GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
B. Lahan Tidak Terbangun (non-built up areas)
2.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH
2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah dan Infrastruktur
2.4.2.7. Perkembangan Perhubungan a. Lokasi Rawan Kemacetan Jalan
-200,000,000 400,000,000 600,000,000 800,000,000 1,000,000,000 1,200,000,000 1,400,000,000 1,600,000,000
tahun
pemakaian listrik (KWH)
Total pemakaian (KWH) 956,414,065 1,251,285,485 1,490,281,653
2006 2007 2008
Sumber: BPS Kota Pekanbaru, 2011
Gambar 2.35 Pemakaian Listrik di Pekanbaru 2006-2008
Sedangkan pemakaian listrik juga meningkat signifikan sebesar 50% dari periode 2006-2008, atau dihitung dengan tingkat kenaikan 250 juta KWH/tahun.
Kebutuhan listrik diproyeksi akan terus naik secara bertahap selaras dengan perkembangan ekonomi masyarakat, tumbuhnya industri, jasa, komersial dan perumahan yang realatif pesat di Kota Pekanbaru.
2.4.2.7. Perkembangan Perhubungan a. Lokasi Rawan Kemacetan Jalan
Berdasarkan survey yang dilakukan ditahun 2011 (Laporan Akhir Kajian Transportasi PON XVIII, Desember 2011) diidentifikasi 12 lokasi rawan kemacetan seperti gambaran sebagai berikut:
1. Ruas Jalan Sudirman segmen I ( Kaharudin Nasution - Imam Munandar), 2. Ruas Jalan Sudirman segmen II (Imam Munandar- Tambusai),
3. Ruas Jalan Sudirman segmen III( Tambusai- Pelita Pantai), 4. Ruas Jalan Yos Sudarso,
5. Ruas Jalan T. Tambusai,
6. Ruas Jalan SM Amin (Simpang jalan Soebrantas dan Jl. SM Amin), 7. Ruas Jalan Riau (Simpang jalan A Yani, Depan Mall Ciputra), 8. Ruas Jalan Subrantas,
9. Ruas Jalan Sukarno – Hatta,
10. Ruas Jalan Karya Kunyit (Jl.Muchtar Lutfi), 11. Simpang Jalan HR. Subrantas – Jalan SM. Amin, 12. Simpang Jalan Tuanku Tambusai Ujung – SM. Amin,
II - 71 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Desember 2011 Gambar 2.36 Titik titik rawan kemacetan
Namun berdasarkan hasil koordinasi Tim RPJM 2012-2017 dan pihak Konsultan Pemerintah Kota Pekanbaru masih terdapat beberapa lokasi lainnya yang rawan kemacetan seperti
1. Simpang Jln Imam Munandar –Sakuntala- Kelapa Sawit 2. Simpang jl. A.Yani- jl. KHA Dahlan-Jl Teratai
3. Simpang Jl Kemuning – Jl. Riau 4. Simpang Jl. Sutomo – Jl. Hang Tuah 5. Simpang Jl. Durian – Jl Sukarno Hatta
6. Simpang Jl. Kaharuddin Nasution – Jl. Sukarno Hatta (Simpang Mall SKA).
Dari total 18 lokasi (12 lokasi + 6 lokasi) ini di tahun 2012, beberapa lokasi sudah mulai ditangani permasalahan kemacetannya dengan pembangunan jembatan layang dan pelebaran jalan antara lain:
1. Ruas Jalan Sudirman segmen I ( Kaharudin Nasution - Imam Munandar) dilakukan pelebaran simpang jl utama
2. Ruas Jalan Sudirman segmen II (Imam Munandar- Tambusai), dilakukan pembangunan jalan layang (fly over),
3. Ruas Jalan Yos Sudarso, dilakukan pelebaran.
Walaupun sudah dilakukan perbaikan dan peningkatan kinerja beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru, namun masih belum sepadan dengan peningkatan volume lalulintas yang tinggi, sehingga masih diperlukan upaya yang konkret dalam meningkatkan kinerja tranportasi perkotaan di Pekanbaru yang lebih manusiawi, madani, aman, nyaman dan tertib dengan mengotimalkan penggunaan moda
II - 72 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
tranportasi massal, mengurangi kemacetan laulintas, dan ramah lingkungan seperti Trans Metro Pekanbaru (TMP), mono rail ataupun rail way.
