• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEOR

C. Nilai – Nilai dan Kepemimpinan dalam Islam

2. Kepemimpinan

Kata “kepemimpinan” terjemahan dari bahasa Inggris “leadership” banyak sekali kita temukan dalam kehidupan kita sehari – hari. Di dalam kepemimpinan selalu terdapat unsur pemimpin (influencer) yakni yang mempengaruhi tingkah laku pengikutnya (influencee) atau para pengikut – pengikutnya dalam suatu situasi. Dalam definisinya kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan dari organisasi lalu memotivasi perilaku para pengikutnya untuk mencapai tujuan dan mempengaruhi pengikut untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa – peristiwa para pengikutnyan.33

Ensiklopedia Umum tahun 1973 terbitan yayasan kansius mengartikan kepemimpinan, yaitu Hubungan yang erat antara seseorangdan sekelompok

33

manusia, karena adanya kepentingan bersama; hubungan itu ditandai tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari pada manusia yang seorang itu; manusia atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimin, sedangkan kelompok manusia yang mengikutinya disebut yang dipimpin.34

Kepemimpinan adalah orang atau kelompok orang yang memimpin. Misalnya “Orang mau mengubah kepemimpinan nasional”, artinya orang mau menggantikan personalia pimpinan negara di tingkat nasional. Dengan kepemimpinan dimaksudkan juga seluruh usaha memipin. Bila dikatakan: “Kepemimpinannya sungguh berhasil”, maka yang dimaksudkan ialah seluruh usaha, seluruh kegiatan memimpin mencapai sasarannya.35

Dalam pengertiannya, kepemimpinan itu dibedakan menjadi dua, yaitu kepemimpinan formal dan kepemimpinan non formal. Kepemimpinan formal diartikan sebagagai proses pemberian motivasi agar orang – orang yang dipimpin melakukan kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Kepemimpinan juga berarti usaha mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi orang lain, agar pikiran dan kegiatan tidak menyimpang dari tugas pokok masing – masing. Sedangkan kepemimpinan non formal dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengarahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan secara bersama – sama pula.36

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela/sukacita.

34

M. Karjadi, Kepemimpinan (Leadership), (Bandung: PT. Karya Nusantara, 1989), h.2 35

Dr.J.Riberu, Dasar – Dasar Kepemimpinan, (Jakarta: CV.Pedoman Ilmu Jaya, 1992), cet ke-4, h.1.

36

Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari, Kepemimpinan Yang Efektif, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), h. 11-13.

Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan memepengaruhi aktivitas – aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal ini yaitu37:

1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut,

2. Kepemipinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya,

3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalu berbagai cara. Sesungguhnya banyak ilmuwan tang telah lama mengakui bahwa kepemimpinan lebih dari sekadar pertukaran sosial antara pemimpin dan pengikut. Jika kepemimpinan dibatasi pada perilaku seorang pemimpin yang memberi hadiah ketika bawahannya berhasil dan memberikan hukuman jika gagal, maka kepemimpinan semacam ini akan membuat bawahan merasa seperti seekor keledai. Kepemimpinan semestinya juga ditujukan untuk menciptakan komitmen dan keterlibatan yang sesungguhnya dari pengikut atau bawahan secara sukarela.

Dalam fungsinya, kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/organisasi masing – masing yang mengisyarakatkan bahwa pemimpin itu berada dalam lingkup dan bukan berada di luar situasi. Fungsi kepemimpinan memiliki dau dimensi seperti:38

1. Dimensi yang berkenan dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin.

37

Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2006), h.3.

38

2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang – orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas – tugas pokok kelompok/organisasi.

Sedikitnya ada enam tipologi kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:39

1. Tipe Otoriter, adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan sendiri oleh pemimpin semata – mata. (tidak memberi kesempatan pada bawahan).

2. Tipe Demokratis, adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan bersama antara pemimpin dengan bawahan. (memberi kesempatan partisipasi pada bawahan).

3. Tipe Liberal, adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan penetapan keputusan lebih anyak diserahkan pada bawahan. (memberi kebebasan pada bawahan).

