• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kependudukan dan Catatan Sipil

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 37-42)

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

2.3.1.3. Kependudukan dan Catatan Sipil

a. Pengelompokan Penduduk Berdasar Jenis Kelamin dan Umur

Tabel 2.47 dan Tabel 2.48 menampilkan jumlah penduduk Kota Pekanbaru berjenis kelamin laki-laki dan perempuan berdasarkan kelompok umur dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Dari kedua tabel tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk Kota Pekanbaru didominasi oleh penduduk berusia muda (0-14 tahun) dan usia produktif (15-39 tahun). Tabel 2.48 memperlihatkan bahwa untuk usia muda (0-14 tahun), jumlah penduduk laki-laki cenderung naik dari tahun 2007 sampai 2010, kecuali pada tahun 2008, untuk kelompok umur 0-4 tahun dan 10-14 yang sempat turun sedikit. Pada kelompik umur produktif (15-64 tahun), jumlah penduduk laki-laki juga cenderung selalu bertambah dari tahun 2007 sampai 2010, kecuali pada tahun 2008, untuk kelompok umur 25-29 tahun dan 50-54 tahun sedikit turun; juga pada tahun 2009, untuk kelompok umur 20-24 tahun, 30-34 tahun, 35-39 tahun dan 40-44 tahun juga sedikit menurun dari tahun sebelumnya.Selanjutnya, penduduk laki-laki pada kelompok usia di atas 44 tahun cenderung stabil jumlahnya dari tahun 2007 sampai 2010.

II - 38 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 Tabel 2.47

Jumlah Penduduk Laki-laki Berdasarkan Umur Tahun 2007-2010 Kota Pekanbaru

Kelompok Umur 2007 2008 2009 2010

0-4 46.641 42.864 48.145 50.203

Sumber: BPS Kota Pekanbaru, 2011

Pada tabel 2.48 di bawah terlihat bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan didominasi oleh kelompok umur muda sampai usia pertengahan-dewasa (0-44 tahun). Tidak seperti penduduk laki-laki, penduduk perempuan jumlahnya cenderung cukup stabil (bertambah hanya sedikit) dari tahun 2007 sampai 2010, dengan kenaikan dan penurunannya fluktuatif pada angka yang tidak terlalu signifikan. Pada kelompok usia lebih tinggi (45-75+ tahun), jumlah perempuan lebih stabil.

Tabel 2.48

Jumlah Penduduk Perempuan Berdasarkan Umur Tahun 2007-2010 Kota Pekanbaru

Kelompok Umur 2007 2008 2009 2010

0-4 44.725 39.978 47.707 46.430

Sumber: BPS Kota Pekanbaru, 2011

II - 39 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017

b. Rasio Penduduk ber-KTP per-Satuan Penduduk

Tabel 2.49 di bawah ini memperlihatkan rasio penduduk yang memiliki KTP terhadap penduduk usia di atas 17 tahun atau yang telah menikah. Dari data tersebut terlihat bahwa kesadaran kepemilikan KTP semakin besar, dilihat dari prosentase kepemilikan KTP yang selalu meningkat dari tahun 2007 sampai tahun 2011. Kenaikan kepemilikan KTP begitu signifikan: dari 39,42%pada tahun 2007 menjadi 83,54% dalam 5 tahun berikutnya. Walaupun jumlah penduduk setiap tahun selalu bertambah, namun kinerja Pemerintah Kota Pekanbaru dalam kepemilikan KTP telah cukup berhasil, sehingga kepemilikan KTP. Kenyataan ini juga memperlihatkan keberhasilan pemerintah daerah memberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya KTP kepada masyarakat. Namun demikian, diharapkan ke depan, agar setiap penduduk wajib KTP harus memiliki KTP.

Tabel 2.49

Rasio Penduduk ber-KTP per-Satuan Penduduk Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011

No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

1 Penduduk ber-KTP 57.010 181.058 264.067 378.247 529.616 2 Penduduk usia >17 th/menikah 144.616 365.714 464.421 557.841 633.074 3 Rasio penduduk ber-KTP 39,42% 49,51% 56,86% 67,81% 83,54%

Sumber: Disdukcapil Kota Pekanbaru, 2012

c. Rasio Pasangan Berakte Nikah

Rasio pasngan nikah ber-akte nikah adalah perbandingan jumlah pasangan nikah yang memiliki akte nikah dengan jumlah pasngan nikah keseluruhan.

