP hari ini. Demikian, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya juga menginformasikan karena disini ada Sekjen DEN, kita insha Allah tanggal 4,5,6 melakukan fit and proper kepada Dewan Energi Nasional (DEN) ada 16 orang jadi kita waktunya tanggal 4 – 6. Mohon informasi paling lambat tanggal berapa Pak?

SEKJEN DEN (Dr.Ir. SALEH ABDURRAHMAN, M.Sc): Selesainya anggota yang sekarang ini periodesasinya. KETUA RAPAT:

Tanggal 15 April jadi masih ada waktu ya Pak. Oke, terima kasih Sekjen DEN mohon sekaligus disampaikan meskipun ada undangan resmi dari Sekretariat DPR RI. Terima kasih kami sampaikan kepada Sekjen, Irjen, para Dirjen, para Kepala Badan, juga Sekjen DEN beserta jajarannya atas kerjasama yang baik dalam rapat ini, kami atas nama Pimpinan Komisi VII DPR RI dan anggota mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik ini semoga keputusan Rapat Dengar Pendapat pada hari ini dapat kita laksanakan bersama-sama dengan baik dan tentunya semuanya untuk kepentingan bangsa dan negara republik Indonesia. Akhirnya dengan mengucapkan alhamdulillahirabilalamin rapat dengar pendapat saya nyatakan ditutup.

Wabillahitaufik walhidayah Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (RAPAT DITUTUP PUKUL 13.40 WIB)

Jakarta, 16 Januari 2019 a.n Ketua Rapat SEKRETARIS RAPAT,

ttd.

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 33-40)

Dokumen terkait