4. Tipe Populis, adalah tipe pemimpin yang mampu mebangun rasa solidaritas pada bawahan atau pengikutnya.

5. Tipe Kharismatik, adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai ciri khas kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga sangat dikagumi dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya. 6. Tipe kooperatif, dimaksudkan sebagai kepemimpinan ciri khas Indonesia,

yaitu yang memiliki jiwa Pancasila, yang memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta dan memimpin masyarakat lingkungannya kedalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.

Kepemimpinan Dalam Islam

39

Soekarso dan Iskandar Putong, Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Erlangga, 2015), h.20.

Di dalam Islam kepemimpinan identik dengan istilah khalifah yang berarti wakil. Ini merujuk pada surat Al-Baqarah (2) ayat 30 yang berbunyi:

                                                    

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Selain kata khalifah disebutkan juga kata Ulil Amri yang satu akar dengan kata amir, kata ulil amri berarti pemimpin yang tertinggi dalam masyarakat Islam, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Nisa’ (4) ayat 59:

                                          

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Dari ayat tersebut pelajaran yang dapat kita petik yaitu :

1. Taat kepada Rasul dan Ulil Amri dalam ayat ini bersifat mutlak, selama Ulil Amri tidak memerintahkan kepada yang dilarang oleh Allah SWT.

2. Rasul memiliki dua kedudukan. Pertama, menjelaskan hukum-hukum Tuhan dan menunaikan risalahNya. Kedua, mengelola urusan masyarakat dan menjelaskan peraturan-peraturan pemerintahan berdasarkan kebutuhan.

3. Jalan yang terbaik menyelesaikan perselisihan mazhab Islam adalah merujuk kepada al-Quran dan Sunnah Rasul yang diterima oleh semua orang. 4. Masyarakat haruslah menerima pemerintahan Islam dan mendukung para

pimpinan yang adil.

Dalam pandangan islam, seorang pemimpin itu adalah orang yang diberi amanat oleh Allah SWT untuk memimpin siapa saja yang dipimpin. Dengan menjadi pemimpin maka ia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat. Veitzal Rivai menyebutkan ada enam ciri kepemimpinan dalam Islam, yaitu:40

1. Setia kepada Allah, menjadi pemimpin sudah sepatutnya bersedia setia kepada Allah, bukan karena ambisi menjadi penguasa tetapi mengikuti aturan maupun syariat yang sudah ditetapkan Allah SWT.

2. Tujuan Islam secara menyeluruh, pemimpin harus bisa mengendalikan yang dipimpin secara menyeluruh, karena dalam Islam kepentingan yang dilakukan oleh pemimpin bukan hanya untuk pribadi atau segelintir kelompok melainkan secara menyeluruh.

3. Menjunjung tinggi syariat dan akhlak Islam, pemimpin dalam Islam adalah orang yang mampu memegang teguh aturan – aturan di dalam syariat Islam, oleh karena itu pemimpin tidak boleh mengabaikannya. Jika pemimpin mengabaikan aturan dalam syariat Islam maka pemimpin tersebut di makzulkan.

4. Pengemban Amanah, pemimpin adalah seorang pengemban amanah dari Allah. 5. Bermusyawarah dan tidak sombong, kepemimpinan Islam memiliki prinsip dasar

yaitu terlaksananya musyawarah untuk menyelesaikan masalah.

40

6. Disiplin, konsisten dan konsekwen, ini adalah ciri dari kepemimpinan dalam Islam. Sifat dan sikap ini tentunya akan diwujudkan dalam semua tindakan maupun perbuatan.

41

GAMBARAN UMUM

A. Sinopsis Komik 99 Pesan Nabi

Komik 99 Pesan Nabi adalah kompilasi dari seri 33 pesan Nabi volume 1, 2, dan 3. Komik ini karangan dari Veby Surya Wibawa atau dikenal juga dengan Vbi_djenggotten. Komik 99 Pesan Nabi ini adalah salah satu komik terbaik anugerah pembaca Indonesia tahun 2012. Sebuah komik berbahasa Indonesia yang didasarkan pada hadits – hadits Nabi. Komik ini menjelaskan pesan – pesan Nabi SAW dengan penyajian berupa ilustrasi cerita keseharian masyarakat Indonesia dengan cara lucu.