Berdasarkan data Tabel 2.50 di bawah ini, dapat dilihat bahwa rasio kjepemilikan akte nikah oleh pasangan nikah masih sangat minim (di bawah 30%), bahkan cenderung menurun setiap tahunnya. Kenyataan ini memperlihatkan masih kurang optimalnya kinerja pemerintah daerah dalam memberikan sosialisasi dan penyuluhan akan pentingnya kemepilikan akte nikah dan pentingnya tertib administrasi. Untuk itu, sangat diperlukan upaya keras bagi pemerintah kota Pekanbaru, terutama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam memberikan sosialisasi, penyuluhan dan kegiatan lain agar penduduk Pekanbaru mengurus akte nikah ketika mereka menikah.

Tabel 2.50

Rasio Pasangan Nikah ber-Akte Nikah Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011

No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

1 Jumlah pasangan nikah ber-akte nikah

34.440 69.905 83.876 101.036 108.716

2 Jumlah pasangan nikah 88.361 222.594 282.034 338.331 381.782 3 Rasio pasangan nikah ber-akte

nikah

38,98% 31,40% 29,74% 29,86% 28,48%

Sumber: Disdukcapil Kota Pekanbaru, 2012

II - 40 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 d. Kepemilikan KTP

Rasio Kepemilikan KTP adalah perbandingan jumlah penduduk yang memilki KTP dengan jumlah penduduk yang wajib memiliki KTP. Dari tabel 2.51 di bawah ini, terlihat bahwa prosentase/rasio kepemilikan KTP naik signifikan dari tahun 2007 ke 2011 (dari 48,37% menjadi 101,59%). Pemerintah Kota Pekanbaru sudah berhasil menyadarkan masyarakat untuk memiliki KTP. Prestasi ini harus dapat dipertahankan untuk waktu-waktu ke depan, apalagi sejak tahun 2012 ini sudah diberlakukan KTP Nasional (e-KTP).

Tabel 2.51

Rasio Kepemilikan KTP Penduduk Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011

No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

1 Jumlah penduduk ber-KTP 57.010 181.058 264.067 378.247 529.616 2 Jumlah penduduk wajib KTP 117.866 300.006 383.797 460.009 521.285 3 Rasio kepemilikan KTP 48,37% 60,35% 68,80% 82,22% 101,59%

Sumber: Disdukcapil Kota Pekanbaru, 2012

2.3.1.4. Sosial

Urusan sosial harus merupakan salah satu fokus pembangunan, karena penyelenggaraannya pada hakikatnya adalah pembangunan sumber daya manusia demi untuk terciptanya lingkungan sosial yang sehat dan dinamis, yang akan berefek kepada meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat secara umum. Di kota Pekanbaru gambaran penyelenggaraan urusan sosial bisa dilihat pada tindakan penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), serta tingkat ketersediaan rumah ibadah dan sarana prasarana sosial lainnya.

a. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Salah satu indikator yang dijadikan untuk mengukur tingkat kesejahteraan sosial masyarakat adalah penduduk penyandang masalah sosial. PMKS adalah penduduk yang dikelompokkan sebagai penduduk rawan sosial. Ada 22 jenis PMKS di kota Pekanbaru yang secara rinci dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.52

Jenis dan Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Pekanbaru 2006-2010

