• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA HEWAN

6. Penyelenggaraan Laboratorium Karantina Hewan

Dengan telah diakreditasinya laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dengan Sertifikat Akreditasi Laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008 (ISO/IEC 17025:2005)

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 86 sebagai Laboratorium Penguji dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Nomor : LP-953-IDN yang ditetapkan pada tanggal 17 Desember 2015. Adapun ruang lingkup untuk Karantina Hewan dengan Bidang Pengujian Virologi, Bahan atau produk yang diuji berupa serum darah unggas, Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang diukur Titer anti body Avian Influenza, Spesifikasi, metode pengujian, teknis yang digunakan HA/HI, sedangkan ruang lingkup untuk Karantina Tumbuhan dengan bidang pengujian Entomologi, bahan atau produk yang diuji yaitu beras, jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur serangga (sitophilus oryzae), spesifikasi, metode pengujian, teknik yang digunakan Direct Inspection dengan mikroskop stereobinokuler).

Laboratorium Karantina Hewan Stasiun Karantina Kelas I Banda Aceh melakukan pemeriksaan terhadap sampel media pembawa yang akan dilalulintaskan baik ekspor, impor, domestik keluar maupun domestik masuk dengan jenis komoditi sapi, kerbau, kambing, dan unggas. Disamping itu juga dilakukan pemeriksaan terhadap Pangan Segar Asal Hewan (PSAH). Adapun Jenis sampel adalah serum, HPHK yang diuji adalah Brucella dan Avian Influenza dengan metode pemeriksaan dan pengujian RBT dan HA/HI Test. Laporan hasil intersepsi laboratorium karantina hewan dan PSAH tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 29 dan 30 di bawah ini :

TABEL 29 : LAPORAN INTERSEPSI LABORATORIUM KARANTINA HEWAN TAHUN 2016

No Jenis

Komoditi Jumlah

Volume Frek

( X ) Jenis

Sampel HPHK yang di

uji

Jumlah Sampel yang di

Uji

Tempat

Kegiatan Metode Pemeriksaan

& Pengujian

Hasil

1 Sapi 333

ekor

61 X Serum Brucella 333 Lab SKP RBT (-) Brucella

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 87 4 Sampel : Shistosoma Sp

5 Sampel Toxocara Vitolorum

65 Sampel : Tidak ditemukan telur cacing

3 Kambing 4 ekor 1 X Serum Brucella 4 Lab SKP RBT (-) Brucella

Oeshopaghustomum Columbianum

12 Sampel : Tidak ditemukan telur cacing

5 Ayam 141

ekor 23 X Serum Avian

Influenza 141 Lab SKP HA/HI Test 5 Sampel menunjukkan Seropositif KARANTINA HEWAN TERHADAP PANGAN SEGAR ASAL HEWAN TAHUN 2016

NO JENIS

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 88 7. Penggunaan Sertifikat Karantina Hewan

Dalam pelaksanaan tindakan 8P karantina hewan mengeluarkan sertifikat KH-9 untuk tahun 2016 sebanyak 1.016 sertifikat, terjadi peningkatan 18 % dari tahun 2015 yaitu berjumlah 837 sertifikat, sedangkan penggunaan sertifikat KH-10 untuk 2016 sejumlah 420 sertifikat dan terjadi peningkatan 66 % dari 2015 yang menggunakan sertifikat KH-10 sejumlah 143 sertifikat. Sertifikat KH-11 yang digunakan pada tahun 2016 berjumlah 17 sertifikat dan mengalami peningkatan 71 % dari 2015 yang menggunakan sertifikat KH 11 sejumlah 5 sertifikat. Untuk penggunaan KH-12 pada tahun 2016 adalah 1.255 sertifikat, sedangkan pada tahun 2015 berjumlah 883 sertifikat, terjadi peningkatan 30 % dari tahun sebelumnya. Total keseluruhan pengeluaran sertifikat Tahun 2016 baik KH-9, KH-10, KH-11 dan KH-12 adalah 2.708 sertifikat, terjadi peningkatan 31 % dari tahun 2015 yaitu sejumlah 1.868 sertifikat. Untuk lebih terperinci jumlah penggunaan sertifikat utama karantina hewan pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dapat dilihat pada tabel 31 berikut :

