• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahun 2016 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh melakukan kegiatan pengawasan dan penindakan yang terdiri dari kegiatan pre-emptif, preventif dan refresif yustisial (penegakan hukum), yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pre-Emptif

Salah satunya menyusun kebijakan dan mensosialisasikan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan Pengawasan dan Penindakan (Wasdak) di UPT terhadap sistem perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati yang meliputi, antara lain kelengkapan persyaratan dokumen, terhadap media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), orang, alat angkut, peralatan, air,

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 124 atau pembungkus yang diketahui atau diduga membawa HPHK atau OPTK, media pembawa lain (sampah), baik di tempat pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan maupun di tempat pemasukan dan pengeluaran yang tidak ditetapkan.Dalam hal meningkatkan kesadaran seluruh warga masyarakat, pengguna jasa dan menjalin koordinasi serta kerja sama dengan instansi terkait dan jejaring kerja lingkup pelabuhan dan bandar udara.

Kegiatan Preventif . Kegiatan preventif merencanakan, menyusun, mengkoordinasi dan melaksanakan bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan Pengawasan dan Penindakan (Wasdak ) dalam rangka pencegahan pelanggaran dan tindak pidana karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati, baik di tempat pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan maupun di tempat pemasukan dan pengeluaran yang tidak ditetapkan.

Terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan karantina pertanian, maka dilakukan tindak karantina berupa penahanan, penolakan dan pemusnahan yang telah dilakukan terhadap beberapa kasus pelanggaran terhadap peraturan karantina pertanian terhadap pemasukan komoditi karantina hewan maupun karantina tumbuhan.

Terhadap data komoditi pertanian berupa media pembawa OPTK yang dilakukan penahanan, Penolakan dan pemusnahan pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 42 berikut :

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 125 TABEL 42 : DATA KASUS PELANGGARAN DI STASIUN

KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH TAHUN 2016

Tersangka Pasal yang

dilanggar Keterangan

Ton KM. Watafirza Kapal Patroli Bea Cukai

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 126

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 127

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 128

22-Jul-16 Pemusnahan 26-Agust-16

13-Jul-16 Pemusnahan 28-Jul-16

Aceh Utara Tersangka :

Pasal 31 jo TERHADAP MEDIA PEMBAWA HPHK PADA SKP KELAS I BANDA ACEH TAHUN 2016

N

Ayam Belanda Indonesia 1 Kg 06/06/2016 2016.1.02405.00.8A.I.000002

Tidak di lengkapi dokumen karantina

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 129

2 Kantor Pos Telur

Ayam Inggris Indonesia 1 Kg 13/06/2016 2016.1.02405.00.

8A.I.000003

Tidak di lengkapi dokumen karantina PENOLAKAN

1 Kantor Pos Telur

Ayam Belanda Indonesia 1 Kg 27/07/2016 2016.1.02405.00.

8B.I.000002

Tidak di lengkapi dokumen karantina

2 Kantor Pos Telur

Ayam Inggris Indonesia 1 Kg 04/07/2016 2016.1.02405.00.

8B.I.000003

Tidak di lengkapi dokumen karantina PEMUSNAHAN

1 Kantor Pos Telur

Ayam Belanda Indonesia 1 Kg 18/07/2016 2016.1.02405.00.

8C.I.000002

Tidak di lengkapi dokumen karantina

2 Kantor Pos Telur

Ayam Inggris Indonesia 1 Kg 25/07/2016 2016.1.02405.00.

8C.I.000003

Tidak di lengkapi dokumen karantina

b. Kegiatan Represif Yustisial

Kegiatan represif yustisial adalah penindakan yang dilakukan oleh PPNS Karantina untuk melakukan penyidikan atas dugaan adanya tindak pidana di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati. Agar kegiatan Pengawasan dan Penindakan berdayaguna dan berhasilguna, serta penyelenggaraannya dilakukan secara seragam di Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian (UPT KP).

