• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN MMT

5. Kepemimpinan versus Manajemen

Kepemimpinan dan manajemen diperlukan dalam

mengimplementasikan MMT. Birokrat pendidikan sekali waktu berposisi sebagai pemimpin dan lain waktu perlu menjadi manajer. Sewaktu kepala sekolah menjalankan kebijakan yang dirumuskan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan sejumlah batasan-batasan maka dalam posisi ini ia lebih berperan sebagai manajer. Pada posisi ini kepala sekolah dituntut untuk melakukan fungsi-fungsi manajemen:

merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, dan

mengontrol pelaksanaan. Di waktu kepala sekolah harus memilih strategi dan taktik dalam mengimplementasikan kebijakan Dinas Pendidikan dan dikaitkan dengan perumusan visi dan misi sekolah maka kepala sekolah tersebut lebih berperan sebagai pemimpin. Pada posisi ini kepala sekolah perlu bersama warga sekolah merumuskan visi, misi dan program sekolah dan meyakinkan visi dam misi tersebut kepada warga sekolah maupun pelanggan atau pemangku kepentingan di luar sekolah dan menggerakan warga sekolah mencapai visi dan misi yang dirumuskan, maka pada saat ini kepala sekolah lebih berposisi sebagai pemimpin.

Demikian pula untuk para guru, sewaktu mereka menerapkan kebijakan sekolah maka posisi mereka adalah sebagai manajer, namun sewaktu para guru mengajak siswa untuk merumuskan aturan kelas untuk mencapai efektivitas pembelajaran maka mereka lebih berperan sebagai pemimpin. Dalam situasi ini, mereka perlu membangun hubungan guru dan siswa sebagaimana hubungan pemimpin dan pengikutnya. Untuk menumbuhkan rasa respek, jujur, percaya bahwa yang diajarkan membawa kebaikan, komitmen diri pada siswa bahwa apa yang diajarkan guru membawa kebaikan bagi peningkatan mutu. Untuk itu birokrat pendidikan termasuk kepala sekolah dan guru perlu mampu memahami secara rinci kepemimpinan dan manajer, apa persamaan dan perbedaan antar keduanya. Berikmut perbedaan esensi karakteristik antara manajemen dan pemimpin dalam konteks MMT. Tabel 4-1: Perbedaan Peran Pemimpin dan Manajer

No. Pemimpin Manajer

1 Pemimpinan adalah asli Manajer adalah copy

2 Anti Status- Quo Pro Status- Quo

3

Menggerjakan sesuatu yg

benar

(do the right things)

Mengerjakan sesuatu dg benar (do the things right)

4 Mengembangkan Memelihara

5 Mengilhami Mengendalikan

6 Melakukan inovasi Mengelola

7 Orientasi Jangka Panjang Orientasi Jangka Pendek

8 Fokus pada Manusia Fokus pada Sistim

9 Fokus pada Apa & Mengapa Fokus pada Bagaimana &

Kapan

Secara narasi dalam kontek kepemimpinan mutu sembilan karakter di tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Pemimpin adalah asli, maknanya pemimpin perlu mempunyai ide, menggali dan merumuskan gagasan dan menuangkan dalam program-program jangka panjang dan menengah dengan pendekatan

partisipatif sebagaimana dijelaskan pada sub-bab gaya

kepemimpinan. Sedangkan manajer adalah menjabarkan program jangka panjang dan menengah kedalam program tahunan. Ini artinya manajer menerjemahkan atau meng-copy ide pemimpin dan

dijabarkannya menjadi program operasinal, direncanakan,

diorganisasi, dan dilaksanakan.

2. Pemimpin anti status-quo atau anti kemapanan, maknanya pemimpin selalu berfikir, berupaya melakukan perubahan pada organisasi menuju keadaan yang lebih baik. Ia meyakini bahwa perubahan adalah keniscayaan, tiada hal yang abadi atau tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Sebaliknya manajer pro status-quo, maknanya manajer memerlukan keadaan organisasi yang stabil untuk dapat mengimplementasikan rencana (plan) atau program organisasi termasuk dilanjutkan monitoring dan evaluasi program.

3. Pemimpin menggerjakan sesuatu yg benar (do the right things), maknanya pemimpin punya keyakinan bahwa yang ia lakukan adalah sesuatu yang benar, sesuatu yang akan membawa kabaikan bagi pengikutnya. Bisa jadi sesuatu yang dianggap benar itu tidak ada dalam program tahunan organisasi. Di lain sisi, manajer mengerjakan sesuatu (program) organisasi umumnya program tahunan dengan benar sesuai kaidah organisasi (do the things right).

4. Pemimpin mengembangkan organisasi, maknanya pemimpin berfikir dan berupaya mengembangkan potensi pengikutnya melalui organisasi, sedangkan manajer memelihara semua sumber daya, memanfaatkanya secara optimum untuk mencapai tujuan organisasi yang telah diprogramkan.

5. Pemimpin mengilhami pengikutnya dalam konteks organisasi staf dan karyawan untuk memunculkan ide, gagasan, inovasi mereka untuk memajukan organisasi, sedangkan manajer cenderung

mengendalikan satf dan karyawan untuk mengeksekusi program organisasi.

6. Pemimpin melakukan inovasi, maknanya pemimpin terus melaukan pembaharuan untuk kemajuan organisasi, sementara manajer cenderung mengelola yang ada untuk melaksanakan program organisasi secara efektif dan efisien. Manajer tidak tertarik untuk melakukan inovasi karena inovasi cenderung beresiko dan penuh ketidak pastian sehingga tidak selamanya berhasil positif bagi ornasasi bahkan mungkin sebaliknya akan merugikan organisasi. 7. Pemimipin berorientasi jangka panjang, maknanya pemimpin perlu

melihat jauh kedepan untuk dapat merumuskan visi organisasi yang visioner mentransformasikan nilai-nilai organisasi saat ini kemasa jauh kedepan. Manajer cenderung fokus pada program jangka pendek yang harus dilaksanakan saat ini. Bagaimana program organisasi dapat dilaksanakan dengan baik dan kapan dapat diselesaikan mencapai tujuan yang diharapkan.

8. Pemimpin fokus pada manusia, maknanya pemimpin peduli nasib, kesejahteraan, dan pengembangan karir staf dan karyawan, sedangkan manajer fokus pada pada sistim, prosedur, aturan untuk menjalankan program dengan benar.

9. Pemimpin fokus pada Apa & Mengapa , yaitu fokus pada rasional,

alasan pengambilan suatu kebijakan organisasi yang harus sesuai dengan nilai-nilai, falsafah, ideologi organisasi. Sedangkan manejer fokus pada bagaimana program organisasi dapat dilaksanakan secara efektif mencapai tujuan. Juga manajer fokus kapan tujuan program dapat dicapai, pencapaian program yang lebih awal berarti keuntungan sebaliknya bila pencapaian program melewati batas waktu yang direncakan berarti krugian bagi organisasi.

Perbandingan yang kontradiktif untuk karakteristik pemimipin dan manajer di atas adalah hanya untuk memperjelas esensi konsep. Pada kenyataannya seorang kepala, direktur, bahkan jabatan manajer sendiri umumnya mempunyai dua peran, yaitu sebagai pemimpin

sekaligus manajer dengan porsiyang bervariasi sesuai dengan besar kecilnya organisasi sehingga untuk memajukan pendidikan, semua birokrat dan pelaku pendidikan perlu memainkan peran dengan baik sebagai pemimpin dan juga sekaligu manajer.

Dokumen terkait