TABEL 31 : REKAPITULASI PENGGUNAAN FORMULIR UTAMA TINDAK KARANTINA HEWAN STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH TAHUN 2016

NO JENIS PENGGUNAAN

JUMLAH JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

1 KH-9 57 63 17 51 76 119 91 129 151 96 74 92 1.016

2 KH-10 8 16 54 10 12 18 15 31 26 45 74 111 420

3 KH-11 0 0 0 0 1 0 2 3 1 5 2 3 17

4 KH-12 74 72 59 61 70 116 86 129 114 127 164 183 1.255

TOTAL 2.708

8. Kerjasama dengan perguruan Tinggi

Sejak tahun 2009 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh telah melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, kerjasama tersebut diawali dengan pelaksanaan ko-asistensi mahasiswa/i Fakultas Kedokteran

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 89 Hewan di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh sampai dengan saat ini secara berkala selama 7 hari. Tahun 2016 kegiatan ko-asistensi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala terbagi dalam 7 (tujuh) kelompok yaitu sebagaimana tabel 32 berikut:

TABEL 32 : KEGIATAN KO-ASISTENSI MAHASISWA KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA PADA STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH TAHUN 2016

NAMA - NAMA KELOMPOK

NO KLP 3 KLP 2 KLP 6 KLP 10 KLP 9 KLP 2 KLP 1

1 Fandi Meike

Putra Adenan Abdilla Muhammad Iqbal Riyandara

Kusuma Rico

Ginting Eni Gustina Putra

Anugrah T. Arief

Maulana Zainal 3 Dewi Foyani Nurmayasari Resi Husnul

Annisa Tiara Darma

Putri Tri Fajarko Erwanda Ikhwan Amir 4 Sudi Indriany Addina

Wulandari Een Maulidia R Yosi Hasanti Erdi Rahmat Reski

Olivia Duri Baidillah Zulkfli 5 Masyitah Nafli

Sari Diah Hestiasy

T Fitri Nadianti Nora Usrina Aulia

Saputra Mahdalena Alfisyahril FS 6 Novita Sari Cut Shavrita

DF Hardianti

Purnama S Raihan Amalia

P Jetri Adila Rifqy Hafiz

Dwi Azhari Wahyuni 7 Vina Suprapto Kiki Ayu

Lestari Fahmi Wulansari Lingga Surya

M.D Zikra Rizfiani Ihwal Nur

Kasmar Dila Putri Maulida 8

Khairul Walid Rizoan Mubdi M. Hadi Rizki Fikri Afrizal Dewi

Ardiyanti D Khollyshul

Arkham A Kuntum Khoirani 9 Fenny Apriani Albar Irha Rino Bahari Fadly Marjoni Kamaliatur

Rizki Yuliani

Suparmin Feby Rahayu S

10

Nur Salim

Berampu Abdul Munir M. Rasyidi Zamakh Syari Habibah

Annum. S Rismayanti Sri Febrianti T

11

Rizki Pratama P Zulkarnain Rodi Jasmadi T. Firman

Ardiansyah Safara

Metode yang ditempuh dalam kegiatan ko-asistensi tersebut adalah pengarahan tata tertib Koasistensi, pengarahan/pengenalan profil UPT Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, Pengenalan peraturan perundang-undangan Karantina Pertanian, prosedur dan persyaratan import, eksport dan antar area, pengenalan Laboratorium Terpadu Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, Pengenalan Wilayah Kerja Karantina Pertanian, orientasi lapang wilayah kerja terdekat, diskusi dan presentasi. Metodelogi pengajaran kegiatan ko-asistensi tersebut dapat dijelaskan dalam tabel 33 sebagai berikut :

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 90 TABEL 33 : METODELOGI PENGAJARAN KEGIATAN

KOASISTENSI MAHASISWA KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA PADA STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2016