Komik ini lebih lengkap dengan berbagai nilai – nilai kehidupan sehari – hari. Banyak pembelajaran yang dapat diambil dari komik ini, selain itu komik ini juga memberikan gambaran adegan – adegan dengan sangat baik dan lebih santai. Karakter – karakter yang dibuat dalam komik mirip dengan kenyataan di kehidupan sehari – hari. Pesan – pesan dakwah yang disampaikan lebih jelas dan lebih mengena di hati seperti yang ada di Indonesia khususnya. Masalah tentang perebutan jabatan, tahayul, menggosip dan lain sebagainya adalah contoh yang lumrah dilakukan di Indonesia.

Komik 99 Pesan Nabi menggunakan cara disertai gambar atau simbol – simbol dan kata – kata dalam teks yang penuh dengan tutur bahasa penuh makna, walaupun banyak juga kritikan pedas dari penulis.

Gambar 3 Gambar Imandaru Sumber: Komik 99 Pesan Nabi

Imandaru adalah seorang anak perempuan yang pintar dan cerdas, memiliki rambut hitam sebahu. Seorang anak perempuan yang selalu memiliki beragam pertanyaan cerdas kepada ayahnya.

Gambar 4 Gambar Pak Ustad Sumber: Komik 99 Pesan Nabi

Pak Ustad adalah seorang pemuka agama yang gaul dan bersahaja dengan jenggot yang jarang di dagunya, seorang yang selalu memakai peci dikepalanya dan selalu mengingatkan kebaikan kepada orang orang – orang disekitarnya.

Gambar 5 Gabar Pak Bos

Sumber: Komik 99 Pesan Nabi

Pak Bos adalah seorang atasan yang fenomenal di perusahaan gun bekerja. Pak bos merupakan seorang yang royal terhadap bawahannya, dia sering mentraktir bawahannya ke tempat makan maupun tempat karaoke. Pak bos memiliki rambut hitam yang tebal dan sedikit berdiri keatas dan perut buncit. Pak bos sering sekali menghabiskan waktu malamnya di klub klub malam. Dia adalah seorang yang beruntung karena mendapat hidayah dari Allah SWT melalui perantaranya yaitu si Gun

Gambar 6 Gambar Pak Polisi Sumber: Komik 99 Pesan Nabi

Pak Polisi adalah seorang penegak hukum yang taat kepada Allah, seorang yang berkepala botak dan kumisnya yang tebal yang menjalankan tugas kepolosian dengan baik dan amanah.

Gambar 7 Gambar Mas Tessy Sumebr: Komik 99 Pesan Nabi

Mas Tessy, seorang yang percaya akan ramalannya yang baik, seorang pengusaha yang kaya raya namun akhirnya bangkrut akibat ramalannya sendiri, tipe suami yang romantis dan saumi menyenangkan hati istrinya

Gambar 8 Gambar Pak Rebo Sumber: Komik 99 Pesan Nabi

Pak Rebo adalah ketua RT dimana keluarga Imandaru tinggal. Pak Rebo memiliki kumis tebal dan perut buncit seperti pejabat umumnya. Pak Rebo adalah pemimpin yang zholim, yang mengambil keuntungan dan memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan pribadinya

Gambar 9

Gambar Mbah Kakung Sumber: Komik 99 Pesan Nabi

Mbah Kakung Imandaru yaitu seorang pejuang pada masanya, lelaki yang gagah perkasa dan pemimpin keluarga sejati yang melindungi keluarganya dari suap menyuap. Mbah Kakung adalah sosok pekerja keras yang sederhana dan amanah yang berjiwa ksatria

Komik ini terdiri dari 99 cerita yang erat dengan kehidupan sehari – hari dengan penggalan – penggalan cerita yang saling berhubungan. Komik ini berisikan 99 pesan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim. Jika dilihat dari judulnya mungkin akan banyak yang berpikir jika komik ini lebih pantas untuk anak kecil, namun tidak demikian jika anda melihat isi dari komiknya. Dimana nilai yang

terkandung dalam komik ini tidak semata-mata sebagai hiburan, melainkan penyampaian pesan universal dari nabi melalui sabda beliau. komik ini berhasil memunculkan wajah agama yang damai dan mampu membuat pembacanya tersenyum.