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh menjalin kerjasama dengan instansi terkait lingkup bandar udara dan pelabuhan laut dalam menindak lanjuti setiap pelanggaran terhadap peraturan karantina yang terjadi di Provinsi Aceh.

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 14

BAB II

KEGIATAN 3 M TAHUN 2016

A. KETATAUSAHAAN

Perkembangan ketatausahaan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh disamping tugas dan fungsi sebagaimana yang diamanatkan

oleh Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, juga mempedomani Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor : 255/Kpts/OT.130/L/6/2008 tentang Rincian Tugas Unit Kerja UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian.

Untuk ketatausahaan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dalam menjabarkan tugas dan fungsi di tahun 2016 dipengaruhi oleh kebijakan antara lain Penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI), Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Persiapan Menuju Akreditasi laboratorium.

1. Sistem Pengendaliam Intern (SPI)

Tujuan Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah : a. Terwujudnya sistem pengendalian

b. Pelaksanaan kegiatan organisasi yang efesien dan efektif c. Kehandalan laporan keuangan, pengamanan asset negara d. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Sistem Pengendalian Intern menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 memiliki 5 Unsur yang terkait dengan unit kerja yang bersangkutan berupa : lingkungan pengendalian, sedangkan yang terkait dengan kegiatan strategis unit kerja yang bersangkutan berupa penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi dan pemantauan pengendalian intern.

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 15

Agar pelaksanaan kegiatan satker Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh lebih terarah dan optimal dalam mencapai tujuan dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan, maka Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh telah menerbitkan SK Nomor : 035/Kpts/PW.420/L41.D/01/2016 tanggal 04 Januari 2016 tentang Penetapan Satuan Pelaksana PI (SATLAK PI) dan Pelaksana Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun Anggaran 2016.

Ketua Tim Satlak PI pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh tahun 2016 dalam rangka melaksanakan tugas membantu pimpinan dalam melaksanakan SPI berupaya menyusun rencana kerja . Perencanaan merupakan suatu proses yang beroreintasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu secara sistematis dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada dan atau terjadi.

Keanggotaan Satlak PI akan bekerja secara maksimal dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh pimpinan. Penilaian pelaksanaan rencana kerja dalam keanggotaan Tim Satlak PI yaitu membuat checklist untuk masing-masing kegiatan yang tertera pada tabel 1. Rencana Kerja Tim Satlak PI Tahun Anggaran 2016 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh. Dengan adanya rencana kerja ini diharapkan para pemangku kepentingan atau personil keanggotaan Satlak ini penyelenggaraan tugas dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dapat berjalan secara efektif, efesien, ekonomis dan tertib.

Adapun yang telah dilakukan SPI adalah dengan mempedomani 3 (tiga) Pilar Pembangunan Badan Karantina Pertanian 2016, maka dapat hal-hal yang ingin diwujudkan SPI Tahun 2016 sebagai berikut :

1. PENGUATAN SDM

a. Peningkatan kedisplinan terhadap seluruh pegawai lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, sebagaimana PP

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 16

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Kedisplinan PNS.

b. Penerapan Penggunaan fringerprint terhadap seluruh wilayah kerja lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, dan penetapan penanggung jawab/operator fringerprint di UPT dan Wilayah Kerja Lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dengan mempedomani Permentan Republik Indonesia Nomor: 06/Permentan/KU.060/2/2016 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian

c. Penerapan Penggunaan fringerprint terhadap seluruh wilayah kerja lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, dan penetapan penanggung jawab/operator fringerprint di UPT dan Wilayah Kerja Lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dengan mempedomani Permentan Republik Indonesia Nomor: 06/Permentan/KU.060/2/2016 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian.