NO MATERI PEMBIMBING TEMPAT

1 Pengarahan tata tertib

KO-AS drh Karlina UPT

2 Pengenalan SKP Kelas I

Banda Aceh drh Saifuddin Zuhri UPT 3 Pengenalan Tata Usaha

SKP M. Hiram SP UPT

4 Undang - Undang No 16

Tahun 1992 drh Bukhari UPT

5 Prosedur dan Persyaratan

Karantina drh Karlina UPT

6 Pengenalan Wilker Uleue

Lheue Drh Elya Sari WILKER ULEUE

LHEUE 7 Orientasi lapang Wilker

Uleue Lheue Petugas Wilker Uleue

Lheue WILKER ULEUE

LHEUE 8 Praktek Laboratorium

Terpadu drh Indrayati LAB SKP ACEH

9 Pengenalan Wilker SIM Novan Karnanto R. SP WILKER SIM 10 Orientasi lapang Wilker

SIM Petugas Wilker SIM WILKER SIM

11 Diskusi/Presentasi

Kelompok SKP Kelas I Banda

Aceh UPT

B. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI.

Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ahli dan Terampil mempunyai tugas :

a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

b. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK;

c. Melakukan pembuatan koleksi OPTK;

d. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati;

e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 91 Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan

Kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan meliputi antara lain pemeriksaan dokumen, pemeriksaan dilapangan, pemeriksaan laboratorium, pengasingan, pengamatan, penahanan, perlakuan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan yang dilaksanakan oleh petugas karantina (Pejabat Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan). Kinerja kegiatan operasional tersebut ditunjukkan dalam angka, volume kegiatan dan frekuensi pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan selama tahun 2016.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh untuk kegiatan karantina tumbuhan dalam melaksanakan tugas pokoknya melakukan 3 (tiga) jenis kegiatan operasional karantina tumbuhan yaitu :

1. Tindakan Karantina Tumbuhan Luar Negeri yang melayani sertifikasi kesehatan tumbuhan atau media pembawa OPTK yang di masukkan dari luar negeri ke wilayah negara Republik Indonesia (Impor)

2. Sertifikasi Kesehatan Tumbuhan Ekspor dengan menerbitkan Phytosanitary Certificate bila negara tujuan menghendaki.

3. Karantina Tumbuhan dalam negeri (antar area)

Hasil pelaksanaan pelayanan ketiga kegiatan tindakan karantina tumbuhan tersebut diatas dituangkan dan tergambar dalam angka volume, jumlah dan frekuensi. Jumlah frekuensi mencerminkan banyaknya pelayanan yang dilakukan dan menunjukkan beban kerja kegiatan operasional.

1. Pengeluaran (ekspor)

Kegiatan sertifikasi kesehatan terhadap komoditas tumbuhan yang akan diekspor pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dilakukan dengan cara pemeriksaan di tempat pengeluaran, frekuensi tindakan karantina ekspor untuk tahun 2016 sebanyak 159 kali dengan komoditas diantaranya adenium, bibit tanaman

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 92 hias, daun nipah kering,kelapa parut dll. Frekuensi tindakan karantina ekspor tahun 2015 berjumlah 149 kali atau mengalami peningkatan 10 % dengan rincian data kegiatan ekspor tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 34 dibawah ini:

TABEL 34 : REKAPITULASI DATA OPERASIONAL PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA KARANTINA TUMBUHAN (EKSPOR) TAHUN 2016

NO KOMODITAS NEGARA

TUJUAN FREK

VOLUME

KG M3 BTG LITER SAT.