Tabel 2.72
Volume per kapasitas beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru, dan proyeksinya Tahun 2012
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, 2012
Terlihat dari Tabel 2.72 bahwa dari 12 ruas jalan yang ditinjau bahwa ruas Jalan Sudirman, Yos Sudarso, Soebrantas, dan Riau sudah mulai jenuh (V/C >=1) ditahun 2011. Sedangkan ditahun 2012 diproyeksi Jalan Tambusai, Soekarno-Hatta, mulai mendekati titik jenuh. Sehingga akan terjadi peningkatan titik kemacetan di beberapa likasi lainnya.
Volume lalu-lintas harian rata-rata dan kapasitas jalan di masing-masing ruas jalan dilampirkan seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 2.73
Lalu Lintas Harian Rata-rata, Tingkat Pelayanan Jalan dan
Rata-rata Kecepatan Kendaraan di Ruas Jalan Utama Kota Pekanbaru, 2010
NO. NAMA JALAN TYPE
JALAN
WAKTU SURVEY
LEBAR
JALAN V/C LoS
KEC.
Rata2 KM/JAM
1 Imam Munandar 4/2 UD
06.00 - 08.00
12 m
0,86837 E 33,115103
11.00 - 13.00 0,861599 E 32,527549
16.00 - 18.00 0,921704 E 28,41908
2 Kapling 2/2 UD 06.00 - 08.00 7 m 0,519437 C 40,611819
II - 73 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
10 Sudirman (Setia
Budi) 4/2 D
II - 74 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
20 Sisingamangaraja 2/2 D
06.00 - 08.00
Sumber : LAPI UIR, Hasil Survey Tahun 2010
Dari 22 ruas jalan utama yang ditinjau terlihat 2 ruas jalan yang sudah mencapai tingkat pelayanan yang relatif rendah (E).
Untuk itu dibuat beberap rekomendasi sebagai usulan solusi jangka pendek menengah (tabel 4.74).
Tabel 4.74
Daftar Permasalahan dan Usulan Solusi Pada Beberapa Persimpangan, 2010
NO TITIK
LOKASI E K S I S T I N G U S U L A N S O L U S I
1 Jl. H. Imam Munandar -Jl.
Kapling
area parkir ruko terlalu dekat ke bahu jalan
Jari-jari belokan terlalu kecil (kearah jl. Kapling)
Tiang listrik, telpon dan tiang baliho yang berada terlalu dekat dengan bahu jalan
Sudah terdapat median jalan lebar 40 cm
titik rambu lalu lintas yang sulit dilihat
belum ada trotoar di sisi jalan
Simpang staggered dan hambatan
Saluran air tertutup dialih fungsikan sebagai trotoar
Pelebaran segmen jalan Kapling
Pelebaran jari-jari tikungan/belokan
Pemindahan tiang listrik dan telepon
Pemindahan rambu lalu lintas ke lokasi yang mudah dilihat
Marka jalan diperjelas
Pembuatan trotoar
Pengaturan system Traffic Light berdasarkan jumlah kendaraan dengan menggunakan CCTV dinamis/statis
II - 75 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
NO TITIK
LOKASI E K S I S T I N G U S U L A N S O L U S I
akibat parkir di mulut simpang.
Derajat jenuh Q/V = 1,28 (pagi); 1,03 (sore arah dari jl kapling)
2 Jl. A.Yani- Jl.
KH.Ahmad Dahlan - jl.Teratai
Bahu jalan sempit
Area parkir ruko terlalu dekat ke bahu jalan
Jari-jari belokan terlalu kecil
Tiang listrik dan telepon dekat dengan bahu jalan
Kiri kanan jalan sebagian masih berupa saluran
Laju antrian tidak sebanding dengan panjang antrian, panjang antrian m
Arah teratai pada jam sibuk Q/C = 1,415
Saluran air tertutup dan terbuka dijadikan trotoar
Pelebaran bahu jalan
Pelebaran jari-jari belokan
Pemindahan tiang listrik dan telepon
Pengaturan system Traffic Light berdasarkan jumlah kendaraan dengan menggunakan CCTV dinamis/statis.