2. PENGUATAN KELEMBAGAAN

a. Wilayah Kerja lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dikembalikan ke struktur semula sesuai dengan Permentan Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian dan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 44/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Perubahan atas Permentan Nomor:94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pemasukan HPHK dan OPTK.

b. Penguatan Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh beserta strukturnya sesuai dengan standar SNI ISO/IEC 17025:2008(ISO/IEC 17025:2005).

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 17

c. Melakukan evaluasi dan optimalisasi terhadap penerapan Standar Pelayanan Publik (SPP) pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 78/PERMENTAN/OT.140/12/2012 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian.

d. Optimalisasi terhadap penerapan Sistem Pengendelian Intern (SPI) Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh sebagaimanan diamanatkan oleh PP No.60 Tahun 2008 tentang SPIP.

3. PENGUATAN INFRASTRUKTUR

a. Pemanfaatan Instalasi Karantina Pertanian di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Sultan Iskandar Muda.

b. Melengkapi sarana dan prasaranan di wilayah kerja karantina pertanian Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dalam rangka pelayanan publik.

c. elengkapi alat Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh

1.1 Evaluasi SPI oleh Tim Audit

Berdasarkan Laporan hasil Audit Irjen Kementerian Pertanian No.

R.173/PW.150/G.5/10/2016 tanggal 31 Oktober 2016 terhadap SPI Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, dapat dikemukan sebagai berikut:

a. Pada Lingkungan Pengendalian.

Pengendalian yaitu kondisi yang tercipta dalam suatu unit kerja/satker yang mempengaruhi efektifitas pelaksanaan kinerja pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh. Dari hasil pemeriksaan terhadap unsur lingkungan pengendalian telah memadai,

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 18

hanya diperlukan kebijakan adalah dalam hal petunjuk pelaksaan kegiatan yang terkait pelaksanaan kegiatan di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh belum sepenuhnya dilengkapi.

Diantaranya pimpinan menginstruksikan masing-masing penanggung jawab kegiatan, pada setiap awal tahun kegiatan membuat petunjuk pelaksanaan/petunjuk kegiatan pemantauan Daerah Sebar HPHK, OPTK maupun sosialisasi karantina.

b. Pada Penilaian Resiko

Penilaian resiko terdiri dari Identifikasi resiko dan analisis resiko yang outputnya adalah pernyataan resiko dari suatu kegiatan yang memiliki titik kritis yang akan berpengaruh pada pencapaian tujuan kegiatan, sehingga dapat dilakukan antisipasi/penanganan resiko dari kegiatan dimaksud. Dalam hal ini, dalam Term of Reference (ToR) kegiatan yang dilakukan oleh satker Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh belum melakukan penilaian terhadap resiko, sehingga belum menggambarkan penanganan resiko yang akan dilakukan.

c. Kegiatan Pengendalian

Melakukan pengendalian terhadap penggunaan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan sehingga pelaksanaan kegiatan dapat efektif, efisien serta taat terhadap ketentuan yang berlaku, serta mengendalikan laporan tepat waktu yaitu setelah selesai kegiatan agar dibuatkan laporan kegiatan.

d. Pada Informasi dan Komunikasi

Selanjutkan berdasarkan Laporan Hasil Audit (LHA) irjen Kementan NO.R.173/PW.150/G.5/10/2016 tanggal 31 Oktober 2016 telah merekomendasi agar menerapkan Pengendalian Intern lebih intensif pada pelaksanaan renovasi teras gedung kantor, kaca bangunan depan, pintu kamar mandi lantai 1 berupa pemasangan kaca dan pilar kantor Induk Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh. Hal

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 19

tersebut telah ditindaklanjuti, yaitu melakukan pengendalian terhadap renovasi tersebut.

e. Pada Pemantauan Sistem Pengendalian Intern

Hasil pemeriksaan terhadap pemantauan Sistem Pengendalian Intern dapat dikemukakan bahwa satker Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh belum menyusun dan memiliki mekanisme/prosedur yang tertulis tentang pemantauan berkelanjutan.

2. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

Kebijakan Badan Karantina Pertanian terkait pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik (IP) di kantor pusat dilakukan oleh PPID pelaksana yaitu Kepala Bagian Hukum dan Humas, sedangkan di UPT dilaksanakan oleh PPID pelaksana UPT yaitu Kepala Bagian Umum/Kepala Subbagian/Kepala Urusan Tata Usaha.

Penunjukan PPID pertama di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh ditujukan kepada Pejabat Kepala Urusan Tata Usaha

tertanggal 29 Juli 2011 oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Ir.Banun Harpini, M.Sc sesuai surat keputusan Nomor

1525/Kpts/OT.1408/L/7/2011.

Tugas dan fungsi PPID di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh berjalan dengan mempelajari dan mencermati dengan seksama substansi dari UU nomor 14 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 dan Permentan Nomor 32 Tahun 2011.

Gambaran perjalanan PPID di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh mengarah kepada :

1. Pemanfaatan petugas yang ada (meskipun tidak memiliki tenaga pembantu seperti pustakawan, arsiparis dan pranata komputer) akan tetapi dapat memanfaatkan staf tata usaha

2. Pemanfaatan peralatan minimum/ruangan yang ada (meskipun) belum memiliki ruangan dan rak dokumen yang khusus, tetapi memiliki PC terhubung dengan internet peruntukan pengelolaan website, printer, server, telepon dan faximili

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 20

3. Pemanfataan formulir permohonan (1A, 1B dll)

4. Secara bertahap memiliki dokumen (seperti surat, meskipun dalam satu bundel diberi sekat dan kelompok dokumen)

5. Optimalisasi website Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh

6. Secara terus menerus mempelajari dan mencermati materi terkait KIP (Keterbukaan Informasi Publik).

Tahun 2016 pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh tidak ada permintaan informasi dapat dilihat pada tabel 1 berikut :

TABEL 1 : LAPORAN PERMINTAAN INFORMASI PADA STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH TAHUN 2016

N

o Nama Katagori Peker

jaan Alamat Informasi yang diperlukan

Cara Memperoleh Alasan

catat baca Hard copy Soft

Copy

ambil

langsung Email Lain nya N I H I L

3. Program Menuju Akreditasi ISO/IEC 17025 : 2005 Stasiun Karantina Kelas I Banda Aceh

Dalam rangka persiapan menghadapi era perdagangan bebas, negara berkembang, dapat bebas masuk ke pasar negara maju dan sebaliknya. Maka negara – negara di dunia termasuk Indonesia harus berbenah diri termasuk mempersiapkan kemampuan infrastruktur teknis untuk meningkatkan mutu barang maupun jasa seiring dengan keinginan pasar. Menyadari tantangan menghilangkan hambatan teknis yang berhubungan langsung dengan mutu barang maupun jasa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan kelancaran perdagangan antar negara, guna meningkatkan mutu barang dan jasa dibutuhkan suatu pengujian/kalibrasi laboratorium.

Adapun laboratorium penguji maupun laboratorium kalibrasi yang berkompeten adalah salah satu infrastruktur teknis yang diperlukan keberadaannya dalam mendukung era perdagangan bebas.

Kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi digambarkan dari

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 21

pemenuhannya terhadap persyaratan standar laboratorium yang berlaku secara internasional yaitu ISO/IEC 17025 : 2005 yang

telah di absorbsi menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 19-17025–2008. ISP/IEC 17025 “General Requirment for the Competence of Calibration and Testing Laboratories” merupakan penyempurnaan ISO /IEC Guide 25 : 1990.

Standar Internasional ISO/IEC 17025 : 2005 adalah standar yang berisi persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium penguji yang ingin menerapkan sistem mutu, mempunyai kompetensi secara teknis, serta menghasilkan data pengujian yang valid. ISO/IEC 17025 ini berisi semua persyaratan manajemen dan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium kalibrasi maupun laboratorium pengujian sehingga menghasilkan data yang absah tak terbantahkan serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun hukum.

