• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. PEMBAHASAN

5.1. Kepatuhan Mengkonsumsi Jumlah Tablet Fe terhadap

Hasil penelitian dengan uji statistik regresi logistik ganda diperoleh nilai probabilitas (p)=0,0001 <0,05, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi jumlah tablet Fe terhadap kadar hemoglobin ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kabupaten Aceh Tengah tahun 2012. Responden yang patuh mengkonsumsi jumlah tablet Fe seluruhnya kadar hemoglobin dalam kategori baik (≥ 11 gr%) yaitu 28 orang (100%). Responden yang tidak patuh, sebagian besar kadar hemoglobinnya dalam kategori kurang baik (<11 gr%) yaitu 12 orang (80,0%).

Penelitian yang dilakukan Anggreni (2008), yang meneliti Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2008 mendapatkan hasil bahwa tindakan ibu hamil dalam mematuhi mengkonsumsi tablet zat besi secara tepat dan benar, sebanyak 62,9% dikategorikan tindakan baik, sedangkan ibu yang tidak patuh sebanyak 37,1% dan cenderung mengalami anemia.

Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi perhari (Afnita, 2004). Dosis pemberian zat besi dibedakan atas dosis pencegahan dan dosis pengobatan. Dosis pencegahan diberikan kepada kelompok sasaran tanpa

pemeriksaan kadar Hb. Dosis yang dianjurkan untuk ibu hamil sampai masa nifas adalah sehari satu tablet (60 mg besi elemental) dan 0,25 mg asam folat. Berturut- turut selama minimal 90 hari masa kehamilannya sampai 42 hari setelah melahirkan (Depkes RI, 2009). Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil di Puskesmas (Manuaba, 2008).

Tablet Fe diberikan pada ibu hamil pada saat kunjungan pemeriksaan kehamilan yang diharapkan ibu datang sebanyak empat kali atau lebih. Pemberian tablet Fe bermanfaat untuk memperbaiki anemia besi pada ibu hamil, pada umumnya tablet besi diberikan pada trimester II sampai ibu melahirkan karena pada trimester I keadaan ibu sering mual, muntah sehingga agak sulit untuk mengkonsumsi obat. Tablet besi folat yang mengandung 200 mg ferous sulfat atau setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat per tablet yang dikemas dalam bungkus alumunium berisi 30 tablet untuk satu bulan dengan dosis pencegahan 1 x 1 tablet per hari dan dosis pengobatan 3 x 1 per hari diberikan selama tiga bulan atau tiga bungkus selama kehamilan. Dengan pemberian dalam jumlah yang cukup pada ibu selama kehamilan diharapkan ibu hamil tidak mengalami anemia (Depkes RI, 2009).

Dalam beberapa kasus, penanganan anemia kekurangan zat besi (Fe) memerlukan suplemen zat besi (Fe). Namun mengkonsumsi suplemen zat besi (Fe) sebaiknya dilakukan secara hati-hati sesuai dengan dosis yang dianjurkan, karena asupan zat besi (Fe) secara berlebihan tidak dibenarkan tetapi dapat menimbulkan

gangguan kesehatan. Mengkonsumsi supplement zat besi (Fe) secara berlebihan dapat menimbulkan mual, nyeri lambung, konstipasi, ataupun diare (Depkes RI, 2009).

Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr% per bulan. Sedangkan pemberian preparat parenteral adalah dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2×10 ml secara intramuskulus, dapat meningkatkan hemoglobin relatif cepat yaitu 2gr%. Pemberian secara parenteral ini hanya berdasarkan indikasi, di mana terdapat intoleransi besi pada traktus gastrointestinal, anemia yang berat, dan kepatuhan pasien yang buruk (Wiknjosastro, 2005).

Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat (Depkes, 2009).

Perilaku mengonsumsi obat merupakan perilaku peran sakit yaitu tindakan atau kegiatan yang dilakukan penderita agar dapat sembuh. Kepatuhan menjalankan aturan pengobatan sangat penting untuk mencapai kesehatan secara optimal. Perilaku kepatuhan dapat berupa perilaku patuh dan tidak patuh yang dapat diukur melalui dimensi kemudahan, lama pengobatan, mutu, jarak dan keteraturan pengobatan. Kepatuhan akan meningkat bila instruksi pengobatan jelas, hubungan

obat terhadap penyakit jelas dan pengobatan teratur serta adanya keyakinan bahwa kesehatan akan pulih, petugas kesehatan yang menyenangkan dan berwibawa (Medicastore, 2007).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah dalam kategori patuh untuk konsumsi jumlah tablet besi yang diberikan (65,1%), namun sebanyak 34,9% responden tidak patuh walaupun sudah diberi penjelasan tentang jumlah obat yang mau diminum. Alasan yang banyak dikemukakan responden mengapa tidak patuh dalam mengkonsumsi jumlah tablet Fe, karena faktor lupa dan tidak diingatkan oleh suami, adik atau kakak yang tinggal dalam satu rumah dengan responden, sehingga untuk satu bulan masih tersisa beberapa tablet yang diberikan oleh petugas kesehatan. Beberapa ibu juga mengaku misalnya lupa minum konsumsi untuk satu hari maka ibu tersebut melewatkan minum tablet tersebut, tetapi ada juga ibu yang menggantinya dengan mengkonsumsi 2 tablet sekaligus pada hari berikutnya. Pola konsumsi tablet Fe seperti itu kemungkinan dapat mengganggu absorbsi tablet besi dalam tubuh.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa jika ibu hamil patuh mengkonsumsi jumlah tablet Fe, tetapi tidak patuh cara minum tablet Fe, maka kadar Hb ibu hamil meningkat ≥11 gr% sebesar 64,98%. Hal ini menunjukkan bahwa kepatuhan mengkonsumsi jumlah tablet Fe merupakan salah satu hal terpenting dalam meningkatkan kadar Hb ibu hamil, walaupun akan lebih baik jika ibu hamil patuh mengkonsumsi jumlah tablet Fe, dan patuh cara minum tablet Fe.

Menurut Kristiyanasari (2010), selain dengan mengkonsumsi tablet Fe, untuk meningkatkan kadar Hb dalam darah dapat juga dikonsumsi melalui makanan yang mengandung zat besi. Untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat besinya yaitu sekitar 45-50 mg/hari. Kebutuhan itu dapat dipenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi seperti daging berwarna merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tempe, roti dan sereal. Besi nonhemoglobin harus dikonsumsi bersama buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.

5.2. Kepatuhan Cara Minum Tablet Fe terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

Dokumen terkait