3 Jl. Riau – jl DI. Panjaitan
jari-jari belokan kurang kecil
Derajat jenuh arah dari kemuning 1,74 dengan panjang antrian kl 300 m (pagi dan sore), Q/C =1,49 arah dari jl Riau (minggu sore)
Kapasitas jl kemuning < arus LL yang terjadi (406 < 708 smp/jam), jl Riau (738 < 1238 smp/jam)
Pelebaran segmen jalan
Pelebaran jari-jari belokan
Pengaturan system Traffic Light berdasarkan jumlah kendaraan dengan menggunakan CCTV dinamis/statis.
4 Jl. Sudirman -Jl. M Yamin
Penggunaan bahu jalan sebagai tempat parkir
ruas jalan yang belum cukup lebar dengan jumlah kendaraan
Pelebaran segmen jalan
pemasangan rambu lalu lintas
5 Jl. Beringin – jl. Ronggo warsito
area parkir ruko terlalu dekat ke bahu jalan
Jari-jari belokan terlalu kecil
Tiang listrik dan telpon yang berada terlalu dekat dengan bahu jalan
titik rambu lalu lintas yang sulit dilihat
konflik simpang dan hambatan samping yang tinggi berupa saluran terbuka
Saluran air terbuka dialih fungsikan sebagai trotoar (sedang dilaksanakan)
Pelebaran segmen jalan (sedang dilaksanakan)
Pelebaran jari-jari belokan
Re-setting APILL atau Pengaturan system Traffic Light berdasarkan jumlah kendaraan dengan menggunakan CCTV dinamis/statis.
Pembuatan trotoar 6 Jl. Sutomo –
jl. Hang Tuah
bahu jalan yang sempit, terdapat parit terbuka
Jari-jari belokan terlalu kecil
Rawan kemacetan pada jam masuk/
keluar sekolah
Rawan kecelakaan akibat kemacetan yang panjang
Saluran air tertutup dan terbuka dialih fungsikan sebagai trotoar
Pelebaran segmen jalan
Pelebaran jari-jari belokan
Pemindahan titik sarana tiang listrik dan telepon
Pemasangan marka dan rambu
Dipertimbangkan arus searah pada jl.
hang Tuah pada jam sibuk pagi hari 7 Jl. Riau –
Jl. A Yani
Tidak adanya lampu pengatur lalu lintas
Belum adanya median jalan
Pelebaran segmen jalan
Pemasangan marka dan rambu
Pemindahan rambu lalu lintas ke lokasi yang mudah dilihat
Penambahan median jalan
Perubahan fungsi jalan menjadi satu arah 8 Jl. A Yani-
jl . Cempaka (komplek
Pedagang K5 di trotoar dan bahu jalan
Terdapat median jalan
Pelebaran segmen jalan A.Yani
Pemasangan marka dan rambu
Pemindahan rambu lalu lintas ke lokasi
II - 76 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
NO TITIK
LOKASI E K S I S T I N G U S U L A N S O L U S I
Santa Maria) Ada median jalan yang sudah dibongkar
Aktifitas sekolah (jam masuk dan pulang) rawan kemacetan
Terdapat pasar tumpah di mulut simpang jl. Agus Salim, jl. Cempaka dan jl. A Yani.
Derajat kejenuhan arah dari cempaka pada siang hari Q/C =1,1234
yang mudah dilihat
Pasar tumpah hanya sampai jam 6.00
Penertipan pedagang K5
9 Jl. Panjaitan – jl. Wakaf
median jalan langsung berada di tengah cross berhadapan dengan simpang
tidak adanya rambu lalu lintas yang jelas
permasalahan mulai teratasi, dengan pembuatan median jalan.