Laboratorium yang telah memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025 : 2005 sudah sesuai dengan persyaratan yang ada dalam persyaratan ISO 9001.

Proses akreditasi laboratorium SKP Kelas I Banda Aceh telah dirancang sejak tahun 2014, dimana SKP Kelas I Banda Aceh telah mempersiapkan, melaksanakan dan melalui proses menuju akreditasi tersebut. Maksud dan Tujuan utama pelaksanaan program ini adalah untuk membantu laboratorium penguji dalam menerapkan sistem manajemen laboratorium sesuai dengan ISO/IEC 17025 : 2005 sehingga selanjutnya siap untuk melanjutkan proses menuju Akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional (KAN). Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh telah mendapatkan Sertifikat Akreditasi Laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008 (ISO/IEC 17025:2005) sebagai Laboratorium Penguji dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Nomor :LP-953-IDN yang ditetapkan pada tanggal 17 Desember 2015, Adapun ruang lingkup untuk Karantina Hewan dengan Bidang Pengujian Serologi,

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 22

Bahan atau produk yang diuji berupa serum darah ayam, Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang diukur Titer anti body Avian Influenza, Spesifikasi, metode pengujian, teknis yang digunakan HA/HI, sedangkan ruang lingkup untuk Karantina Tumbuhan dengan bidang pengujian Entomologi, bahan atau produk yang diuji yaitu beras, jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur serangga (sitophilus oryzae), spesifikasi, metode pengujian, teknik yang digunakan Direct Inspection dengan mikroskop stereobinokuler).

Susunan Tim Pelaksana Persiapan Akreditasi Laboratorium pengujian pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh telah menerbitkan surat Keputusan Nomor: 059/Kpts/HK.160/L41.D/01/2016 tanggal 04 Januari 2016 tentang Susunan Tim Pelaksana Kegiatan Akreditasi Laboratorium ISO/IEC 17025:2005 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun Anggaran 2016, sebagaimana tabel 2 berikut tentang Struktur Organisasi Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016.

TABEL 2 : STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH

TAHUN 2016

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 23

B. KEUANGAN

Pengelolaan DIPA Tahun Anggaran 2016

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh untuk Tahun Anggaran 2016 didukung oleh anggran APBN murni. Dana yang berasal dari DIPA Nomor : SP DIPA-018.12.2.412141/2016 tanggal 07 Desember 2015 sebesar Rp. 12.849.127.000,- yang terdiri dari :

a. Belanja Pegawai (AKUN 51) : Rp. 3.855.015.000,- b. Belanja Barang (AKUN 52) : Rp. 3.693.154.000,- c. Belanja Modal (AKUN 53) : Rp. 5.300.958.000,-

Bila dibandingkan dengan tahun 2015, anggaran Stasiun Kelas I Banda Aceh sejumlah Rp. 11.626.409.000,-, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut :

TABEL 3 : PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA ANTARA DIPA 2015 DAN 2016 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH

NO JENIS BELANJA DIPA 2015 DIPA 2016

1 Belanja Pegawai 3.340.755.000 3.855.015.000

2 Belanja Barang 3.867.954.000 3.693.154.000

3 Belanja Modal 4.417.700.000 5.300.958.000

Jumlah 11.626.409.000 12.849.127.000

Realisasi 11.117.372.089 12.375.351.710

Persentase 95,62% 96,31 %

Dari anggaran yang tersedia dalam DIPA Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 yang terealisasi sebesar Rp. 12.375.351.710,- atau sebesar 96.31%.

1. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh tahun 2016 yang dipungut berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 35 Tahun 2016 tanggal 12 Agustus 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian tahun 2016 adalah sebesar Rp. 64.431.421 sedangkan realisasi penerimaan

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 24

PNBP tahun 2015 sebesar Rp. 44.345.148. Hal ini terjadi peningkatan dari tahun 2015 sebesar RP. 20.086.273 atau 31 %. PNBP yang diperoleh meliputi kegiatan tindak karantina hewan dan tindak karantina tumbuhan. Untuk jelasnya rincian realisasi penerimaan PNBP dapat diperlihatkan pada tabel 4 dan 5 berikut ini :

TABEL 4 : REALISASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) TAHUN 2015 –2016 PADA STASIUN KARANTINA

PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH NO BULAN PENERIMAAN

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 25

TABEL 5 : DAFTAR PENERIMAAN DAN PENYETORAN BUKAN PAJAK

NO BULAN

JENIS PENERIMAAN JENIS PENYETORAN

Sisa

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 26

9. September 1.460.000 500.000 4.690.464 6.650.464 1.460.000 500.000 4.690.464 6.650.464 -

10. Oktober 3.634.330 5.920.830 9.555.160 3.634.330 5.920.830 9.555.160 -

11. November 5.915.844 5.915.844

12. Desember 1.500.000 7.279.176 8.779.176 - 1.500.000 7.279.176 8.779.176 -

JUMLAH II 1.460.000 - 8.134.330 54.837.091 64.431.421 1.460.000 - 8.134.330 54.837.091 64.431.421 - JUMLAH TOTAL 1.460.207 - 8.134.330 99.197.042 108.776.569 1.460.207 - 8.134.330 99.182.032 108.776.569 -

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 27

Peningkatan PNBP pada tahun 2016 terhadap tahun 2015 tergolong signifikan, hanya terjadi peningkatan sebesar 31% yang khususnya peningkatan frekuensi komoditi karantina hewan dan karantina tumbuhan.

C. KEPEGAWAIAN

Jumlah SDM yang terdapat pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh pada Tahun 2016 baik Pejabat Struktural. Pejabat Fungsional Tertentu, maupun Pejabat Fungsional Umum adalah berjumlah 54 orang pegawai. Pegawai tersebut terbagi atas 3 orang Pejabat Struktural, yang terdiri dari Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, Kepala Urusan Tata Usaha dan Kepala Subseksi Pelayanan dan Operasional. Pejabat Fungsional Medik Veteriner berjumlah 9 Orang, Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner berjumlah 17 orang, Calon Paramedik Veteriner 1 orang, POPT Ahli Pertama berjumlah 5 Orang, POPT Terampil Pelaksana berjumlah 4 orang, Calon POPT Pelaksana 1 orang dan Calon POPT Pelaksana Pemula berjumlah 2 orang, sedangkan Staf Fungsional Umum berjumlah 11 orang.

Selain itu Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh memiliki SDM Tenaga Harian Lepas (THL) yang berjumlah 18 orang, yang terbagi atas tenaga Supir, Tenaga Pramusaji dan Tenaga Keamanan.

Adapun jumlah SDM pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini :

TABEL 6: DATA PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HARIAN LEPAS PADA STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2016

