• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

Dalam dokumen BAB I KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN (Halaman 72-78)

A. Pendahuluan

Pemahaman tentang kepemimpinan ini sangat berguna bagi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas nantinya baik sebagai bawahan/anggota maupun sebagai pimpinan sendiri. Berdasarkan uraian di atas diharapkan setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian kepemimpinan pendidikan

2. Mendeskripsikan hubungan kepemimpinan dengan manajemen

3. Menjelaskan faktor-faktor yang menentukan prilaku pemimpin pendidikan 4. Menjelaskan fungsi dari seorang pemimpin

5. Menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat dalam pelaksanaan tugasnya nanti

1. Pengertian kepemimpinan pendidikan

Sehubungan dengan kepemimpinan ini banyak pendapat ahli yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi beberapa sudut pandang:

a. Kepemimpinan sebagai focus proses kelompok. Mumford (1906-1907) kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial. Bernard (1927) menengemukakan pemimpin dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan dan harapan- harapan dari pada anggota kelompok.

b. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya.Sehubungan dengan ini Tead meliaht kepemimpinan sebagai perpaduan dari berbagai sifat yang memungkinkan individu mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan beberapa tugas tertentu.

c. Kepemimpinan sebagai suatu seni mempengaruhi orang lain d. Kepemimpinan sebagai penggunaan pengaruh

e. Holinder dan Julian (1965) mengemukakan bahwa kepemimpinan dalam arti yang luas secara tidak langsung melibatkan hubungan saling pengaruh mempengaruhi antara dua orang atau lebih.

f. Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku. g. Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi

h. Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan i. Kepemimpinan sebagai akibat dari interaksi j. Kepemimpinan sebagai pembedaan peran k. Kepemimpinan sebagai inisiasi struktur

perumusan dan pencapaian tujuan organisasi di dalam situais tertentu (Sumidjo, 1992: 26).

2. Hubungan administrasi dengan kepemimpinan

Hubungan antara kedua hal tersebut dapat ditinjau dari ruang/luas lingkupnya dan dari proses fungsinya seperti berikut ini:

a. Hubungan kepemimpinan dan administrasi dari luas lingkupnya 1. administrasi

2. manajemen 3. kepemimpinan

4. pengambilan keputusan 5. hubungan antar manusia 6. komunikasi

Dari hal di atas terlihat bahwa kepemimpinan itu adalah inti manajemen dan manajemen inti dari administrasi

b. Hubungan kepemimpinan dan manajemen/administrasi ditinjau dari prosesnya, salah satu kegiatan/fungsi manajemen itu adalah memimpin, dan untuk memimpin perlu kepemimpinan.

3. Faktor-faktor yang menentukan prilaku kepemimpinan pendidikan Dapat dikelompokkan pada:

a. Faktor-faktor yang berasal dari pemimpinan itu sendiri, misalnya: 1) Pengertiannya tentang kepemimpinan

2) Nilai atau hal yang kejar dalam kepemimpinan.

3) Cara orang menduduki pangkat kepemimpinannya, orang yang menduduki kepemimpinan karena diangkat bukan karena kecakapan akan berbeda dari orang yang menjadi pemimpin karena kecakapan yang sudah terbukti.

4) Pengalaman dalam kepemimpinan

5) Pandangan seseorang terhadap manusia. Teori Douglass McGregor memandang manusia dari dua sudut, yang pertama disebut teori X yang mengatakan bahwa manusia itu pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sedapat mungkin menghindarinya. Yang kedua aadalah teori Y yang mengatakan bahwa bagi manusia bekerja itu merupakan hal yang alamiah seperti halnya bermain atau istrirahat.

b. Faktor-faktor yang berasal dari kelompok yang dipimpin.

