• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. PEMBAHASAN

5.2. Kepatuhan Cara Minum Tablet Fe terhadap Kadar

(p)=0,001<0,05, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kepatuhan cara minum tablet Fe terhadap kadar hemoglobin ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kabupaten Aceh Tengah tahun 2012. Responden yang patuh cara minum tablet Fe sebagian besar kadar hemoglobinnya dalam kategori baik (≥ 11 gr%) yaitu 28 orang (87,5%). Responden yang tidak patuh, sebagian besar kadar hemoglobinnya dalam kategori kurang baik (<11 gr%) yaitu 8 orang (72,7%).

Konsumsi tablet besi dipengaruhi kepatuhan ibu hamil berkaitan dengan kesadaran ibu tentang pentingnya tablet Fe selama kehamilan. Kesadaran merupakan pendukung bagi ibu hamil untuk patuh mengkonsumsi tablet Fe dengan baik. Kurang patuhnya ibu hamil dipengaruhi oleh rendahnya kesadaran ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet besi, juga dipengaruhi tingkat pengetahuan dan pembahasan tentang gizi dan kesehatan. Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi tidak hanya dipengaruhi oleh kesadaran saja, namun ada beberapa faktor lain yaitu cara minum, bentuk tablet Fe, warna tablet Fe, rasa dan efek samping dari tablet Fe seperti mual dan konstipasi (Simanjuntak, 2004).

Kebutuhan suplemen zat besi pada ibu hamil menurut Hilman et.al dalam Mandriwati (2008) adalah 65 mg perhari sejak umur kehamilan 20 minggu. Kemasan suplemen zat besi berupa tablet sulfat ferosis. Penyerapan zat besi bisa meningkat bila ada zat asam dalam lambung dan bisa terhambat bila diminum bersamaan dengan minuman yang mengandung teh, kopi. Cara minum yang baik adalah bersamaan dengan minum vitamin C, air putih atau jus buah.

Tingkat keasaman dalam lambung ikut mempengaruhi kelarutan dan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Suplemen zat besi lebih baik dikonsumsi pada saat perut kosong atau sebelum makan, karena zat besi lebih efektif diserap apabila lambung dalam keadaan asam (pH rendah). Di samping faktor yang mendorong penyerapan zat besi non hem, terdapat pula faktor yang menghambat penyerapan seperti teh, kopi, dan senyawa ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA) yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan yang menyebabkan penurunan absorpsi zat besi non hem sebesar 50% (Wirakusumah, 2009).

Kebiasaan yang saat ini banyak dilakukan ibu hamil yaitu mengkonsumsi tablet Fe disertai dengan tablet kalsium atau susu tinggi kalsium maupun berbagai makanan yang ditambahkan kalsium. Akan tetapi penyerapan zat besi (Fe) akan

terganggu jika dikonsumsi bersamaan dengan kalsium. Untuk itu disarankan kedua tablet tersebut dikonsumsi dengan jarak waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam. Dalam mengkonsumsi tablet Fe perlu memperhatikan saat meminumnya diusahakan dengan air putih, dan hindari minuman seperti teh, susu, atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi (Fe) dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang (Muryanti, 2006).

Kepatuhan sulit diukur karena tergantung pada banyak faktor, diantaranya adalah pasien seringkali tidak mengakui bahwa mereka tidak melakukan apa yang dianjurkan dokter. Untuk itu diperlukan pendekatan yang baik dengan pasien agar dapat mengetahui kepatuhan mereka dalam melaksanakan pengobatan (Afnita, 2004). Menurut Dinicola dan Dimatteo (1984) yang dikutip Niven (2002) cara meningkatkan kepatuhan diantaranya melalui perilaku sehat dan pengontrolan perilaku dengan faktor kognitif, dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional dari anggota keluarga yang lain, teman, waktu dan uang merupakan faktor yang penting dalam kepatuhan dalam program-program medis dan dukungan dari profesional kesehatan. Tablet Fe sebagai suplementasi yang diberikan pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari. Namun karena berbagai alasan misalnya perilaku ibu meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil yang kurang baik, serta motivasi petugas kesehatan yang kurang menyebabkan ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi zat besi. Hal ini dapat mengakibatkan tujuan dari pemberian tablet Fe tidak tercapai.

Cara mengkonsumsi tablet Fe penting dipatuhi oleh responden karena dengan mengikuti anjuran yang disampaikan oleh peneliti maka kecenderungan peningkatan kadar hemoglobin akan sesuai dengan yang diharapkan. Tetapi dalam penelitian ini masih ada 11 orang (25,6%) yang tidak patuh dengan cara minum tablet Fe dengan alasan bahwa pada saat akan minum tablet Fe, saat itu ibu juga sedang minum teh. Ada juga ibu yang minum tablet Fe dibarengi dengan minum susu karena ibu beralasan selain susu rasanya manis juga susu mengandung banyak vitamin sehingga menurutnya cocok mengkonsumsi tablet Fe dengan susu, walaupun sebenarnya telah diberi penjelasan oleh peneliti bahwa mengkonsumsi tablet Fe yang paling baik adalah dengan air putih atau jus buah. Ada juga ibu yang mengkonsumsi tablet Fe dengan minum kopi karena ibu tersebut memang sehari-hari senang mengkonsumsi kopi.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa jika ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi jumlah tablet Fe, tetapi patuh cara minum tablet Fe, maka nilai probabilitas Hb meningkat ≥11 gr% sebesar 31,93%. Hal ini menunjukkan bahwa kepatuhan mengkonsumsi jumlah tablet Fe lebih baik dibandingkan dengan hanya patuh cara minum tablet Fe. Jika ibu hanya patuh cara minum tetapi tidak rutin mengkonsumsi tablet Fe maka kadar Hb ibu hamil tidak akan meningkat seperti jika ibu hamil patuh terhadap konsumsi jumlah tablet Fe.

Peningkatan kadar Hb ibu hamil menjadi normal atau tidak anemia (≥ 11,0 gr%) penting dicapai agar ibu tidak mengalami komplikasi selama kehamilan. Pentingnya kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe telah dibuktikan dari hasil

penelitian ini bahwa jika ibu hamil patuh mengkonsumsi jumlah tablet Fe dan patuh cara minum tablet Fe, maka nilai probabilitas Hb meningkat ≥11 gr% sebesar 98,36%. Sebaliknya, jika ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi jumlah tablet Fe dan tidak patuh cara minum tablet Fe, maka nilai probabilitas Hb meningkat ≥11 gr% hanya sebesar 1,43%.

Untuk meningkatkan kepatuhan pada ibu hamil perlu terus dilakukan penyuluhan baik individu maupun secara berkelompok. Untuk lebih memudahkan dan melakukan pendekatan pada ibu hamil maka sebaiknya penyuluhan kepada individu lebih diutamakan agar pesan-pesan yang disampaikan mudah diterima dan dipahami serta dilaksanakan oleh ibu hamil.

Dokumen terkait