B. Biografi Vebi Surya Wibawa

Komik 99 pesan nabi ini ditulis oleh Vbi-djenggotten yaitu nama pena dari nama aslinya Veby Surya Wibawa. Beliau lahir di Malang, 25 Februari 1982. Lulusan arsitektur Brawijaya Malang. Veby merupakan salah satu komikus yang memberi warna baru dalam dunia komik di Indonesia, ia mencoba memberikan pesan dan nilai Islam yang ingin disampaikan.

Dia dibesarkan hingga dewasa dikota kelahirannya dan membuat dia akrab dengan budaya lokal. Ia peka pada perhatian lokal, seperti pendidikan, lingkungan sosial, urbanisasi, perdagangan komersial, pasar tradisional, dan bahkan kebiasaan lokal, dan ia menuangkan observasinya ke dalam karya. Tidak hanya pada karyanya, namun juga pada setiap cerita yang ia tulis. Ini tergolong unik mengingat Veby memiliki gelar arsitek, dan tak punya latar belakang seni komik secara formal.

Pada waktu SMU Veby Surya Wibawa sudah tergerak ingin membuat komik, salah satu inspirasi beliau ingin membuat komik adalah membaca komik Lagak Jakarta-nya Benny-Mice tahun 1997. Waktu itu Veby membuat komik dengan inspirasi dari hubungan asmaranya. Dia membuat gaya komik kartun sendiri berbeda dengan komikus lain yang mengimitasi gaya manga. Ia berlatih setiap harinya meski hanya satu-dua

jam untuk menyempurkan teknik dan bentuk gayanya. Kepala bulat besar dengan gaya rambut juga bulat melingkar menjadi khas Vebi sejak penerbitan buku pertamanya, ″Aku Ber-Facebook Maka Aku Ada”.1

Di tahun 2009 ″Aku Ber-Facebook Maka Aku Ada″ adalah sebuah karya dari Vebi Surya Wibawa. Judulnya ini sendiri terinspirasi dari ″Cogito ergo sum″, kutipan terkenal dari Descartes, filsuf asal Perancis. Jejaring sosial yang telah menjadi fenomena dimanapun, termasuk Indonesia dijadikan tempat inspirasi untuk membuat karyanya. Ia telah merubah cara orang berkomunikasi, dan cara orang mengekspresikan dirinya. Hari ini siapapun bisa mempromosikan dirinya sendiri. Kita menjadi manusia pemasaran, dan produknya adalah diri kita sendiri. Facebook adalah satu dari sekian banyak alat untuk melengkapi proses kehidupan. Bukan kehidupan itu sendiri.

Hasil karya observasi lingkungan adalah karya pertamanya, yaitu ″Married With Brondong″ (2010) dapat dipertimbangkan sebagai otobiografinya. Ditulis bersama istrinya, Mira Rahman, buku ini membawa kembali ke hari-hari mereka pertama bertemu. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa ini hanyalah sebuah kenangan biasa, namun segera setelah menyelesaikannya pembaca akan menyadari bahwa kisah si penulis dapat terjadi pada siapa saja. Veby mengambil sudut pandang sebagai suami yang usianya lebih muda dari istrinya. ″Brondong″ adalah istilah pergaulan yang berarti pacar atau suami yang lebih muda. Ini

1

Surjorimba Suroto, http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mvd/idindex.htm di akses pada hari rabu, 27 April 2016, pada pukul 14.06

bukanlah suatu hubungan yang mulus karena tradisi sulit menerima pasangan dengan suami yang jauh lebih mudah. Situasinya (istri lebih tua daripada suami) bukanlah masalahnya. Adalah niat suci dalam perkawinan, dan bagaimana mencapai tujuannya. Masalah ini telah diselesaikan dalam Islam sekitar 14 abad yang lalu, Ketika Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah yang jauh lebih tua.