LAIN KET

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A Benih / Bibit Tumbuhan

1 ADENIUM BELANDA /

GERMANY 9 x 60

2 BIBIT TANAMAN HIAS JEPANG 3 x 240

3 KULIT KAYU ARAU MALAYSIA 1 x 133

4 BIBIT AGLAONEMA JAPAN 1 x 50

5 BIBIT BELIMBING

WULUH MALAYSIA 1 x 1

Total 15 x 483 0

B Hasil Tumbuhan Hidup

1 BUAH ASAM MALAYSIA 1 x 35

2 BUAH MANGGA MALAYSIA 1 x

2

3 BUAH SIRSAK MALAYSIA 2 x 1125

4 CENGKEH MALAYSIA 1 x 1000

5 DAUN MELINJO MALAYSIA 1 x 1

6 KAKAO BIJI MALAYSIA 1 x 2

7 KAYU MERANTI INDONESIA 1 x 0,65

8 KEDONDONG MALAYSIA 1 x 3

9 KELAPA BULAT MALAYSIA 4 x 248.399

10 KOPI BIJI MALAYSIA/Y

UNANI/CINA 7 x 87,2

11 MELINJO BIJI MALAYSIA 1 x 1

12 PALA BIJI MALAYSIA 1 x 2

13 SAMBILOTO MALAYSIA 1 x 0,5

14 UBI KAYU TAIWAN 1 x 7

Total 24 x 250.577 0 0

C Hasil Tumbuhan Mati

1. DAUN NIPAH KERING THAILAND /

MALAYSIA 72 x 213.846

2. KELAPA PARUT MALAYSIA 2 x 5

3. KOPI BUBUK MALAYSIA /

CHINA 2 x 49

4. MANISAN KELAPA MALAYSIA 1 x 25

5. MINYAK KELAPA MALAYSIA 1 x 128

Total 120 214.053

D Benda Lainnya

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 93

LAIN LAIN (PUPUK

CHRYSOTILE ASBES) MALAYSIA 1 x

151.500

Total 1 x 151.500

Total Keseluruhan Ekspor 159 x 464.630 0 483 0 0 0

2. Pemasukan (Impor)

Selama tahun 2016 frekuensi kegiatan pemeriksaan terhadap media pembawa impor sebanyak 48 kali dan sama dengan frekuensi impor tahun 2015 sebanyak 48 kali. Komoditas pertanian yang diimpor pada tahun 2015 meliputi batang tin asal Israel, benih kelapa sawit yang berasal dari Papua New Guinea, Beras Ketan yang berasal dari Vietnam sebagaimana Tabel 33 dibawah ini :

TABEL 33 : REKAPITULASI DATA OPERASIONAL PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA KARANTINA TUMBUHAN (IMPORT) TAHUN 2016