Pelebaran segmen jalan
Pelebaran jari-jari belokan
Pemindahan rambu lalu lintas ke lokasi yang mudah dilihat
10 Jl. SSK II- jl.
Sisingamanga raja
Konflik simpangan kerena dekat sekolah
Mulut simpang yang terlalu sempit
jari-jari tikungan/belokan kecil
Rawan kemacetan pada jam masuk sekolah dan pulang sekolah
Pelebaran segmen jalan
Pelebaran jari-jari belokan
Pemasangan marka dan rambu
Penambahan jalur alternatif,
12 Simpang jl. Sudirman-jl. Imam MUnandar
Ruas jalan yang sempit menyebabkan kurang lancarnya arus pada
persimpangan
Jari-jari belokan tidak terlalu besar
Jumlah kendaraan sangat banyak pada sore (pulang kantor) dengan derajat jenuh 2,14 dari arah barat(jl.
Sudirman)
Pelebaran jari-jari belokan
Pemindahan rambu lalu lintas ke lokasi yang mudah dilihat
Pembangunan Flay Over (sedang dalam Perencanaan)
13 jl.Sudirman-jl. Tuanku Tambusai
Jumlah kendaraan yang sangat banyak, dengan Q/C = 1,70 dan 1,66 dari arah barat dan timur jl.
Sudirman. Serta Q/C > 2 pada sore serta hari lubur.
2 fase traffic light
Pembangunan Flay Over (segera dibangun)
14 jl.HR.
Soebrantas – jl SM . Amin
Jumlah kendaraan yang sangat banyak
Angkutan umum dan pasar yang tumpah ke pinggir jalan
Kapasitas ruas jalan yang tidak mencukupi, pada pagi hari arah selatan dan utara jenuh Q/C>
Pengaturan system Traffic Light berdasarkan jumlah kendaraan dengan menggunakan CCTV dinamis/statis.
15 Jl. Durian - Jl.
Soekarno Hatta
Adanya parit terbuka yang ganggu geomitrik persimpangan dan mengurangi kapasitas jalan pendekat
Arus jenih pada pagi arah barat Q/C>2, sedang arah dari durian Q/C
=1,828, pada jam sore Q/C > 2 dari arah barat dan selatan jl. Soekarno Hatta
Perbaikan geomitrik simpang, penutupan parit/memperlebar jembatan.
Pelebaran jalan pendekat (sedang dikerjakan)
Pengaturan system Traffic Light berdasarkan jumlah kendaraan dengan menggunakan CCTV dinamis/statis.
II - 77 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
NO TITIK
LOKASI E K S I S T I N G U S U L A N S O L U S I
17 Simpang Mall SKA
Terjadi antrean panjang pada segala arah, khususnya pada jam sibuk pada sore hari serta pada hari libur.
Panjang antrean kl 600 arah utara jl.
Tambusai dengan Q/C > 2, arah selatan Q/C =1,4. Pada hari libur sore hari semua arah jenuh dengan nilai Q/C >1,5
Peningkatan kapasitas jalan pendekat dengan memperbesar jari-jari belokan
Pengurangan hambatan samping
Pengaturan system Traffic Light berdasarkan jumlah kendaraan dengan menggunakan CCTV dinamis/statis.
Sumber : LAPI UIR, Hasil Survey Tahun 2010
Secara umum dalam rangka memberikan solusi jangka pendek menengah untuk mengatasi 17 persimpangan diatas, Peningkatan kapasitas jalan pendekat dengan memperbesar jari-jari belokan, Pengurangan hambatan samping, Pengaturan system Traffic Light berdasarkan jumlah kendaraan dengan menggunakan CCTV dinamis/statis, Perbaikan geomitrik simpang, penutupan parit/memperlebar jembatan dan Pelebaran jalan pendekat (sedang dikerjakan).