Dalam karya – karyanya ia ingin menyebarkan arti Islam melalui pendekatan unik. Ia ingin mengkritik mereka yang menggunakan media interaksi sosial untuk aktualisasi diri. Dia berbagi pengalaman dan pemahaman pribadi ketika adat istiadat tak dapat menerima kehidupan yang bertentangan dengan nilai masyarakat. Veby ingin membuka pikiran pembaca bahwa ajaran Islam bersifat universal, dan dia percaya seni komik adalah seni yang dapat diterima dan efektif dalam menyampaikan pesan.

Veby terus mengasah kemampuan komiknya, ketika itu ia bereksperimen ke arah yang lebih religi. Dengan tidak meninggalkan ciri khasnya yaitu kepala bulat dan rambut kritingnya, ia memulai debut komik lagi dengan judul 33 Pesan Nabi. Dalam ″33 Pesan Nabi″ kita dapat melihat Veby menguasai seni dan teknik komik. Dia melengkapi karyanya dengan landscape dan setting, dan tetap kita dapat mengenali coretannya sangat Indonesia: pakaiannya, kehidupan sehari-hari, sandal, moda transportasi, interior rumah, arsitektur bangunan, perabotan rumah tangga, batik dan kerajinan tangan, bahkan profesi tradisional seperti penjual sate, tukang becak, dan pedagang kaki lima. Singkat kata, unsur-unsur ke-

Indonesia-an ada dalam hampir setiap halaman. Secara eksplisit menyebarkan ajaran Islam.

Vebi mengambil ribuan hadits riwayat Imam Muslim dan Bukhari, memilih 33 buah hadits yang paling relevan dalam kehidupan sehari-hari, dan megadaptasinya dalam kisah kehidupan sehari-hari. Menggunakan bakatnya dalam membuat hadits lebih mudah dipahami, dia menulis fiksi, berdasarkan pengalaman yang mungkin terjadi pada semua orang, jadi pembaca dapat lebih mudah mengerti. Kisah yang dinarasikan dengan baik dan meyentuh, dialog yang lucu, dan seni kartun menjadikan buku ini mahakaryanya. Dalam pembuatannya, buku komik 33 Pesan Nabi ini ada 3 volume. Sehingga Vebi mengumpulkan volume tersebut menjadi satu dengan judul buku 99 Pesan Nabi.

51

ANALISIS DATA

1. Analisis Semiotik Gambar Komik 99 Pesan Nabi Edisi Nilai – Nilai Kepemimpinan

Pada bab ini akan dibahas mengenai masalah pokok yang diambil untuk bahan penelitian. Dengan menggunakan teori Roland Barthes yang mengemukakan tentang dua sistem pemaknaan tanda yaitu makna denotasi dan makna konotasi.

Selain itu dalam bab ini juga peneliti menambahkan beberapa table agar memudahkan para pembaca untuk mengerti apa yang diteliti. Peneliti juga menambahkan gambar agar para pembaca juga dapat melihat apa saja yang diteliti, dan dapat melihat juga tanda – tanda yang ada dalam komik 99 Pesan Nabi edisi nilai – nilai kepemimpinan.

Peneliti juga menambahkan pada sub bagian terakhir mengenai interpretasi penulis mengenai komik 99 Pesan Nabi edisi nilai – nilai kepemimpinan dalam kajian Islam.