NO KOMODITAS NEGARA

ASAL FREK

VOLUME

KG M3 BTG LITER SATUAN LAIN KET

A Benih / Bibit Tumbuhan

1 BATANG TIN ISRAEL 1 x 8 PENOLAKAN

2 BENIH BUNGA JERMAN 4 x 4 GRAM PENAHANAN

3 BENIH KELAPA SAWIT PAPUA NEW

GUINEA 2 x 108,312 PENGASINGAN

&

PENGAMATAN

4 BENIH KETIMUN CINA 1 x 10 GRAM PENAHANAN

5 BENIH LABU SINGAPURA 1 x 2 GRAM PENAHANAN

6 BENIH LETTUCE CINA 1 x 10 GRAM PENAHANAN

7 BENIH PARIA MALAYSIA 1 x 1 GRAM PENAHANAN

8 BENIH SAYUR

(CAMPUR) CINA 1 x 16 GRAM PENAHANAN

9 BENIH SEMANGKA MALAYSIA 1 x 1 GRAM PENAHANAN

10 BENIH TOMAT CINA 1 x 10 GRAM PENAHANAN

11. BIBIT BUNGA KAMBOJA MALAYSIA /

THAILAND 2 x 10 PENAHANAN &

PENOLAKAN

12. BIBIT BUNGA LAVENDER JERMAN 1 x 1 GRAM PENAHANAN

13. BIBIT DURIAN MALAYSIA 1 x 2 PEMUSNAHAN

14. BIBIT JERUK SINGAPURA 2 x 4,6 GRAM PENAHANAN

15. BIBIT KELAPA MALAYSIA 2 x 9 PENAHANAN &

PENOLAKAN

16. BIBIT KURMA SAUDI

ARABIA 1 x 13,76 PENAHANAN &

PENOLAKAN

17. BIBIT TANAMAN HIAS CHINA 1 x 0,44 PENAHANAN

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 94

18. BIBIT TANAMAN OBAT CHINA / MALAYSIA /

AUSTRALI 4 x 3 411 GRAM PENAHANAN

19. KULIT KAYU ARAU THAILAND 2 x 19 PENAHANAN &

PENOLAKAN

20. SAYURAN PARE CINA 1 x 10 GRAM PENAHANAN &

PENOLAKAN

Total 31 x 0,165 51 494

B Hasil Tumbuhan Hidup

1 BAWANG MERAH MALAYSIA 4 x 24 PENAHANAN

2 BAWANG PUTIH MALAYSIA 3 x 5,5 PENAHANAN

3 DRAGON FRUIT MALAYSIA 1 x 1 PENAHANAN

4 GENGGAM FATIMAH MALAYSIA 1 x 1,4 PENOLAKAN

5

Total 9 x 8 0

C Hasil Tumbuhan Mati

1 BERAS THAILAND 1 x 5000 TON

2 BERAS KETAN VIETNAM 3 x

1.150.000

4 KACANG HIJAU CINA 1 x 10 GRAM

5 KACANG POLONG CINA 1 x 10 GRAM

6 KACANG TANAH MALAYSIA

2 x 150,000,00

Total 8 x 1.150.000

Total Keseluruhan Impor 48 x 1.150.008 51 494

3. Pengeluaran antar area (Domestik Keluar)

Undang-undang 16 Tahun 1992 bahwa setiap media pembawa OPTK yang dibawa atau dikirim dari suatu area ke area lain di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia wajib dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari area asal dan melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan, dilaporkan serta diserahkan kepada petugas karantina tumbuhan untuk keperluan tindakan karantina. Tahun 2016 frekuensi kegiatan pemeriksaan karantina tumbuhan domestik keluar sebanyak 1211 kali pemeriksaan yang terdiri 586 kali terhadap Benih/Bibit Tumbuhan, 303 kali terhadap Hasil Tumbuhan Hidup dan 326 kali terhadap Hasil Tumbuhan Mati. Namun tahun 2015 terjadi kali, dan mengalami peningkatan 79,8% tahun 2016 sebesar 164 kali, rekapitulasi kegiatan domestik keluar tahun 2015 dapat dilihat seperti pada tabel 35 dibawah ini :

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 95 TABEL 35 : REKAPITULASI DATA OPERASIONAL

PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA KARANTINA TUMBUHAN (DOMESTIK KELUAR) TAHUN 2016

NO KOMODITAS AREA TUJUAN FREK

16 BIBIT BELIMBING KALIMANTAN

TIMUR 1 x 3

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 96

31 BIBIT PISANG KALIMANTAN

/ JAWA 3 x 907

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 97

13 BUNGA ASTER KALIMANTAN

BARAT 1 x 5

24 SAYURAN SEGAR SUMATRA

SELATAN 1 x 23

4. Pemasukan antar area (Domestik Masuk)

Pelaksanan kegiatan pemeriksaan terhadap media pembawa domestik masuk di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 98 Aceh selama tahun 2016 frekuensi kegiatan pemeriksaan terhadap media pembawa domestik masuk sebanyak 3.724 kali pemeriksaan atau mengalami kenaikan sebesar 854 % dibandingkan frekwensi kegiatan domestik masuk tahun 2015 sebesar 390 kali, rincian kegiatan domestik masuk dapat dilihat pada tabel 36 dibawah ini : TABEL 36 : REKAPITULASI DATA OPERASIONAL

PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA KARANTINA TUMBUHAN DOMESTIK MASUK TAHUN 2016

NO KOMODITAS AREA ASAL FREK

AGLAONEMA JAKARTA /

LAMPUNG 2 x 307

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 99

18 BIBIT DURIAN JAWA TENGAH /

JAWA TIMUR 14 x 199

19 BIBIT GAHARU SUMATERA

SELATAN 1 x 15000

KELENGKENG JAWA TIMUR

/ LAMPUNG 19 x 257

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 100

49 BIBIT TANAMAN

PELINDUNG RIAU 1 x 7

50 BIDARA ARAB JAWA

TENGAH 2 x 4

51 BIDARA/JUJUBE JAWA

TENGAH 5 x 41

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 101

39 DAUN SEGAR KALIMANTAN

BARAT 1 x 4

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 102

46 ORNAMETAL

PLANTS JAWA BARAT 1 x 100

47 PAKIS JAKARTA 1 x 400

48 PINANG BIJI SUMATERA

UTARA 4 x 50

49 ROTAN KALIMANTAN 2 x 11

50 SAYURAN

SEGAR SUMATRA

UTARA 1 x 35

51 SERE JAWA BARAT 1 x 7

52 SRIKAYA JAWA

TENGAH 2 x 2

53 TANAMAN SIKAS SURABAYA 1 x 10

54 TOMAT NTB 1 x 500

Total 810 X 13195 439734

C Hasil Tumbuhan Mati

1 BERAS KETAN JAKARTA 1 x 80

2 DAUN PAKIS JAKARTA 1 x 50

3 GETAH

JERNANG KALIMANTAN

BARAT 4 x 6075

4 JAGUNG BEKU JAKARTA /

ACEH 10 x 750

5 LAIN-LAIN JAKARTA 1 x 952

6 ROTAN KALIMANTAN

BARAT 4 x 36

7 RUMPUT GAJAH JAKARTA 1 x 800

8 SARANG SEMUT BIAK - PAPUA 1 x 5

Total 2297 35951 50

Total Keseluruhan 3724 49146 663.739

Secara keseluruhan data operasional lalu lintas Media Pembawa OPTK pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh dari tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel 37 sebagai berikut :

TABEL 37 : DATA OPERASIONAL LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA OPTK TAHUN 2015 – 2016

NO KARANTINA

TUMBUHAN FREKUENSI

2015 FREKUENSI 2016

PRESENTASE KENAIKAN

(%) KET

1 Domestik Masuk 390 3724 854

2 Domestik Keluar 362 1211 234

3 Import 48 48 0

4 Eksport 149 159 10

Frekuensi Kegiatan 949 5142 441

5. Pemantauan Daerah Sebar OPTK

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh mempunyai tugas pokok dan fungsi yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 103 Pertanian No.38/Kpts/HK.060/I/2006 tentang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian salah satunya adalah melaksanakan Pemantauan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Pemantauan OPTK dilaksanakan setiap tahun secara aplikatif dan berkesinambungan, melihat arus lalu lintas komoditas tumbuhan yang cukup tinggi dan berlangsung cepat per tahunnya. Peta daerah sebar OPTK disesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas perdagangan komoditas tumbuhan yang dapat menjadi media pembawa bagi perpindahan OPTK dari suatu Negara lain ataupun dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar OPTK masih berpedoman kepada :

1. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemantauan OPTK yang dikeluarkan oleh Pusat Karantina Pertanian Tahun 1996/1997 dan revisi tahun 2002 dan 2006.

2. Pedoman Surveilensi (International Standard of Phytosanitary Measure No. 6; Guidelines for Surveillance) dan Pedoman Surveilensi Organisme Pengganggu Tumbuhan di Asia dan Pasifik yang dikeluarkan oleh Australian Centre for International Agriculture Research, disamping itu juga berpedoman pada standar -standar International Standard for Phytosanitary Measures lainnya.

3. Pedoman Penulisan Laporan OPT (International Standard of Phytosanitary Measure No. 17 ; Pest Reporting)

4. Surat Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor 129/KR.010/L/01/2016 tanggal 08 Januari 2016 tentang Arahan Pemantauan OPT/OPTK 2016.

