• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepala sekolah memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia. Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan direalisasikan.

Kepala sekolah juga dituntut untuk senantiasa meningkatkan efektivitas kinerja. Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan manajemen berbasis sekolah adalah segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh kepala sekolah dalam melaksanakan manajemen berbasis sekolah di sekolahnya tersebut. Menurut Mulyasa (2002:126) kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam manajemen berbasis sekolah dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut:

1) Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif.

2) Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

3) Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan.

4) Berhasil menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah.

5) Mampu bekerja dengan tim manajemen.

6) Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Hasil Pengamatan peneliti terhadap kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sangat disiplin dan bertanggungjawab terhadap organisasi yang ada di SMP NU 10 Ringinarum ini dapat diketahui dari absensi kehadiran kepala sekolah yang selalu berangkat sebelum jam 7.00 dan ini dipertegas dengan hasil wawancara dengan Wahyudi sebagai berikut:

“Kepala sekolah memang sering berangkat kurang

dari jam 7.00 sehingga memberikan contoh atau figur terhadap dewan guru serta karyawan yang bekerja disini. Selain itu juga bertanggung jawab

atas kelangsungan proses kegiatan

Kepala sekolah juga mampu sebagai educator, Manager, Administrator dan Supervisor ini dapat dilihat dari program yang disusunnya sebagai berikut:

1) Kepala Sekolah sebagai Educator

Bidang kegiatan belajar mengajar, dititikberatkan pada pengembangan kurikulum, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi pembelajaran, di bidang kurikulum seperti yang dikemukakan oleh Agus Budiyono (wawancara, menyatakan bahwa:

“Pelaksanaan program di bidang kurikulum

dilakukan oleh kepala sekolah bekerjasama dengan guru untuk menerapkan KTSP yang sudah ditetapkan, mengembangkan silabus dalam bentuk RPP, menerapkan kurikulum muatan local KeNUan, dan mengembangkan kurikulum melalui kegiatan MGMP secara continue”.(W/GR/2015)

Dalam pelaksanaanya guru menerapkan pembelajaran PAKEM, guru mempunyai tugas membuat bahan ajar, menggunakan alat peraga secara tepat guna, memanfaatkan buku pelajaran secara maksimal, menumbuhkan minat baca kepada siswa, memanfaatkan sumber belajar lingkungan sekitar, memanfaatkan MGMP untuk tukar informasi, dan mengembangkan minat baca guru sendiri agar wawasannya lebih luas.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar dengan siswa dan pencapaian keberhasilan pembelajaran, dilakukan oleh kepala sekolah dengan melakukan koordinasi dengan guru, staf, dan komite sekolah misalnya dalam penyelenggaraan pentas seni,

lomba-lomba, bina lingkungan, rekreasi, apalagi yang terkait pada kegiatan akademi yaitu ulangan umum semester dan juga ujian akhir sekolah. Hal ini seperti dikemukakan oleh Agus Budiyono yang menyatakan bahwa:

“Selama ini kepala sekolah mempunyai peran

aktif dalam membimbing siswa, melalui apel pada hari Senin pagi, sedangkan untuk peningkatan kualitas belajar kepala sekolah selalu melakukan koordinasi dengan guru, staf, dan masyarakat yang diwakili oleh komite

sekolah”.(W/GR/2015)

2) Kepala Sekolah sebagai Manager

Kepala sekolah selaku manager yang bersikap memahami segala sesuatu yang ada di sekolahnya mulai dari keadaan siswa, guru, sarana dan kondisi komite sekolah. Hal ini seperti dikemukakan oleh Arifin menyatakan bahwa:

“Dari pengalaman yang dimilikinya, maka kepala

sekolah selalu berusaha untuk memahami segala sesuatu yang ada disekolah baik kondisi siswa, kondisi guru, kondisi sarana dan prasarana, serta selalu berusaha untuk melakukan kerjasama yang baik dengan guru, staf, komite sekolah, orang tua

mudir dan lingkungan sekolah (masyarakat sekitar)”.

(W/GR/2015)

Pernyataan senada dikemukan oleh Agus Budiyono bahwa:

“Kepala sekolah sangat memahami kondisi sekolah, baik kondisi siswa, kondisi guru, kondisi sarana dan prasarana serta lingkungan sekolah, selain pengalamannya yang sudah lama, kepala sekolah memang asli warga di sini, sehingga sudah

mengenal betul karakteristik warga masyarakat

sekitar”. (W/GR/2015)

Kepala sekolah selalu transparan dalam melaksanakan semua rencaya yang telah dibuat, khususnya program jangka pendek. Selain itu juga kepala sekolah selalu terbuka kepada guru dan wali murid/komite sekolah tentang segala sesuatu termasuk dalam hal keuangan. Hal ini seperti dikemukakan oleh Sudarto menyatakan bahwa:

“Kepala sekolah sangat terbuka dalam

melaksanakan program- program kerja, tidak ada

yang ditutup-tutupi termasuk penggunaan

keuangan, keterbukaan itu tersirat pada saat rapat- rapat maupun komunikasi setiap saat kepada guru maupun staf. Hal tersebut yang membuat warga masyarakat percaya dengan pelaksanaan pendidikan

di SMP NU 10 Ringinarum”.(W/KM/2015)