N

o Jenis PMKS Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

1 Anak Balita Terlantar Jiwa 27 27 30 35 37

2 Anak Terlantar Jiwa 5,640 5,255 5,140 4,865 4,545

3 Anak Nakal Jiwa 157 580 580 189 210

4 Anak jalanan Jiwa 450 450 450 450 450

5 Wanita Rawan Sosial Ekonomi

Jiwa 1,980 1,980 1,980 1,980 2,000

6 Korban tindak Kekerasan Jiwa 79 110 210 349 789

7 Lanjut Usia Terlantar Jiwa 412 412 412 412 382

8 Penyandang Cacat Jiwa 628 628 628 628 1031

II - 41 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017

12 Korban Peny alah gunaan Nafza

Jiwa 120 120 120 120 126

13 Keluarga Fakir Miskin KK 16,158 17,400 17,555 17,555 26,056 14 Keluarga rumah tak layak

huni

KK 1,800 1,800 1,800 1,800 2,120

15 Masarakat tinggal di daerah rawan bencana

KK 11,875 11,875 11,875 11,875 15,070

16 Korban Ben cana Alam Jiwa 62,568 62,568 15,409 14,617 252

17 Pekerja mi gran berma salah sosial terlantar dan tuna susila terjadi tren menurun sedangkan kasus anak nakal, wanita rawan sosial ekonomi, korban tindak kekerasan, penyandang cacat, keluarga fakir miskin, keluarga rumah tak layak huni, masyakat tinggal di daerah rawan bencana dan orang dengan HIV terjadi peningkatan. Kajian yang berhubungan dengan PMKS masih perlu dilakukan untuk memetakan akar permasalahan sebenarnya, demi meningkatkan kesejahteraan sosial di Kota Pekanbaru.

b. Rasio Ketersediaan Tempat Ibadah

Merupakan inti dan sasaran pembangunan itu sebagaimana yang tertuang dalam undang-undang dasar negara republik Indonesia 1945 adalah pembangunan manusia seutuhnya, lahir dan batin. Ibadah merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan pembentukan manusia seutuhnya. Oleh karena itu sangat diperlukan sarana tempat ibadah demi untuk merealisasikan hal tersebut. Di bawah ini adalah tabel rasio ketersediaan tempat ibadah di kota Pekanbaru:

Tabel 2.53

Rasio Ketersediaan Tempat Ibadah di Kota Pekanbaru (2006-2010)

No Sarana Ibadah Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

1 Mesjid 535 531 569 579 588

2 Penduduk Beragama Islam 586900 593355 600495 607281 614312 3 Rasio Mesjid-Pddk agama

Islam

1097 1117 1055 1048 1044

4 Gereja 72 62 66 66 92

5 Penduduk Katolik 35777 36869 38679 40446 44253

6 Penduduk Protestan 40217 41385 43746 45227 49766

7 Jumlah Pendidikan Kotolik

10 Penduduk Agama Hindu 2258 2306 2311 2320 2425

11 Rasio Pura – Penduduk Agama Hindu

2258 2306 2311 2320 2425

II - 42 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017

No Sarana Ibadah Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

12 Wihara 12 12 13 13 17

13 Penduduk Agama Budha 16262 16582 17089 17113 21571 14 Rasio Wihara – Penduduk

Budha

1355 1381 1314 1316 1268

15 Jumlah Penduduk 681414 690497 702320 712387 732327

16 Rasio Mesjid – Penduduk 1410 1468 1404 1386 1537

17 Rasio Gereja – Penduduk 10478 12579 12109 12163 9825 18 Rasio Pura – Penduduk 754467 779899 799213 802788 903902 19 Rasio Wihara – Penduduk 62872 64991 61277 61752 53170 Sumber: Dinas Sosial Kota Pekanbaru 2011

c. Karang Taruna

Gambaran kondisi daerah yang berkaitan dengan keberadaan karang taruna di kota Pekanbaru dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.54

Jumlah dan Status Karang Taruna di Kota Pekanbaru

No Status Karang Taruna Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

1 Tumbuh 58 58 58 70 73

2 Berkembang 12 15 18 20 23

3 Maju - - - 3 4

4 Percontohan - - - - -

5 Jumlah 70 73 76 93 98

Sumber: Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru, 2011

Terlihat dari tabel di atas terjadi trend pertumbuhan Karang Taruna dari tahun 2006 ke tahun 2010 sebesar 20% (atau rata-rata 4% per tahun), angka ini berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk 4% per tahun.

Kualitas Karang Taruna kedepan perlu ditingkatkan statusnya menjadi Karang Taruna maju dan percontohan.

2.3.1.5. Kepemudaan dan Olahraga

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 37-42)