Tujuan dari Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)/ Organisme Pengganggu

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 104 Tumbuhan Karantina (OPTK) Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memperoleh data perkembangan daerah sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPTK) Golongan I Kategori A1 dan A2, Golongan II Kategori A1 dan A2 seperti yang tercantum dalam Nomor 51/Permentan/KR.010/09/2015 tentang Perubahan atas Permentan Nomor 93/OT.140/12/2011 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina secara lengkap dan akurat diseluruh Wilayah Negara Republik Indonesia;

2. Memantau OPT/OPTK/OPTP yang spesifik terdapat pada komoditas unggulan dan pada suatu daerah serta jenis-jenis OPTK yang kemungkinan terbawa melalui benih/ non benih impor;

3. Melakukan verifikasi ulang terhadap temuan OPTK A1 dan/atau A2 yang pernah dilakukan di wilayah pemantauan UPT masing-masing, seklaigus memantau keberadaan OPTK yang telah ditemukan oleh UPT atau instansi lain sesuai arahan Badan Karantina Pertanian;

4. Memantau asal benih padi, jagung, kedelai ex-impor serta komoditas unggulan daerah berorientasi ekspor;

5. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengevaluasi peraturan perundang-undangan Karantina Tumbuhan.

Lokasi Pelaksanaan Pemantauan Daerah Sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina dilaksanakan di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Tengah.

Dari kegiatan pemantauan di 2 Kabupaten yakni Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Tengah ditemukan hasil sebagai berikut :

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 105 TABEL 38 : TEMUAN OPT PADA TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA

DAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN ACEH UTARA DAN ACEH TENGAH

NO OPT YANG DITEMUKAN GOL TANAMAN INANG DAERAH ASAL

1 Schirpophaga innotata Ser Padi (Oryza sativa) Desa Paloh Awe,Kec. Muara Batu,Aceh Utara

2 Nilaparvata lugens Ser Padi (Oryza sativa) Desa Paloh Awe,Kec. Muara Batu,Aceh Utara

3 Nezara viridula Ser Padi (Oryza sativa) Desa Paloh Awe,Kec. Muara Batu,Aceh Utara

4 Locusta migratoria Ser Padi (Oryza sativa) Desa Pulo Barat,Kec. Kuta Makmur,Aceh Utara

5 Cnaphalocrocis medinalis Ser Padi (Oryza sativa) Desa Pulo Barat,Kec. Kuta Makmur,Aceh Utara

6 Leptocorisa acuta Ser Padi (Oryza sativa) Desa Pulo Barat,Kec. Kuta Makmur,Aceh Utara

7 Valanga nigricornis Ser Jagung (Zea mays) Desa Paloh Awe,Kec. Muara Batu,Aceh Utara

8 Aphis maidis Ser Jagung (Zea mays) Desa Paloh Awe,Kec. Muara Batu,Aceh Utara

9 Helicoverpa armigera Ser Jagung (Zea mays) Desa Paloh Awe,Kec. Muara Batu,Aceh Utara

10 Ostrinia furnacalis Ser Jagung (Zea mays) Desa Gampong Teungoh, Kec. Nisam, Aceh Utara

11 Coccinella Sp. Ser Cabai (Capsicum annum)

Desa Lukup Badak, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

12 Thrips sp. Ser Cabai (Capsicum

annum)

Desa Lukup Badak, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

13 Spodoptera litura Ser Cabai (Capsicum annum)

Desa Lukup Badak, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

14 Delichodorus

bituberculatus Ser Cabai (Capsicum annum)

Desa Lukup Badak, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

15 Liriomyza huidobrensis Ser Cabai (Capsicum annum)

Desa Lukup Badak, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

16 Myzus persicae Ser Cabai (Capsicum annum)

Desa Lancang Barat, Kec. Dewantara,Aceh utara

17 Spodoptera litura Ser Kubis (Brassica oleracea) Desa Simpang Klaping, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

18 Plutella xylostella Ser Kubis (Brassica oleracea) Desa Simpang Klaping, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

19 Helicoverpa armigera Ser Tomat (Solanum lycopersicum)

Desa Lukup Badak, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

20 Thrips sp. Ser Tomat (Solanum

lycopersicum)