Tabel 2.75
Jumlah Sarana Angkutan (umum dan pribadi) Yang terdaftar Dirinci Menurut Jenis Kendaraan di Kota Pekanbaru, 2007-2009
No. Jenis Kendaraan 2007
(Unit)
2008 (Unit)
2009 (Unit)
1. Sepeda Motor 326.933 444.629 619.289
2. Mobil Penumpang 55.134 74.982 86.278
3. Mobil Barang 21.211 55.180 54.028
4. Mobil Bus
Umum
Bus Besar 1.733 1.818 1.822
Bus Sedang 3.119 3.156 3.224
Bus Kecil
5. Mobil Bus Bukan Umum 179 214 202
6. Mobil Penumpang Umum 2.394 2.497 2.430
7. Kendaraan Roda Tiga 41 41 41
J u m l a h 440.744 582.517 767.314
Sumber : Dispenda Propinsi Riau, 2010
Tabel 2.76
Jumlah Kecelakaan Lalulintas Kendaraan Roda Dua, 2005-2008
Tahun 2005 2006 2007 2008
Mati 37 32 28 51
Luka Berat 27 24 33 31
Luka Ringan 11 21 17 5
Kecelakaan 75 77 78 87
Sumber : Data Polresta 2005-2008 yang sudah dianalisa dalam Prori, 2008
Terlihat dari Tabel 2.76 jumlah kecelakaan lalulintas dari pengendara roda dua, cendrung meningkat 16% selama 4 tahun, sedangkan tingkat resiko kematian akibat kecelakaan itu naik secara drastis 38% (2005-2008). Perlu upaya konkrit
II - 78 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
mengontrol dan mengurangi tingkat kecelakaan ini sesuai dengan koridor Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) yang tertuang pada 5 pilar keselamatan lalulintas, yaitu: manajemen keselamatan, jalan berkeselamatan, kendaraan berkeselamatan, pengendara yang berkeselamatan dan penanganan paska kecelakaan (RUNK, 2012).
Untuk memfasilitasi keberangkatan ataupun kedatangan angkutan umum antar kota dalam provinsi ataupun antar kota luar provinsi yang menggunakan angkutan darat, pemerintah kota Pekanbaru memiliki fasilitas terminal sesuai dengan tipenya. Adapun terminal-terminal sebagaimana dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.77
Nama Terminal, Tipe, Luas dan Pengelola, 2011
No Nama Terminal Tipe Luas (m2) Instansi Pengelola
1. Rumbai C 2400 Dishub Kota Pekanbaru
2. Senapelan C 3000 Dishub Kota Pekanbaru
3. Terminal Bandar Raya
Payung Sekaki A 62000 Dishub Kota Pekanbaru Sumber : Dishub Kominfo Kota Pekanbaru, 2011
Terminal type A Bandar Raya Payung Sekaki merupakan terminal antar kota antar provinsi dan terminal antar kota dalam provinsi yang dimiliki pemerintah kota Pekanbaru. Berdasarkan data yang tercatat pada terminal Bandar Raya Payung Sekaki, jumlah kendaraan dan penumpang yang tiba maupun yang berangkat dari kota Pekanbaru sesuai dengan jenis perjalanan, yaitu Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.78
Data Kedatangan dan Keberangkatan Penumpang Pada Terminal Bandar Raya Payung Sekaki Pertahun
Tahun AKAP AKDP
Datang Berangkat Datang Berangkat
2006 3.635.360 3.822.670 2.637.184 2.738.233
2007 3.823.675 4.265.887 2.987.776 3.176.235
Sumber : Dishub Kominfo Kota Pekanbaru, 2008
Jumlah kendaraan yang masuk ke terminal Bandar Raya Payung Sekaki dari upaya penertiban yang telah dilakukan terhadap kendaraan angkutan umum antar kota, baik dalam provinsi maupun dari luar provinsi dapat dilihat pada tabel 2.79.
II - 79 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 Tabel 2.79
Data Jumlah Kendaraan yang Masuk dan Jumlah Petugas Pada Terminal Bandar Raya Payung Sekaki, 2007-2009 No. Tahun Jumlah Kendaraan Masuk Terminal
(rata-rata unit/hari)*)
Jumlah Petugas (Orang)
1 2007 685 66
2 2008 773 75
3 2009 391 75
Sumber : Dishub Kominfo Kota Pekanbaru, 2009
Catatan : *) Merupakan jumlah rata-rata pada tahun bersangkutan.