Sikap terbuka seperti yang dikemukakan oleh guru tersebut, diakui oleh kepala sekolah sendiri, adapun pernyataannya sebagai berikut:

“Keterbukaan saat ini sangat diperlukan oleh semua

pihak, khususnya keterbukaan informasi,

masyarakat sekarang semakin kritis, sehingga tidak baik kalau kita masih main kucing-kucingan, apalagi dalam hal pengelolaan keuangan yang dananya berasal dari masyarakat, tentu sangat riskan, maka saya selalu menekankan kepada guru dan staf, agar menyampaikan informasi yang jelas dan apa adanya kepada orang tua murid agar

3) Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Dalam hal pelaksanaan program administrasi kepala sekolah memiliki kedisiplinan dan kerapian seperti dikemukakan oleh Kasiyem bahwa:

“Hal yang peling menonjol yang dikerjakan oleh kepala sekolah adalah pembenahan administrasi kesiswaan, dan administrasi keuangan, selain itu penyusunan dokumen dibuat secara rapi dan teratur sehingga semua arsip sekarang mudah

dicari”.(W/ST/2015)

Hal tersebut dipertegas, oleh kepala sekolah sebagai berikut:

“Khusus untuk bidang administrasi, saya memang

menekankan pada kerapian dan ketertiban

administrasi, seperti administrasi siswa,

administrasi keuangan, dan administrasi

personalia, untuk penataan berkas saya minta untuk dibedakan antara berkas yang aktif dan berkas yang inaktif, untuk berkas yang masih aktif saya minta kepada staf untuk menempatkan di filing cabinet, sedangkan untuk berkas yang inaktif agar

ditempatkan pada order atau box file dan

ditempatkan di almari arsip. Khusus untuk berkas- berkas yang menyangkut keuangan, khususnya kuitansi pertanggungjawaban agar ditempel pada

kertas folio diurutkan dan selanjutnya

disimpan”.(W/KS/2015)

4) Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Pengawasan adalah proses mencocokkan antara aktivitas yang sesungguhnya dilaksanakan dengan rencana yang telah dibuat. Dalam pengawasan dilakukan evaluasi keefektifan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan. Setiap program selesai dilaksanakan,

sekolah mencoba melakukan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana atau tidak. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah tersebut dikemukakan oleh Abdul latif mengatakan bahwa:

“Pelaksanaan evaluasi dan monitoring dilakukan oleh kepala sekolah, dinas pendidikan, guru, komite sekolah dan masyarakat. Evalusi dan monitoring dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program yang telah ditetapkan. Khusus evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah

dilakukan setiap hari dengan mengawasi

pelaksanaan proses belajar mengajar, selain itu pertemuan rutin setiap hari Sabtu merupakan ajang komunikasi guru dan kepala sekolah untuk memecahkan berbagai permasalahan yang telah terjadi”.(W/GR/2015)

Evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh dinas Pendidikan dilakukan oleh pengawas setiap tiga bulan sekali, evaluasi dan monitoring

difokuskan pada pelaksanaan program, dan inventarisasi permasalahan yang dihadapi oleh sekolah.

Sedangkan evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh komite sekolah dan masyarakat terfokus pada penggunaan anggaran khususnya yang bersumber dari masyarakat. Data tentang evaluasi lebih dan monitoring lainnya dikemukakan oleh Rohmad sebagai berikut:

“Berbagai evaluasi dan monitoring terhadap

pelaksanaan pembelajaran, diantaranya baik

evaluasi internal dilakukan oleh kepala sekolah dan guru, sedangkan evaluasi eksternal dilakukan oleh berbagai pihak antara lain dari dinas pendidikan, komite sekolah, dan Badan Pengawasan Daerah (Bawasda), setiap pengawasan mempunyai fokus sendiri-sendiri, misalnya dari Bawasda pengawasan terfokus pada pelaksanaan penggunaan anggaran

daerah, sedangkan dari dinas Pendidikan,

pengawasan terfokus pada proses

pembelajaran”.(W/ST/2015)

Berbagai pengawasan yang dilakukan oleh berbagai pihak tersebut bertujuan untuk menemukan berbagai permasalahan dan mencari solusi apabila terdapat program yang tidak dapat dilaksanakan, dengan kata lain pengawasan dilakukan untuk mencari jalan keluar dalam penyelesaian permasalahan, baik program kerja, maupun pengelolaan biaya

Pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru, khususnya terkait dengan pelaksanaan proses belajar mengajar, disambut baik oleh guru, karena guru beranggapan bahwa bahwa dengan adanya evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah secara terus menerus tersebut guru dapat meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik.

Berdasarkan data tersebut di atas, dapat diketahui bahwa evaluasi dan monitoring kegiatan sekolah dilakukan oleh kepala sekolah, dinas pendidikan, bawasda, komite sekolah, dan orang tua murid. Pengawasan yang dilakukan oleh berbagai pihak tersebut bertujuan untuk

memberikan solusi bila terdapat permasalahan terkait dengan pelaksanaan program kerja dan mencegah agar tidak terjadi pelanggaran.

Tugas kepala sekolah terlaksana dengan rapi sesuai dengan rencana awal, seandainya kepala sekolah ada keperluan keluar maka akan dihandle

oleh wakil kepala sekolah dalam pelaksanaan hariannya.

Dokumen terkait