Keadaan kelompok seperti: kematangan, kekompakan, latar belakang pendidikan, pengalaman, staf/guru, karakteristik murid, latar belakang sosial budaya dan ekonomi anggota staf/guru dan murid-muridnya.

c. Faktor lembaga/organisasi yang dipimpin

Faktor lembaga yang dipimpin seperti jenis dan tujuan sekolah kurikulum yang digunakan disekolah dan karakteristik sekolah lainnya juga mempengaruhi perilaku pemimpinnya.

d. Faktor-faktor legal

Seorang pemimpin pendidikan yang akan berhadapan dengan peraturan-peraturan formal dri instansi struktural diatasnya. Aturan-aturan tersebut akan mempengaruhi prilakunya.

e. Faktor lingkungan sosial

Lingkungan sosial maksudnya disini adalah keadaan masyarakat di sekitarnya, misalnya keadaan ekonomi masyarakat, pandangan pemuka masyarakat dan masyarakat pada umumnya tentang pendidikan

pendidikan, perubahan-perubahan teori belajar dan sebagainya akan mempengaruhi perilaku seorang pemimpin pendidikan.

4. Fungsi kepemimpinan pendidikan

Menurut Wahjosumudjo (1999) fungsi kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:

a. Mendefenisikan misi dan peranan organisasi b. Mengejawantahkan/mewujudkan tujuan organisasi c. Mempertahankan keutuhan organisasi

d. Mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi

Sehubungan dengan fungsi kepemimpinan ini Burhanuddin mengelompokkannya menjadi tiga yaitu:

a. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang akan dicapai. dalam fungsi ini pemimpin berusaha membantu kelompok utnuk memikirkan, memilih dan merumuskan tujuan yang akan dicapai.

b. Fungsi yang berkaitan dengan pengarahan pelaksanaan setiap kegiatan dalam rangka mencapai tujuan kelompok. fungsi yang kedua ini berhubungan dengan aktivitas manajerial pemimpin dalam rangka menggerakkan kelompok mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

c. Fungsi yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan suasana kerja yang menyenangkan.

5. Gaya kepemimpinan

Ditinjau dari perilaku pemimpin menurut hasil penelitian Universitas OHIO dan Universitas Michigen secara umum juga mengelompokkan dasar kepemimpinan menjadi dua yaitu:

a. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas Ciri-ciri perilaku pemimpin adalah:

1). Memberikan kritik pada pelaksanaan pekerjaan yang jelek

2). Menekankan pentingnya batas waktu pelaksanaan tugas-tugas pada bawahan 3) Selalu memberi tahu apa-apa yang dikerjakan bawahan

4). Selalu memberi petunjuk bawahan bagaimana melakukan tugas 5). Memberikan standar tertentu atas pekerjaan

6). Meminta bawahan agar selalu menuruti dan mengikuti standar yang telah ditetapkan 7). Selalu mengawasi apakah bawahan bekerja sepenuh kemampuannya

8). Kurang memperhatikan pembinaan dan pengembangan bawahan b. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia/bawahan

Ciri-ciri perilaku pemimpin sebagai berikut: 1). Ramah tamah

2). Mendukung dan membela bawahan 3). Mau menerima usul dari bawahan 4). Memikirkan kesejahteraan bawahan

5). Memperlakukan bawahan setingkat dengan dirinya 6). Memotivasi

Gaya kepemimpinan ini juga adapt dibedakan menjadi:

1. Tipe otoriter. Perilaku pemimpin dengan tipe ini menunjukkan ingin berkuasa. Biasanya pemimpin ini bertindak sebagai penguasa tunggal tidak melibatkan bawahan dalam mengambil keputusan, tidak meghargai pendapat, ide dan inisiatif bawahan.

2. Tipe demokratis. Pemimpin berusaha untuk melibatkan kelompok dalam mengambil keputusan, menghargai inisiatif, pendapat dan ide dari anggota kelompok, lebih

wewenang dan tanggung jawab dan biasanya pengambilan keputusan dilakukan dengan gaya musyawarah.

3. Tipe laizes faire. Pada tipe kepimipinan ini, pemimpin sepertinya tidak melakukan fungsi kepemimpinan dan sifat kepemimpinannya tidak tampak. Dimana anggota kelompok diberi kebebasan penuh dalam melaksanakan tugasnya tanpa ada pedoman kerja yang baik.

4. Tipe pseudo demokratis. Tipe pseudo demokratis disebut juga demokratis semu, dimana seseorang pemimpin yang mempunyai tipe ini hanya nampaknya saja yang demokratis, padahal sebenarnya tindakannya bersifat otoriter/absolut.

Dalam dokumen BAB I KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN (Halaman 72-78)

Dokumen terkait