Sistem jaringan angkutan umum penumpang meliputi rute trayek dan simpul transportasi meliputi terminal dan sub terminal/pangkalan. Secara umum jaringan angkutan umum berkapasitas kecil sampai dengan 12 orang. Angkutan kota di Pekanbaru terdiri dari 24 trayek, yang terdiri dari 15 angkutan kota dan 9 Bus Kota. Prasarana pendukung angkutan umum meliputi terminal dan tempat berhenti/shelter di kota Pekanbaru. Untuk angkutan kota sebagai tempat berhenti atau melayani trayek dalam kota fasilitas terminalnya type C yang terdiri dari Terminal Mekar Sari, Terminal Senapelan, Terminal Rumbai dan Terminal Mayang Terurai. Sedangkan untuk kendaraan umum yang tidak dalam trayek dapat dilihat pada tabel berikut.
Pada saat ini jenis angkutan umum yang beroperasi di Kota Pekanbaru terdiri dari beberapa jenis yang meliputi Angkutan Taxi, Bis Kota dan Oplet. Sedangkan jumlah armada yang beroperasi di Kota Pekanbaru pada saat ini sebanyak 66 Bus Kota, Angkutan Kota 1.7242 unit, Taxi 455 unit, dan Bajaj 38 unit. Pada tahun 2009 Pemerintah Kota Pekanbaru sidah menerapkan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) Trans Metro Pekanbaru sebanyak 20 unit.
Tabel 2.80
Jumlah Kendaraan Angkutan Penumpang Umum Tidak Dalam Trayek, 2009 No. Jenis Kendaraan 2007 (unit) 2008 (unit) 2009 (unit)
1. Taksi dengan Argometer 552 655 589
2. Kendaraan Sewa 330 330 330
3. Bus Wisata 10 10 10
4. Kendaraan Roda Tiga 41 41 41
J u m l a h 933 1.036 970
Sumber : Dishub Kominfo Kota Pekanbaru, 2009
Tabel 2.81
Pekembangan Infrastruktur Terminal, Halte, dan Jembatan, 2006-2010
No Infrastruktur 2006 2007 2008 2009 2010
1. Gedung Terminal barang. - 1 - -
-2. Halte 30 10 10 10 10
3. Jembatan Penyeberangan 1 1 1 1 1
Sumber: Dishub Kominfo Kota Pekanbaru, 2011
II - 80 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
Potensi parkir Tepi Jalan Umum di wilayah Kota Pekanbaru pada tahun 2005 adalah sebanyak 111 lokasi, bertambah sebanyak 11 lokasi dari tahun 2002, dengan jumlah juru parkir menjadi sebanyak 288 orang dengan rasio dengan rasio 0,65 juru parkir/1000 kendaraan.
b. Pergerakan Pesawat Terbang di Bandara Sutan Syarif Kasim II
Bandara Sultan Syarif Kasim II-Pekanbaru, merupakan bandara tersibuk ke-2 di daratan Sumatera setelah Bandara Polonia Medan (Suratno, ICO SSK II, Oktober 2007).Saat ini landasan pacu yang dimiliki Bandara Sultan Syarif Kasim II-Pekanbaru adalah 2.240 m dan lebar 30 m yang kurang dari dimensi minimum runway untuk pesawat berbadan besar (panjang minimum 2.200 m dan lebar minimum 45 m).
Pertumbuhan penumpang (2003-2008) naik, dari 1,1 juta penumpang menjadi 1,8 juta penumpang/tahun). Terminal building eksisting 7.300 m2 dengan kapasitas 520 penumpang, namun pada jam sibuk terdapat sampai 1.700 penumpang pada tahun 2006 (PT. Angkasa Pura II, 2005). Pada tahun 2010 luas terminal penumpang yang dibutuhkan paling sedikit 10.000 m² untuk mengakomodasi lebih dari 2 juta penumpang/tahun dengan penumpang 2.000 perjam sibuk.
10200 10400 10600 10800 11000 11200 11400 11600
tahun
pesawat (unit)
DATANG BERANGKAT
DATANG 11321 11408 10998 10698 10763
BERANGKAT 11347 11440 11025 10657 10798
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Dishub Kominfo Kota Pekanbaru, Tahun 2011
Gambar 2.37 Kedatangan dan Keberangkatan Pesawat
Terlihat penurunan frekuensi pergerakan pesawat di bandara SSK II. Namun hal ini tidak berarti menurunkan jumlah pergerakan penumpang yang datang dan berangkat, karena adanya perubahan tipe dan badan pesawat. Perubahan tipe dan badan pesawat ke pesawat yang lebih besar (misalnya dari F-28 ke B 737) dapat mengangkut lebih banyak penumpang. Hampir 2 juta pergerakan penumpang datang dan berangkat setiap tahunnya sejak dari tahun 2009-2010. Hal ini menunjukkan trend kenaikan pergerakan penumpang dalam 2 tahun terakhir.