Desa Lukup Badak, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 106

21 Tribolium castaneum Ser Beras dalam

penyimpanan gudang Gudang Bulog, Kota Lhokseumawe

22 Cryptolestes ferrugineus Ser Beras dalam

penyimpanan gudang Gudang Bulog, Kota Lhokseumawe

23 Bactrocera albistrigata

(CUE) Ser Melon (Cucumis melo) Desa Muara Dua,Kec. Dewantara,Aceh Utara

24 Bactrocera carambolae (ME) Ser Jeruk (Citrus Sp.) Desa Wih Nareh, Kec. Pegasing, Aceh Tengah

25 Bactrocera nigrotibialis

(CUE) Ser Jeruk (Citrus Sp.) Desa Wih Nareh, Kec. Pegasing, Aceh Tengah

26 Hypothenemus hampei Ser Kopi (Coffea arabica) Desa Lukup Sabun,Keb. Kebayakan,Aceh Tengah

27 Chilo sacchariphagus Ser Tebu (Saccharum

officinarum) Desa Blang Mancung, Kec. Ketol,Aceh Tengah

28 Scirpophaga Spp. Ser Tebu (Saccharum

officinarum) Desa Blang Mancung, Kec. Ketol,Aceh Tengah

29 Conopomorpha cramerella Ser Kakao (Theobroma

cacao) Desa Muara Dua,Kec. Dewantara,Aceh Utara

30 Helopelthis spp. Ser Kakao (Theobroma

cacao) Desa Muara Dua,Kec. Dewantara,Aceh Utara

31 Zeuzera Sp. Ser Kakao (Theobroma

cacao) Desa Muara Dua,Kec. Dewantara,Aceh Utara

32 Conopomorpha cramerella Ser Kakao (Theobroma

cacao) Desa Blang Paku, Kec. Ketol,Aceh Tengah

33 Helopelthis spp. Ser Kakao (Theobroma

cacao) Desa Blang Paku, Kec. Ketol,Aceh Tengah

34 Bactrocera carambolae (ME) Ser Kakao (Theobroma

cacao) Desa Muara Dua,Kec. Dewantara,Aceh Utara

35 Bactrocera albistrigata

(CUE) Ser Kakao (Theobroma

cacao) Desa Muara Dua,Kec. Dewantara,Aceh Utara

36 Pyricularia oryzae Cen Padi (Oryza sativa) Desa Paloh Awe,Kec. Muara Batu,Aceh Utara 37 Curvularia sp Cen Padi (Oryza sativa) Desa Paloh Awe,Kec. Muara Batu,Aceh Utara

38 Sclerotium Sp. Cen Padi (Oryza sativa) Desa Pulo Barat,Kec. Kuta Makmur,Aceh Utara

39 Fusarium Sp. Cen Padi (Oryza sativa) Desa Pulo Barat,Kec. Kuta Makmur,Aceh Utara

40 Curvularia pallescens Cen Jagung (Zea mays) Desa Paloh Awe,Kec. Muara Batu,Aceh Utara

41 Rhizoctonia solani Cen Jagung (Zea mays) Desa Gampong Teungoh, Kec. Nisam, Aceh Utara

42 Colletotrichum capsici Cen Cabai (Capsicum annum)

Desa Lancang Barat, Kec. Dewantara,Aceh utara

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Tahun 2016 107

43 Phytophtora capsici Cen Cabai (Capsicum annum)

Desa Lancang Barat, Kec. Dewantara,Aceh utara

44 Fusarium Sp. Cen Cabai (Capsicum annum)

Desa Lancang Barat, Kec. Dewantara,Aceh utara

45 Monilia Sp. Cen Tomat (Solanum

lycopersicum)

Desa Lukup Badak, Kec. Pegasing,Aceh Tengah

46 Phytophtora palmivora Cen Kakao (Theobroma

cacao) Desa Muara Dua,Kec. Dewantara,Aceh Utara

cacao) Desa Muara Dua,Kec. Dewantara,Aceh Utara

Dokumen terkait