NO NAMA NIP JABATAN Total

1 2 3 4 5

Struktural

1 Drh. Saifuddin Zuhri 19640621 199403 1 001 Kepala SKP Kelas I 3 Orang

2 M. Hiram, SP 19610327 198302 1 001 Ka. Urusan Tata

Usaha

3 Drh. Bukhari 19710810 200312 1 001 Kasie. Pelayanan &

Operasional

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 28

Staf Fungsional Umum

1. T.M Samsul Bahri, S.TP 19820422 200604 1 015 Bendahara

Pengeluaran 11

Orang 2. Rika Kurnia, SH 19820404 200801 2 019 Pengadministrasian

dan Penyaji data

3. Nurmaizar, SE 19860302 201101 2 017 Petugas SAK

4. Zulkifli 19640518 199803 1 001 Petugas SIMAK

BMN

5. Darma Bakti 19690202 200212 1 001 Pengadministrasian

dan Penyaji data

6. Munazahar 19760501 200604 1 028 Pengadministrasian

dan Penyaji data 7. Teguh Rusnadi 19800930 200604 1 016 Verifikator

Keuangan

8. Muhammad 19810605 200604 1 021 Bendahara

Penerimaan

9. Alfi Syahrin 19740802 200604 1 013 Penyaji Laporan

Keuangan

10. Rosdiana 19741213 200912 2 001 Pengadministrasian

Umum

11. Ibnu Hibban 19770516 201407 1 003 Pengadministrasian

Umum

Medik Veteriner

1. Drh. Pariono 19650410 199303 1 003 Medik Veteriner

Madya 9

Orang

2. Drh. Karlina 19660825 199903 2 001 Medik Veteriner

Madya

3. Drh. Indrayati 19701206 200312 2 001 Medik Veteriner Muda

4. Drh. Ismail 19640804 200312 1 001 Medik Veteriner

Muda 5. Drh. Inggrid Wijayatni 19780329 200812 2 002 Medik Veteriner Muda 6. Drh. Sri Maya 19810315 200912 2 005 Medik Veteriner

Muda

7. Drh. Elya Sari 19801004 200912 2 002 Medik Veteriner Pertama

8. Drh. Sabarina 19781026 201101 2 007 Medik Veteriner Pertama 9. Drh. Muksalamina 19800410 201101 1 017 Medik Veteriner

Pertama Paramedik Veteriner

1. Ir.Sudirman A.Bakar 19580405 198303 1 004 Paramedik

Veteriner Penyelia 18 Orang

2. Rosnidar 19590818 198302 2 001 Paramedik

Veteriner Penyelia

3. Zainal Abidin 19600101 198303 1 004

Paramedik

Veteriner Penyelia

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian I Banda Aceh Tahun 2016 29

4. Mulyani S 19620202 198303 2 002 Paramedik

Veteriner Penyelia

5. Ir. Aswad 19620516 198303 1 003 Paramedik

Veteriner Penyelia

6. M. Ali 19620621 198303 1 003 Paramedik

Veteriner Penyelia 7. M. Yusuf Hamid, SP 19610605 198303 1 007 Paramedik

Veteriner Penyelia 8. Hery Suryono, SPT 19690919 199105 1 001 Paramedik

Veteriner Penyelia

9. Zainal Arifin 19611211 198703 1 001 Paramedik

Veteriner Penyelia

10. Udman 19620925 198302 1 001 Paramedik Vet.

Pelaksana Lanjutan 11. M. Nasir Abbas 19590327 198303 1 003 Paramedik Vet.

Pelaksana Lanjutan 12. Aidi Salamuddin, A.Md 19770414 200501 1 001 Paramedik

Veteriner Pelaksana

13. Mulyadi, STP 19770815 200112 1 001 Paramedik

Veteriner Pelaksana

14. Firdaus, A.Md 19820126 200912 1 004 Paramedik

Veteriner Pelaksana

15. Syamsuar 19691107 200501 1 001 Paramedik

Veteriner Pelaksana

16. Mujiono 19800401 200604 1 024 Paramedik

Veteriner Pelaksana 17. Cut Keumala Dairi, A.Md 19830916 200912 2 004 Paramedik

Veteriner Pelaksana 18. Zulkifli, A.Md 19861210 200912 1 004 Calon Paramedik

Veteriner Pelaksana Calon Paramedik Veteriner

1. Deliana 19871014 201503 2 001 Calon Paramedik Veteriner Pemula 1 Orang POPT Ahli Pertama

1. Wahyudi, SP 19790603 200901 1 006 POPT Ahli Pertama 5

Orang 2. Novan Karnanto Raharjo, SP 19821115 200912 1 006 POPT Ahli Pertama

Orang 2. Novan Karnanto Raharjo, SP 19821115 200912 1 006 POPT Ahli Pertama

Dokumen terkait