II - 81 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
750000 800000 850000 900000 950000 1000000
tahun
penumpang (orang)
DATANG BERANGKAT
DATANG 853107 900390 900953 976346 976346 BERANGKAT 855139 912622 913767 987023 987023
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Dishub Kominfo Kota Pekanbaru, 2011
Gambar 2.38 Kedatangan dan Keberangkatan Penumpang, 2006-2010 c. Pergerakan Kapal Dalam dan Luar Negeri
Sampai saat ini Kota Pekanbaru telah melakukan pengelolaan dan pengembangan berbagai fasilitas di Pelabuhan Sungai Duku, untuk meningkatkan pelayanan yang mencakup keberangkatan/kedatangan penumpang dan barang dalam dan luar negeri. Selain melayani penumpang dan barang untuk rute-rute daerah di dalam Provinsi Riau, pelabuhan ini juga melayani penumpang dan barang untuk dan dari Provinsi Kepulauan Riau bahkan Kota Malaka-Malaysia.
Namun terjadi penurunan pergerakan kapal yang sangat signifikan untuk tujuan dalam negri sebesar >12.000% dari 10.000 pergerakan menjadi 850 pergerakan (Gambar 39). Sedangkan pergerakan kapal ke luar negri cendrung fluktuatif diangka 1100-1300 pergerakan kapal.
Perubahan pergerakan kapal ini menunjukkan indikasi moda transportasi Sungai telah beralih ke moda transportasi lainnya, seperti transportasi darat.
Sehingga beban transportasi darat menjadi relative berat, hal ini ditandai dengan meningkatnya magnitude kerusakan jalan. Upaya-upaya untuk menfungsikan kembali transportasi sungai ini (terutama untuk mengangkut barang) perlu untuk diupayakan lagi untuk memperlancar kegiatan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang berkesinambungan.
II - 82 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
tahun
pergerakan kapal (unit)
DALAM NEGERI LUAR NEGERI
DALAM NEGERI 10545 7579 848
LUAR NEGERI 1338 1151 1193
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Dishub Kominfo Kota Pekanbaru, 2011
Gambar 2.39 Jumlah unit pergerakan kapal, 2008-2010
Pergerakan kapal yang menurun, mengakibatkan pengangkutan barang baik di dalam negeri maupun luar negeri juga menurun cukup signifikan (Gambar 2.39).
Pengangkutan barang untuk dalamnegri berkurang hampir 20 juta ton (periode 2008-2010). Sedangkan untuk luar negri berkurang 2 juta ton dalam periode 3 tahun. Rata-rata rasio angkutan barang dalam negri per kapal adalah 9700 ton/kapal (2008), untuk luar negri 3000 ton/kapal (2008). Secara umum barang yang diangkut oleh kapal dalam negri lebih banyak dari yang ke luar negri.
Untuk prasarana pelabuhan rakyat, seperti Pelabuhan Pelita Pantai belum dikelola oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Untuk Terminal penumpang dan dermaga di Pelabuhan Sungai Duku perlu terus dilakukan peningkatan supaya lebih nyaman dan aman untuk melayani penumpang kapal dari dan ke Pekanbaru. Pelabuhan rakyat menyebar di sepanjang Sungai Siak berpotensi untuk memperlancar kegiatan perekonomian.
0 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000
tahun
GRT (ton)
DALAM NEGERI LUAR NEGERI
DALAM NEGERI 10221805 7930837 8353394
LUAR NEGERI 3952686 3038698 1225526
2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Dishub Kominfo Kota Pekanbaru, 2011
Gambar 2.40 Jumlah volume barang yang diangkut kapal (ton), 2008-2010
II - 83 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017