Gambar 4.1 (Gambar seorang pemimpin yang berfoya – foya) Sumber: 99 Pesan Nabi edisi Nilai – Nilai Kepemimpinan

(Penjara Dunia) 2014

Dalam gambar ini terdapat tiga orang laki – laki sedang mengobrol sambil berjalan bersama – sama , seorang yang ditengah adalah seorang atasan atau biasa dipanggil bos oleh karyawannya, memiliki rambut hitam yang tebal dan rambut depannya berdiri , memakai kemeja bergaris panjang dengan ada dua bekas lipstik perempuan dipunggungnya, tangan kanan mengepalkan jarinya, tubuhnya gemuk dan lebar dibagian pinggangnya, seorang yang disebelah kanan memiliki rambut hitam dan ikal, memakai kemeja putih polos berlengan pendek, tali tas selempangnya yang panjang melingkar di bahunya yang kiri dan ke kanan, bercelana panjang, dan menengok ke arah tengah, seorang yang disebelah kiri berkepala pelontos dengan bulu janggutnya yang jarang, memakai kemeja batik berlengan pendek, memakai tas di punggungnya berwarna hitam polos, bercelana hitam, dan menengok ke arah tengah.

1. Makna Denotasi

Makna denotasi yang ada pada gambar adalah tentang pemaknaan seorang atasan yang mau berjalan bersama – sama dengan karyawannya, karyawan tersebut dengan santai bertanya – tanya dengan atasannya.

2. Makna Konotasi

Dalam gambar di maknai bagaimana kehidupan masyarakat sekarang yang telah memiliki segalanya dibutakan mata hatinya sehingga lebih suka menghabiskan waktunya untuk berfoya – foya. Makna yang terlihat adalah seorang pemimpin yang mempunyai kekuasaan dan kemampuan yang berlebih, namun kelebihan yang dimilikinya dibuat sia-sia dan dihabiskan untuk kepentingannya sendiri.

3. Makna Mitos

Dalam gambar di maknai bahwa dunia adalah surga bagi seorang yang selalu menghamburkan uang dan kepentingan pribadinya, dalam gambar ini juga tokoh pemimpin memiliki sikap keroyalan yang sangat tinggi, terlihat dia berjalan bersama karyawan sejajar dan melangkah dengan santai. Tipe pemimpin ini sangat disukai oleh bawahannya. Dipunggungnya terdapat bekas bibir perempuan yang jelas tertempel, ini menandakan bahwa orang tersebut sangat lihai dan mudah mendapatkan kemesraan wanita dengan mudah. Tangan yang mengepal tersebut menandakan bahwa ia adalah seorang tipe pemimpin yang tegas dan lugas.

Tabel 4.1 (Gambar Seorang Pemimpin yang Berfoya – foya) Tabel Analisis

Ikon Makna Semiotik

1. Gambar Laki – laki ditengah

2. Kecupan bibir bekas lipstick dikemeja 3. Tangan di kepal

4. Kemeja

5. Gambar laki – laki disebelah kiri 6. Tas di punggung

7. Gambar laki – laki disebelah kanan 8. Tas selempang

9. Dua orang kiri dan kanan saling menengok kearah tengah 1. Seorang yang memiliki kekuasaan 2. Menandakan adanya bekas kemesraan 3. Menandakan ketegasan

4. Pakaian yang biasa dipakai laki – laki untuk bekerja 5. Menandakan

kecerdasan

6. Alat untuk membawa barang penting 7. Seorang karyawan

biasa

8. Alat untuk membawa barang yang ringan 9. Sedang

mendengarkan ucapan

Makna Denotasi Makna Konotasi Mitos

Seorang atasan yang mau berjalan bersama – sama dengan karyawannya

Pemimpin yang royal menghabiskan waktu untuk berfoya – foya di luar dan menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi

Dunia adalah surga bagi seorang yang selalu menghamburkan uang dan kepentingan pribadinya

Gambar 4.2 (Gambar Calon Pemimpin Pengumbar Janji) Sumber: Komik 99 Pesan Nabi edisi Nilai – Nilai Kepemimpinan

(Hikmah Mas Tessy 1) 2014

Dalam gambar seorang berada di tengah panggung memakai kemeja panjang dan celana panjang, dengan rambutnya yang keriting mengepalkan tangan kanannya ke atas dan tangan kirinya mengepal ke bawah, dibelakangnya terdapat dua orang sedang tersenyum, di sebelah kiri belakang ada seseorang memakai kemeja dan celana panjang hitam dengan logo partai di lengan kanannya, di sebelah kanan belakang ada seorang berkumis tebal,

Dokumen terkait